Mati rasa

Setelah makan siang dengan para anak muda itu Hanin kembali masuk ke kamarnya dia duduk di sofa melihat pemandangan luar lewat jendela Tristan duduk di belakangnya memeluk Hanin dan menyandarkan kepalanya di punggung Hanin

"Aku merindukanmu" ucap Tristan namun Hanin hanya diam saja

"Tidakkah Kau merindukan wanita lain?"

"kau cemburu? "

"Kau selalu menemuinya bahkan tidur dengannya, menelponnya sesukamu tapi kenapa kau tidak melepaskanku? " ucap Hanin

"Karena ayahku"

"Jika hanya karena ayahmu kita bisa berpura-pura di depannya saja, tidak perlu kau menyakiti hatiku seperti ini.. kau pura pura peduli, pura pura mencintaiku mengatas namakan pernikahan untuk menipuku, jika hatimu bukan untukku kau tidak perlu berpura-pura lagi"

Drrtt drrtt

Tristan merogoh handphonenya dari dalam saku melihat nama yang tertera di layar handphonenya Tristan pergi ke balkon ke luar kamar untuk menerima telepon tidak lama setelah itu dia kembali masuk

"Ganti pakaianmu kita akan ke mansion ayah" ucap Tristan

"Kau bisa pergi sendiri"

"Jangan membantahku"

"Atau kau bisa membawa kekasihmu"

"Hanin"

"Aku lelah berpura-pura baik baik saja Tristan, harus begitu menyakitkankah menjadi istrimu? aku ingin kita bercerai" ucap Hanin

"Apa yang kau katakan, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu kau harus merasakan apa yang adikku rasakan"

"Apa maksudmu Tristan? apa aku pernah menyakiti keluargamu? bahkan aku tidak kenal adikmu" tanya Hanin

"Kau yakin? Edward kau tidak mengenalnya? " Tristan mencengkram rahang Hanin dengan sebelah tangannya

"Edwar? apa dia adikmu? lalu dimana dia sekarang? " tanya Hanin antusias

"Kau membunuhnya" tekan Tristan semakin mempererat cengkramannya

"Lepaskan Tristan ini menyakitkan, aku tidak pernah menyakiti bahkan membunuh siapa pun" rintih Hanin

"Kau penyebabnya bunuh diri dan membuat ibuku depresi" Tristan menekan rahang Hanin hingga memerah

"Aku tidak tau apapun, yang aku tau dia pergi keluar negeri aku bersumpah bahkan sebelumnya aku tidak pernah berselisih dengannya, aku.. aku mencintainya"

"Kau berdusta Hanin, kau bersembunyi di balik kepolosan wajahmu, aku membaca sendiri pesan darimu saat itu "

"Pesan? pesan apa? bahkan aku tidak pernah mengirim pesan apapun sehari sebelum dia menghilang karena handphoneku hilang"

"Aku tidak akan percaya padamu" Tristan menghempaskan wajah Hanin kasar

"Sekarang cepat ganti bajumu atau kau ingin aku menyiksamu di hadapan adikmu? " anaknya

Tanpa bicara lagi Hanin mengganti bajunya otaknya masih mencerna semuanya dia benar benar di buat pusing oleh semua ini Hanin tidak tau harus dengan apa meyakinkan Tristan Jangankan menyakitinya bahkan Hanin tidak sempat bertemu dengan Edward sebelum dia menghilang

"Kak kau mau kemana? " tanya Andrew

"Aku mau ke rumah ayah" ucap Hanin yang baru saja keluar kamar

"Tunggu wajahmu kenapa? " Andrew membalik wajah wanita itu

"Itu tadi kakak jatuh, kakak harus pergi Tristan sudah menunggu" Hanin tidak dapat menutupi memar di kedua sisi rahangnya

Di perjalanan hening tidak ada pembicaraan sama sekali Hanin menjadi canggung saat ini hanya untuk sekedar bertanya

