Change V - Pria tampan

***

"Dia bicara dengan siapa?" Glenda membatin. Ia sama sekali tidak melihat siapapun kecuali dirinya di sana.

"Aku bicara denganmu manis." Austin memperjelas, Glenda termangu. Sementara Austin tersenyum kearahnya, wajah Glenda bersemu. Ia sampai kehilangan fokus, kakinya sampai tersandung dan ia jatuh terseret hingga akhirnya terhempas dari atas treadmill yang tengah ia gunakan. Tubuhnya menghantam salah satu kursi yang ada di sana. Seisi gym tertawa melihat dirinya, wajah Glenda semakin memanas, ia malu bukan main ketika orang-orang menertawakan dirinya yang tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya sampai-sampai terjatuh di depan semua orang. Glenda berusaha untuk bangun, perhatiannya tersita saat Austin menghampirinya dan menyodorkan tangan kearahnya. Glenda mendongak, "ayo, aku bantu," katanya. Suara berat pria itu berhasil membuat hatinya bergetar hebat.

Glenda meraih uluran tangan Austin dan berusaha bangkit walaupun Austin tampak sedikit kesulitan membuatnya bangkit. "T-terima kasih," ucap Glenda terbata.

"Bukan masalah."

Glenda membatu ditempatnya, diam terpaku menatap wajah tampan Austin dihadapannya. Pria itu benar-benar tampak seperti patung pahat yang luar biasa indahnya.

"D-dia baru saja memanggilku manis… apakah jangan-jangan dia menyukaiku?" Glenda membatin. "Oh tidak! Tidak mungkin ada pria yang mau dengan wanita gendut penuh lemak, berbobot 88kg, apalagi kalau tubuh bongsornya terlihat seperti tante-tante. Bahkan lalat saja tidak akan ada yang mau melirik ke arahku." Glenda menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Austin menatapnya dengan raut wajah bingung. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya memastikan.

"A-ah, ya… aku baik-baik saja."

*

Glenda berguling bagaikan bayi gajah—tidak, ralat! mungkin lebih tepatnya bayi dinosaurus yang tengah kasmaran. Ia baru saja bertemu dengan seorang pria yang telah berhasil menggetarkan dan mengguncang perasaannya melebihi guncangan yang ia buat ketika melompat. Pria itu bernama Austin, dan semenjak pandangan pertamanya; Glenda sudah jatuh cinta padanya tanpa memperdulikan kalau nantinya kisah cintanya akan lebih seperti handsome and the beast bukan beauty and the beast karena Austin laki-laki. Wanita itu saat ini berada di dalam ruang pribadinya, memeluk majalah kecantikan favoritnya dengan erat sembari senyum-senyum sendiri bak orang kurang waras. Oke, ralat. Tidak sejauh itu, setidaknya Glenda masih bisa berpikir jernih walaupun hanya sedikit untuk saat ini. Otaknya sejak tadi terus saja dipenuhi oleh sosok tampan Austin yang telah membantunya ketika semua orang tertawa melihat bayi dinosaurus yang tersungkur jatuh ditengah-tengah gym yang ramai dikunjungi member gym-nya. Beda halnya dengan pria yang pernah ia temui sebelumnya, Glenda merasa kalau Austin ini istimewa. Pasalnya pria itu memiliki hati yang hangat, dan sikap ramah serta perhatian yang membuatnya merasa nyaman. Ditambah lagi pria itu sama sekali tidak pandang bulu dalam bergaul.

Fidela membuka pintu kamar putrinya itu tanpa aba-aba membuat Glenda tersentak kaget saat bayangan dalam imajinasinya itu kabur dan menampakkan sosok wanita paruh baya yang kini memandanginya dengan penuh tanya.

"Mama… sudah aku bilang sebelum masuk, ketuk pintu dulu!" Tukas Glenda kesal ketika bayangan Austin berhasil hilang akibat Fidela yang muncul secara tiba-tiba.

"Oh, iya. Mama lupa." Fidela menutup pintunya rapat kemudian mengetuknya pelan sebelum akhirnya membuka pintu itu lagi. Glenda hanya bisa menghela napas panjang menanggapi sikapnya.

***

Terpopuler

Comments

Elang Putih

Elang Putih

nitip jejak Thor, jgn lupa mampir jga ke ceritaku

2022-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!