Abel melepaskan pelukannya dari Alvin dan berfikir dengan keras, ia menimbang-nimbang harus merelakan Excel yang sudah sangat ia cintai atau memperjuangkannya namun itu berarti ia jadi pelak*r, apakah ia harus membuat dirinya menjadi pelak*r dan membuat wanita lain menangis.
"Berarti aku jadi pelak*r dong kalau perjuangin kak Excel emang nggak ada solusi yang lain apa ?". Alvin menggendikkan bahu.
" Emang lo punya solusi apaan, gini deh hubungan Excel ama tuh cewek udah sampai tahap mana ? tahap masih bisa putus atau udah sangat serius ?". Abel mengingat bagaimana perkataan Excel siang tadi sebelum ia berlari karena tak sanggup lagi merasakan sakit.
"Kalau nggak salah sih bilang mau tunangan terus habis itu nikah". Alvin melebarkan matanya dan mengelus dada
" Kenapa kak dadanya di elus ? biar lebar ?". Alvin menoyor kepala Abel karena pertanyaan konyolnya.
"Lo nyadar nggak sih bel itu tandanya udah serius pake banget lo kayaknya nggak ada jalan udah kalau gitu relain aja yang sabar ya gue ke kamar dulu mau istirahat". Alvin hendak berdiri namun Abel menarik tangan Alvin hingga kembali terduduk.
" Ih jangan gitu dong kasih solusi aku nggak bisa merelakan gitu aja, kak Alvin nggak tau sih rasa sakitnya makanya gampang ngomong gitu". Alvin menaruh boneka Abel di kasur dan ia letakkan sebagai alas kepala karena punggungnya terasa pegal.
"Ini gue punya solusi tapi nggak baik jadi mending nggak usah gue kasih tau lah ya". Abel mencubit perut Alvin hingga membuat sang kaka kesakitan, " Eh iya ampun gue bilang, lo jadi pelak*r aja".
"Abel mengambil bonekanya yang lain dan ia gunakan sebagai pemukul untuk memukuli Alvin, " masa adik sendiri di suruh jadi pelak*r sih".
"Woi stop penyiksaan ini namanya". Alvin merebut boneka yang Abel gunakan sebagai alat untuk memukulinya dan ia buang ke sembarang tempat.
" Gini deh gue nggak nyuruh ya itu kalau lo mau kalau nggak ya nggak usah, ini kan cuma saran kecuali lo mau dateng ke nikahannya Excel tapi jadi tamu undangan ". Abel jadi membayangkan dimana Excel menikah dan menggenggam tangan Jennie itu sementara ia jadi tamu undangan yang menangisi pernikahan Excel.
" Nggak aku nggak mau aku maunya yang jadi pengantinnya, yaudah deh jadi pelak*r tapi aku penginnya jadi pelak*r baik hati ntar kalau kak Excel udah sama aku si cewek itu bakal ku cariin pacar kan baik aku ". Alvin mencebikkan bibirnya mendengar rencana konyol Abel.
" Serah deh serah". Alvin beranjak dari duduknya dan hendak melangkah ke kamarnya karena sudah lelah.
Alvin tak sengaja melihat sesuatu yang sedikit keluar dari tas Abel dan ia mengambilnya, ternyata itu adalah bekal yang tadinya Abel hendak berikan ke Excel namun malah gagal total, padahal ia sudah masak sendiri walau baru belajar masak, "ini yang tadi pagi kan ?".
Alvin menyuapkan nasi goreng yang telah dingin itu ke mulutnya dan merasakan bagaimana rasa masakan adiknya yang tadinya di buat dengan cinta kini malah tak tersampaikan baik nasi gorengnya maupun cintanya.
" Gimana kak rasanya enak nggak ?". Tanya Abel kala melihat nasi goreng itu sudah hampir habis.
"Yah lumayan lah timbang lumanyun". Abel hendak mengambil kotak bekalnya karena tak suka dengan jawaban Alvin namun Alvin menghabiskannya baru ia berikan ke Abel.