"Jangan tunjukan wajah menjijikan itu di hadapan orang tuaku, mereka harus tau bahwa pernikahan kita baik baik saja" ucap Tristan sebelum keluar dari mobil

Tristan dan Hanin turun memasuki mansion besar itu tiba di sebuah ruang keluarga Janu menyambut mereka

"Selamat malam anak anaku" Janu memeluk mereka bergantian

"Ibu kau baik baik saja? " tanya Tristan melihat Ressa bersembunyi di belakang Janu

Hanin merasa aneh kenapa ibu mertuanya ini malah bersembunyi seperti itu Janu memeluknya lembut Tristan dapat melihat ketakutan ibunya

Tristan menarik tangan Hanin kasar ke kamarnya

"Ayah kami ke kamar dulu"

"Tristan perlakukan istrimu dengan lembut" ucap Janu melihat Hanin berjalan terseok seok karena di seret Tristan

"Aku akan ke kamar Edward, aku sedang ingin sendiri" ucap Ressa pergi ke kamar Edward yang bersebelahan dengan kamar Tristan

Sesampainya di kamar Tristan menghempaskan kasar tangan Hanin hingga tersungkur, Hanin bangkit mengelus lututnya yang sedikit lecet.Tristan kembali menarik lengan Hanin hingga mendekat ke tubuhnya

"Kau lihat sendiri bahkan ibuku ketakutan melihatmu, bukankah sudah membuktikan bahwa kau bersalah kau tidak bisa mengelak lagi" ujar Tristan mencengkram lengan Hanin kuat hingga memar

Tristan kemudian mendorong tubuh Hanin hingga bahunya terbentur dengan ujung meja Hanin meringis memegangi bahunya seraya menangis

"Aku tidak bersalah Tristan aku bersumpah" lirih Hanin

"Kau berani bersumpah untuk kebohonganmu? " bentak Tristan kembali menarik Hanin hingga berdiri

"Harus bagaimana aku menjelaskan padamu aku tidak bersalah" teriak Hanin putus asa

"Kau berani berteriak padaku? sepertinya aku terlalu lembut padamu selama ini" Tristan menutup pintu yang sedikit terbuka lalu menguncinya

Tristan menyeret Hanin dan menghempaskannya ke ranjang merobek semua pakaian yang di pakainya, Hanin meronta dan menangis melawan Tristan yang memperlakukannya secara kasar

Di luar Ressa tersentak saat Tristan menutup pintunya dengan kasar, ya.. Ressa sedari tadi mendengar pertengkaran mereka sebenarnya Ressa merasa iba pada Hanin namun entah mengapa dia merasa takut saat bertemu dengan orang baru

Ressa tidak langsung menuduh Hanin dia hanya takut bertemu orang baru lagi pula dari postur tubuhnya saja sudah bisa ia bedakan tubuh Hanin lebih pendek sementara wanita itu langsing dan tinggi tapi sepertinya Tristan salah mengartikannya

"Aku akan bilang setelah aku bertemu dengan mereka nanti" gumamnya lalu masuk ke kamar Edward

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yasmine sedang bersenang-senang dengan selingkuhannya di club malam wanita seperti Yasmine selalu berganti ganti pacar di belakang Tristan.dia merasa menang selalu menjelekan Hanin di depan Tristan bahkan menceritakan kebohongan tentang Hanin di hadapan Tristan agar Tristan semakin membencinya

"Aku senang akhirnya aku bisa mengalahkanmu Hanin, mungkin kau dulu bisa memiliki Edward tapi tidak dengan kakaknya.. dia milikku dia mesin uangku" racau Yasmine

"Sayang kau sudah banyak mabuk, ayo kita kembali ke hotel untuk bersenang-senang" laki laki muda itu membawa Yasmine pergi

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tristan berkali kali menyetu***i Hanin

