Pagi menunjukkan pukul setengah 7 pagi, Ziko sudah rapi dengan setelan jas warna biru dongkernya.
Ayumi juga sudah bangun, bahkan sudah cantik dengan dress pendek berwarna putih yang begitu anggun, kini Ayumi duduk di sofa yang ada di kamar Ziko sambil menonton televisi, biasa Ayumi menonton film kartun kesukaannya.
"Ehemm....ehemm....." Ziko berdehem, kini dia sudah berdiri di dekat Ayumi duduk.
Ayumi menoleh malas ke arah Ziko, lalu kembali mengarahkan tatapan matanya ke televisi.
"Enak ya, jadi istri sultan, bangun tidur mandi, berdandan cantik, lalu nonton televisi, coba bayangkan kalau kamu menikah dengan Rangga, apa kamu akan bisa seperti ini?" cibir Ziko dengan santai, tapi raut wajahnya kali ini sulit di artikan.
"Mungkin jika saya menikah dengan Tuan Muda Rangga, hidup saya jauh lebih akan bahagia," sahut Ayumi dengan yakin.
"Omong kosong," kata Ziko dengan nada meremehkan, bahkan tawa kecil di sudut bibirnya seolah-olah dia itu tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Ayumi.
"Sudahlah, matikan televisinya! Ayo temanin aku sarapan!" ajak Ziko, tanpa meminta izin dari Ayumi, Ziko langsung menarik tangan mulus Ayumi dengan kasar.
Ayumi yang enggan berdebat, dia hanya menurut pada Ziko.
Sesampainya di meja makan, di meja makan sudah tersedia beberapa menu untuk sarapan pagi ini.
"Hey gadis oon... ambilkan makanan untuk aku!" kata Ziko dengan suara membentak.
Ayumi mengangguk, dia lagi-lagi hanya menurut pada Ziko, kini Ayumi mengambilkan nasi dan bermacam lauk untuk Ziko, kemudian Ayumi menaruh piring yang berisi makanan itu di hadapan Ziko.
"Makanlah, agar tidak terus-terusan menjadi laki-laki munafik," sindir Ayumi dengan tawa kecil di sudut bibirnya.
Menurut Ayumi, Ziko ini terlalu munafik, jika dia tidak mau mengakui Ayumi sebagai istri sahnya, lalu mengapa saat Ayumi berbincang dengan Rangga, Ziko langsung memasang wajah marah dan tentunya langsung membawa dirinya ke kamar, lalu melakukan hubungan suami-istri.
Seketika Ziko menatap Ayumi seperti macan yang akan menerkam mangsanya.
"Mana ada aku munafik, diam kamu gadis oon....!" sentak Ziko penuh amarah.
Kini mereka berdua menikmati sarapan mereka masing-masing, bahkan Ayumi memilih fokus dengan makanan daripada ngurusin Ziko yang munafik itu.
Setelah selesai sarapan Ziko buru-buru meninggalkan meja makan, bahkan Ziko main pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Ayumi.
Setelah Ziko, Ayumi merasa lega, dia yang tidak tahu mau ngapain? Akhirnya dia pergi ke taman, Ayumi duduk di kursi taman sambil melihat indahnya bunga-bunga yang bermekaran di taman itu.
"Enak jadi istri sultan..."
"Iya memang enak, tapi jika sultan itu adalah laki-laki yang kita cintai."
Ayumi berbicara sendiri, bahkan dia geleng-geleng kepala sambil memikirkan nasibnya akan seperti apa ke depannya?
Ayumi menekan layar ponselnya, lalu dia terdiam. "Aku punya ponsel, kuliah kan bisa secara online, apa aku daftar kuliah online saja? tapi biaya kuliahnya?" batin Ayumi dalam hatinya.
Ayumi berpikir keras, bagaimana cara mendapatkan biaya kuliah? Agar dirinya bisa mengejar cita-citanya.
Sedangkan Ziko jika memberikan bayaran untuk dirinya, langsung di transfer ke sang mama. Kadang Ayumi merasa menjadi sapi perah, mamanya dan kakaknya bahagia di rumah menikmati hasil uang bayaran dari Ziko, mereka kapan pun meminta transferan pada Ziko.
Sedangkan Ayumi harus merelakan masa mudanya yang masih panjang, menjadi gadis bayaran Ziko.
Bersambung
terimakasih para pembaca setia
Masih belum bisa up banyak, Author sakit beberapa hari ini, mohon doanya biar cepat sehat 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nur Khasanah
mungkin Ayumi bukan anak kandung. atau Ayumi dan kakak nya berbeda ayah. dan ibunya dendam sama ayahnya. dan Ayumi tempat pelampiasan amarah ibunya.
2022-02-22
1
Eka ELissa
cpt cmbuh ya thor....
jgn lupa istirht yg cukup ma jgn lupa di minum obat nya...
poko nya sehat"...ya thor ku😘
2022-02-05
1
Dyra Annisa
moga cepat dapat karma itu ibu dan kakak mu....
untuk author...cepat sehatt biyar bsa up rutin lgii
2022-02-02
1