"Kamu diam saja! Biar aku yang berkerja," bisik Ziko dan Ayumi mengangguk setuju.
Aish akankah Ziko menang banyak kali ini?
"Kamu sudah pernah berciuman?" tanya Ziko sebelum melakukan lebih lanjut.
"Belum, saya juga tidak pernah pacaran, karena saya ingin kuliah, saya ingin mengejar cita-cita saya, jadi saya tidak pernah pacaran," dengan polosnya Ayumi malah bercerita.
Ziko hanya mengangguk pelan, lalu dia mendekatkan bibirnya ke bibir mungil milik Ayumi.
"Apakah tuan akan mencium bibir saya?" lagi-lagi Ayumi bertanya dengan begitu polos.
"Hush diamlah! Kamu tidak usah banyak bicara, aku akan melakukannya dengan pelan agar tidak sampai menyakitimu," kata Ziko sambil menutup mulutnya Ayumi mengunakan jari telunjuknya.
Ziko menyingkirkan jari telunjuknya dari bibir Ayumi, lalu dengan lembut bibir sexynya kini mulai menyentuh bibir mungil milik Ayumi.
Saat Ziko menyentuh bibirnya, Ayumi membulatkan matanya, dia hendak melawan tapi tangan kekar Ziko sudah menahan tangan Ayumi dengan baik.
Ziko menjauhkan bibirnya, lalu menatap m*s*m Ayumi. "Tenanglah, aku hanya ingin bermain-main denganmu saja, ingat kamu itu adalah gadis bayaranku!" kata Ziko, lalu dia kembali mencium bibir Ayumi dengan lembut.
Kini ciuman Ziko agak memanas, Ayumi yang sama sekali belum pernah berciuman, kini dia hanya diam saja seperti patung.
"Aish, rasanya seperti berciuman dengan mayat," batin Ziko dalam hatinya.
Tiba-tiba Ziko melepaskan ciumannya, membuat Ayumi terkejut. "Hey, kenapa kamu tidak melawan ciuman dariku?" tanya Ziko dengan kesal.
"Bukankah tadi tuan yang menyuruh saya diam saja? Lagian saya juga tidak tahu cara berciuman," jawab Ayumi dengan polosnya.
Aish Ziko berdecak kesal, dalam hatinya lama-lama Ayumi ini seperti Naya istrinya Raka yang polosnya kebangetan, tapi wajar sih mereka kan sama-sama daun muda yang masih bersegel dan tentunya masih ting-ting.
"Kamu tahu, berciuman dengan dirimu, itu berasa ciuman dengan mayat," omel Ziko sambil menatap Ayumi dengan kesal.
"Dengan mayat, apakah tuan pernah berciuman dengan mayat? Tuan tidak takut, jika mayat itu bangun?" celoteh Ayumi, gadis ini begitu polos, beruntungnya Ziko.
"Aish, gadis oon.... entah bagaimana caraku menjelaskan padamu?" Ziko bertanya pada dirinya sendiri.
Ziko kembali mencium bibir Ayumi karena merasa sangat gemas, biarlah ciumannya dengan Ayumi berasa ciuman dengan mayat, nanti juga kalau sudah terbiasa pasti rasanya akan jauh berbeda, pikir Ziko.
Ayumi hanya diam, Ziko bekerja keras sendirian, setelah puas dengan bibir mungil Ayumi, Ziko menelusuri leher jenjang Ayumi, Ayumi merasa geli tapi lagi-lagi dia hanya diam saja, karena jika dia berbicara pasti Ziko akan mengocehinya, pikir Ayumi.
"Seperti inikah rasanya berciuman? Aku bukan j*l*ng, aku memberikan tubuh suciku pada laki-laki yang sudah menjadi suamiku," batin Ayumi dalam hatinya.
Jika Ayumi menjadi wanita j*l*ng, dia tidak mau dan tidak akan pernah mau. Ayumi bukan ibunya yang gila akan uang sehingga anak gadis nya tega di jual pada tuan muda kaya raya.
Tiba-tiba Ayumi kaget karena melihat Ziko hendak membuka kancing dress yang dia pakai.
"Tuan, kenapa kancing baju saya dibuka?" tanya Ayumi, tangannya berusaha melindungi bagian kancing baju yang sudah Ziko buka.
"Gadis oon, jika aku tidak membuka kancing bajumu, lalu bagaimana caraku mengerjakan pekerjaanku?" tanya Ziko, dari tadi dibuat geram oleh Ayumi, rasanya tidak sabar ingin memakan gadis polos yang ada di hadapannya saat ini.
"Haruskah membuka baju? Tapi saya malu," kata Ayumi, pipinya memerah karena malu.
"Aish, bagaimana caraku menjelaskan padamu? Sungguh, aku geram sekali, haruskah aku memperk*s* dirimu saja?" tanya Riko, membuat Ayumi menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Jangan.....!!"
"Tidak ada kata jangan, kamu milikku," sambung Ziko dan Ziko kali ini melanjutkan aksinya agak kasar.
Bahkan Ziko memaksa Ayumi dengan kuat, Ayumi yang tidak kuat melawan Ziko akhirnya Ayumi harus pasrah.
Kini Ziko membuka kancing baju Ayumi dengan paksa, setelah membuka kancing bajunya, terlihatlah bagian d*d* Ayumi yang begitu mulus dan putih bersih.
Ziko menelan ludahnya dengan kasar, sungguh otaknya sudah traveling kemana-mana.
"Tuan saya malu...." kata Ayumi, pipinya semakin memerah.
Tanpa menghiraukan perkataan Ayumi, Ziko mendekatkan bibirnya ke bagian d*d* mulus milik Ayumi, lalu dia menciuminya dengan begitu nikmat.
"Tok...tok....."
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu, Ziko menghentikan aksinya lalu dia berdecak kesal. "Siapa sih menganggu saja?" gumam Ziko dengan nada kesal.
"Tuan ada tamu...." suara Pak Han terdengar dari luar sana.
Ziko kembali membenarkan posisinya, lalu dia bergegas turun dari tempat tidurnya.
"Tunggulah! aku ada urusan," kata Ziko dan dia langsung pergi membukakan pintu kamar dirinya.
"Siapa pak yang datang?" tanya Ziko agak kesal, siapa yang tidak kesal di saat mau ehem-ehem malah ada suara ketukan pintu.
"Saya tidak tahu tuan, tapi dia seorang gadis dan parasnya begitu cantik," jelas Pak Han.
Ziko mengangguk, lalu dia menutup pintu kamarnya dan pergi melihat siapa yang datang di jam segini?
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
Visual menurut Author, untuk kakak-kakak semuanya bisa ya bayangin visual yang cocok juga menurut kakak-kakak 🙏
Visual Ziko Atdmaja
Visual Ayumi Maharani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
dyve
tanya Zico
2022-10-16
0
Ñiýâ Puttri Cengeng
di bilang oon tidk oon tpi emg oon
2022-06-07
1
Risa Siti nurbaetillah
ku suka lucu sekli
2022-02-21
1