Cemburu?

Pagi pagi Hanin sudah berkutat di dapur dengan pekerjaan rumah Tristan malah masih tidur dengan pulasnya setelah memasak Hanin pergi mandi dan memoles sedikit riasan di wajahnya, tanpa dia sadari Tristan sedari tadi menatapnya menyangga kepala dengan satu tangannya

"Astaga" Hanin terlonjak saat berbalik Tristan menatapnya

"Kenapa kau tidak langsung mandi? ini sudah jam berapa" pekik hanin

"Aku ingin melihat istriku dulu apa itu salah? " ucapan Tristan membuat pipi Hanin bersemu merah

"Aku dengar suara buaya pagi pagi" ucapnya lalu pergi keluar kamar

"Dia menyebutku buaya? " gumam Tristan

Setelah beberapa menit akhirnya Tristan keluar

mereka sarapan bersama sebelum berangkat ke kantor, tiba tiba handphone Hanin berdering menunjukkan nomor tidak di kenal Hanin tidak menyentuh handphonenya sama sekali namun handphonenya terus berdering

"hallo? "

"Hallo manis masih ingat aku? " saat mendengar sebuah suara mengalun di telinganya wajah Hanin berubah senang matanya membulat dengan senyum yang mengembang membuat Tristan terus memandanginya

'menggemaskan' batin Tristan

"Aku pikir kau melupakanku"

"Tidak mungkin sayang, kau dimana aku ingin bertemu"

"A.. aaku aku, nanti siang aku akan menemuimu di coffee shop biasa"

"Baiklah sayang sampai bertemu "

"Oke bye" Tristan dapat mendengar bahwa suara di sebrang telepon itu adalah suara laki laki

Wajah Tristan berubah dingin dia lebih banyak diam tidak seaktif biasanya

"Siapa yang menelponmu? " tanya Tristan dingin

"Bukan urusan anda tuan" ucap Hanin seraya berdiri membereskan piring kotor

"Kau berani bicara begitu padaku? "

"Tuan bukankah kita tidak boleh mencampuri urusan masing masing? " ucap Hanin mengernyitkan alisnya

"Aku bisa mengganti kontrak itu sesukaku"

"Kau" menunjuk Tristan dengan geram

"Ya aku? " Tristan menunjuk dirinya sendiri

"Jangan coba macam macam Tristan, kau bebas menelpon kekasihmu di hadapanku lalu apa salahnya aku juga menelpon pria lain di hadapanmu? kau tidak bisa ingkar janji Tristan kau merubah kontrak itu aku masih diam jika sekali lagi kau melakukannya aku akan mengadukannmu pada tuan Janu"

"Kau mengancamku? dan jika hari itu tiba aku adalah orang yang paling diuntungkan, aku tidak akan melepaskanmu dan akan ku buat kau tersiksa setiap malam"

"Kau gila"

"Ya aku memang gila"

"Terserah padamu satu hal yang perlu kau tau jangan mencampuri urusanku, aku menelpon dan bertemu dengan siapapun tidak ada urusannya denganmu dan jangan coba melarangku" ucap Hanin seraya berjalan pergi

"Lihat saja nanti jika kau berani menemui pria lain" ancam Tristan membuat langkah Hanin terhenti

"Kau cemburu? seorang tukang main perempuan cemburu padaku? oh my god" Hanin dengan ekspresi terkejut mulut menganganya ia tutupi dengan tangan dan mata yang membulat sengaja ia kedip kedipkan

'Ekspresi seperti itu selalu menggemaskan' batin Tristan

"Aku.. aku hanya tidak ingin ayah melihatmu dengan pria lain, dia selalu mengawasi kita kau pikir dari mana dia tau segala yang aku perbuat padamu? " Tristan menyangkal

"Apa kau bodoh? kau tidak tau aku bertemu dengan siapa tapi kau seolah menyimpulkan aku akan menemuinya di hotel" ucap Hanin sinis

