Bagas yang melihati Abel sedang bekerja dengan sungguh-sungguh membuatnya senang lantaran Abel menunjukkan keseriusannya dalam magang, padahal perusahaan ini Excel sendiri yang pimpin jadi ia berfikir Abel akan bertindak layaknya adik bos yang seenaknya dalam bekerja.
"Sudah waktunya istirahat Abel ayo kita makan bersama, kau juga ikut ya Bagas". Abel sangat senang sekali di ajak makan siang bersama namun bagas menolak lantaran bilang jika sudah ada janji makan siang dengan seseorang.
Dan kini Abel juga Excel makan siang bersama tapi bukan di kantin karyawan melainkan di ruang kerja Excel karena takutnya kalau mereka makan siang hanya berdua akan menjadi gosip orang kantor padahal Abel dan Excel sudah seperti saudara sendiri.
" Bagaimana kau senang magang disini ?". Tanyanya dan Abel menghentikan makannya sejenak untuk menjawab pertanyaan Excel.
"Iya kak eh mangsudnya tuan". Excel tersenyum lantaran merasa aneh dengan Abel yang memanggil dirinya tuan pasalnya sudah terbiasa di telinga Excel mendengar dirinya di panggil kak sedari dulu.
" Kalau kita hanya berdua kau boleh memanggilku kak". Abel mengangguk senang lantaran seperti di distimewakan dengan Excel yang lebih suka ia panggil kak dari pada panggilan pegawai ke bosnya.
Setelah makan siang bersama keduanya melanjutkan kembali pekerjaan masing-masing dimana Excel akan kembali menjadi bos dan Abel sebagai pegawai. Begitu juga dengan seterusnya di mana hari-hari menjadi sekertarisnya Excel berlangsung.
********
Bagas masuk ke dalam ruangan Excel dan terlihat Excel menghentikan sejenak pekerjaannya dan menerima berkas yang Bagas berikan untuk ia tanda tangani. Berkas tersebut Excel cek dahulu sebelum ia membubuhkan tanda tangan.
"Bagaimana kerja Abel apakah bagus ?". Tanyanya seraya memberikan kembali berkas tersebut ke Bagas.
" Kerja nona Abel baik tuan, ia cepat belajar dan cara kerjanya juga efektif ". Excel tersenyum puas dengan penuturan Bagas, memang ia sudah tau jika Pekerjaan Abel baik tapi Excel tak melihat sendiri bagaimana Abel dalam bekerja, karena Abel magang di tempatnya ia merasa jika Abel menjadi tanggung jawabnya sekaligus mengingat ia sangat dekat dengan Abel sebagai kakak adik walau angkat.
"Nanti kalau kau keluar panggilkan Abel ya". tuturnya.
" Baik tuan". Bagas keluar dan menyampaikan kepada Abel jika Excel memanggilnya dan segera Abel masuk ke dalam ruang kerjanya Excel.
"Tuan Excel manggil aku ada apa ?". Tanyanya seraya tersenyum dan di balas senyuman oleh Excel.
" Nggak ada apa-apa, cuma mau tanya apa ini pekerjaan kamu ?". Excel memperlihatkan laporan yang tempo hari Abel kerjakan dan itu membuat Abel khawatir kalau pekerjaanya salah dan akan di marahi.
"Iy iya aku yang mengerjakan". Jawabnya takut namun berbeda dengan Excel yang memperlihatkan senyuman.
" Jangan khawatir aku nggak akan marah malah aku akan memuji kamu karena laporan kamu benar padahal kamu baru magang tapi sudah handal membuat laporan seperti ini". Abel seketika tersenyum lega, ia bersyukur pekerjaanya tak membuat Excel kecewa.
"Beneran ?". Excel mengangguk mengiyakan.
" Yasudah kamu kembali bekerja, aku harap kedepannya kamu bisa lebih berkembang dengan cepat". Abel tersenyum mengiyakan lalu keluar dari ruangan Excel dan kembali bekerja.
