Kini jarum jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, Evelin, Riko, Erik, Devi, Angel, Rangga dan Andre, kini mereka sudah berada dirumah Ziko.
Ziko juga menyambut mereka dengan baik, bahkan beberapa botol minuman memabukkan dan berbagai macam cemilan juga sudah di siapkan oleh Ziko untuk semua teman-temannya yang datang malam ini.
"Hay Zik..." sapa Andre dan Rangga secara bersamaan.
"Hay, kalian juga datang, tumben biasanya kalian selalu sibuk dengan pekerjaan kalian?" sahut Ziko, yang diiringi dengan nada bercanda.
"Kerja terus sungguh melelahkan Zik, iya siapa tahu di pesta malam ini ada gadis cantik yang datang," sahut Andre sambil tersenyum pada Evelin.
Evelin menatap Andre dengan kesal. "Apa sih Ndre? Kamu senyam-senyum padaku," omel Evelin yang tidak terima di senyumin oleh Andre.
"Vel, kamu tahu sendiri kan Andre mau datang karena ada kamu," terang Rangga membuat Evelin semakin kesal.
Dalam hati Evelin, dasar Andre merusak suasana malam ini saja, jelas-jelas yang aku sukai selama ini hanya Ziko.
"Sudahlah Rangga, kamu juga jangan mengada-ada, siapa juga yang mau suka dengan Andre," sahut Evelin males.
Bukannya marah Andre malah tersenyum begitu manis. "Iya untuk saat ini bilang tidak suka, siapa tahu suatu saat jadi suka," cibir Andre dengan santai.
Erik, Riko, Angel dan Devi, hanya diam sambil menikmati cemilan dan minuman yang sudah di sediakan oleh Ziko.
"Kalian, untuk apa berdebat? Minumlah, malam ini semuanya harus mabuk," kata Riko sambil meneguk minuman.
"Iya kalian minum saja!" sambung Ziko, lalu Ziko mengangkat gelasnya dan di ikuti oleh semuanya, kini mereka saling bersulang satu sama lain.
"Gadis oon....... kemarilah...!! Bawa beberapa botol minuman lagi," teriak Ziko dengan suara lantang.
Ayumi senyam-senyum, kali ini dia tidak akan menyerah begitu saja, mungkin Ziko akan membuat malu dirinya, tapi Ayumi yakin itu tidak akan pernah terjadi.
"Gadis oon....?!" Seru Riko dan Erik dengan raut wajah terkejut.
"Apa kamu menyimpan seorang gadis di dalam kamarmu?" sambung Evelin, seketika kedua matanya melotot pada Ziko.
Ayumi membawa dua botol minuman yang di taruh di atas nampan.
"Ini Tuan Muda, minumannya." Ayumi menaruh kedua botol minuman itu di atas meja.
Mata Andre, Rangga, Riko dan Erik, seketika menatap Ayumi secara bersamaan.
"Zik, siapa gadis ini?" tanya Riko langsung kepo.
"Cantik sekali, kebangetan kamu Zik aturan kamu berikan padaku gadis secantik ini," timpal Erik dengan begitu semangat.
"Gadis oon ini adalah pelayanku," jelas Ziko sambil remeh Ayumi.
Ziko menantap kesal Erik dan Riko, gini tatapan mata Ziko begitu garang kepada kedua sahabatnya itu.
"Jaga mata kalian, jangan menatapnya dengan tatapan menjijikkan seperti itu!" omel Ziko, seketika Ziko tidak terima melihat Erik dan Riko menatap Ayumi dengan tatapan begitu m*s*m.
"Gadis cantik, siapa namamu?" tanya Rangga dengan nada lembut, senyum Rangga juga begitu manis.
"Nama saya Ayumi, Tuan." Ayumi memperkenalkan dirinya pada Rangga, bahkan Ayumi membalas senyuman Rangga dengan begitu manis juga.
"Ayumi, kenalkan aku Erik, laki-laki yang paling tampan di antara mereka." Erik dengan cepat menjulurkan tangannya, Ayumi juga hendak menjulurkan tangannya tapi tiba-tiba Ziko menepis tangan Erik dengan cepat. "Jangan jadi laki-laki gatel!" tepis Ziko sambil memukul tangan Erik.
Erik langsung menyingkirkan tangannya, lalu mengusap-usap tangan. "Ziko ini tidak jelas sekali padahal gadis ini cuma pelayannya saja tapi berlebihan sekali dia," batin Erik dalam hatinya.
"Gadis oon, kamu tidak mau minum juga?" tawar Ziko lagi-lagi menatap remeh Ayumi.