"Aku bukan seperti wanita wanitamu, dia temanku dan aku yakin saat tuan Janu melihatnya dia tidak akan berpikiran macam macam sepertimu, karena otaknya tidak kotor seperti dirimu" Hanin pergi meninggalkan Tristan yang mematung sendirian

"Awas kau aku akan membuatmu dimarahi oleh ayah" Tristan tau bahwa sifat ayahnya tidak pernah pandang bulu dalam menghukum seseorang

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

Saat jam makan siang Tristan mengikuti Hanin ke coffe shop dia menguntit seperti seorang penjahat yang mengincar korbannya, dia mengintip dari kursi yang berjarak agak jauh seorang pria baru saja datang dia mencium pipi kiri/kanan Hanin dan memeluknya

Entah mengapa perasaan Tristan menjadi kacau ingin sekali dia mengomeli istrinya itu dia begitu senang di peluk orang lain sementara dirinya hanya berdiri didekatnya saja dia sudah ketakutan seperti melihat hantu

Dia menelpon ayahnya dan mengajak berbincang di coffe shop itu dia berkilah sudah lama tidak berbincang dengan ayahnya itu sebenarnya ayahnya cukup curiga dengan ajakan Tristan namun apa salahnya jika dia menuruti ajakan putranya

"Tidak biasanya kau mengundang ayahmu minum coffe? " ucap sang ayah yang baru saja datang

"Ayah aku hanya sudah lama tidak bertemu santai denganmu aku akui akhir akhir ini aku selalu membuat masalah" ucap Tristan

"Sepertinya kau mulai waras" ledek ayahnya sambil terkekeh

"Ayah sama saja seperti Hanin selalu menganggapku gila" gerutu Tristan

"Bagaimana hubunganmu dan Hanin? " tanya Janu

"Tidak mengalami banyak perubahan, tapi sekarang dia mulai memasak, membereskan apartemen dan menyiapkan baju untukku"

"Itu sudah menjadi awal yang bagus nak"

"Ayah kau tau Hanin adalah wanita yang membuat adik.... " ucapan Tristan terpotong saat Janu menyela pembicaraannya

"Tristan sudah aku katakan bukan salah orang lain, ini karena kesalahannya sendiri dia terlalu bodoh sampai melakukan hal sehina itu"

"Ayah membela wanita itu? " tanya Tristan di liputi emosi

"Ayah tidak membela siapapun, Cinta tidak selalu bersambut nak kadang kala kau harus merasakan pahitnya di tolak oleh seseorang, wanita itu tidak tertarik dengan status adikmu yang dia tau sebagai orang kaya itu sudah menandakan dia wanita yang sederhana tidak gila harta dia hanya ingin cinta bukan yang lain"

"Tapi adik juga sangat mencintainya apa itu tidak cukup? bukankah dia ingin cinta? "

"Jika dia tidak cinta lalu apa yang harus di paksakan? kau sendiri mencintai yasminemu itukan.? kau juga tidak mau ayah suruh menikah dengan wanita lain, bukankah itu karena kau tidak mencintai wanita lain? " ucap Janu

"Tapi aku bisa menikah dengan Hanin meskipun terpaksa" jawab Tristan

"Itu karena kau salah padanya memperkosa buka hal terpuji Tristan ayah masih mentolerir kamu saat bersama wanita malam tapi memaksa seorang gadis ayah tidak bisa membiarkannya"

"Dia juga tidak tertarik dengan harta yang aku tawarkan dia awalnya menolak menikah denganmu tapi ayah mengancam akan menyebar video syur kalian membuatnya ketakutan dan mengiyakan permintaan ayah" lanjut Janu

"Kau memang selalu membelanya" Tristan kesal menyandarkan tubuhnya kasar

"Ayah lihatlah bukankah itu Hanin? siapa laki laki yang bersamanya" pandangan Janu mengikuti petunjuk Tristan

