Bimbang

Abel yang kala itu sedang bekerja melirik Jennie kala lewat dan langsung masuk ke ruangan Excel tanpa mengetuk dulu. Tapi Abel tenang saja dan tersenyum karena Excel sedang ada urusan bisnis di luar bersama dengan Bagas.

Abel berusaha tak peduli dan tak melihat Jennie yang kembali ke luar menghampirinya, Abel tau pasti Jennie hendak menanyakan di mana keberadaan Excel, “Bel Excel dimana ya ?”.

Kan benar sesuai dugaan Jennie bertanya kepada dirinya, salah sendiri tak pernah mengabari kalau mau datang. Seperti tempo hari kala Abel dan Excel sedang makan siang bersama dan Jennie datang tiba-tiba tanpa mengabari ataupun mengetuk pintu hingga membuat rencananya makan berdua dengan Excel jadi gagal.

“lagi pergi sama Bagas urusan bisnis, kayaknya lama mending kak Jennie nggak usah nunggu soalnya tadi nggak bilang kembali jam berapa”. Abel memperlihatkan senyum kala berhasil melihat wajah kecewa Jennie.

Entah kenapa ia merasa senang dengan rasa kecewa Jennie, mungkin ia sudah terlalu sering kecewa hingga ingin membuat Jennie juga merasakan rasa kecewa yang sama sepertinya. Dan benar saja rasanya Abel puas melihat Jennie yang kecewa dan tak bisa menghubungi nomor Excel.

“yaudah aku pulang aja kalau begitu”. Abel mengangguk senang akkhirnya Jennie pergi namun baru beberapa alangkah Jennie berbalik dan kembali menemui Abel.

“udah masuk jam istirahat kan temani aku makan siang yuk”. Abel merasa tak percaya apa yang ia dengar, baru saja ia hendak menolak tapi Jennie memaksanya dan kini ia duduk di samping Jennie dalam mobil.

“kita mau kemana ? jangan terlalu jauh ya aku harus kembali kerja”. Jennie tersenyum dan menyalakan mesin mobilnya.

“nggak jauh kok cuma mall deket sini aja, nggak enak kalau aku makan sendiri jadi kamu temani aku ya, kan kita juga bentar lagi jadi keluarga”. Abel melihat ke arah jendela seketika setelah ia mendengar kata keluarga, memangnya siapa yang bakal jadi keluarga.

Ia bahkan tak menerima wanita manapun di sisi Excel, mengapa ia harus menerima Jennie untuk jadi keluarga, lagi pula Excel bukan kakak kandungnya.

*****

Kini mereka telah sampai di mall yang letaknya tak terlalu jauh dengan kantor, sesuai dengan permintaan Abel karena jam istirahat hanya 1 jam jadi Abel harus kembali sebelum jam istirahat habis.

“kamu mau pesan apa bel ?”. tanya Jennie saat mereka sudah memegang buku menu.

“aku pesan nasi goreng pakai telur ceplok sama jus mangga”. Jawabnya.

“nasi goreng satu salad satu jus mangganya 2 ya mbak yang satu less sugar”. Pelayan mencatat pesanan mereka dan berlalu pergi.

Abel melihat ke makanan yang sudah datang terasa sangat berbeda bukan karena rasanya tapi melihat betapa berbedanya mereka, Abel yang memesan nasi goreng dan tak peduli dengan banyak kandungan minyaknya sementara Jennie yang terlihat sekali menjaga tubuhnya dengan hanya memesan salad dan jus mangga less sugar.

Ia merasa tak ada apa-apanya di banding Jennie, yang terlihat selalu sempurna dan selalu memperhatikan kesempurnaan terutama bentuk tubuhnya, ia tau jika Jennie adalah seorang model dan kenyataan ini membuat Abel minder.

“Bel aku boleh nanya nggak ? Excel itu sukanya apa ya ?”. Abel berusaha tersenyum agar tak membuat Jennie tak sadar akan keminderan juga ketidak nyamanannya.

“Bukannya kak Jennie pacarnya kak Excel kenapa malah tanya aku, harusnya kan kak Jennie tau lebih banyak”. Jawabnya.

“iya memang tapi sebagai calon istri Excel aku juga ingin tau semua yang menyangkut Excel, dan berusaha jadi istri yang baik”.

Satu lagi kata yang tidak Abel sukai keluar dari mulut Jennie, rasanya kini nasi goreng yang Abel makan seperti mengandung banyak cabai karena berhasil membuat hatinya memanas kala mendengar kata istri.

Abel dengan cepat mengambil jus mangganya dan ia meminumnya tanpa sabar, berharap dinginnya jus mangga mampu membuat hatinya dingin kembali. setelah itu ia tak nafsu lagi makan nasi gorengnya dan melihat ke arah Jennie yang masih makan.