"Maaf Tuan, saya tidak meminum minuman haram ini," jelas Ayumi dengan tegas.
Ziko tertawa sengit, menurut Ziko, Ayumi ini sangat sombong sekali.
"Hey, kamu ini hanyalah pelayan, sana pergi dari sini! Menganggu pesta kita saja," sentak Evelin dengan ketus.
"Semua mata laki-laki disini tertuju pada pelayan ini," batin Evelin yang merasa kesal dalam hatinya.
"Gadis kecil, kemarilah duduk di sebelahku!" pinta Devi sambil menahan, Devi ini gadis yang baik dan tentunya tidak sesombong Evelin.
Angel juga tersenyum pada Ayumi, membuat Ayumi membalas senyuman Angel juga.
"Tidak Nona, saya masih banyak kerjaan," tolak Ayumi dengan begitu sopan.
Ayumi hendak pergi meninggalkan mereka semua, tiba-tiba Ziko menarik tangan Ayumi dengan kuat, Ayumi kaget dan reflek melirik ke arah Ziko.
"Ada apa tuan?" tanya Ayumi dengan suara pelan.
"Tetaplah berdiri disini! Kamu itu pelayanku jadi malam ini kamu berdiri di belakangku saja!" jawab Ziko dengan tegas.
Ayumi mengangguk, mungkin malam ini Ayumi tidak bisa melawan Ziko karena tidak enak dengan teman-teman Ziko. Akhirnya Ayumi berdiri tegak di belakang Ziko dengan raut wajah kesal.
Evelin menatap sengit Ayumi, dia kawatir kalau pelayan Ziko ini akan menghancurkan rencananya malam ini.
"Aku harus segera menjalankan rencanaku," gumam Evelin dalam hatinya.
"Semuanya, aku ke dapur sebentar ya, mau ambil air putih," pamit Evelin.
"Biar saya saja Nona," tawar Ayumi dengan sopan.
"Tidak usah, saya bisa sendiri." Jawab Evelin dengan ketus, Evelin langsung pergi ke dapur untuk mengambil air putih.
"Baiklah Nona." Ayumi mengangguk pelan.
Ayumi hanya diam berdiri di belakang Ziko sedangkan Ziko diam-diam melirik wajah cantik Ayumi.
"Ayumi, apakah kamu sudah punya pacar?" tanya Rangga tiba-tiba, tatapan matanya begitu dalam pada Ayumi.
"Untuk apa kamu menanyakan itu?" Ziko menyahut kesal pertanyaan Rangga.
"Zik, aku bertanya pada Ayumi, kenapa kamu yang sewot?" tanya Rangga, kesal sekali dengan Ziko ini.
Ayumi sekilas tersenyum tipis, dalam hatinya Tuan Muda yang begitu munafik bilang saja kalau saat ini dirinya sedang ketar-ketir tidak tenang.
"Yum, jawaban pertanyaanku!" Rangga kembali meminta jawaban, kali ini tatapan Rangga semakin dalam, Rangga tidak sadar kalau Ziko sedang menatapnya dengan sengit.
"Tuan Rangga, saya....."
Ziko menatap Ayumi dengan garang, rasanya Ayumi ingin tertawa penuh kemenangan tapi dia berusaha menahannya. "Aku harus lanjutkan permainan malam ini dengan baik," gumam Ayumi dalam hatinya.
"Saya.....katakan dengan jelas Yum!" pinta Rangga dengan nada lembut.
"Saya belum punya pacar," jelas Ayumi sambil tersenyum.
Tiba-tiba Ziko berdiri dari tempat duduknya, lalu membanting botol yang ada di tangannya membuat semuanya kaget.
"Prannnggggggggg....." botol itu pecah, mata Ziko langsung menatap Ayumi dengan tatapan sulit di artikan.
"Gadis oon....ikut denganku.....?!!" paksa Ziko sambil menarik tangan Ayumi dengan kasar.
"Mau kemana? Lepaskan tangan saya Tuan!" pinta Ayumi sambil meronta-ronta, tapi Ziko tidak memperdulikannya.
Entah apa yang akan terjadi pada Ayumi?
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
SOO🍒
pinter.. bagus Ayumi buat Zico si tuan sombong kebakaran jenggot liat kamu dideketin lagi lawan Zico
2022-05-12
1
wafabil vario
psti tuh si cewek uler keket yg pngin slalu nempel ke ziko evelin emg ga tau malu
2022-02-12
1
Eka ELissa
cmbokur nie ziko..
2022-02-05
1