Sebuah mobil mewah memasuki pekarangan mansion megah dan mewah dengan gaya Eropa klasik. Sang sopir turun dan berjalan memutar ke pintu kursi penumpang.
Dia lantas membukakan pintu mobil mewah itu dan membantu sang nyonya untuk duduk di kursi rodanya. Sang sopir membantu Ruby memasuki masion mewah itu setelah Bibi Lili membukakan pintu.
"Bibi Lili, tolong bantu aku ke kamar! Aku lelah sekali hari ini, Bi."
"Baik, Nyonya."
Bibi Lili mengambil alih kursi roda Ruby dan mendorongnya menuju kamar Ruby yang terletak di lantai bawah. Saat melewati ruang keluarga, Ruby dikejutkan dengan kedatangan dua orang wanita yang berbeda usia. Yang satu berpenampilan sosialita dengan baju indah bagai bangsawan. Kira-kira umurnya telah memasuki setengah abad yang tidak lain adalah mertua Ruby, ibu Alex.
Yang satu lagi seorang masih muda dengan wajah cantik, tubuh ramping bak model. Wanita muda itu mengenakan gaun seksi yang mencetak tubuh ramping yang besar pada bagian tertentu.
Ruby tertegun mendapati kedatangan ibu mertuanya. Telah lama ia tak bertemu dengan ibu dari suaminya itu.
Dengan tersenyum bahagia Ruby mendekati mertuanya. Namun, balasan dari senyum tulus yang ia kembangkan adalah tatapan sinis dan cemohan dari wanita paruh baya tersebut.
"Mama di sini?" Ruby merentangkan tangannya ingin memeluk sang ibu mertua.
"Cih! Ndak usah menyentuhku!" tolak ibu mertua Ruby dengan kasar. "Aku ke sini hanya mau bertemu Alex, bukan denganmu!" sentak sang ibu mertua.
Ruby hanya bisa terdiam dan menunduk karena ibu mertuanya memang kurang menyukainya
"Kasian anakku Alex harus mengurusi istri cacat sepertimu. Dari dulu aku tidak pernah suka denganmu. Kau hanya gadis kaya raya, manja dan ceroboh! Karena menikahimu, anakku Alex harus dicemooh orang di luar sana. Mereka semua menganggap Alex hanya benalu di keluargamu. Seharusnya Alex yang harus mengambil alih semua urusan waris kamu. Dan kamu sebagai istri harusnya menghargai suami kamu, bukannya diam!" kata ibu mertua Ruby dengan lantang dan penuh amarah.
"Dasar istri cacat tidak berguna!" tambah wanita itu yang semakin membuat hati Ruby tersayat.
"Jaga ucapan Anda, Nyonya Lemi!" Bibi Lili tidak terima atas semua hinaan ibu Alex. Dia pun menyela ucapan ibu Alex.
"Apa?! Kamu seharusnya tidak usah ikut campur! Kamu di sini cuma pelayan rendahan!" balas ibu Alex dengan sengit.
"Bibi!" Ruby menggeleng, memberi isyarat kepada Bibi Lili yang sebenernya belum tuntas membalas ibu Alex.
"Mama tenang saja! Ruby sudah mengurus perpindahan nama ahli waris ke pengacara Daddy. Mungkin besok Ruby akan mengumumkan kepada semua para pemegang saham kalau Alex akan menjadi ahli waris semua aset Daddy."
"Benarkah?"
"Iya, Mama."
"Bagus! Memang seharusnya suami kamu yang mengurusnya. Bukanka, Alex yang mengurus semua perusahaan dan sekarang tambah sukses?! Jadi Alex lah yang berhak mengambil alih semuanya."
"Iya, Mama." Ruby hanya bisa pasrah demi keutuhan rumah tangga dan demi Alex tentunya.
Sedangkan wanita yang bersama ibu Alex hanya menyimak dan sesekali tersenyum sinis.
Kini pandangan Ruby pindah ke wanita cantik yang datang bersama mertuanya itu.
"Dia siapa, Mama?" Ruby bertanya mengobati rasa penasarannya, dia merasa pernah bertemu dengan wanita ini, tapi di mana? Batin Ruby. "Apakah kita pernah bertemu, Nona?" Karena mertuanya hanya diam, Ruby pun bertanya langsung.
