Semalaman hanin tidak bisa tidur karena waspada dengan Tristan, pagi ini jelas tercetak mata panda yang melekat pada mata indahnya Hanin berusaha menutupinya tapi masih saja terlihat
Hanin begitu murung karena mata pandanya, Tristan yang baru saja keluar dari kamar mandi menghadap Hanin yang sedang duduk di depan kaca dan dia berdiri di belakangnya
"Kenapa dengan wajahmu? " tanya Tristan
"Mata panda ini menyebalkan, ini semua gara gara kau" Hanin memberangus kesal
"Kenapa gara gara aku? semua salahku, kompor meleduk salah aku, bencana banjir salah aku? rumah tangga orang berantakan karena aku? " tanya Tristan terus menunjuk dirinya membuat Hanin mengulum senyumnya
"Iya, kucing bunting pun salah dirimu" ketus Hanin
"Apa kau mau aku buat bunting? " goda Tristan
"Astaga, kau selain gila juga tuli" ledek Hanin
"Iya aku tuli, coba bicara lebih dekat" Tristan memajukan wajahnya kesamping Hanin meletakkan dagunya di bahu Hanin membiarkan air dari rambutnya menetes ke baju Hanin
Dag dig dug
Jantung Hanin berpacu lebih cepat ingin rasanya meneriaki laki laki ini tapi suaranya terasa tercekat dia hanya mematung membiarkan Tristan sejenak di bahunya
Cup cup cup
Tristan mencium pipi telinga dan leher Hanin membuatnya merinding segera Hanin berdiri membuat dagunya berbenturan dengan bahu Hanin
"Arrrggghhh, ini pasti berdarah" Tristan memegangi bibirnya
"Sorry aduuhh mana aku lihat" Hanin menurunkan tangan Tristan dan memeriksa lukanya
Cup
sekali lagi Tristan mencium bibir Hanin tanpa di duga Hanin mendorong tubuh Tristan menjauh
"Kau" Hanin menunjuk Tristan dengan geram
"Ya aku? " tunjuk Tristan pada dirinya
"Menyebalkan arrrggghhh " Hanin berlalu meninggalkan Tristan yang tertawa terbahak-bahak
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Hanin berangkat lebih dulu ke kantor menggunakan taksi dia malas harus berlama lama bersama Tristan, satu makhluk itu selalu membuatnya darah tinggi sesampainya di kantor Hanin tidak langsung ke ruang kerjanya dia pergi ke kantin membeli ice coffee
"Hai selamat pagi" ucap bayu tersenyum manis yang baru saja datang bertemu di pintu masuk
"Selamat pagi tuan bayu" jawab Hanin membalas senyuman bayu
"Bagaimana hari ini apa kau sudah baikkan? " tanya bayu membuat Hanin mengerutkan keningnya
"Aku bb.. baik baik" jawab Hanin
"Katanya kemarin sakit? sakit apa? " tanya bayu
"Lambungku kumat iya jadi aku tidak masuk kerja kemarin" ternyata kemarin Tristan membuat alasan Hanin terkena sakit padahal kemarin adalah hari pernikahan mereka
"Ohh kebetulan sekali aku juga sering sakit lambung sebentar" bayu mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya
"Ini dia, aku selalu membawanya kemana mana" ucap bayu menyerahkan obatnya
"Terimakasih tuan kau sangat baik sekali" ucap Hanin
"Jangan sok perhatian bayu hati hati bisa saja dia menipumu" ucap Tristan
"Maksudmu? " bayu tidak mengerti apa yang di maksud Tristan
"Dia mengatakan sakit lambung tapi dia membawa minuman coffee, apa itu dapat di percaya" ucap Tristan
"Ohh ini, saya tadi membelinya untuk diberikan pada tuan bayu tapi dia juga sama punya penyakit lambung, ini untukmu saja tuan bos aku duluan bye" Hanin melambaikan tangannya lalu berlari ke ruangannya
"Bukankah dia sangat menggemaskan Tris? " tanya bayu masih terpaku menatap ke arah Hanin tadi pergi
"Tidak, aku pikir dia bukan wanita baik baik" ketus Tristan
"Aku tau sepupuku ini ingin melindungi aku tapi jangan menuduh orang seperti itu, aku tidak percaya gadis sepolos dia punya niat jahat" ucap bayu
" terserah padamu saja" Tristan meninggalkan bayu
"Oh my god, kenapa kau begitu marah Tristan? " tapi Tristan tidak mendengar ocehan bayu
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Hallo sayang, apa kabarmu? " tanya Tristan yang sedang menelpon yasmine
"Baik sayang, kau sendiri? "
"Aku sangat baik sayang tapi aku merindukanmu"
"Aku juga sayang"
"Cepatlah pulang aku ingin bertemu"
"Apa jika aku pulang akan ada kabar baik? "
"Kabar baik? "
"Iya sayang kapan kau akan menjalin hubungan serius denganku?
