Langit berwarna jingga membuat keindahan pantai menjadi nampak mempesona, sinar jingganya menerpa wajah Abel begitu juga dengan angin pantai. Jika ada lagu mengenai hari yang cerah untuk jiwa yang sepi maka sesuai dengan kondisi Abel saat ini.
Ia tak menghubungi supir untuk menjemputnya seperti yang ia katakan kepada Excel namun Abel tetap disana dari mulai matahari hendak terbenam sampai rembulan muncul. Udara berubah jadi dingin namun ia tak perduli, hanya suara tiupan angin laut dan deburan ombak yang terdengar di sana.
Abel mengusap air matanya untuk yang ke sekian kali, ia tak menyangka bahwa kepulangan Excel ke Indonesia hanya membawa luka baginya padahal ia dulu sangat menantikan hari di mana Excel pulang, tapi semua berbeda semuanya tak seperti yang ia impikan.
Abel mendengar hpnya berbunyi tertera nama mama Dina disana, pasti mama Dina khawatir karena ia belum pulang dan Abel juga belum mengabari. Abel mengusap air matanya dan berdehem agar suaranya nanti terdengar normal mengingat ia habis menangis dan tak ingin membuat mama Dina curiga.
“Halo ma” ~ Abel
“sayang kamu masih di kantornya Excel apa di tempat lain kenapa belum pulang ?” ~ mama Dina
“iya ma aku sebentar lagi mau pulang naik taxi aja kalau nunggu supir mungkin akan lama” ~ Abel
“yaudah hati-hati ya pulangnya” ~ mama Dina
Abel memesan taxi online untuknya pulang, ia sengaja tak ingin di jemput supir karena takutnya sang supir mengadukan ke mama Dina kalau Abel bukannya di kantor tapi di pantai sampai malam bahkan sendirian.
Tak lama taxi yang di pesan oleh Abel sampai dan Abel memasukkan hpnya ke dalam tas, ia tak ingin membuat mama Dina khawatir lebih lama lagi, tubuh dan hatinya juga lelah menghadapi percintaanya yang rumit. Padahal ia hendak melepaskan dan mengiklaskan Excel untuk wanita lain tapi nyatanya tak semudah yang di bayangkan.
******
Abel tengah serius mengerjakan pekerjaanya berharap dengan kesibukkannya ia bisa melupakan rasa sakit hati dan bisa merelakan Excel dengan wanita lain, bisa di bilang ia melarikan diri dari keyataan dengan cara bekerja keras.
“hai Abel”. Tanpa di duga, bagai jalangkung yang datang tak di jemput pulang tak diantar kini Jennie ada di hadapannya, jika ia boleh lari maka ia akan lari sekarang karena malas sekali rasanya bertemu dengan Jennie.
“ ha hai kak cari kak Excel ya ?”. tanyanya basa-basi seraya memperlihatkan senyum tipisnya, ia tak menyukai Jennie tapi tak pula membencinya dan paling menyebalkan adalah mengapa saat ia tak ingin bertemu Jennie selalau saja Tuhan mempertemukannya.
“nggak aku ngari kamu bukan nyari Excel”. Abel mengernyit bingung bukankah Excel pacarnya kenapa malah Abel yang di cari, Abel hanya bisa berdoa dan memohon semoga saja Jennie tak ada mangsud aneh karena hatinya sekarang lagi sensitif.
“kok nyari aku ada apa ya kak ?”. tanyanya bingung dan Jennie malah memperlihatkan 2 tiket bioskop.
“ini aku beli 2 tiket bioskop yang satu buat kamu yang satu buat aku, ini film Thailand romance jadi Excel kurang suka, kita kan sesama cewek pasti nyambung kalau nonton beginian, temenin aku ya besok kan hari minggu pasti libur iya kan?”.
Bagaimana ini Abel tak ingin bersama dengan Jennie sedetikpun atau ia akan merasa bersalah karena mencintai Excel wlaupun dalam diam tapi semakin ia tau sisi baik Jennie yang ada Abel akan semakin bersalah, tapi menolak juga ia tak punya alasan yang cocok.
“bisakan bel sekalian mengakrabkan diri”. Tuturnya.
“i iya deh kak”. Abel rasanya ingin menepuk bibirnya yang bicara berbeda dengan apa yang ada di dalam benaknya, namun bagimana lagi ia tak terfikirkan alasan apapun untuk menolak, namun di satu sisi juga ia tak ingin pergi.