*******
Abel hari ini ingin menyiapkan bekal makanan untuk Excel, ia sangat senang kala memasak seraya membayangkan wajah Excel yang tampan, walau hanya nasi goreng dan telur ceplok tapi ia buat dengan cinta.
"Wah tumben nih lo masak, buat gue ya ?". Tanyanya dengan kepedean dan Abel menjajalkan timun ke mulutnya Alvin agar berhenti bicara.
" Jangan kegeeran yah ini tuh buat kak Excel". Abel memasukkan nasi goreng tersebut ke dalam kotak bekal.
"Tuh masih ada sisa di wajan goretin aja, tapi jangan di makan juga wajannya". Ucapnya dan berlalu pergi.
Alvin melihat nasi goreng yang tinggal sedikit di wajan seraya mencebikkan bibir, " Adek kurang ajib lo bel emang kakak kandung sendiri di kasih sisa".
********
Sudah hampir sebulan Abel bekerja di perusahaan Excel dan baiknya ia sering mendapat pujian oleh Excel secara langsung, Excel bilang jika cara kerjanya cepat dan benar, tentu ia merasa senang sekaligus bangga dengan dirinya sendiri.
Tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang hendak menyelonong masuk ke dalam ruang kerja Excel dengan tidak sopan karena tidak minta izin atau bertanya dulu kepadanya. Sedangkan Bagas sendiri sedang berada di toilet.
“maaf ya mbaknya siapa ? kalau mau ketemu sama kak eh tuan Excel mesti ada janji mbaknya udah janjian sebelumnya ?”. wanita itu menggeleng.
“belum tapi jika Excel tau aku datang pasti akan di suruh masuk kamu bilang saja padanya Jennie ada di luar dan ingin bertemu”. Ucap wanita itu dan Abel merasa tidak suka jika kakanya Excel langsung di sebut nama begitu saja seolah tidak sopan.
“maaf ya mbak tapi tuan Excelnya lagi sibuk dan nggak bia di ganggu mbaknya pulang aja ya buat janji dulu lain kali”. Terlihat raut wajah tidak senang dari Wanita itu.
“Tidak aku sudah jauh hingga sampai disini aku tidak mau pulang sebelum ketemu sama Excel, kalau kamu tidak mengatakan kepada Excel ada aku maka aku sendiri yang akan menemui Excel langsung”. Jennie hendak masuk namun Abel segera menghadang dan terjadi keributan diantara keduanya hingga membuat Excel dengar.
“Ada ribut apa diluar? Jennie ?”. Jennie tersenyum.
“Hay Excel I miss you". Jawabnya dan Excel tersenyum seraya menghampiri Jennie untuk memeluk wanita itu melewati Abel yang seakan tak percaya dan tak suka jika Excel berpelukan dengan wanita lain.
“oh ya perkenalkan Jennie ini Abel ia sekertaris sekaligus adikku”. Ucap Excel kala pelukannya dengan Jennie sudah terlepas dan Jennie menjadi bingung.
"Kenapa aku baru tau kau punya adik ?". Tanyanya dan Excel sendiri bingung harus bagaimana menjelaskan.
"papa mama Abel sudah menganggapku sebagai anak jadi aku juga menganggap Abel adikku sendiri". Jelasnya dan Jennie mengangguk faham.
Abel tidak suka dengan keberadaan Jennie yang tiba-tiba langsung memeluk Excel bahkan kala pelukan mereka sudah terlepas tangan Jennie masih memegang lengan Excel. Ingin rasanya ia mematahkan tangan itu yang telah berani memegang lengan Excel seenaknya.
"Kak dia siapa ?". Tanya Abel seraya menahan emosi agar tak mencakar wajah cantik wanita itu, walau memang cantik dan bodinya seperti gitar spanyol.
“Oh ya aku sampai lupa Abel kenalkan ini Jennie pacarku”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
tuti
sakit tapi tak berdarah 😭
2022-01-11
0
Ragiel Uty'a Qiqa
y Allah... ikut ngrasakn sakit a hati abel... 😭😭😭
2021-12-25
0
rina pujiAti
Sakit kann😭😭😭😭😭😭
2021-12-24
0