“memangnya kapan kak nikahnya ?”. tanya bel dengan penuh kemarahan yang ia tahan supaya tak meledak, dalam hati ia berdoa semoga bukan dalam jangka waktu dekat, alau tidak ia tak punya waktu untuk membuat Excel mencintainya.

“kalau tanggal nikahnya sih kita belum nentuin tapi acara pertunangan sebentar lagi, nanti kamu bantuin aku jadi pembawa cincin tunangan ya”. Mata Abel membulat sempurna dan segera ia meminum jus mangganya hingga habis.

Tidak mungkin melihat acara pertunangan Excel dengan wanita lain saja ia tak sanggup apalagi menjadi pembawa cincin bagi Excel dan Jennie, itu sama saja dengan membuat hatinya sakit. Abel menggeleng tidak bersedia.

“maaf ya kak mending yang lain aja, aku suka gerogian ntar takutnya cincin itu aku jatuhin deh”. Alasannya kana tak mungkin ia menjadi pembawa cincin.

Jennie terlihat kecewa dan setelah makan Jennie mengajak Abel untuk berbelanja karena jam istirahat masih agak lama, apalagi mereka berada di mall yang terkenal di kota tersebut. Memangnya siapa wanita yang tak tergoda melihat deretan baju yang di pajang disana.

“Ayo bel masih lama kok jam istirahatnya, entar aku bilang deh ke Excel agar nggak marahin kamu”. Abel tak bisa menolak apalagi ia sudah tak punya alasan lagi.

“pilih aja yang kamu suka ya, jangan fikirkan sola harganya karena kita akan pakai kartu yang Excel kasih ke aku”. Abel tercengang, satu lagi hal yang tak ingin ia ketahui dan tak ia ingingkan.

Setelah Excel memberi tahu sandi apartemennya kini Excel memberikan juga kartu kreditnya, sepertinya hubungan mereka tak tergoyahkan dan juga saling percaya. Rasanya hati Abel sangat hancur dan ia tak ingin melakukan apapun apalagi memilih pakaian.

Abel melihati pakaian dengan tatapan kosong dan tak ingin memilih apapun lagi, Jennie yang melihat ketermenungan Abel jadi menghampiri dan menyuruh Abel untuk memilih, Jennie juga memilihkan beberapa pakaian untuk Abel karena Abel hanya diam saja.

*****

Jennie dan Abel kini sudah sampai lagi di kantornya Excel bertepatan dengan Excel juga Bagas yang datang. Excel menghampiri Jennie dan Abel sedangkan Bagas ia suruh masuk duluan. Excel melihati tas belanjaan yang di bawa oleh Abel.

“wah habis borong nih kalian”. Excel tersenyum begitu juga dengan Jennie berbeda dengan Abel yang rasanya ingin menangis karena lagi-lagi jadi obat nyamuk.

“iya kita belanja pakai kartu kamu nggak apa-apa kan sayang ?”. Excel menggeleng.

“nggak apa-apa lagian punya aku juga punya kamu semuanya sebentar lagi, aku senang kalian sudah akrab”. Abel hanya menghela nafas jengah mendengar obrolan dua orang romantis itu.

Setelah beberapa menit mengobrol dan mendengar obolan mereka akhirnya Jennie pamit pulang karena ia juga ada jadwal peotretan beberapa jam lagi jadi harus siap-siap. Jennie memeluk Abel hingga membuatnya jadi terkejut.

“makasih ya udah temani aku hari ini, aku seneng banget punya adik kayak kamu apalag bentar lagi kita jadi keluarga”. Jennie melepaskan pelukan tersebut dan pamit pulang.

Abel masih melihat kepergian Jennie dan merasakan kebaikan yang tulus dari Jennie, ia jadi merasa tak enak karena membenci Jennie yang telah hadir dan membuat Excel melupakan janjinya padahal itu bukan kesalahan Jennie semua.

Kini Abel jadi bimbang apakah harus melanjutkan usahanya membuat Excel berpaling kepadanya dan menyakiti perasaan Jennie ataukah harus mundur dan tentunya ia yang akan merasakan sakit.

