Malam menunjukkan pukul 10 malam, Miko sebenarnya malas datang ke bar, apalagi di bar dia juga bingung mau ngapain?
Miko itu enggan sekali mabuk-mabukan, apalagi menghabiskan waktu dengan tidak berguna seperti ini. Dia mau datang ke bar itu juga demi Ziko, yang tidak lain adalah bosnya sekaligus saudara sepupunya itu.
Di salah meja Ziko dan Miko duduk disana, lantunan musik yang jedak-jeduk sungguh membuat Miko pening bukannya senang tapi rasanya pingin cepat-cepat pulang.
"Kak, sudah jam 10 malam, ayo pulang!" ajak Miko, kali ini dia memanggil Ziko dengan sebutan kakak karena sudah diluar jam kerja.
"Untuk apa buru-buru? Kamu minum saja, kamu tidak mau merasakan minuman enak ini? Miko jangan terlalu suci menjadi seorang laki-laki, bahkan kamu tidak pernah mabuk sama sekali," celoteh Ziko yang terpengaruh dengan minuman memabukkan itu.
Miko geleng-geleng kepala, dia hanya berpikir apa manfaatnya mabuk? Sedangkan hidup sehat bagi Miko itu lebih baik, mungkin lebih baik minum air putih segalon saja daripada harus mencoba minuman haram yang selalu kakaknya ini tawarkan.
"Aku tidak suka mabuk kak, lagian kalau aku juga mabuk aku takut menabrak saat menyetir mobil nanti," jelas Miko dengan malas.
Ziko kembali meneguk minuman memabukkan itu, sungguh sudah lebih dari dua botol di habiskan oleh Ziko.
"Gadis kecil....."
"Kamu begitu cantik, kamu adalah milikku."
Ziko berkata ngelantur membuat Miko bingung dengan celotehan demi celotehan yang Ziko katakan ini.
"Apa kakak sedang dekat seorang gadis? Gadis mana yang bisa membuat kakak tergila-gila? Orang secantik Hensel, Evelin, Erika, saja tidak kakak hiraukan," tanya Miko pada Ziko.
"Hey, kau anak kecil, tahu apa kamu tentang seorang gadis," omel Ziko yang lagi-lagi hendak meneguk minuman memabukkan itu.
Buru-buru Miko menghentikannya. "Sudahlah kakak, kakak sudah terlalu mabuk, aku tidak mau melihat kakak mati konyol di bar," omel Miko sambil merebut botol yang ada di tangan Ziko.
"Miko, aku tidak akan mati hanya karena minuman seenak ini," jawab Ziko mulai lemas dan tergeletak di atas meja.
Miko berdecak kesal, selalu saja Ziko ini seperti ini dan akhirnya Miko harus langsung mengatarkan Ziko pulang.
Miko memapah Ziko ke mobil, tidak lupa Miko juga sebelum pergi Miko membayar semuanya lebih dulu.
"Kakak, mau jadi apa hidupmu ini mabuk-mabukan terus," oceh Miko sambil memapah Ziko.
Kini sesampainya di mobil, Miko langsung menaruh Ziko di jok belakang. Miko naik ke dalam mobil, lalu melajukan mobilnya menuju ke rumah Ziko.
Setelah beberapa lama menempuh perjalanan akhirnya Miko sampai di depan rumah Ziko, Miko kembali memapah Ziko.
"Tuan Miko, tuan Ziko kenapa?" tanya Pak Han yang sedang berjaga di depan rumah.
"Biasa pak, dia minum berlebihan, entah dia ini mau menjadi apa?" jawab Miko agak kesal.
Pak Han mengangguk dia mengerti apa yang dikatakan oleh Miko, lalu Pak Han mengambil alih Ziko dari tangan Miko.
"Biar saya yang urus tuan," kata Pak Han dan Miko menyerahkan Ziko pada Pak Han.
Setelah urusannya selesai, Miko langsung berpamitan pulang dan Pak Han langsung membawa Ziko masuk ke dalam kamarnya.
Ayumi yang masih terjaga dia melihat jam dinding dan ternyata sudah jam 12 malam.
"Tok....tok...."
Mendengar suara ketukan pintu, Ayumi menarik nafasnya dengan pelan. "Pasti Tuan Ziko yang mengetuk pintu," gumam Ayumi.
Ayumi beranjak dari tempat tidurnya, lalu dia berjalan menuju ke pintu untuk membukakan pintu kamar.
"Ceklek...."
Ayumi terkejut melihat Pak Han yang datang sambil memapah Ziko.
"Pak Han, kenapa dengan Tuan Ziko?" tanya Ayumi agak panik.
"Tuan Ziko mabuk nona," jawab Pak Han, lalu membawa Ziko masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan Ziko di atas ranjang tempat tidurnya.
"Saya pamit nona," kata Pak Han dan Pak Han keluar dari kamar Ziko dan Ayumi.
Ayumi terdiam sejenak, dia melihat Ziko sepertinya mabuk berat, lalu Ayumi duduk di sebelah Ziko, Ayumi dengan telaten melepaskan sepatu Ziko, setelah melepaskan sepatu Ziko, Ayumi terdiam.
"Hey gadis oon....."
"Kamu itu oon sekali."
Ziko tiba-tiba bangun, bahkan dia menunjuk-nunjuk Ayumi dengan jari telunjuknya.
"Kenapa kamu begitu polos?" tanya Ziko. "Uwek...uwek....." Ziko tiba-tiba muntah begitu saja.
Aish Ayumi mendengung kesal, lalu dengan terpaksa Ayumi membantu Ziko melepaskan bajunya, setelah melepaskan baju Ziko, Ayumi kembali membaringkan Ziko dan menyelimuti Ziko dengan selimut tebal yang ada di ranjang tempat tidur.
Ayumi yang merasa lelah, akhirnya dia berbaring di sebelah Ziko dan tidur dengan nyenyak.
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nur Khasanah
sebentar lagi bucin dia. soalnya mabuk aja otaknya isinya Ayumi.😅😅😅
2022-02-22
1
Eka ELissa
mabok aj yg di inget....ayumi dasar ktya gk ngakuin tapi di sebut"...mulu
2022-02-02
2
༄༅⃟𝐐 Melina Ayu
dasar ziko
2022-01-28
2