Sepulang dari kantor Hanin pulang diam diam ke rumahhya dia tidak ingin Tristan melarangnya atau justru dia malah ikut pulang kesana baru saja sampai Hanin langsung menjatuhkan tubuhnya di kursi depan rumah
Tok tok tok
"Andrew buka ini kakak" teriak Hanin
"Andrew" adiknya tak kunjung membuka pintu
Hanin mencoba mencari kunci rumah di tasnya
akhirnya dia menemukan kuncinya dan segera masuk Hanin bergegas mandi dan masak untuk menyambut kepulangan adiknya nanti
setelah semuanya siap Hanin kembali ke kamarnya untuk mendengarkan musik menggunakan earphone sambil membaca komik
Hanin yang sedang tidur menelungkup di kejutkan dengan seseorang yang tiba tiba melompat dan memeluknya dari atas
"Andrew apa yang kau lakukan? " pekik Hanin ketika orang itu menciumi tengkuknya
"Kau kabur lagi" bisiknya
Suara itu membuat Hanin tercengang dia hafal betul suara bariton itu tiba tiba tubuh Hanin di balik hingga terlentang, Hanin yang hanya menggunakan croptop dan celana pendek saat mendadak di balikkan tubuhnya membuat dadanya yang bulat menyembul dari atas croptop
"Kau... " pekik Hanin
"Bagaimana kau bisa masuk? " seingat Hanin dia mengunci semua pintunya
"Aku menunggu dan mengetuk pintu di luar sana hampir 3 jam apa kau tidak dengar? untung saja adikmu pulang" ucap Tristan
"Hee sorry aku pakai ini" Hanin mengguncangkan sepasang earphones di tangannya
"Pantas saja, emmhh hukuman apa yang pantas untukmu? " Tristan menaik turunkan alisnya
"Bisakah kau jangan sedikit sedikit menghukumku?" protes Hanin
"Dan bisakah kau meminta izin untuk setiap kepergianmu? " Tristan membalik pertanyaannya
"Oke aku salah maaf, lain kali aku akan izin aku janji"
"Sekarang turun dari atasku kau berat" Hanin bangun berhadapan dengan Tristan yang menduduki pahanya
"Kau berpenampilan seseksi ini di rumah? kenapa saat bersamaku kau selalu tertutup? " tanya Tristan membuat Hanin membisu
"Kita makan dulu Tristan" ucap Hanin memalingkan wajahnya yang di tatap Tristan
"Kau cantik Hanin" gumam Tristan yang tidak dapat di dengar Hanin
Tristan menangkup wajah Hanin menyusuri setiap lekuk wajah Hanin mata mereka beradu pandang membuat keduanya terhanyut dengan lamunannya masing masing
Tristan mencium bibir Hanin lembut meskipun awalnya tidak membalas ciuman Tristan tapi Hanin juga tidak menolaknya jika Tristan memperlakukannya dengan lembut
Tidak ada perlawanan dan paksaan seperti biasanya Hanin menikmati setiap sentuhan Tristan yang lembut membuatnya terbuai, Tristan tersenyum puas kembali memagut bibir Hanin semakin panas saat Tristan baru saja membuka bajunya seseorang mengetuk pintu
"Kak makan dulu nanti keburu dingin" panggil Andrew dari luar membuat Hanin terkejut
"Makan dulu nanti kita lanjutkan" wajah Hanin merona merah
Tristan memakai kembali bajunya dan mengulurkan tangannya pada Hanin Hanin membenarkan bajunya dan menerima uluran tangannya
"ganti bajumu" ucap Tristan membuat Hanin mendengus kesal
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebelum pulang ke rumah Andrew pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tambahan disana dia bertemu dengan gadis berkaca mata besar itu lagi Andrew duduk di sebelahnya menyimpan buku di meja
"Kau?.. " gadis itu menoleh kearah Andrew yang sedang tersenyum manis
"Aku boleh kan duduk disini? " Andrew bertanya tapi dia lebih dulu duduk
"Kau belajar sepulang sekolah? " tanyanya
"Iya rumahku cukup jauh dari sini jadi aku langsung kesini untuk mencari tambahan pelajaran" jawab Andrew membuka bukunya
"Kau pasti murid yang pintar" tebak gadis itu
"Kalau aku pintar aku tidak akan belajar" jawab Andrew seraya terkekeh
"Kau masih sekolah? " lanjut Andrew bertanya pada vio
"Aku baru saja kembali ke kota ini dan belum menentukan akan masuk ke sekolah mana" jawab Vio
"Kalau kau berminat SMA Garuda itu sekolahku" ucap Andrew sambil membaca
"Akan aku pertimbangkan"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ressa sedang melamun di taman di temani suster kegiatan rutin setiap pagi Janu menghampirinya dan duduk di sampingnya suster seolah tau dan pergi meninggalkan mereka berdua
"Apa kabar sayang? " ucap Janu mengelus rambut istrinya itu
Ressa menoleh menatap dalam wajah sang suami dan perlahan tangannya terangkat mengelus wajah suaminya Janu tersenyum mengelus wajah Ressa
"Kau merasa lebih baik? " tanya Janu namun Ressa hanya mengangguk
"Cepat sembuh sayang maka kau bisa segera pulang ke rumah" Janu memeluknya
Ressa membaik sekarang bahkan tidak mengamuk seperti dulu Janu juga terus berbicara dan dia dengan tenang mendengarkan
"Tristan sudah menikah sayang, Bagaimana jika dia menikah dengan wanita itu? " mendengar nama anaknya di sebutkan Ressa menatap wajah suaminya dengan berkaca kaca
"Tidak jangan biarkan dia bersamanya jangan ambil anakku lagi" Ressa menangis
"Dia tidak pernah kesini karena tidak tahan melihatmu seperti ini, cepatlah sembuh dan nanti dia yang akan menjemputmu kesini" janu kembali memeluk dan mengusap rambut Ressa
"Jauhkan dia dari Tristan" wajah Ressa memelas menatap Janu
"Sebenarnya siapa yang kau lihat saat Edward terjatuh? " tanya Janu
"Wanita itu tatto itu... tatto huaa huhu aku tahu dia pasti yang menyebabkan anakku mati" Ressa kembali menangis meraung
"Tenanglah tenang ada aku, aku akan melindungi kalian" janu memeluk erat
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah makan malam Tristan kembali ke kamar tapi tidak menemukan Hanin dia masuk saat mendengar gemericik air di kamar mandi lalu mengunci pintu Tristan membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci
Terlihat Hanin yang sedang berdiri membelakangi pintu menyabuni dirinya di bawah shower Tristan masuk dan perlahan mendekati Hanin lalu memeluknya dari belakang
"Aaa" pekik Hanin
"Kenapa kau suka sekali berteriak? " bisik Tristan
"Karena aku terkejut, minggir Tristan kau akan ikut basah" Hanin menggerakkan bahunya yang di buat penopang kepala Tristan
"Aku memang mau ikut mandi" Tristan membalikkan tubuh Hanin, Otomatis Hanin langsung menutupi bagian bagian sensitif nya sambil menunduk
"Layani aku" ucap Tristan dengan suara berat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
N Wage
hanin mulai menikmati.
2022-07-01
0
ArRazzaaq Shopp
lanjut 😍😍
2022-02-16
1