Tampak Hanin sedang tertawa lepas dengan seorang pria di sampingnya Janu berdiri melangkah ke arah Hanin di ikuti Tristan yang sudah menyeringai mengira Hanin akan kena marah ayahnya

"Hai nak kau juga disini? " Janu menyapa Hanin dan otomatis dia berbalik

Hanin menatap laki laki di belakang Janu yang tersenyum mengejek tapi Hanin berusaha menetralkan rasa kesalnya

"Ayah silahkan duduk bergabung dengan kami" Janu melangkah hendak duduk di kursi yang bersebrangan dengan Hanin

Saat Tristan menyusul dia di kejutkan dengan keberadaan Andrew disana yang sedari tadi terhalang tembok pembatas kini Hanin yang menyeringai menatap Tristan yang membuang wajahnya ke sembarang arah

"Ayah kenalkan ini Luis teman SMAku dulu, dan Luis ini ayah mertuaku" Hanin memperkenalkan Janu pada Luis membuat Tristan tersentak mendengarnya

"Aku Luis teman dekat Hanin dulu" ucap Luis dengan maksud tertentu

"Ahh ya ini suamiku" mereka berjabat tangan, Tristan menunjukkan wibawanya di depan Luis

Sebenarnya Hanin tidak ingin jujur pada Luis namun Andrew adiknya itu mengatakan semuanya pada Luis dia tidak bisa membuat kakaknya jadi seorang pembohong dia juga tidak bisa melihat kakaknya berkhianat pada kakak iparnya

Andrew melihat betapa baiknya ayah mertua Hanin berbeda dengan orang tua Luis yang selalu menentang hubungan mereka maka dari itu Andrew takut Hanin kehilangan keluarga baru yang mau menerima Hanin apa adanya

"Kak bukannya kau akan pergi berbulan madu? " tanya Andrew

"A... aahh itu... " Hanin menatap tak percaya pada Andrew berani mengatakan itu

"Iya benar adik ipar setelah pekerjaanku selesai aku akan membawanya bulan madu" ucap Tristan cepat membuat Andrew tersenyum

"Aku ingin kabar baik setelah kalian pulang bulan madu nanti" ucap Janu

"Kabar baik? " Hanin mengernyitkan alisnya

"Iya kabar baik kau mengandung keturunan Januar" jawab Janu

"Tentu ayah, aku akan membuatkan cucu yang banyak untuk ayah"

"What? " gumam Hanin

"Aku lupa ada pekerjaan penting setelah ini, aku permisi semoga lain kali kita dapat berjumpa kembali" ucap Luis lalu pergi

Mereka sudah pergi Janu mengantar Andrew pulang karena mereka searah di dalam mobil Tristan dan Hanin tampak sunyi hanya terdengar suara mesin mobil, Tristan sesekali mencuri pandang pada Hanin yang mengarahkan pandangan ke sisi lain dia tau Tristan mencuri pandang padanya

"Apa dia Kekasihmu di masa lalu? " satu pertanyaan membuat Hanin menatapnya

"Memangnya apa urusannya denganmu? " ucap Hanin membuat Tristan menepikan mobilnya

Mobil Tristan berbelok dan berhenti di tepat yang sepi membuat Hanin jadi kalang kabut Tristan membuka sabuk pengamannya dan perlahan mendekati tubuh Hanin, Hanin berusaha membuka pintu namun Tristan Menguncinnya

"A.. apa yang kau lakukan Tristan, kau membuatku takut" Hanin menahan bahu Tristan yang terus mendekat

"Bukankah tadi kau bilang aku suamimu? " bisik Tristan dan kini menurunkan kursi Hanin

"Apa yang kau lakukan, menjauh menjauh" Hanin memukuli Tristan tapi Tristan menahan tangannya disisi kepala Hanin

"Jawab aku" Tristan sudah berada di atas Hanin

"Iya karena adikku memberi tahu Luis bahwa aku sudah menikah" ucap Hanin dengan ketakutan