Hanin yang awalnya meronta kini hanya diam seperti patung bahkan tidak ada ekspresi dia hanya memalingkan wajahnya

tidak ada suara lenguhan atau desa**n yang terdengar dari mulut Hanin hanya terdengar suara Tristan dengan lenguhan panjang setiap pelepasannya

Hanin sesekali menitikan air mata sekarang dia tidak bisa merasakan apapun.hatinya tubuhnya sudah mati rasa dia hanya diam bagai mayat hidup yang hanya berkedip dan meneteskan air mata, setelah puas Tristan menjatuhkan dirinya kesamping Hanin lalu tidur membelakanginya tanpa berkata atau melakukan sesuatu yang lain

Hanin memunguti bajunya dan memakainya lalu pergi tidur di sofa tubuhnya terasa remuk oleh Tristan,Hanin tidur membelakangi Tristan menyembunyikan wajahnya di sandaran sofa untuk menangis sepanjang malam dia gunakan untuk menangis hingga pukul 3 pagi dirinya baru bisa tertidur

Like , komen dan vote atuh

baca gak like kayak makan sayur tanpa garam anyep pisan 😄😄

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

aku suka thor...lanjut lagi bacanya.😊

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kehancuran
2 Kantor polisi
3 Pekerjaan baru
4 Kurcaci
5 merasa di jebak
6 sah secara hukum
7 Luis kembali
8 Cemburu?
9 Memalukan
10 Tanda merah
11 Pengganggu
12 Ingin tahu
13 Foto
14 Bertengkar
15 Jawab aku Hanin!
16 Tristan yang berbeda
17 Kedatangan Yasmine
18 Sedingin es
19 Mati rasa
20 Hanin yang rapuh
21 bodohnya aku
22 Suara meresahkan
23 Luis vs Tristan
24 Kemarahan Tristan
25 Dua orang yang berbeda
26 kembali ke mode semula
27 Lebih bahagia
28 Hancur
29 Amukan Tristan
30 Kabar mengejutkan
31 Ngidam
32 Rencana demi rencana
33 Nikmati hidupmu
34 Berita heboh lagi
35 Pria payah
36 Dulu berteman baik
37 Pergi ke dokter
38 Sedikit petunjuk
39 Menemukan titik terang
40 Kontraksi
41 Kenzo maverick
42 Mencurahkan isi hati
43 Rasa nyaman
44 Misteri kematian Edward
45 Andrew pergi
46 Yasmine melahirkan
47 Rencana Janu
48 Gugup
49 Si pandai bicara
50 Tentang Edward dan Vio
51 Kekhilafan Bayu
52 Pergilah ke neraka
53 Perkara foto
54 Sumber semua kekacauan
55 Olivia katerina
56 Kakak ipar
57 Olivia sakit
58 Acara pernikahan
59 Vera hamil
60 Mabuk membawa petaka
61 Masalalu yang hina
62 Petak umpet
63 Rahasia Sashi terbongkar
64 Kecurigaan Bayu
65 Kepergian Vera
66 Bertahun-tahun kemudian
67 Posesif
68 Ciuman pertama
69 Ulang tahun Rai
70 Backstreet
71 Akhirnya bertemu
72 Mulut Iriana
73 Amarah Kenzo
74 Awal kehancuran Olivia
75 Ancaman Kenzo
76 Tetap di temukan
77 Penderitaan Olivia
78 Ibu menyayangiku
79 Sikap Olivia berubah
80 Olivia hamil
81 Permintaan Hanin
82 Siapa ibuku?
83 Mulai mencari tahu
84 Penyakit Hanin
85 Akhirnya Cassandra tahu
86 Ketahuan
87 Teman kencan
88 Bertemu ibu kandung
89 Olivia menghilang
90 Berniat kabur
91 Segala kebencian