" Entahlah yasmine kau tau sendiri ayahku tidak pernah setuju aku denganmu, dia mengancamku akan mencoret dari daftar ahli waris jika aku menikahimu "
"Jahat sekali ayahmu, apa aku seburuk itu? " ucap yasmine pura pura sedih
"Tidak sayang, hanya saja ayah belum bisa membuka matanya lebar lebar"
"Tidak bisakah kau bicara dengan ayahmu? siapa tahu dia akan merubah keputusannya
" Akan aku usahakan sayang"
"Sayang hari ini launching tas branded limited edition apa kau bisa membelikannya untukku? " tanya Yasmine manja
"Maaf sayang aku sedang di hukum ayah, jangankan untuk membelikanmu tas untuk hidupku saja aku tidak tahu akan cukup atau tidak"
"Ya sudah aku ada pemotretan lagi" Yasmine menutup teleponnya begitu saja sepertinya dia marah
"Bagai mana aku bisa membahagiakan yasmine jika aku saja tidak tahu apakah uang itu cukup atau tidak untuk diriku" gumam Tristan sesaat sesudah yasmine menutup teleponnya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Seseorang baru saja datang di bandara sosoknya di buru para wartawan kedatangannya langsung saja menjadi sorotan dengan dingin pria itu melangkahkan kakinya ke dalam mobil tanpa menggubris pertanyaan dari awak media
"Jalan" ucapnya dengan suara beratnya
Beberapa saat kemudian dia sampai di sebuah rumah yang tidak begitu besar dia turun dengan terus mengembangkan senyumnya berbeda dengan tadi saat dia berada di bandara
Tok tok tok
Laki laki itu mengetuk pintu
seorang pria muda muncul dengan senyum tidak kalah mengembang mereka saling merangkul dan pria muda itu menyuruhnya masuk
"Dimana kakakmu drew? " tanya nya
"Kakak... kakak tidak tinggal disini lagi" ucap Andrew gugup
"Kenapa? apa berada di kota berbeda? " tanyanya lagi
"Dia bekerja kak untuk membiayai sekolahku" Hanin menyuruh adiknya untuk menutup mulutnya agar tidak memberi tahu siapapun jika dia sudah menikah
"Aku sudah ada disini dia tidak perlu bekerja, aku akan menanggung biaya hidup kalian"
"Tapi kak... kakak tau sendiri kakakku orang yang sangat keras kepala dia tidak mau merepotkan orang lain dia tidak mau di bantu jika dia masih sanggup sendiri" jawab Andrew yang memang Hanin orang yang seperti itu
"Lalu dimana aku bisa menemuinya? " tanya pria itu
"Kakak Luis bisa telepon dia nanti, ini nomer teleponnya"
"Baiklah, aku harus pergi masih ada yang harus di urus.. kapan kapan main ke mansion ku "
"Oke kak, hati hati" ucap Andrew mengantar Luis kedepan
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Malam telah tiba Hanin baru saja selesai mandi rambutnya masih basah dan dia mengeringkan nya di tepi ranjang, Tristan tiba tiba duduk di bawah menghadap Hanin Hanin hanya mengerutkan keningnya
"Keringkan rambutku" ucapnya tiba tiba
"Aku tidak mau" tolak Hanin
"Kau ingat kontrak nya? " Tristan menatap tajam biasa Hanin
"Aku rasa gak ada ini di kontrak" jawabnya
"Coba kau baca lagi" Tristan mengambil kertas di laci yang ada disampingnya
Isi dari kontrak itu jadi aneh Hanin membacanya berkali kali memang kontrak ini sudah di ganti oleh Tristan dan langsung di laminating
isinya kurang lebih
isinya kurang lebih seperti
1 bersikap seolah baik baik saja di depan keluarga
2 Tidak memberi tahu siapapun tentang pernikahan
3 boleh memeluk, mencium dan hal lainnya
4 jangan mencampuri urusan masing masing
5 istri mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat suami dengan baik
6beri kecupan setiap pagi
melanggar di kenakan denda 100jt dan terancam di penjara selama 2 tahun
Hanin melotot ke arah Tristan dan yang di pelototi hanya nyengir kuda seperti tanpa dosa, Hanin mengambil gunting dia menggunting kontrak itu dengan kesal
"Percuma sayang bahkan aku punya banyak salinannya"
"Kau benar benar menyebalkan" teriak Hanin
"Jangan buang buang tenagamu sayang sekarang cepat keringkan rambutku aku kedinginan
Hanin dengan terpaksa mengeringkan rambut Tristan sebelah rambutnya sudah kering dengan beraninya dia tidur di pangkuan Hanin, Hanin yang memakai dress tidur merasa Tristan mulai mengecup pahanya Hanin menjambak rambut Tristan lalu mendorongnya
" Keringkan sendiri aku lelah" ucapnya meringkuk menutupi seluruh tubuhnya
lagi lagi Tristan hanya tertawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
N Wage
lanjut baca...
2022-07-01
0