Arabella menggeliat pelan, matanya terbuka dan cahaya matahari langsung terasa begitu menyilaukan. “Selamat pagi Nona, perkenalkan nama ku Sarah, aku diperintahkan Tuan Axton untuk membantu mu hari ini.”
Tunggu? Siapa? Arabella dengan cepat bangun dari tidurnya, kepalanya masih terasa berat dan berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatannya. Disana seorang wanita tengah berdiri disamping jendela, tirai sudah terbuka dengan lebar. “Membantu ku untuk apa?” Tanya Arabella pelan, hatinya begitu kesal karena pintu kamar ini sudah tidak lagi berfungsi untuk ia kunci, para pelayan dan Axton bisa masuk kapan saja dengan kunci cadangan yang mereka miliki.
“Untuk bersiap-siap Nona, akan ada seseorang yang datang bertemu dengan mu,” ucap Sarah begitu sopan. Kerutan dikening Arabella terlihat jelas, ia menelan salivanya.
“Seseorang? Apakah ayah ku? Oh atau jangan-jangan pria itu menjual ku pada seseorang?” Tanya Arabella mulai panik, otaknya memang selalu berpikiran buruk tentang Axton.
Sarah menggelengkan kepalanya, wanita itu tampak tenang dan membuat Arabella bingung apakah Sarah wanita yang baik atau sama liciknya dengan Axton. “Mr. Robert akan membawakan mu beberapa baju pilihan Tuan Axton yang cocok untuk mu,” jawab Sarah.
Arabella sedikit terdiam, ia pun menatap pakaian yang ia pakai, sebuah dress polos entah milik siapa yang dibawakan pelayan kemarin, tidak mungkin bukan ia harus memakai kembali kaos kerja dan celana jeans yang ia kenakan kemarin? Arabella pun mulai menganggukkan kepalanya mengerti, setidaknya ia mendapatkan pakaian baru selama dirinya disini, dan entah sampai kapan ia ada disini. “Baiklah, aku akan mandi terlebih dahulu, jadi hari ini aku menggenakan dress ini kembali?” Tanya Arabella ragu.
Sarah menggelengkan kepalanya pelan. “Aku sudah menyiapkan air untuk kau mandi dan sebuah dress baru Nona, kalau begitu aku akan menunggu mu dibawah dan menyiapkan mu sarapan,” ucap Sarah sambil berpamit meninggalkannya seorang diri.
Arabella turun dengan perlahan dari atas ranjang paling nyaman yang pernah ia rasakan, kakinya melangkah menuju kamar mandi yang sudah terbuka. “Wow,” gumam Arabella pelan, bathup sudah dipenuhi bubble bath juga sebuah Tray acrylic dengan handle stainless gold berisikan sebuah roti kering juga air putih dalam gelas berukuran sedang. “Aku benar-benar sedang berada di penjara mewah,” Arabella kembali bergumam. Disamping bathup ada 2 lilin yang tercium begitu menenangkan.
“Apa ini?” Tanya Arabella pada dirinya sendiri saat melihat sebuah paperbag, disana terdapat dress yang tampak cantik namun elegant. Bukankah Arabella akan terkurung dalam rumah ini? Untuk apa sebenarnya ia menggunakan pakaian cantik seperti ini?
Tanpa ingin berpikir jauh, Arabella pun memulai mandi termewah nya, dalam hidupnya ia tak pernah mandi dalam sebuah bathup dipenuhi busa lembut seperti ini.
Setelah merasa cukup, Arabella keluar dari kamar mandi, ia menatap pantulan dirinya dalam cermin. Satu kali mandi pagi saja mampu membuat kulitnya terasa lembut dan harum, ia pun keluar dari dalam kamar dan menuruni setiap anak tangga dengan hati-hati, Arabella baru menyadari jika rumah ini begitu besar dan semakin membuatnya tak bisa berpikir untuk menemukan cara kabur.
Arabella duduk dengan hati-hati diatas kursi makan, ia menatap sarapan yang tersaji diatas meja. Berbagai menu sarapan mengeluarkan aroma lezat yang membangkitkan selera makannya. “Maaf Nona, kau ingin jus atau susu?” Tawar Sarah.
“Air putih saja, terima kasih. Perut ku tidak terbiasa untuk meminum keduanya dipagi hari,” jawab Arabella apa adanya.
Setelah menyelesaikan sarapan yang cukup lezat, Arabella menghembuskan nafasnya pelan, setiap pagi biasanya ia membawa satu roti untuk sarapan dengan keadaan terburu-buru menuju tempat kerja, tak pernah ia setenang ini dipagi hari. Dua jam pun berlalu, Arabella cukup bosan hanya berdiam diri diruangan yang dilengkapi fasilitas lengkap, mungkin minus di telepon rumah, tak ada satupun alat yang bisa ia gunakan untuk menghubungi Daniel! Ia menonton sebuah tayangan drama, lalu menggantinya dengan tayangan lain.
“Nona, bersiaplah, Mr. Robert sudah datang.”
Arabella dengan cepat menoleh kearah Sarah, ia berdiri saat pintu rumah terbuka dan para pelayan lain menyambutnya dengan sangat sopan. “Selama siang Arabella, aku Robert,” ucap pria itu dengan sangat ramah, terlihat dari jas yang ia gunakan adalah bukan jas murah, ia mengenakan jas ternama yang biasanya Arabella lihat pada tamu cafe yang selalu memesan ruangan rapat.
“Selamat siang,” jawab Arabella kikuk, pria itu duduk terlebih dahulu dan menaruh sebuah koper diatas meja.
“Aku cukup terkejut mendengar Mr. Matthew meminta ku mencarikan pakaian malam yang cocok untuk seorang wanita. Ini pertama kalinya!” Robert tampak terkekeh pelan, ia mulai membuka koper itu.
Arabella dengan ragu duduk disofa, ia menatap bingung kearah Robert. “Pakaian malam? Apakah pakaian pesta?” Tanya Arabella gugup.
Robert menggelengkan kepalanya pelan, “Bukan Bella, tapi pakaian tidur seperti ini,” jawab Robert. Oh sial, amarah Arabella mulai muncul, yang ia takutkan rupanya benar terjadi, Axton meminta seorang pria membawakannya pakaian transparan itu! Entah sudah berapa kali Arabella mengatakan Axton gila, tapi pria itu benar-benar gila!
\~
Like komen jangan lupa, hadiah juga ya hhihi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
dewi musnida
sepertinya tuan axton bukan type yg posesif ya thor? pakaian buat wanitanya aja yg nyariin lelaki.
2022-11-15
1
.•♫•isyaNiarti 😘•♫•.
pake ajh bella,, semriwing ko... adem🤭😅
2022-10-16
0
💠⃟⃝♠Yeyen
pakaian dinas tuhh pasti.. 😂 km pasti bisa mengatasinya kok Bella 😁
SEMANGAT Thor 🤗
2022-10-14
1