92 Seperti mayat hidup
93 Bersumpah demi ibu
94 Sikap lembut Kenzo
95 Sedikit perubahan
96 Kau bukan anakku
97 Kenzo membuat khawatir
98 Apa kau tidak marah?
99 Sudah aku duga
100 Kehilangan ibu Rai
101 Beri sedikit jarak
102 Fakta yang sebenarnya
103 Aku ingin melihatnya
104 Pencarian Rai
105 Jauh lebih baik
106 Merubah kebiasaan buruk
107 Akhirnya terjawab
108 Kasih sayang tulus
109 Kepulangan Rai
110 Kecelakaan
111 Bertemu Luis
112 Cinta mati
113 Percaya kata hatimu
114 Giveaway
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Awal kehancuran
2
Kantor polisi
3
Pekerjaan baru
4
Kurcaci
5
merasa di jebak
6
sah secara hukum
7
Luis kembali
8
Cemburu?
9
Memalukan
10
Tanda merah
11
Pengganggu
12
Ingin tahu
13
Foto
14
Bertengkar
15
Jawab aku Hanin!
16
Tristan yang berbeda
17
Kedatangan Yasmine
18
Sedingin es
19
Mati rasa
20
Hanin yang rapuh
21
bodohnya aku
22
Suara meresahkan
23
Luis vs Tristan
24
Kemarahan Tristan
25
Dua orang yang berbeda
26
kembali ke mode semula
27
Lebih bahagia
28
Hancur
29
Amukan Tristan
30
Kabar mengejutkan
31
Ngidam
32
Rencana demi rencana
33
Nikmati hidupmu
34
Berita heboh lagi
35
Pria payah
36
Dulu berteman baik
37
Pergi ke dokter
38
Sedikit petunjuk
39
Menemukan titik terang
40
Kontraksi
41
Kenzo maverick
42
Mencurahkan isi hati
43
Rasa nyaman
44
Misteri kematian Edward
45
Andrew pergi
46
Yasmine melahirkan
47
Rencana Janu
48
Gugup
49
Si pandai bicara
50
Tentang Edward dan Vio
51
Kekhilafan Bayu
52
Pergilah ke neraka
53
Perkara foto
54
Sumber semua kekacauan
55
Olivia katerina
56
Kakak ipar
57
Olivia sakit
58
Acara pernikahan
59
Vera hamil
60
Mabuk membawa petaka
61
Masalalu yang hina
62
Petak umpet
63
Rahasia Sashi terbongkar
64
Kecurigaan Bayu
65
Kepergian Vera
66
Bertahun-tahun kemudian
67
Posesif
68
Ciuman pertama
69
Ulang tahun Rai
70
Backstreet
71
Akhirnya bertemu
72
Mulut Iriana
73
Amarah Kenzo
74
Awal kehancuran Olivia
75
Ancaman Kenzo
76
Tetap di temukan
77
Penderitaan Olivia
78
Ibu menyayangiku
79
Sikap Olivia berubah
80
Olivia hamil
81
Permintaan Hanin
82
Siapa ibuku?
83
Mulai mencari tahu
84
Penyakit Hanin
85
Akhirnya Cassandra tahu
86
Ketahuan
87
Teman kencan
88
Bertemu ibu kandung
89
Olivia menghilang
90
Berniat kabur
91
Segala kebencian
92
Seperti mayat hidup
93
Bersumpah demi ibu
94
Sikap lembut Kenzo
95
Sedikit perubahan
96
Kau bukan anakku
97
Kenzo membuat khawatir
98
Apa kau tidak marah?
99
Sudah aku duga
100
Kehilangan ibu Rai
101
Beri sedikit jarak
102
Fakta yang sebenarnya
103
Aku ingin melihatnya
104
Pencarian Rai
105
Jauh lebih baik
106
Merubah kebiasaan buruk
107
Akhirnya terjawab
108
Kasih sayang tulus
109
Kepulangan Rai
110
Kecelakaan
111
Bertemu Luis
112
Cinta mati
113
Percaya kata hatimu
114
Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!