“oke bagus kalau begitu, kita ketemuan di mall jam 9 ya besok, aku sekarang harus syuting iklan jadi sampai ketemu besok dah”. Jennie pergi dan bertepatan dengan itu Excel yang baru keluar dari lift menghampiri Jennie yang juga hendak ke lift, mereka membuat Abel tak sanggup melihat kemesraan jadi Abel kembali meneruskan pekerjaanya tanpa memperdulikan mereka berdua sebelum hatinya sakit.
*****
Abel masuk ke dalam mall dan mencari keberadaan Jennie, sebelum sampai Jennie menghubungi Abel untuk janjian betemu langsung di depan bioskop, entah bagaimana Jennie bisa punya nomor telfonnya Abel yang pasti Jennie berhasil membuat Abel hanya pasrah dan semoga filmnya cepat selesai.
“Abel sebelah sini”. Abel mendengar suara Jennie dan terlihat Jennie berada tak terlalu jauh dengannya berdiri sambil melambaikan tangan agar Abel tau posisinya. Abel sedikit tak mengenali Jennie karena Jennie memakai topi dan kaca mata layaknya seorang selebriti yang sedang menyamar agar tak ketahuan para fans.
Mereka berdua langsung masuk ke dalam bioskop karena sebentar lagi film akan segera di mulai, jika yang lain datang dan menonton dengan membawa pasangan berbeda dengan Abel dan Jennie yang datang berdua, mungkin kalau orang lain tau mereka akan di kira sahabat.
“judulnya apa kak ?”. Abel yang sebelumnya tak tau judulnya jadi penasaran, lantaran ia tak peduli sbelumnya dengan judul film yang akan di tonton, dan berharap agar filmnya cepat selesai.
“first love”. Abel mengernyit itu berarti judulnya cinta pertama, kalau diingat cinta pertamanya adalah Excel dan cintanya tak berakhir bahagia, Abel berharap ini bukan film sedih seperti cinta pertamanya yang kandas.
Film itu menceritakan kisah seorang gadis yang sangat cupu dan juga jelek mencintai seniornya secara diam-diam. Karena seniornya adalah lelaki paling tampan dan paling tenar di sekolah membuatnya kesulitan untuk mendekati apalagi perbedaan mereka yang layaknya bumi dan langit.
Hingga sang gadis di bantu ketiga temannya untuk menjadi cantik dengan selalu merawat diri dan merubah penampilan, ia mulai menjadi gadis cantik dan populer di sekolah, namun karena kelulusan telah tiba membuatnya berfikir untuk menyatakan cintanya kepada si lelaki.
Teman-temannya juga ikut membantunya untuk menyatakan cinta namun naasnya saat ia menyatakan cinta si lelaki malah sudah mempunyai pacar, hingga membuat si gadis berusaha tegar walau ia sangat sedih dan mendoakan kebahagian si lelaki. Di sinilah Abel menangis meresapi cerita film, ia benar-benar merasakan kesedihan yang dialami oleh gadis tersebut karena ia juga merasakannya.
Karena terlalu patah hati membuat si gadis meneruskan sekolahnya di luar negri seraya menemani sang ayah yang bekerja di sana. Beberapa tahun lamanya tak bertemu mereka berdua di pertemukan dalam talkshow hingga akhirnya si lelaki mengakui jika ia mencintai gadis itu sejak mereka masih sekolah dan menunggunya kembali dari luar negri.
Kata ‘End’ mengakiri filmnya dan Abel tersadar jika ia terlalu meresapi film tersebut karena ia merasakan pipinya yang basah, film tersebut memang kurang lebih sama dengan Abel namun bedanya Excel hanya mencintai Jennie dan itu tak bisa di rubah.
“kamu nangis ya ?”. Abel dengan cepat mengeka air matanya, ia sangat malu ketahuan menangis, entah karena keseringan menangis jadi air matanya sudah lepas kendali dan keluar tanpa ia kehendaki.
“ia filmnya bagus, aku jadi terlalu menghayati”. Jawabnya.
“baguskan, emang kalau nonton sama perempuan lebih asyik lebih ngeri tentang feel kapan-kapan kita harus nonton lagi”. Abel hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.
Setelah itu mereka keluar dari bioskop dan hendak ke tempat makan, karena Jennie mengatakan ia lapar dan ingin mentraktir Abel makan bersama baru memperbolehkan Abel pulang. Jennie dan Abel hendak duduk namun ia mendengar suara orang memanggilnya.
“Jennie”
“kamu__”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
AfiQa
film Mario Maurer dan pimchanok 😘😘 film kesayangan 😁
2020-11-10
5
Pink en Purple 💖💜
filmya mario maurer ya thor. 😂😂
2020-11-08
2
Sarmiyati Fikhairelyn
mending mundur cantik Abel,,,,,klu memang loe jodoh sama Excel pasti gak akan kemana
2020-09-07
7