Terpopuler

Comments

Lia

Lia

Aq harap tokoh Jenni tidak menjadi Jahat.... hanya karena eding untk tokoh utama Abel

2021-04-11

0

Rizna Aftha

Rizna Aftha

mundur ajalah

2021-02-23

0

Yolan Zian

Yolan Zian

orang bercanda d bilang janji....hadehhh.....🤦‍♀️🤦‍♀️

2020-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Ungkapan Cinta
2 Oleh-oleh
3 Hari Pertama
4 Dia
5 Kejutan
6 Tak Rela
7 Bekal
8 Makan Bertiga
9 Janji
10 Kesempatan
11 Bimbang
12 Scandal
13 Percaya
14 Kalung
15 Nonton Bareng
16 Tak Sebaik Itu
17 Serigala Berbulu Domba
18 Persaudaraan, Doa & Cinta
19 Nangis Lagi
20 Pertunangan Excel
21 Kecewa
22 Nyindir
23 Pernikahan Mita
24 Sidang
25 Butik
26 Petak Umpet
27 Kejutan Kecil
28 Test Drive
29 Wisuda
30 Jangan Begini
31 Melepaskan
32 Mariana
33 Merry
34 Rubah Betina
35 Ribut
36 Terlalu Tua
37 Musuh
38 Pelajaran Kecil
39 Melupakan
40 Kencan Buta
41 Di kacangin
42 Kencan Pertama
43 Bertanggung Jawab
44 Terlalu Khawatir
45 Lebih Dekat
46 Bimbang
47 Rencana Liburan
48 Tak Jadi
49 Berbagi Kamar
50 Kesialan
51 Memasak
52 Abel Hilang
53 Di Gua
54 Malam Itu
55 Mempercepat
56 Ulang Tahun Grace
57 Malam Panjang
58 Kesempatan
59 Teringat
60 Bukan Lelaki Baik
61 Please
62 Meragu
63 Tes Kehamilan
64 Keputusan Yang Tepat
65 My Abel
66 # Info
67 Season 2 : Kesempatan
68 Season 2 : Akan Kupastikan
69 Season 2 : Sepatu Terbang
70 Season 2 :Bantal Melayang
71 Season 2 : Karenamu
72 Season 2 : Hanyut Dalam Lamunan
73 Season 2 : Abel Sudah Mati
74 Season 2 : Abel Kedua
75 Season 2 : Turun Pangkat
76 Season 2 : Menggoda
77 Season 2 : Ultah Felly
78 Season 2 : Kau Menyebalkan
79 Season 2 : Sangat Lucu
80 Season 2 : Sabarlah Sebentar Lagi
81 Season 2 : Pembohong
82 Season 2 : Ikuti Kata Hati
83 Season 2 : Kami Sudah Putus
84 Season 2 : Kesepakatan Gila
85 Season 2 : Ide Gila
86 Season 2 : Menjelaskan
87 Season 2 : Pergi
88 Season 2 : Sebentar Saja
89 Season 2 : Jangan Dia
90 Season 2 : Selamat Tinggal
91 Season 2 : Jangan Pergi
92 Season 2 : Rencana
93 Season 2 : Tak akan Terpisah
94 Season 2 : I Love You
95 Season 2 : Minta Restu
96 Season 2 : Lamaran Resmi
97 Season 2 : Sepertinya Kita Jodoh
98 # Info
99 Season 2 : Bertemu Camer
100 Season 2 : Bertemu Camer 2
101 Season 2 : Patungan
102 Season 2 : Percaya Padaku
103 Season 2 : Pelangkah
104 Season 2 : Pelangkah 2
105 Season 2 : Aku Pergi
106 Season 2 : Keluarga
107 Season 2 : Kondisi Abel
108 Season 2 : Melakukan Apapun
109 Season 2 : Hukum Dia
110 Season 2 : Monster
111 Season 2 : Diundur
112 Season 2 : Berbakti
113 Season 2 : Bersyukur
114 Season 2 : Versi Junior
115 Season 2 : Pengakuan
116 Season 2 : Pernikahan
117 Season 2 : Unboxing
118 Season 2 : Benjolan
119 Season 2 : Lambe Ndower Netizen
120 Season 2 : Kasmaran
121 Season 2 : Sayu
122 Season 2 : Penjara
123 Season 2 : Malu
124 Season 2 : Papi Jimmy
125 Season 2 : Rundingkan Bersama
126 Season 2 : Kepergian Mami dan Papi
127 Season 2 : Iri
128 Season 2 : Aku Nggak Suka
129 Season 2 : Berhenti Kerja
130 Season 2 : Martabak
131 Season 2 : Mengaku Kalah
132 Season 2 : Anak Tiri
133 Season 2 : Ibu Yang Tertukar
134 Season 2 : Bantal Ibu Hamil
135 Season 2 : Lelaki Sesungguhnya
136 Season 2 : Ngompol
