bab 15 di buang

Alex terlihat mondar-mandir dengan wajah khawatir di depan ruang ICU. Dia begitu gelisah, jantungnya berdebar kencang saat melihat kondisi Lexi yang begitu mengenaskan. Yang paling Alex khawatirkan adalah saat melihat darah mengalir dari atas paha Lexi.

"Semoga bayiku tidak apa-apa," batin Alex sambil menarik napas untuk mengurangi debaran jantungnya.

Mama turut gelisah. Dia duduk di kursi yang terletak di depan ruang ICU sembari menatap Alex dengan perasaan iba. "Semoga menantu dan calon cucuku selamat," batinnya.

Mama Alex sangat menyayangi Lexi karena menantunya itu adalah anak sahabatnya yang telah tiada. Mama Alex berjanji akan menyayangi Lexi seperti anaknya sendiri. Lexi dan Alex hidup bersama dan tumbuh bersama, sehingga saat memasuki usia remaja, cinta tumbuh di antara mereka berdua.

Mama Alex yang mengetahuinya pun merasa bahagia. Itu berarti Lexi akan tetap bersamanya. Ibunda Alex pun dapat memenuhi janjinya kepada mendiang sahabatnya untuk menyayangi Lexi.

Tak lama kemudian, ruang ICU terbuka. Sang dokter keluar dengan wajah putus asa. Alex dan ibunya mendekati dokter itu.

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya, Dok?" tanya Alex dengan jantung yang berdegup kencang.

Mama Alex menggenggam tangan sang anak, untuk menenangkan. Sang dokter menarik napas sesaat sambil menatap kedua orang yang ada di depannya.

"Maaf, Tuan, kami tidak bisa menyelamatkan janin istri Anda karena janin itu masih ada pada trimester pertama kehamilan. Benturan keras mengakibatkan pendarahan hebat. Dan saat ini kondisi istri Anda kritis, Tuan."

Ucapan sang dokter membuat Alex terdiam. Dia masih mencerna semua ucapan dokter itu. Sedangkan sang mama sudah histeris dan hampir jatuh pingsan. Untung saja sang dokter cepat menangkap dan memberi bantuan.

Alex masih shock, dia terduduk lemas di kursi tunggu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia terisak karena harus kehilangan lagi calon bayinya. Ditambah, istrinya kini dalam keadaan kritis.

Tiba-tiba tangan Alex mengepal kuat giginya mengeretak, matanya memerah dengan sorotan menghunus tajam. Dia mengeram dan bangkit menelusuri koridor rumah sakit dengan amarah yang menakutkan.

~

"Aku tak akan melepaskanmu, Ruby Pattinson!" geram Alex sembari tangannya memegang setir mobil dengan kuat.

Dia mengemudikan mobil mewahnya dengan kencang. Kebetulan suasana jalanan sedang sepi membuat dia lebih cepat sampai di mansion Ruby. Alex turun dari kendaraannya, dia memasuki mansion dengan wajah penuh amarah yang menakutkan.

"Mana wanita itu?!" tanya Alex pada sang penjaga.

"Di gudang, Tuan," sahut salah satu penjaga mansion.

Alex berjalan dengan langkah panjang menelusuri setiap lorong mansion mewah itu dengan tatapan yang menggelap. Dari jauh, Alex sudah mendengar isakan pedih Ruby dari dalam ruang itu.

"Bibi Lili, tolong aku!" lirih Ruby yang ketakutan akan gelap di dalam gudang itu.

Bibi Lili saat ini sedang mencari kunci cadangan gudang, tapi saat dia menemukan kunci itu Alex sudah kembali dengan wajah yang menakutkan. Bibi Lili pun langsung mengikuti Alex.

"Ya Tuhan, selamatkan Nyonya Ruby."

Kini Alex sudah di depan pintu gudang. Dia membuka pintu itu dengan satu kali tendangan yang membuat Ruby dan Bibi Lili kaget.

Ruby melihat tatapan menyeramkan di mata Alex, tatapan membunuh. Dia berusaha mendorong kursi rodanya mundur dengan gemetar dan takut saat Alex mendekat padanya. Wajah itu sungguh menyeramkan.