"Lexi," jawab wanita itu, dingin dan sinis.
"Kamu, kerabat Alex?" Ruby bertanya dengan heran. Sepengtahuannya, keluarga Alex satu-satunya hanya sang ibu.
Ruby terus menelisik wanita cantik itu. Dia tertegun saat melihat cincin berlian yang dipakai sang wanita muda.
"Bukankah itu cincin berlian yang ada di saku jas Alex? Kenapa cincin itu ada di wanita ini? Apakah wanita ini .... Tidak, itu tidak mungkin!" Ruby berperang batin sambil menerawang wanita yang ada di depannya.
Sedangkan yang ditatap hanya diam duduk dengan angkuh seperti memiliki rumah ini.
"Angkuh sekali, sudah seperti pemilik rumah saja!" batin Bibi Lili.
"Lexi, mari kita pulang, Sayang!"
Kening Ruby berkerut saat mendengar mertuanya itu berkata lembut kepada si wanita muda sedangkan kepadanya saja seakan enggan berbicara.
"Ayo, Mama!" jawab Lexi. Kedua wanita itu kemudian bangkit dari duduknya.
"Mama?" cicit Ruby.
"Eh, menantu cacat!" sentak ibu Alex yang menyadarkan Ruby dari lamunanya.
"Nyonya Lemi, jaga ucapan Anda!" Bibi Lili pun dibuat geram oleh perkataan kasar ibu Alex.
"Apa?! Kau tidak terima aku memanggilnya cacat?"
"Sudahlah, Mama, ayo kita pulang! Aku sudah muak di sini."
"Ayo!"
Mereka pun melangkah keluar dengan angkuh tanpa pamit dan permisi. Bibi lili hanya bisa menarik napas jengah, sedangkan Ruby masih mencerna semua gerak-gerik ibu mertuanya dengan wanita itu.
"Antarkan aku ke kamar sekarang, Bi!" Ruby yang lelah berfikir pun meminta ke kamar untuk beristirahat.
"Anda tidak ingin makan malam, Nyonya?"
"Tidak, Bi. Aku tidak lapar, aku hanya ingin istirahat. Aku lelah sekali, Bi."
"Baiklah, Nyonya."
Bibi Lili pun mengantar Ruby ke kamarnya dan membantu Ruby mempersiapkan semua keperluan Ruby sebelum tidur.
"Selamat malam, Nyonya." Bibi mengucapkan selamat malam kepada Ruby setelah membantu Ruby berbaring sembari mengelus kepala nyonyanya dengan sayang.
"Terima kasih, Bi."
"Sama-sama, Nyonya."
Bibi lili pun bangkit setelah merapikan selimut Ruby dan mematikan lampu kamar Ruby. Dia menyalakan lampu tidur yang ada di nakas samping ranjang king size Ruby. Setelah itu Bibi Lili keluar dari kamar Ruby,
Ruby belum tidur, masih memikirkan wanita yang bersama ibu Alex. Dia mencurigai segela kedekatan ibu mertuanya dengan wanita itu.
"Hah! Aku harus berjuang demi kebahagianku, seperti yang di katakan Daddy. Dan kebahagianku adalah Alex! Jadi aku harus merelakan semuanya demi cinta dan kebahagianku bersama Alex." Ruby berbicara sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Alex, kamu di mana? Aku merindukanmu, Lex."
Ruby sangat merindukan Alex hingga menitikkan air mata. Dia mengelus sisi ranjang kosong di mana Alex biasa tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
guntur 1609
ruby brgok. usir mereka dan lepaskan su alex. mereka kan miskin
2025-01-19
0
neng ade
maksud daddy mu kebahagiaan mu itu bkn dngn Alex .. Ruby km salah klo menyangka dngn Alex km bahagia sedangkan daddy mu aja udh curiga sm Alex tapi km malah buron akut .. jngn ceroboh memindahkan hak waris kepada Alex
2024-06-07
0
Kusmia Mia
aduh ini ruby kenapa dibikin goblok bnget bin lemah
2024-06-03
0