Bab 18
Seorang suster berjalan sambil membawa perlengkapan kesehatan guna memeriksa keadaan pasien 1 jam sekali. Dia menelusuri lorong rumah sakit, di lantai paling atas. Dia berhenti di depan kamar pasien yang kamarnya paling mencolok.
Suster itu mengetuk pintu dan masuk setelah mendapat izin dari dalam.
"Maaf, Nyonya, saya ingin memeriksa pasien," ujar sang suster.
"Hmm ...." Mama Alex berdehem kemudian bangkit dari sofa yang terdapat di ruangan VIP itu. "Aku titip menantuku sebentar!" ujar mama Alex.
"Baik, Nyonya," balas sang suster.
Wanita itu kemudian menuju kamar mandi.
Saat mama Alex telah masuk ke dalam kamar mandi, suster itu menjalankan tugas yang diperintahkan oleh Rebecca. Dia mengambil suntikan yang di dalamnya terdapat cairan yang bisa melenyapkan nyawa Lexi dalam beberapa jam.
Rebecca tidak mau semua orang curiga. Oleh karena itu, dia menggunakan racun yang bisa membunuh manusia dalam hitungan jam. Tugas sang suster pun selesai bertepatan pintu kamar mandi di ruangan itu terbuka.
"Saya pamit, Nyonya," ucap sang suster saat tugas pemeriksaan terselubungnya selesai.
"Bagaimana keadaan menantu saya, Suster?" tanya mama Alex karena menantunya itu belum juga tersadar.
"Kondisinya masih sama, Nyonya," balas sang suster.
Mama Alex hanya bisa menarik napas sembari menatap sang menantu dengan sendu.
"Kalau begitu, saya permisi, Nyonya," pamit sang suster. Kemudian dia berjalan keluar ruangan.
"Apa kau berhasil melakukannya?" Sebuah suara mengangetkan sang suster saat sedang dalam perjalanan menuju tempat istirahat para petugas kesehatan.
"Sudah, Nyonya," lapor sang suster.
"Bagus!" kata Rebecca dengan tersenyum penuh kelicikan.
Dia pun melangkah meninggalkan rumah sakit itu untuk merayakan keberhasilan rencananya. "Saatnya berpesta," ucapnya sambil terkekeh.
Rebecca memasuki mobil sport merahnya, melaju untuk bersenang-senang atas semua keberhasilan menyingkirkan rivalnya. Kini mobil sport merah Rebecca memasuki parkiran sebuah bar terbesar dan terkenal di negara K.
Rebecca membenahi penampilannya, memoles wajahnya kembali. Setelah itu Rebecca turun dari mobilnya. Rebecca berjalan memasuki bar tersebut.
Dengan langkah sensual dan menggoda, Rebecca mendekati bartender yang sedang meracik minuman. Dia pun duduk di bar counter itu kemudian memesan minuman berkadar alkohol tinggi.
Rebecca sudah mabuk di meja bar itu setelah menghabiskan beberapa gelas minuman haram. Dia terus meracau dan sesekali terkekeh bahagia karena usahanya untuk menyingkirkan Lexi berhasil.
Seorang pria tampan mendekati Rebecca yang saat ini sudah mabuk. Sedari tadi dia sudah tergoda dengan penampilan Rebecca malam ini yang begitu seksi.
"Hai, Seksi!" sapanya menggoda di telinga Rebecca. Tangannya meremas salah satu aset montok Rebecca yang ada di belakang.
"Ahhh ...," desahnya saat mendapatkan perlakuan menggoda dari pria tampan itu.
Rebecca menatap nafsu pria tersebut saat tangan nakal pria itu kini berada di inti tubuhnya membuat Rebecca mengigit bibir bawahnya yang mana membuat sang pria makin menggila.
"Mau bersenang-senang malam ini, Babe?" bisik pria itu sambil menggigit kecil telinga Rebecca.