"Aku tidak melakukannya, Lex. Bukan aku yang mendorong Lexi! Percaya padaku Alex bukan aku."

Dengan gemetar Ruby mengatakan kepada Alex, kemudian memohon. Alex mencengkeram kuat leher Ruby. Kali ini dia akan menghabisi Ruby.

"Aku akan melenyapkanmu, wanita sialan! Seperti aku melenyapkan kedua orang tuamu." Alex berkata dengan wajah menyeramkan. Cengkraman di leher Ruby semakin kuat, membuat Ruby sulit bernapas.

Ruby terkejut saat Alex mengatakan fakta bahwa Alex lah yang membunuh kedua orang tuanya. Ruby menatap Alex tajam dengan derai mata, dia tidak percaya Alex sang cinta pertama yang rela melakukan apapun itu tega berbuat jahat kepada kedua orang tuanya.

"Karenamu, Ruby, aku harus kehilangan bayiku lagi! Dan sekarang istriku Lexi sedang berjuang untuk hidup, itu semua karenamu! Jadi malam ini aku akan mengirimmu menyusul orang tuamu!" Alex menghempaskan Ruby ke lantai kemudian menarik kembali rambut Ruby sehingga wanita itu mendongak ke atas, menatap wajah Alex yang masih menggelap. Ruby hanya bisa menangis dalam diam, meratapi nasibnya

"Kenapa kalian tega menyakitiku? Apa salahku sehingga kau tega membunuh orang tuaku? Katakan, apa salah kami, Alex Graham?!" Ruby memberanikan diri bertanya kepada Alex sembari matanya menatap Alex tajam. Kini tidak ada lagi tatapan cinta. Yang ada sekarang hanyalah tatapan kebencian.

Alex menarik kasar rambut Ruby dan menyeretnya keluar dari ruangan itu. Bibi Lili yang melihatnya berusaha membantu tapi dicegah oleh penjaga mansion.

"Aarrrgghh ... sakit, Lex, lepaskan!" Ruby terus memberontak, tapi apa daya tenaganya tak sebanding dengan Alex.

Dengan tangisan yang mampu menyayat hati, Ruby terus melawan. Alex terus menyeret Ruby sampai ke ruang tamu lalu menghempaskan Ruby dengan kasar. Kening Ruby terbentur di pinggiran meja ruang tamu.

"Aaarrrggghhh ... sakit, Alex!" ucap Ruby menangis pilu.

"Hari ini aku akan membuangmu, Ruby! Di tempat di mana ke dua orang tuamu pergi untuk selamanya," kata Alex berkata sembari tertawa kejam.

"Tuan, aku mohon lepaskan Nyonya Ruby," mohon Bibi Lili yang sudah berlutut di kaki Alex.

Alex menendang Bibi Lili yang menghalangi jalannya.

"Bibiii ...," teriak Ruby saat Alex dengan tega menendang Bibi Lili.

Alex tak peduli, dia langsung menyeret kembali Ruby menuju mobilnya. Ruby hanya bisa menangis sembari terus memohon kepada Alex. Alex melemparkan Ruby ke dalam bagasi belakang mobil dengan kasar.

"Ikat dan tutup mulutnya!" perintah Alex, dingin.

"Siap, Tuan ."

Mereka lalu menjalankan perintah untuk mengikat dan menutup mulut Ruby. Ruby hanya bisa pasrah atas semua yang dilakukan Alex padanya. Mereka menutup pintu bagasi dengan kasar.

"Sudah, Tuan," lapor sang penjaga.

Alex tak berkata apa-apa. Dia lantas memasuki mobilnya, melaju meninggalkan mansion. Entah Ruby akan dia bawa ke mana. Bibi lili menyaksikan semua perlakukan kasar Alex. Dia pun berdiri dan berjalan menuju ke arah kamarnya.

Bibi Lili membuka lemari pakaian yang ada di kamar. Dia menarik laci yang ada di dalam lemari itu untuk mengambil sebuah kotak yang dititipkan oleh mendiang ibu Ruby dahulu kala.

