pagi berganti siang namun seseorang belum juga terbangun dari tidurnya melewatkan sarapannya, seseorang masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi makanan dan duduk disampingnya Dia mengguncang tangan Hanin agar bangun namun Hanin malah menggeliat seolah enggan membuka matanya
"Sebentar Tristan, kau semalam tidak membiarkanku tidur aku masih ngantuk tubuhku sampai lemas" Hanin berbicara sambil meringkuk
namun orang itu masih mengguncang bahu Hanin
"Tristan aku mohon jangan ganggu aku lagi kali ini biarkan aku tidur, apa kau tidak puas semalam menghajarku habis habisan" orang itu malah terkekeh
"Sayang bangun ini sudah siang, kamu makan dulu sarapanmu nanti tidur lagi" suara wanita membuat Hanin tersentak dalam tidurnya
"BI.. bbi" ucap Hanin terbata, wajahnya sudah semerah tomat
"Kenapa kau malu? " tanyanya sambil terkekeh melihat wajah Hanin hanya menunduk
"Tidak apa apa sayang semua pengantin baru seperti itu"
"Dimana bajumu? " tanya Iriana Hanin hanya menggeleng
Iriana mengedarkan pandangannya di bawah hanya ada kemeja Tristan dan dalaman wanita Iriana menghembuskan nafas kasar lalu menggeleng
"Tristan ini sudah tau istrinya tidak membawa baju kenapa tidak minta padaku" gumam Iriana
"Sayang makan dan mandilah nanti aku akan bawakan bajuku kesini, kau tidak apa apakan memakai baju bibi? " tanyanya
"Tidak apa apa bi aku sangat berterima kasih" lirih Hanin
"Habiskan makananmu"
Sementara Hanin makan dan mandi Iriana turun seraya tersenyum senyum sendiri bagaimana tidak saat Hanin duduk hanya menutup bagian dadanya Iriana bisa melihat begitu banyak tanda di leher dada bahkan bahu Hanin
"Kenapa kau senyum senyum sendiri? " tanya Janu
"Kau tau anakmu sangat ganas" ucapnya lalu tergelak
"Jadi Hanin tidak turun sarapan karena itu? " tanya Janu
"Hhmm ya tanpa sadar dia berkata di hajar habis habisan oleh anakmu itu sampai tidak tidur" ucap Iriana sambil menggeleng
"Hmm anak itu bilangnya saja tidak mau" gumam Janu
"Kucing kalau di kasih ikan mana bisa nolak" sahut Iriana sambil berlalu ke kamarnya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kantor Tristan sedari tadi tersenyum senyum sendiri bahkan saat sedang meeting Bayu selalu menyenggol lengan Tristan ketika ditanya para kolega dia hanya melamun dan tersenyum
"Kau kenapa? apa kau terbentur tadi pagi? " tanya Bayu
"Tidak, aku hanya memikirkan sesuatu" jawab Tristan
"Apa kau memikirkan wanitamu? " tanya Bayu
"Si.. siapa yang memikirkan Hanin? " gugup Tristan
"Memang siapa yang bahas Hanin? " ucap Bayu membuat Tristan melongo
"Aku hanya bilang wanitamu entah siapa itu bisa yasmine j*l*ng2mu atau juga Hanin aku tidak merujuk pada orangnya" kata kata Bayu kembali membuat Tristan gugup
"Hehe iya ya" Tristan tertawa garing
"Kau memikirkan Hanin? " tanya Bayu
"Entahlah aku puas semalaman mengerjainya" ucap Tristan
"Kau senang mengerjainya atau kau puas menidurinya hingga dia tidak bisa bangun pagi? " sindir Bayu
"Keduanya Bayu, dia sangat nikmat aku sampai tidak bisa berhenti" ucap Tristan seraya terkekeh
"Apa kau memaksanya? "
"Sedikit"
"Kau mencintainya? " tanya Bayu
"Entahlah, aku bisa tidur bersama wanita tanpa cinta.. aku tidak ingin mati konyol seperti adikku karena wanita" ucapnya
"Kau gila Tristan bagaimana jika dia hamil? "
"Bukankah itu yang ayahku inginkan? "
"Lalu apa rencanamu setelah dia punya anak? "
"Aku akan menceraikannya setelah mendapatkan warisan dan aku akan mengurus anakku dengan Yasmin"
"Kau gila Tristan aku tidak setuju dengan idemu, tinggalkan dia sekarang jangan buat dia terlanjur jatuh cinta padamu jika kau hanya main main" ucap Bayu
"Itu memang rencanaku Bayu, dan tidak ada siapapun yang bisa membantunya termasuk kau"
"Aku tunggu kau menceraikan Hanin dan akan aku bahagiakan dia seumur hidupnya" ucap Bayu bernada ancaman menabrak keras bahu Tristan
