Ayumi membenarkan posisinya menjadi duduk, lalu dia mengancing bajunya kembali.
"Tuan Ziko, mau kemana?" tanyanya pada diri sendiri, Ayumi melihat jam beker yang ada di atas nakas dekat tempat tidur "Tidak terasa sudah jam 6 sore, tapi siapa yang datang pada jam segini?" gumamnya pelan.
Ayumi ingin keluar tapi dia ragu, tapi Ayumi juga penasaran siapa yang datang? Akhirnya Ayumi keluar dari dalam kamar, dia melihat sekeliling tapi Pak Han yang biasa berjaga di depan pintu tidak ada. "Tumben, sepi Pak Han juga tidak ada disini," batin Ayumi dalam hati.
Ayumi melangkahkan kakinya menuruni tangga, lalu dia berjalan menuju ke ruang tamu dan disana dia mengendap-endap di tembok, dia melihat Ziko sedang berbincang dengan seorang gadis cantik. "Siapa gadis itu? Cantik sekali, apa mungkin dia kekasih Tuan Ziko," batin Ayumi dalam hati.
Ziko terlihat begitu akrab dengan gadis cantik yang sedang mengobrol dengan dirinya saat ini bahkan mereka duduk bersebelahan, gadis itu juga terlihat begitu agresif.
"Ziko, kamu kemana?" tanya gadis itu.
"Evelin, bisakah kamu tidak datang ke rumahku!" jawab Ziko, dia malah merasa kesal dengan Evelin.
"Memangnya kenapa? Aku hanya merindukanmu," jawab Evelin, dia hendak bersandar di bahu kekar Ziko tapi Ziko langsung menjauhkan dirinya dari Evelin.
"Kamu kan bisa menelponku, lagian kemarin aku juga datang ke club, aku minum bersama Erik dan Riko," jelas Ziko pada Evelin.
Waktu di club malam kemarin, Evelin sudah pulang lebih dulu, karena mengira Ziko tidak datang dan ternyata di saat Evelin pulang tidak lama kemudian Ziko datang.
"Ziko, kita pergi makan malam yuk!" ajak Evelin dengan manja.
"Aku tidak punya waktu, besok aku ada kerjaan penting pagi-pagi," jawab Ziko dengan malas.
Mungkin Ayumi melihat Ziko dan Evelin begitu akrab, padahal jika di lihat dari dekat Ziko dan Evelin itu tidak seperti yang Ayumi lihat, Ziko juga memperlakukan Evelin dengan tidak ramah dan tentunya terlihat tidak senang saat Evelin ada di sampingnya, hanya Evelinnya saja yang kegatelan pingin dekat dengan Ziko.
"Kapan sih Zik, kamu ada waktu buat aku?" tanya Evelin, membuat Ziko membulatkan bola matanya.
"Aku tidak punya waktu, aku terlalu sibuk, kamu kan bisa ajak Erik atau Riko!" saran Ziko dengan nada datar.
Evelin menghela nafas kesal, selalu saja Ziko menjawab seperti ini, kamu kan bisa pergi dengan Erik atau Riko, padahalkan Evelin hanya ingin pergi dengan Ziko saja.
"Aku ada urusan, kamu pulanglah!" Ziko mengusir Evelin secara halus, Evelin terlihat begitu kesal. "Ziko ini kenapa? Dia terlihat berbeda," batin Evelin dalam hatinya.
Ayumi masih setia mengendap-endap di tembok, dia berharap bisa mendengar apa saja yang di obrolkan oleh Ziko dan gadis cantik yang bersamanya itu.
"Kenapa, tuan malah menyuruhnya pulang?" tanya Ayumi dalam hatinya, Ayumi kembali terdiam, lalu dia kembali melihat ke ruang tamu tapi Ziko dan Evelin sudah tidak ada.
"Kemana, mereka berdua?" lagi-lagi Ayumi bertanya pada dirinya sendiri.
"Kaki siapa....." gumam Ayumi, lalu dengan hati-hati Ayumi mengangkat kepalanya dan melihat kaki itu dari bawa sampai atas.
"Apa ada hantu dirumah semewah ini?" lirih Ayumi, dan tiba-tiba tangan kekar Ziko menjewer telinga Ayumi.
"Gadis kecil, kamu sudah pandai menguping obralan orang dewasa ya," kata Ziko sambil memegangi telinganya Ayumi.
Mata Ayumi membulat sempurna, melihat ternyata Ziko sudah berdiri di hadapannya.
"Tuan...."
"Berani, kamu menguping pembicaraan orang lain," omel Ziko dengan ketus.
"Saya hanya penasaran saja," jelas Ayumi dengan jujur.
"Pinter kamu ya, mari kita lanjutkan permainan kita, biar kamu tidak bandel lagi," kata Ziko dan Ziko terus menjewer telinga Ayumi.
"Lepaskan telinga saya, tuan.....!!" pinta Ayumi tapi Ziko tidak melepaskannya.
Ziko yang melewati Pak Han dan penjaga rumah yang lainnya, dia menghentikan langkah kakinya tepat di hadapan Pak Han.
"Pak Han, jika ada yang datang lagi ke rumah, katakan saya sedang tidak dirumah, termasuk jika Erik dan Riko datang, katakan saja seperti apa yang aku katakan!" pesan Ziko dan Pak Han mengangguk.
"Dasar Tuan muda, saat sedang bersama daun muda ya pantaslah tidak mau di ganggu oleh siapapun," batin Pak Han.
"Baik tuan...." jawab Pak Han.
Ziko melepaskan tangannya dari telinga Ayumi, dia juga merasa kasian, karena telinga Ayumi sudah merah, lalu dengan cepat Ziko mengangkat tubuh mungil Ayumi masuk ke dalam kamar.
Sedangkan diluar rumah sana, Evelin terlihat kesal karena Ziko mengusirnya secara halus dan tentunya, ini membuat Evelin marah.
Ziko membuka pintu kamarnya, lalu langsung mengunci pintu kamarnya.
"Kita lanjutkan gadis kecil.....!!"
"Jangan harap malam ini kamu akan selamat dariku."
Ziko mengedipkan satu matanya, lalu menatap Ayumi dengan m*s*m.
"Tuan...."
"Apa? Malam ini, kita harus lakukan...."
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
Lanjutannya nanti ya, Author mau masak dulu sebentar 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Eka ELissa
dasar....kocak...😄😄😁😁
2022-02-02
3
༄༅⃟𝐐 Melina Ayu
gantung gantung kek jemuran
2022-01-28
1
yanti ryanti
jeng jeng
2022-01-24
1