"Jika adikmu tidak bicara seperti itu apa kau akan mengatakannya? "

"Tentu tidak, bukankah di surat kontrak tidak boleh memberi tahu siapapun? " ucap Hanin

"Tristan apa kau sudah gila lepaskan aku, ini tidak benar Tristan cepat menyingkirkan" Hanin dengan susah payah berontak dia kesulitan bergerak karena mobil terlalu sempit

"Tristan aku akan mengadukannmu pada tuan Janu" teriak Hanin

"Apa kau tidak mendengarnya tadi? dia menginginkan cucu mana mungkin dia mencegahku menjamahmu sayang"

" Jangan Tristan"

"Tristan jangan lakukan itu" Hanin menggeleng mulai menangis

setelah menyelesaikan permainannya Tristan kembali membenahi pakaian Hanin lalu mengecupnya singkat

tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka

Hanin memalingkan wajahnya ke luar jendela dia menangis merasa betapa malu dan betapa merasa hinanya dia

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

tubuhmu tahu,kalau sudah halal...makanya dia mengkhianati pikiranmu,Hanin😂

2022-07-01

2

lihat semua
Episodes
1 Awal kehancuran
2 Kantor polisi
3 Pekerjaan baru
4 Kurcaci
5 merasa di jebak
6 sah secara hukum
7 Luis kembali
8 Cemburu?
9 Memalukan
10 Tanda merah
11 Pengganggu
12 Ingin tahu
13 Foto
14 Bertengkar
15 Jawab aku Hanin!
16 Tristan yang berbeda
17 Kedatangan Yasmine
18 Sedingin es
19 Mati rasa
20 Hanin yang rapuh
21 bodohnya aku
22 Suara meresahkan
23 Luis vs Tristan
24 Kemarahan Tristan
25 Dua orang yang berbeda
26 kembali ke mode semula
27 Lebih bahagia
28 Hancur
29 Amukan Tristan
30 Kabar mengejutkan
31 Ngidam
32 Rencana demi rencana
33 Nikmati hidupmu
34 Berita heboh lagi
35 Pria payah
36 Dulu berteman baik
37 Pergi ke dokter
38 Sedikit petunjuk
39 Menemukan titik terang
40 Kontraksi
41 Kenzo maverick
42 Mencurahkan isi hati
43 Rasa nyaman
44 Misteri kematian Edward
45 Andrew pergi
46 Yasmine melahirkan
47 Rencana Janu
48 Gugup
49 Si pandai bicara
50 Tentang Edward dan Vio
51 Kekhilafan Bayu
52 Pergilah ke neraka
53 Perkara foto
54 Sumber semua kekacauan
55 Olivia katerina
56 Kakak ipar
57 Olivia sakit
58 Acara pernikahan
59 Vera hamil
60 Mabuk membawa petaka
61 Masalalu yang hina
62 Petak umpet
63 Rahasia Sashi terbongkar
64 Kecurigaan Bayu
65 Kepergian Vera
66 Bertahun-tahun kemudian
67 Posesif
68 Ciuman pertama
69 Ulang tahun Rai
70 Backstreet
71 Akhirnya bertemu
72 Mulut Iriana
73 Amarah Kenzo
74 Awal kehancuran Olivia
75 Ancaman Kenzo
76 Tetap di temukan
77 Penderitaan Olivia
78 Ibu menyayangiku
79 Sikap Olivia berubah
80 Olivia hamil
81 Permintaan Hanin
82 Siapa ibuku?
83 Mulai mencari tahu
84 Penyakit Hanin
85 Akhirnya Cassandra tahu
86 Ketahuan
87 Teman kencan
88 Bertemu ibu kandung
89 Olivia menghilang
90 Berniat kabur
91 Segala kebencian
92 Seperti mayat hidup
