Abel pulang ke rumah dengan wajah lesu seakan tiada semangat, ia tak tau harus apa setelah diajak Jennie untuk makan dan belanja bersama, sepertinya hatinya goyah untuk membuat Excel mencintainya dan meninggalkan Jennie.
Ia seperti telah berdosa kepada Jennie dan telah melakukan suatu kesalahan besar, padahal ia hanya ingin bahagia bersama orang yang di cintainya yaitu Excel namun mengapa wanita sebaik Jennie dan ia malah mencintai lelaki yang sama.
Andaikan Excel bukanlah orang yang ia suka pastinya Abel akan sangat mendukung siapapun yang Excel suka tapi lain cerita, ia menyukai Excel sudah sangat lama bahkan lama sekali. Dan tiba-tiba Excel memperkenalkan Jennie sebagai kekasihnya, bolehkah ia marah dan sedih meratapi nasibnya yang tidak beruntung dan berusaha mengejar cintanya ?.
“Aku capek”. Abel langsung merebahkan tubuhnya di kasur kala rasa lelah menghampiri, ia menyentuh dadanya yang terasa sakit, bukan karena lelah pekerjaan tapi lelah dengan semua problem cintanya yang tak berbalas.
Rasa lelah pada tubuh bisa diobati dan ada obatnya tapi rasa lelah dan sakit hati akibat patah hati apakah ada obatnya. Abel merasa matanya sangat berat ketika melihat langit-langit kamarnya, ia ingin memejamkan mata sejenak berharap jika semua ini hanya mimpi dan ketika bangun semuanya kembali seperti dulu saat ia masih kecil dan bahagia.
*****
Abel membuka matanya dan melihat jam dinding, hari sudah menunjukkan pukul 7 malam berarti ia sudah tidur 2 lebih lamanya. Abel beranjak ke kamar mandi dan mengguyur badannya dengan air dingin, tak peduli bahwa rasa dingin air itu membuat tubuhnya sedikit menggigil karena ia tak ingin hanya tubuhnya yang segar tapi juga kepala dan hatinya.
Setelah selesai mandi juga berpakaian ia turun ke bawah dan duduk bersama Alvin di sofa keluarga menonton tv, “kenapa tuh muka kusut banget kayak benang aja”.
“perasaan kakak aja kali tiap hati juga mukaku kayak gini”. Abel meraih remot tv yang berada di meja depannya, ia mengganti saluran tv karena tak suka dengan acara bola yang Alvin tonton, tak peduli jika Alvin mendengus sebal.
Tangan Abel memejet tombol remot beberapa kali mencari chanel yang ia rasa suka namun perhatiannya terpusat pada salah satu chanel tv yang sedang menayangkan iklan sabun, bukan pada iklannya namun ia terfokus dengan model iklannya yang merupakan Jennie.
“Kak kak kak itu pacarnya kak Excel itu dia”. Abel menepuk-nepuk pundak Alvin dengan kasar padahal Alvin sedang minum, seketika Alvin menyipitkan matanya melihat dengan jelas siapa yang Abel mangsud sebagai pacarnya Excel dan merupakan rival adiknya itu.
“mangsud lo pacarnya si Excel bintang iklan itu ?”. Abel mengangguk mengiyakan.
Alvin lalu melihat kembali iklan yang ada di tv dan beralih melihat Abel secara bergantian, “wah berat Bel itu mah cewek kelas kakap la lo mah cuma kelas teri mana terinya teri nasi pula”. Satu pukulan di lengan Abel berikan kala Alvin malah menghina dirinya padahal ia adiknya sendiri namun malah membela wanita lain.
“mana pacarnya Excel mama pengin tau”. Mama Dina yang datang entah dari mana datang membawa gorengan dan tadi saat mendengar kata pacarnya Excel mama Dina jadi penasaran.
“itu ma iklan sabun itu, cantik juga pacarnya Excel”. Jawab Alvin tak peduli kalau pujiannya terhadap Jennie membuat Abel sebal.
“lo bukannya itu model yang lagi booming kerena scandalnya ya ?”. Abel langsung terkejut dan melihati mama Dina dengan tatapan serius seolah ia mendengar kata yang menarik perhatiannya.
“Scandal gimana mangsudnya ma ?”. tanya Abel penasaran, benarkah wanita yang tadi siang sangat baik pada Abel aslinya punya scandal berarati kalau benar Jennie tak sebaik yang Abel fikir.
“ini mama juga nggak tau pasti tapi setau mama dia itu banyak scandalnya yang terakhir itu di parkiran apartemen sama photograpernya rangkul-rangkulan gitu, menurut acara gosip lambe ndower sih sampai masuk ke apartemen”. Abel sangat terkejut dan menyuruh Alvin yang tadinya duduk di tengah antara mama Dina dan dirinya jadi duduk di pinggir akibat usiran Abel.