"Bi, aku titip ini buat Ruby! Seandainya sesuatu terjadi pada Ruby, berikan ini padanya, Bi!" Bibi Lili mengingat pesan mommy Ruby. Dia mengambil tas yang ada di nakas dan keluar dari kamarnya dengan langkah terburu-buru menuju gerbang belakang mansion.

Dia tidak ingin terlihat oleh para penjaga. Dia takut para penjaga akan menjegalnya untuk membantu Ruby. Sesampainya Bibi Lili di luar mansion, dia melihat mobil Tuan Alex melaju entah ke mana. Dia pun memberhentikan taksi yang kebetulan melintas di depannya dan menyuruh sang sopir untuk mengikuti mobil Alex.

***

Terpopuler

Comments

Afika Simaremare

Afika Simaremare

😢😢😢

2023-12-06

0

Christina Hartini

Christina Hartini

Krn kepolosan Ruby akhirnya celaka juga ditangan suaminya, semoga bibi Lili dpt menolong Ruby

2023-06-12

0

Sur Yati

Sur Yati

Untung masih ada bibi lili yang mau menolong
seru nie bisa mengaduk aduk emosi pembaca

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kabar bahagia
2 bab 2 menjemput
3 bab 3 kotak perhiasan
4 bab 4 berubah
5 bab 5 kesepian
6 bab 6 flashback
7 bab 7 flashback ( rencana Daddy)
8 bab 8 kecelakaan
9 bab 9 bertemu
10 bab 10 bertemu rebecca
11 bab 11 ke datangan mama alex
12 bab 12 sarapan
13 bab 13 warisan
14 bab 14 rencana Rebecca
15 bab 15 di buang
16 bab 16 tebing
17 bab 17 Boy Raymond Cole
18 bab 18 kematian dan kemenangan
19 bab 19 membawa Ruby jauh
20 bab 20 kelicikan Rebecca
21 bab 21 sadar
22 bab 22 stempel
23 bab 23 penjarian
24 bab 24 rencana pembalasan
25 bab 25 aksi Rebecca
26 bab 26 pertemuan Alex dan Boy
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 Bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 pengumuman
128 pengumuman
129 bab pengumuman
130 pengumuman
131 pengumuman
132 pengumuman
133 bab pengumuman
134 pengumuman
135 bab 1 kabar bahagia
136 bab pengumuman
137 pengumuman
138 pengumuman
139 novel baru author Uma _bhie. kisah kelima anak kembar Kim dan Arthur.
140 pengumuman
141 pengumuman
142 pengumuman
143 bab pengumuman
144 bab pengumuman
Episodes

Updated 144 Episodes

1
bab 1 kabar bahagia
2
bab 2 menjemput
3
bab 3 kotak perhiasan
4
bab 4 berubah
5
bab 5 kesepian
6
bab 6 flashback
7
bab 7 flashback ( rencana Daddy)
8
bab 8 kecelakaan
9
bab 9 bertemu
10
bab 10 bertemu rebecca
11
bab 11 ke datangan mama alex
12
bab 12 sarapan
13
bab 13 warisan
14
bab 14 rencana Rebecca
15
bab 15 di buang
16
bab 16 tebing
17
bab 17 Boy Raymond Cole
18
bab 18 kematian dan kemenangan
19
bab 19 membawa Ruby jauh
20
bab 20 kelicikan Rebecca
21
bab 21 sadar
22
bab 22 stempel
23
bab 23 penjarian
24
bab 24 rencana pembalasan
25
bab 25 aksi Rebecca
26
bab 26 pertemuan Alex dan Boy
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
Bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
pengumuman
128
pengumuman
129
bab pengumuman
130
pengumuman
131
pengumuman
132
pengumuman
133
bab pengumuman
134
pengumuman
135
bab 1 kabar bahagia
136
bab pengumuman
137
pengumuman
138
pengumuman
139
novel baru author Uma _bhie. kisah kelima anak kembar Kim dan Arthur.
140
pengumuman
141
pengumuman
142
pengumuman
143
bab pengumuman
144
bab pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!