Alex kini menatap pusaran makam istrinya itu, dia mengelus foto Lexi yang ada di nisan batu itu, Alex menitikkan air matanya saat mengingat semua kenangan indah bersama Lexi, hidup bersama semenjak kecil membuat mereka tak terpisahkan. Tapi kini sang pujaan hatinya itu telah pergi, sebelum mereka menikmati hasil perjuangan mereka untuk mendapatkan harta Ruby.
" Tidurlah, dengan tenang sayang.! Lirihnya sambil mengelus foto Lexi dan mengecupnya sebelum bangkit.
Alex berjalan mendekati mobilnya dan melajukan keluar dari area pemakaman itu. Mama Alex yang masih merasa kehilangan tak dapat ikut ke pemakaman Lexi.dia terus menangisi kematian menantu kesayangannya.
Sedangkan Rebecca hanya menatap makam Lexi dari jauh, sambil tersenyum licik.
"Kasian, sekali dirimu Lexi! Kau belum menikmati semua hasil rencana suamimu, kau malah pergi!" Heheehe!" ujar Rebecca sambil terkekeh.
" Selamat, tinggal Lexi…, semoga kau bertemu bayimu disana.!" ejeknya sambil tersenyum sinis. Rebecca pun melajukan mobil sportnya ke masion Ruby, yang kini di ambil alih oleh Alex dan ibunya. Dan Rebecca tak mau diam saja, karena dia tak mendapatkan apa-apa dari usahanya untuk menyingkirkan dan membantu Alex mengambil alih harta Ruby.
Setelah Rebecca memasuki pengarangan masion mewah itu, dia memarkirkan mobilnya di garasi masion, dia turun dari mobilnya dengan anggun dan berjalan memasuki masion itu dengan langkah angkuh dan penuh percaya diri. Saat dia masuk masion itu terlihat kosong tak ada pun penghuni masion ini.
" Kemana Alex!" batinnya.
Tidak mungkin Alex ke kantor dan mobilnya ada di garasi, Rebecca pun menuju lantai dua di mana kamar Lexi.tanpa permisi Rebecca membuka pintu kamar itu.
"Clek! Alis Rebecca menjengit saat membuka pintu dan kamar itu kosong, saat akan menutup pintu Rebecca mendengar suara air mengalir dari shower, dia pun melangkahkan kakinya mendekat ke kamar mandi, dia mencoba menyentuh pintu itu dan "terbuka" batinnya, karena Alex tak mengunci pintu kamar mandi itu.
Nafas Rebecca naik turun saat melihat pemandangan di dalam sana. Alex yang sedang mandi dalam keadaan tanpa sehelai benang pun, memperlihatkan tubuh tegap dan seksinya itu, membuat Rebecca mengigit bibir bawahnya, gairahnya pun bangkit, membayangkan dia berada di kungkungan Alex dan mencumbuu tubuhnya.
Rebecca pun dengan pelan memasuki kamar mandi itu diam- diam. dengan tanpa sehelai benang pun, dia lantas mendekati Alex dan langsung memeluk Alex dari belakang. Alex yang merasakan sebuah tangan mungil dan halus memeluknya terperanjat kaget, dia menoleh ke belakang dan melihat Rebecca sedang mengecupi punggung belakangnya.
Alex hanya mendegus kesal dan menyingkirkan tangan Rebecca yang ada di pinggangnya.
"Keluarlah! ucap Alex dingin. tak menghiraukan sentuhan Rebecca yang sekarang tangan mungil itu menyentuh alat terlarangnya.
"Apa kau tak merindukanku honey.?" bisik Rebecca di telinga Alex dengan nada menggoda.
Alex yang tidak tahan pun, langsung menyerang dan melakukan tautan dengan tubuh basah.
terjadilah kegiatan panas di dalam kamar mandi itu. hingga mereka sama-sama mendapatkan pelepasan.
Alex meninggalkan Rebecca setelah membilas tubuhnya, meninggalkan Rebecca dengan masih mengatur nafas.
"Apa yang kau lakukan disini.? ketus mama Alex, saat melihat Rebecca ikut bergabung di meja makan pada siang itu.
" Ck! Rebecca berdecak kesal dengan sikap mama Alex yang menyebalkan.
" Mulai, hari ini aku akan tinggal di sini.!" papar Rebecca.
"Tidak bisa." tolak mama Alex.
" Aku, tak butuh persetujuanmu nyonya," yang jelas mulai sekarang aku akan tinggal di masion ini.!" pungkas Rebecca lagi.
" Aku berharap,kalian tidak melupakan semua jasaku, untuk membantu kalian, mendapatkan semua milik keluarga Pattinson!" timpal Rebecca dengan menyerigai.
"Kalian, tau bukan semua kunci kehancuran kalian ada padaku.!" ucap Rebecca santai sambil menyesap minumannya, " jadi, jangan coba-coba bermain jurang dengan ku.!" katanya sambil menatap Alex tajam.
Alex hanya mampu mengepalkan tangannya di bawah meja makan, dia menatap Rebecca nyalang dan giginya mengertak, mencoba menahan emosinya, ternyata wanita patner ranjangnya ini adalah wanita licik.
"Mama tetap tidak mau dia tinggal di sini Lex.!" ujar mama Alex.
Alex Hanya Mampu mengidikkan bahunya. dia tidak mau mengambil resiko, karena wanita di depannya ini begitu licik, dia akan memikirkan cara untuk menyingkirkan wanita licik ini nanti. batinnya sambil menatap Rebecca yang hanya di balas senyum penuh maksud oleh Rebecca.
" Oh, iya Lex besok pengacara keluarga Pattinson akan kesini!" ujar Rebecca, dia mendapatkan laporan dari asisten alex
" Dia mau apa.?" Alex mengerutkan keningnya binggung.
" Entahlah! balas Rebecca sambil mengedikkan bahunya.
" Bukankah, semua sudah di urus oleh si cacat itu.?" sela mama Alex.
"Kita lihat ajah besok, karena pengacara mereka baru pulang dari luar negeri!" ujar Rebecca yang mendapatkan informasi kalau pengacara keluarga Pattinson sedang pergi keluar negeri.
Alex diam sambil berfikir, Apa kira-kira yang akan di sampaikan pengacara itu, dan perasaan Alex menjadi tak enak.
*
*
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
neng ade
oh jadi saat Ruby mengalihkan semia hak waris nya itu sang pengacaranya sedang keluar negri berarti itu blm sah
2024-06-08
0
Laila Fitriani
mudah mudahan gagal bagi bagi harta nya
2023-06-25
1
Sur Yati
hayo kira2 bapak pengacara mau kasih kejutan apa ke mereka Yasa 🤔🤔🤔
2023-06-07
0