Kini pagi cerah telah datang, matahari juga sudah mulai menyusup masuk menebus jendela kamar Ziko.
Perlahan-lahan Ayumi membuka matanya.
"Jam berapa sekarang?" tanyanya pada diri sendiri, Ayumi melihat jam beker yang ada di atas nakas dekat tempat tidur. "Jam setengah 7 pagi, aku tidur nyenyak sekali." Sambung Ayumi, lagi-lagi Ayumi berbicara sendiri.
Ayumi kembali terdiam, lalu dia melihat ke sebelahnya, tapi dia tidak melihat laki-laki bertubuh kekar di sampingnya, siapa lagi kalau bukan Ziko yang sekarang sudah sah menjadi suami rahasianya.
"Apa semalaman Tuan Muda tidak pulang?"
"Sudahlah, untuk apa juga aku mikirin dia."
Ayumi beranjak dari tempat tidurnya, lalu dia bergegas untuk mandi, setelah selesai mandi Ayumi terdiam. "Aku kan tidak bawa baju ganti, ya sudah aku pakai baju ini lagi saja," lagi-lagi Ayumi berbicara sendiri, bahkan di jawab sendiri.
Kini Ayumi memakai baju yang kemarin, lalu dia berdandan senatural mungkin, ya seperti anak ABG lainnya, Ayumi tidak memakai make-up yang berlebihan karena takut wajah nya sensitif.
Setelah selesai, Ayumi keluar dari dalam kamar, dan dia melihat Pak Han masih berdiri tegak di depan kamarnya.
"Apa Pak Han tidak tidur semalaman? Kasian sekali, orang kaya itu memang seenaknya, bahkan tidak memikirkan kesehatan yang kerja, begadang pasti kan sangat melelehkan sekali," batin Ayumi dalam hatinya.
"Nona sudah bangun, ayo sarapan dulu, Asih sudah menyiapkan sarapan untuk Nona," kata Pak Han dengan sopan.
"Iya pak, bapak juga ayo makan." Ajak Ayumi dengan nada lembut.
"Iya Non, kita nanti makan di ruang makan khusus, disana juga sudah di siapkan banyak makanan," jelas Pak Han dan Ayumi mengangguk.
Entahlah Ayumi tidak terlalu paham akan kehidupan para orang kaya raya, Ayumi hanya menuruti apa kata Pak Han saja.
Di meja makan yang begitu besar, Ayumi menikmati sarapan paginya sendirian, sungguh rasanya tidak nyaman sekali tapi mau bagaimana lagi, ini sudah peraturan dari Ziko dan jika di tentang pasti Ziko akan marah dan akan menganggap para pekerjanya tidak bekerja dengan baik, bahkan Ziko pasti akan langsung memecat para pekerjanya jika melakukan kesalahan.
Di saat Ayumi menikmati sarapannya sendirian, di ruang belakang semua Art dan penjaga dan pekerja lainnya sedang sarapan bersama-sama dengan begitu nikmat.
Biarpun Ziko menyuruh semua para pekerjanya sarapan dengan ruangan terpisah tapi untuk makanan yang di makan itu sama saja dengan yang Ziko makan, jadi kalau masalah makanan Ziko tidak pernah membeda-bedakan, ada baiknya juga Ziko ini.
*****
Jam menunjukkan pukul 12 siang, Ziko baru saja sadar dari tidurnya, Ziko mengeucek-ucek matanya, lalu perlahan-lahan mengedip-endipkan matanya.
"Jam berapa sekarang?" tanya Ziko, terdengar suaranya masih lemas.
"Sudah jam 12," sahut Erik yang kini sudah duduk dan berusaha mengumpulkan nyawanya agar kembali pulih.
Sedangkan Riko masih tertidur pulas, karena di antara yang lain Riko lah yang minum cukup banyak dan paling mabuk berat.
"Aish, jam 12. Aku mau pulang..." Ziko buru-buru beranjak dari tempat duduknya, lalu dia langsung keluar dari ruangan itu.
"Aish, kenapa kamu buru-buru sekali?" tanya Erik, tapi Ziko sudah tidak terlihat.
Erik yang masih merasakan pusing, akhirnya memilih membaringkan tubuhnya dan tidur lagi.
Ziko buru-buru menaiki mobilnya, lalu dia menyalakan mesin mobilnya dan segera menuju pulang ke rumahnya.
Di perjalanan menuju ke rumah sambil menyetir, Ziko menyesalinya karena harus mabuk semalaman sampai-sampai dia lupa dengan daun muda yang sudah dia beli mahal-mahal. "Aish, b*d*hnya kamu Ziko, bahkan kamu malah meninggalkan gadis itu sendirian semalaman." Ziko mengutukti dirinya sendiri dalam hatinya.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya Ziko sampai di rumah dan Ziko langsung masuk ke dalam rumah.
"Tuan Muda..."
"Dimana gadis itu?" tanya Ziko ketus.
"Nona Ayumi, dia sedang menonton televisi di ruang tengah," jawab Pak Haris.
Ziko langsung berlalu pergi menuju ke ruangan tengah, Ziko terdiam sambil melipat kedua tangannya ke dada, kini sorot matanya memperhatikan Ayumi yang sedang fokus menonton televisi.
"Dasar bocah, tontonannya saja flim kartun, Ziko kamu ini b*d*h sekali, kamu sudah menikahi bocah," gumam Ziko pelan.
Ayumi tertawa-tawa karena adegan film kartunnya menurut dirinya begitu lucu, Ziko melihat pemandangan ini hanya bisa geleng-geleng kepala. "Ziko, kamu terlalu cepat memutuskan untuk menikahi bocah kecil itu," hati Ziko berbicara dan Ziko hanya berdecak kesal.
"Apa tidak ada tonton yang lain, kenapa harus menonton film kartun?" suara Ziko terdengar menekan, Ayumi menoleh pelan. "Tuan Ziko," sapa Ayumi tanpa menatap mata Ziko.
Ayumi menundukkan kepalanya, lalu Ziko berjalan ke Ayumi dan duduk di sebelah Ayumi.
"Saya suka menonton film kartun Tuan," jawab Ayumi lagi-lagi tidak berani melihat Ziko.
"Aish, kamu ini sudah bukan anak kecil lagi, ganti tontonan itu! Aku akan mengajari kamu menonton film yang benar untuk gadis yang mulai bertumbuh dewasa," kata Ziko sambil merebut remote Tv yang ada di tangan Yumi.
Ayumi terdiam, dia takut jika Ziko mengajak menonton film macam-macam.
Tiba-tiba Ziko mengambil remote yang ada di atas meja.
"Tuan, nonton film ini saja! Ini bagus," pinta Ayumi dengan nada lembut.
"Tapi tontonan ini tidak cocok untuk gadis yang sudah mulai dewasa, ini tontonan anak TK." Jelas Ziko, membuat Ayumi terdiam.
"Kamu harus menonton film ini!!" kata Ziko, lalu Ziko menganti chaenel flim menjadi film yang menurut Ziko cocok untuk di tonton berdua dengan Ayumi.
Entah film apa yang akan Ziko ajarkan pada Ayumi?
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nur Khasanah
pasti film 18+
2022-02-22
1
Eka ELissa
filem blue jgn"...yg di suruh tonton ma zio...😁😁😄😄
2022-02-02
2
༄༅⃟𝐐 Melina Ayu
ziko ajarin yang bener yak 😁
2022-01-28
2