"Kau suka barang bekas, kau bisa memungutnya setelah aku buang nanti" teriak Tristan mendapat acungan jari tengah oleh Bayu
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Sore itu setelah mendapat baju dari Iriana Hanin melihat lihat sekitar kamar Tristan dia membuka lemari merapihkan bajunya juga membuka laci, laci membersihkan file yang mulai berdebu
ketika Hanin mengambil sebuah file sebuah foto terjatuh di lantai
Foto dua anak laki laki saling merangkul Hanin merasa tidak asing dengan wajah anak di sebelah Tristan, Hanin membalik foto itu dan membaca sebuah tulisan 'Seorang kakak tidak pernah mengatakan menyayangi adiknya tapi perbuatannya cukup mewakili sebuah kata'
"Ini adiknya Tristan? aku merasa tidak asing dengan wajahnya" gumam hanin
"Lancang sekali mengacak acak barang orang" Tristan datang merebut foto tersebut
"Itu adikmu? " tanya Hanin
"Bukan urusanmu" jawabnya lalu pergi dari sana
"Kau benar semua urusanmu bukan urusanku tapi urusanku selalu menjadi urusanmu" lirih Hanin keluar menuju balkon
"Hanin kesini" Bayu dari bawah melambaikan tangannya
"Sebentar" Hanin keluar menuju tempat Bayu
"Sedang apa? " tanya Hanin menghampiri Bayu
"Aku bosan apa kau mau menemaniku bersepeda ke taman? " tanya Bayu membuat wajah Hanin sumringah
"Aku mau, tapi pakaianku" Hanin menatap pakainya yang memakai dress Selutut dengan turtleneck
Iriana sengaja memberikan bahu itu untuk menutupi tanda merah di leher Hanin, Bayu melihat pakaian Hanin dan tersenyum
"Tidak apa lagi pula tidak jauh hanya untuk menghilangkan rasa bosan"
"Baiklah, sepedanya hanya ada satu? " tanya Hanin
"Ada beberapa di gudang" jawab Bayu
"Apa kau mau memboncengku? rasanya aku lelah hari ini"
"Baiklah nona ayo naik" Hanin duduk di belakang Bayu
Seseorang memperhatikan mereka dari dalam dia tampak menggeram melihat Hanin bisa tersenyum manis pada Bayu
"Oke Hanin kalau kau suka lelaki lemah lembut aku akan memainkan permainan itu untukmu" gumam Tristan
Tristan bertekad membuat Hanin jatuh cinta padanya lalu setelah itu dia akan mencampakkan Hanin agar Hanin merasakan sakit yang dulu di rasakan Edward yang tidak lain adalah adiknya
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Yasmine sedang bertemu seseorang di sebuah bar
"Apa kabar Luis? " tanya Yasmine
"Aku baik, lama tidak berjumpa" ucap Luis
"Ya, bagaimana apa kau masih bersama Hanin? " tanya Yasmine
"Aku ingin selalu ingin bersamanya tapi dia sudah memiliki suami" jawab Luis
"Apaa? maksudmu dia istri orang sekarang? " Yasmine tidak percaya
"Ya dan apa kau tahu siapa yang menjadi suaminya? " Luis membuat Yasmine penasaran
"Pengusaha muda Tristan Januar" Yasmine di buat tersedak oleh perkataan Luis
"Apa? dia kekasihku mana mungkin dia menikahi wanita lain? "
"Aku tahu dari adiknya lalu saat bertemu di coffee shop aku di pertemukan langsung dengan suami dan mertuanya"
"Apa? bahkan dia direstui oleh si tua bangka itu? " bentak Yasmine
"Dulu aku tidak bisa mendapatkan Edward sekarang kakaknya pun sudah lebih dulu terikat dengan wanita ini" geram Yasmine mengepalkan tangannya kuat kuat
"Kau tertinggal satu langkah lagi dan aku gagal untuk kesekian kali" ucap Luis seraya terkekeh
"Aku akan buat dia menyesal sudah merebut Tristanku, pantas saja hari itu ada suara wanita di apartemennya"
"Tapi sepertinya hubungan mereka tidak seharmonis itu, bahkan Tristan masih bercinta denganku akhir akhir ini" lanjut Yasmine
"Sepertinya ada peluang untuk kita mendapatkan cinta kita, aku akan kembali bekerja sama denganmu" ucap Luis menyeringai meneguk wine nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
N Wage
ooaalaah!!!...pasti ada kesalahpahaman di sini.karena spt pengakuan hanin, kalau dia dulunya sangat mencintai Edaward.sebelum tiba2 Edaward menghilang tanpa kabar.
Kalau mmg Edward bunuh diri krn patah hati,aku kok merasa si Luis punya peranan.
Jangan2 dia dalang dari semua kesalahpahaman antara Hanin dan Edward.
2022-07-01
1