Rebecca tak menjawab, dia langsung menyambar bibir pria itu dan memangutnya dengan nafsu. Pria itu menarik Rebecca menuju lantai atas bar tersebut yang terdapat kamar bak hotel mewah. Mereka masih saling bercumbu saat memasuki salah satu kamar yang ada di bar tersebut.
Pria tersebut menghempaskan tubuh sintal Rebecca di kasur dan menindihnya sambil melanjutkan cumbuan mereka. Dan ... malam penuh kemenangan dirayakan oleh Rebecca dengan kenikmatan panas sepanjang malam.
Sedangkan di rumah sakit di mana Lexi di rawat, terdengar suara raungan dari seorang wanita paruh baya. Mama Alex begitu terpukul saat dokter mengatakan bahwa menantunya sudah meninggal.
Mama Alex meraung pilu atas kematian Lexi. Dia berteriak seperti orang kerasukan. Dia tidak terima sang menantu meninggal. Ibunda Alex itu menyalahkan suster yang terakhir memeriksa keadaan Lexi. Namun, dokter mengatakan bahwa Lexi terlalu banyak kehabisan darah.
Di kepalanya juga terdapat pembekuan darah akaibat benturan keras saat dia terjatuh. Alex yang berdiri di samping Lexi hanya terdiam menatap raga istrinya yang sudah terbujur kaku. Dadanya terasa sakit saat mendengar kabar meninggalnya sang istri tepat saat dia sedang berusaha melenyapkan Ruby di tebing.
"Kenapa ... kau pergi begitu cepat? Kita belum merayakan kemenangan kita sayang. Aku sudah berhasil melenyapkannya, Sayang, dan seharusnya kita sudah bahagia. Tapi kamu lebih memilih meninggalkanku," bisik Alex di telinga jenazah istrinya sambil menangis.
Dia lantas berbalik dan melangkah keluar kamar, berjalan menuju rooftop rumah sakit.
"Ahhkkk ...," teriaknya mengeluarkan semua sesak di dada. Dia menggacak rambut dan mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa, Sayang … kenapa kau pergi?! Bukankah, kau berjanji akan selalu bersamaku, Lexi Sayang?! Tapi kenapa ... kenapa kau malah meninggalkanku, Lexi?!" Alex berteriak mengeluarkan semua kepedihan yang sedari tadi dia tahan.
Wanita yang sangat dia cintai kini pergi dan dia harus kehilangan calon anaknya lagi karena Ruby, begitu pikir Alex.
"Aaakkkhhh ... semua ini karenamu ,Ruby Pattinson, karenamu aku harus kehilangan istri dan anakku lagi. Semua ini salahmu, Ruby Pattinson! Semoga kau mati di tebing sana!" Alex terus meracau dan berteriak di rooftop rumah sakit.
"Kalau pun kau selamat, aku akan membunuhmu lagi!" geramnya, benci.
Malam ini menjadi malam kesedihan untuk Alex, tapi malam penuh kemenangan bagi Rebecca.
~
Sementara itu, Rebecca terus menikmati permainan bercocok tanam sang pria. Rebecca berada di bawah tubuh lelaki itu sembari dia mendesah menikmati setiap sapuan bibir seksi pria tersebut.
Erangan dan ******* terus terdengar sahut-menyahut di ruangan yang tidak terlalu besar itu. Entah sudah berapa kali Rebecca meraih puncak kenikmatan. Baginya, malam ini adalah malam yang paling berharga dan bahagia.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
neng ade
nikmatih kesenangan mu itu Becca sebelum hidupmu hancur karena perbuatan jahatmu
2024-06-08
0
Christina Hartini
semoga Ruby bisa selamat dan sembuh kembali dan dng bantuan Boy Raymond membalas dendam ke Alex dan dpt merebut kembali hartanya dan Rebecca smg mendapat penyakit kotor
2023-06-12
0
Sukliang
anjing kau alex , jalang mu yg bunuh istti mu mau salahkan ruby
semoga kau jadi gila, buta patah kaki
2023-02-07
0