93 Bersumpah demi ibu
94 Sikap lembut Kenzo
95 Sedikit perubahan
96 Kau bukan anakku
97 Kenzo membuat khawatir
98 Apa kau tidak marah?
99 Sudah aku duga
100 Kehilangan ibu Rai
101 Beri sedikit jarak
102 Fakta yang sebenarnya
103 Aku ingin melihatnya
104 Pencarian Rai
105 Jauh lebih baik
106 Merubah kebiasaan buruk
107 Akhirnya terjawab
108 Kasih sayang tulus
109 Kepulangan Rai
110 Kecelakaan
111 Bertemu Luis
112 Cinta mati
113 Percaya kata hatimu
114 Giveaway
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Awal kehancuran
2
Kantor polisi
3
Pekerjaan baru
4
Kurcaci
5
merasa di jebak
6
sah secara hukum
7
Luis kembali
8
Cemburu?
9
Memalukan
10
Tanda merah
11
Pengganggu
12
Ingin tahu
13
Foto
14
Bertengkar
15
Jawab aku Hanin!
16
Tristan yang berbeda
17
Kedatangan Yasmine
18
Sedingin es
19
Mati rasa
20
Hanin yang rapuh
21
bodohnya aku
22
Suara meresahkan
23
Luis vs Tristan
24
Kemarahan Tristan
25
Dua orang yang berbeda
26
kembali ke mode semula
27
Lebih bahagia
28
Hancur
29
Amukan Tristan
30
Kabar mengejutkan
31
Ngidam
32
Rencana demi rencana
33
Nikmati hidupmu
34
Berita heboh lagi
35
Pria payah
36
Dulu berteman baik
37
Pergi ke dokter
38
Sedikit petunjuk
39
Menemukan titik terang
40
Kontraksi
41
Kenzo maverick
42
Mencurahkan isi hati
43
Rasa nyaman
44
Misteri kematian Edward
45
Andrew pergi
46
Yasmine melahirkan
47
Rencana Janu
48
Gugup
49
Si pandai bicara
50
Tentang Edward dan Vio
51
Kekhilafan Bayu
52
Pergilah ke neraka
53
Perkara foto
54
Sumber semua kekacauan
55
Olivia katerina
56
Kakak ipar
57
Olivia sakit
58
Acara pernikahan
59
Vera hamil
60
Mabuk membawa petaka
61
Masalalu yang hina
62
Petak umpet
63
Rahasia Sashi terbongkar
64
Kecurigaan Bayu
65
Kepergian Vera
66
Bertahun-tahun kemudian
67
Posesif
68
Ciuman pertama
69
Ulang tahun Rai
70
Backstreet
71
Akhirnya bertemu
72
Mulut Iriana
73
Amarah Kenzo
74
Awal kehancuran Olivia
75
Ancaman Kenzo
76
Tetap di temukan
77
Penderitaan Olivia
78
Ibu menyayangiku
79
Sikap Olivia berubah
80
Olivia hamil
81
Permintaan Hanin
82
Siapa ibuku?
83
Mulai mencari tahu
84
Penyakit Hanin
85
Akhirnya Cassandra tahu
86
Ketahuan
87
Teman kencan
88
Bertemu ibu kandung
89
Olivia menghilang
90
Berniat kabur
91
Segala kebencian
92
Seperti mayat hidup
93
Bersumpah demi ibu
94
Sikap lembut Kenzo
95
Sedikit perubahan
96
Kau bukan anakku
97
Kenzo membuat khawatir
98
Apa kau tidak marah?
99
Sudah aku duga
100
Kehilangan ibu Rai
101
Beri sedikit jarak
102
Fakta yang sebenarnya
103
Aku ingin melihatnya
104
Pencarian Rai
105
Jauh lebih baik
106
Merubah kebiasaan buruk
107
Akhirnya terjawab
108
Kasih sayang tulus
109
Kepulangan Rai
110
Kecelakaan
111
Bertemu Luis
112
Cinta mati
113
Percaya kata hatimu
114
Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!