137 Season 2 : Persalinan
138 Season 2 : Marga
139 Season 2 : Aku Mencintaimu
140 Terima Kasih
141 Promosi
142 Promosi #2
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Ungkapan Cinta
2
Oleh-oleh
3
Hari Pertama
4
Dia
5
Kejutan
6
Tak Rela
7
Bekal
8
Makan Bertiga
9
Janji
10
Kesempatan
11
Bimbang
12
Scandal
13
Percaya
14
Kalung
15
Nonton Bareng
16
Tak Sebaik Itu
17
Serigala Berbulu Domba
18
Persaudaraan, Doa & Cinta
19
Nangis Lagi
20
Pertunangan Excel
21
Kecewa
22
Nyindir
23
Pernikahan Mita
24
Sidang
25
Butik
26
Petak Umpet
27
Kejutan Kecil
28
Test Drive
29
Wisuda
30
Jangan Begini
31
Melepaskan
32
Mariana
33
Merry
34
Rubah Betina
35
Ribut
36
Terlalu Tua
37
Musuh
38
Pelajaran Kecil
39
Melupakan
40
Kencan Buta
41
Di kacangin
42
Kencan Pertama
43
Bertanggung Jawab
44
Terlalu Khawatir
45
Lebih Dekat
46
Bimbang
47
Rencana Liburan
48
Tak Jadi
49
Berbagi Kamar
50
Kesialan
51
Memasak
52
Abel Hilang
53
Di Gua
54
Malam Itu
55
Mempercepat
56
Ulang Tahun Grace
57
Malam Panjang
58
Kesempatan
59
Teringat
60
Bukan Lelaki Baik
61
Please
62
Meragu
63
Tes Kehamilan
64
Keputusan Yang Tepat
65
My Abel
66
# Info
67
Season 2 : Kesempatan
68
Season 2 : Akan Kupastikan
69
Season 2 : Sepatu Terbang
70
Season 2 :Bantal Melayang
71
Season 2 : Karenamu
72
Season 2 : Hanyut Dalam Lamunan
73
Season 2 : Abel Sudah Mati
74
Season 2 : Abel Kedua
75
Season 2 : Turun Pangkat
76
Season 2 : Menggoda
77
Season 2 : Ultah Felly
78
Season 2 : Kau Menyebalkan
79
Season 2 : Sangat Lucu
80
Season 2 : Sabarlah Sebentar Lagi
81
Season 2 : Pembohong
82
Season 2 : Ikuti Kata Hati
83
Season 2 : Kami Sudah Putus
84
Season 2 : Kesepakatan Gila
85
Season 2 : Ide Gila
86
Season 2 : Menjelaskan
87
Season 2 : Pergi
88
Season 2 : Sebentar Saja
89
Season 2 : Jangan Dia
90
Season 2 : Selamat Tinggal
91
Season 2 : Jangan Pergi
92
Season 2 : Rencana
93
Season 2 : Tak akan Terpisah
94
Season 2 : I Love You
95
Season 2 : Minta Restu
96
Season 2 : Lamaran Resmi
97
Season 2 : Sepertinya Kita Jodoh
98
# Info
99
Season 2 : Bertemu Camer
100
Season 2 : Bertemu Camer 2
101
Season 2 : Patungan
102
Season 2 : Percaya Padaku
103
Season 2 : Pelangkah
104
Season 2 : Pelangkah 2
105
Season 2 : Aku Pergi
106
Season 2 : Keluarga
107
Season 2 : Kondisi Abel
108
Season 2 : Melakukan Apapun
109
Season 2 : Hukum Dia
110
Season 2 : Monster
111
Season 2 : Diundur
112
Season 2 : Berbakti
113
Season 2 : Bersyukur
114
Season 2 : Versi Junior
115
Season 2 : Pengakuan
116
Season 2 : Pernikahan
117
Season 2 : Unboxing
118
Season 2 : Benjolan
119
Season 2 : Lambe Ndower Netizen
120
Season 2 : Kasmaran
121
Season 2 : Sayu
122
Season 2 : Penjara
123
Season 2 : Malu
124
Season 2 : Papi Jimmy
125
Season 2 : Rundingkan Bersama
126
Season 2 : Kepergian Mami dan Papi
127
Season 2 : Iri
128
Season 2 : Aku Nggak Suka
129
Season 2 : Berhenti Kerja
130
Season 2 : Martabak
131
Season 2 : Mengaku Kalah
132
Season 2 : Anak Tiri
133
Season 2 : Ibu Yang Tertukar
134
Season 2 : Bantal Ibu Hamil
135
Season 2 : Lelaki Sesungguhnya
136
Season 2 : Ngompol
137
Season 2 : Persalinan
138
Season 2 : Marga
139
Season 2 : Aku Mencintaimu
140
Terima Kasih
141
Promosi
142
Promosi #2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!