"Aku ingin kau menghabisi wanita ini," ucap Axe, pria yang kini sedang tersorot diberbagai media dengan reputasi baik yang selalu ia dapatkan.
Axton mengambil sebuah foto yang diberikan padanya, seorang wanita dengan anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun. Rahang Axton mengeras, tidak boleh ada satu orang wanita pun yang ada didaftar orang yang pernah ia bunuh. Emosi Axton seakan ingin meledak saat pikirannya melayang menatap gambaran masa lalu Axton bersama ibunya, bukankah ia pun tumbuh tanpa seorang ayah? Dan sekarang Axton mendapatkan tugas untuk memisahkan ibu dan anak ini? Jika seseorang menerima tugas ini apakah mereka memikirkan anak laki-laki yang akan kebingungan untuk melanjutkan hidup? "Boleh aku tahu apa yang kau inginkan dari misi ini?" Tanya Axton.
Wajah Axe tampak lelah, ia menghembuskan nafasnya pelan lalu menautkan kedua tangan sambil menatap Axton. "Dua minggu lagi pernikahan ku bersama Megan, dan anak kecill yang ada difoto itu adalah anak ku, wanita itu mengancam ku untuk memberitahu publik tentang masa lalu ku. Aku ingin wanita itu tak mengganggu hidup ku lagi."
"Lalu bagaimana dengan anak kecil ini?" Tanya Axton kembali.
"Aku tak perduli, dia masih kecil dan tidak akan bisa mengancam ku. Mungkin saja aku akan meminta seseorang untuk memasukkannya dalam rumah panti. Yang terpenting sekarang adalah menyingkirkan wanita sialan ini, dia benar-benar dapat mengacaukan semuanya," ucap Axe.
Axton terdiam sebentar, jarinya mengetuk pelan diatas meja. "Bagimana jika menggunakan cara lain untuk menyelamatkan pernikahan mu? Dan aku akan menjamin semuanya lancar juga hidup mu akan tenang," tawar Axton.
Axe terdiam pelan, memikirkan ucapan Axton yang tak biasanya. Pria seperti Axton selalu menjalankan tugasnya dengan sangat baik, namun tak biasanya Axton menawarkan cara lain seperti ini. "Tidak, sebaiknya kau habiskan saja wanita ini Axton, aku benar-benar ingin terbebas dari gangguannya, dia wanita paling menyebalkan yang pernah aku tiduri. Berani sekali dia meminta pertanggung jawaban ku saat aku akan menikah!"
"Apa kau yakin wanita ini belum menceritakan pada siapapun?" Tanya Axton kembali. "Jika kita menghabiskannya apakah tidak akan menimbulkan kecurigaan? Mengingat 2 minggu lagi acara pernikahan mu dimulai akan membuat keluarga atau beberapa teman wanita ini yang mengetahui dirimu ada curiga?"
Axe terlihat pasrah, ia menghembuskan nafasnya pelan. "Terserah apa yang akan kau rencanakan Axton, aku hanya meminta wanita itu tidak lagi mengganggu ku, juga aku tak ingin melihat lagi wajahnya disekitar ku."
\~
Ketukan pintu membuat Arabella terperanjat, ia membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan. "Selamat malam Nona, Tuan Axton sudah menunggu mu untuk makan malam di bawah," ucap Sarah. Ini yang Arabella takutkan, ia belum siap bertemu dengan Axton kembali, bayangan pria itu masih menghantuinya.
Jantung Arabella semakin tak menentu saat melangkah keluar kamar, ia merapikan sedikit bawah roknya yang terlipat. Apa yang harus ia lakukan pada Axton? Pertanyaan itu kini melayang di pikirannya, haruskan ia marah? Tidak, bahkan mendengar namanya saja membuat Arabella tak menentu, bagaimana bisa ia marah dan mengabaikan pria itu begitu saja.
Kaki Arabella mulai menuruni setiap anak tangga dengan perlahan, langkahnya seakan bergetar saat mendekati arah meja makan dimana Axton sudah duduk terlebih dahulu menantinya. "Duduklah di sini Bella." Suara Axton terdengar memerintah, membuat Arabella yang biasanya mengambil bagian ujung meja kini duduk disamping Axton.
Dengan gugup Arabella duduk disamping Axton, wangi parfum yang begitu khas mulai tercium. Arabella tak membuka mulutnya sedikitpun, ia duduk dengan tak tenang dikursinya, suasana ini membuatnya sangat tak nyaman.
"Apa kau merindukan Ayah mu?” Tanya Axton tiba-tiba membuat Arabella dengan cepat menatap kearahnya, apa ia tak salah dengan apa yang katakan Axton?
“Apa Ayah ku menemui mu?” Tanya Arabella.
“Aku tak bertemu dengannya, hanya saja jika kau merindukan James aku akan memberikan waktu 5 menit untuk berbincang dengannya,” ucap Axton. Ada apa ini? Mengapa tiba-tiba saja Axton sebaik ini? Baru saja Arabella bertanya dalam hatinya, Axton sudah memecahkan rasa penasaran Arabella. “Ini hadiah untuk semalam, kau tak berbohong dan tak melawan ku,” lanjut Axton berhasil membuat wajah Arabela bersemu merah.
“Mengapa hanya diam? Apa kau tidak ingin?” Tanya Axton menyadarkan Arabella dari lamunannya.
Dengan cepat Arabella menganggukkan kepalanya, ia menatap Axton dengan penuh harapan. “Aku ingin bertemu dengannya,” jawab Arabella dengan semangat.
“Tidak ada kata bertemu Bella, aku hanya menawarkan mu untuk berbincang dengan James melalui ponsel, kau hanya bisa bertemu dengannya jika James sudah melunasi semua hutangnya,” ralat Axton. Ia mengeluarkan ponselnya dan tampak memilih daftar kontak yang ada diponselnya. Setelah tersambung, Axton memberikan ponsel itu pada Arabella. “Hanya 5 menit, Bella,” ucap Axton mengingatkan.
Axton menatap tubuh Arabella yang langsung berdiri mengambil ponselnya, memperhatikan Arabella yang mulai menjauh dan tampak bersemangat. Axton menghembuskan nafasnya pelan, saat ia merasa iba pada seorang ibu yang harus dipisahkan dengan anaknya membuat Axton memikirkan Arabella, ia pun secara tak sengaja memisahkan anak dan ayahnya, namun Axton belum siap melepaskan wanita itu, ada sesuatu dalam dirinya yang terus ingin bersama Arabella.
——
Guys tenggorokan aku seret, butuh kopiii😂🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Queencntkptrr 16
KATA NYA MAFIA THOR HRUS NYA AXTON PALING BERKUASA DONG DAN GADA YANG BERANI NYURUH DIA TP KO INI DIA DI SURUH2 SI, JADII CERITANYA AXTON PALING BERKUASA DONG DAN LEKAKI AROGAN JD SEMUA ORANG TAKUT SM DIA
2023-11-18
1
dewi musnida
jangan kebanyakan ngopi thor, ntar nggak tidur2 lagi. alias teler
2022-11-15
0
.•♫•isyaNiarti 😘•♫•.
☕☕☕☕☕aku kasih 5 cangkir "kopi halu" Thor... 😅
2022-10-16
0