" Bilang lumayan tapi cepet banget abisnya". Alvin selesai menghabiskan nasi goreng Abel dan ia melihati Abel yang nampak sendu seraya menatap kotak bekal itu.
"Dah besok buat baru lagi aja, lo jangan terlalu sedih mikirin dia, inget sekali lo maju buat ngrebut Excel lo nggak bisa mundur lagi". Abel lalu tersenyum tipis ke Alvin, ia lalu bertekat untuk merebut Excel lagi pula ia duluan yang menyukai Excel.
"Iya kak aku harus semangat ngrebut kak Excel semangat jadi pelak*r baik". Abel terlihat sudah punya tujuan hidup kembali dan terlihat semangat lagi walau tujuannya tidak baik, setelah memastikan Abel sudah baik-baik saja ia pun ke kamarnya dan menutup pintu.
" Jadi pelak*r aja bangga". Ucapnya kala sudah sampai di kamarnya sendiri, tidak menyangka jika adiknya akan menjadi pelakor gara-gara terlalu cinta, ia bersumpah tak akan seperti Abel bagaimanapun ia mencintai seorang gadis nantinya.
********
Abel melihat foto dirinya dan Excel kala masih kecil yang tadi ia coret, Ia menghapus coretan tersebut sekuat tenaga hingga muka Excel di foto itu kembali terlihat. Senyuman terukir kembali di bibirnya kala melihat foto Excel dan memeluk foto itu.
"Kak Excel maaf ya Abel udah suka banget sama kak Excel, Abel akan buat kak Excel suka sama Abel". Abel melihat ke arah pintu untuk mengecek Alvin tidak akan datang tiba-tiba lagi dan kala sudah merasa aman Abel mencium foto wajah Excel tersebut.
Abel turun ke bawah dan melihat sang mama, papa juga Alvin yang tengah makan dan mamanya mengangkat piring karena tadi hendak memberikan makanan ke kamarnya Abel namun kini Abel sendiri sudah ikut bergabung dengan mereka. " Abel kamu nggak apa-apa ?" Abel menggeleng dan duduk di sebelah sang mama.
" Baru mama mau anter makanan ke kamar kamu". Abel lalu mengambil piring yang sudah mamanya siapkan dan makan dengan tergesa lantaran ia sudah sangat lapar mengingat tak makan siang dan sepanjang hari menangisi orang yang bahkan tak tau perasaanya walau begitu mulai hari ini ia akan berjuang.
"Lo makan gitu banget bel, kayak orang nggak makan seminggu". Abel tak menghiraukan perkataan Alvin dan terus makan bahkan ia menambah nasi juga lauk ke piringnya dan itu membuat semua yang duduk di meja makan jadi heran dengan Abel.
" Abel makannya pelan-pelan aja". Seru papa Rey yang melihat sang putri nampak kalap saat makan.
"Abel harus makan banyak pa supaya kuat bertarung". Tuturnya membuat papa Rey bingung yang diucapkan sang putri.
" Bertarung apa ? Apa ada yang menganggumu ?". Abel langsung dengan cepat menggeleng karena tadi keceplosan.
"Nggak pa nggak ada yang ganggu mangsudnya tadi aku laper banget jadi sekarang harus makan banyak kan besok mesti kerja".
Mereka semua melanjutkan makannya. Abel akan berjuang dan ia bertekat tak boleh sakit ataupun lelah karena ia akan berjuang mendapatkan cinta dari Excel. Dan berharap jika nanti ia akan bersama dengan Excel dan menjadi istrinya Excel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Pieh
semangattt jadi pelak*r baik abel kejar cintamu sebelum janur kuning melambai💪💪💪
emang ada gtu pelak*r 🤔🤔🤔
2020-12-28
1
Devi Damayanti
karma dr rita nih.. dulu rita yg cinta mati ama pp rey eehhh skrg anaknya si abel yg cinta mati ama excel anaknya rita 😅😅😅
2020-12-16
2
Leska Puspita
jadi pelakor aja bangga🤣🤣🤣🤣🤣
2020-11-19
0