“yang bener ma ?”. tanya Abel penuh keterkejutan di sertai penasaran.
“iya nggak pasti juga soalanya di vidio lambe ndower mukanya nggak terlalu jelas cuma kelihatan bagian belakang aja”. Abel langsung tertunduk lesu, padahal ia berharap jika memang Jennie punya scandal jadi ia tak akan merasa bersalah kalau harus merebut Excel nantinya.
“Kalau menurut mama Excel sama tu model cocok nggak ma ?”. Pertanyaan itu bukan berasal dari Abel melainkan dari Alvin yang soalah memanas-manasi Abel hingga membuat Abel kesal.
“Dia cantik tapi kalau bisa lelaki sebaik Excel jangan dapet yang dari dunia hiburan tau sendiri kan mereka banyak yang kawin cerai, kayak pernikahan di buat mainan aja”. Tutur sang mama membuat Abel senang dan menjulurkan lidah pada Alvin.
Alvin lalu merebut remot tv dan ia ganti acara bola kembali, Abel yang tadinya ingin merebut remot dan mengganti acara yang lain tidak bisa karena papa Rey datang dan ikut menonton bola dengan semangat apalagi menjagokan tim yang sama dengan Alvin.
*****
Abel membuka laptopnya dan mencari artiket tentang Jennie, benarkah Jennie banyak scandalnya seperti yang mama Dina katakan atau semua hanya berita bohong yang para wartawan ataupun media buat agar beritanya di sukai para khalayak ramai.
“Jennie model”. Dua kata pencarian yang Abel ketik di kolom pencarian karena tak tau nama lengkap Jennie, ada beberapa nama Jennie namun yang Abel mangsudkan cukup banyak beritanya di internet, dan kebanyakan diantaranya tentang scandal Jennie seperti yang mama Dina katakan.
Beberapa artikel mengatakan Jennie sering menggonta-ganti lelaki entah itu benar pacar atau bukan tapi mereka sering tertangkap kamera sedang jalan. Dan si*lnya semua tidak jelas jika itu wajah Jennie, kalau begini bagaimana ia akan membuktikan pada Excel jika Jennie wanita yang tak terlalu baik.
Abel lelah dan menutup laptopnya, ia meletakkan laptop tersebut diatas meja dan menutup matanya kala mendapati jika berita tersebut tidaklah jelas, semuanya mengatakan Jennie kesini dan kesitu dengan lelaki yang berbeda tapi tak ada foto dan vidio yang jelas menampilkan wajah Jennie.
Kalau mengatakan pada Excel jika Jennie adalah wanita yang tidak baik karena sering jalan bersama lelaki lain bahkan sampai rangkul-rangkulan masuk ke apartemen yang ada nanti Abel di kira fitnah dan malah Excel membencinya karena ia mengatakan tanpa bukti.
Abel bingung harus apa bahkan rasanya ia sangat putus asa dalam menghadapi Jennie kedepannya. Abel membuka pintu kamarnya Alvin dan ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Abel mendapati Alvin yang tidur menggunakan masker wajah.
“kak bangun dong aku mau curhat nih”. Abel mengguncang lengan Alvin hingga lelaki itu cukup terganggu.
“Hn”. Jawabnya singkat karena sulit dengan adanya masker pada wajahnya, tapi Abel tak puas dengan jawaban Alvin dan mengguncang tubuh Alvin lebih keras hingga Alvin beranjak bangun dan melepas maskernya.
“apaan sih ganggu gue aja ?”. Abel langsung tersentak karena melihat Alvin yang sepertinya cukup marah akibat ia ganggu.
“kak gimana nih aku mesti ngejar kak Excel atau nggak, atau lebih bagus lagi cara mendapatkan kak Excel tanpa menyakiti kak Jennie, aku bingung kasih solusi gitu kak”. Alvin menghembuskan nafas jengah, selalu saja mendengar ocehan Abel dan bahasannya selalu Excel, apakah tidak ada yang lain bahkan rasanya ia sudah bosan.
“gue nggak tau mendingan lo keluar dari kamar gue, gue mau bobo ganteng sana pergi”. Abel mencebikkan bibir tak berhasil mendapat solusi kini ia malah diusir.
Abel berjalan ke arah pintu keluar dan sebelum benar-benar keluar ia berbalik melihat Alvin yang kembali memasang masker pada mukanya, “dasar cowok cantik”. Lalu ia menutup pintu dengan keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
☘️anita🌺
aduh bang Alvin ma akyu aja....😘
2021-01-04
0
Retno Marsudi
😂😂😂😂,, cowok cantik
2020-11-21
0
Kanjeng Netizzen
hahaha lucu a perdebatan Alvin sm abel 😂😂😂😂
2020-10-26
4