Keesokan harinya, Ziko sudah rapi dengan setelan jas warna hitamnya, iya Ziko sudah siap berangkat ke kantor.
Ayumi perlahan-lahan membuka matanya, lalu dia melihat Ziko yang sedang bercermin sambil menyisir rambutnya.
"Ahh..." rintih Ayumi, saat merasakan peri di bagian a**nya. "Kenapa sakit sekali?" batin Ayumi dalam hatinya.
"Kenapa? Tidak usah manja, kamu mandilah! Untuk pakaian dan semua perlengkapanmu itu sudah di siapkan oleh Pak Han," bentak Ziko sungguh tidak ada rasa kasian pada Ayumi sama sekali.
Ayumi berusaha menahan rasa sakitnya, Ayumi juga berusaha menahan air matanya agar tidak sampai pecah.
Ayumi merasakan sakit mungkin karena semalam Ziko menggarapnya dengan kasar, padahal Ayumi sudah merintih tapi Ziko juga tidak perduli sama sekali.
"Aku mau berangkat kerja, ingat kamu tidak boleh kemana-mana, jangan sampai keluar dari rumahku!" tandas Ziko sebelum pergi ke kantor.
"Baik tuan," jawab Ayumi sambil meringis menahan rasa sakitnya.
Setelah selesai Ziko, memakai sepatunya, lalu mengambil tas kerjanya yang ada di atas meja kerjanya.
"Tidak usah manja, ingat aku tidak akan menganggap kamu sebagai istriku, kamu hanyalah gadis bayaranku." Ziko menekankan dengan tegas pada Ayumi, membuat air mata yang sudah berusaha Ayumi bendung akhirnya pecah juga.
Ziko sungguh tidak punya hati, tidak kah dia perduli sedikit saja pada Ayumi!
Gadis kecil yang sudah memberikan kehormatannya pada dirinya, tapi sayangnya Ziko selalu menganggap Ayumi hanya sebagai gadis bayarannya saja.
Untung saja saat air mata Ayumi menetes di pipi mulusnya, Ziko sudah keluar dari dalam kamarnya.
"Mungkin jika aku menikah dengan laki-laki yang mencintai aku, pasti aku tidak akan sakit dan tersiksa seperti ini."
"Bayangkan saja jika aku menikah dengan laki-laki yang mencintaiku."
"Pasti sebelum berangkat kerja aku akan di cium keningnya."
"Saat tidur pasti aku akan di peluk dengan hangat, saat memadu kasih pasti juga penuh dengan cinta."
Air mata Ayumi semakin pecah, hayalannya itu hanya mimpi, nyatanya saat ini dirinya tidak menikah dengan laki-laki yang sangat mencintainya dirinya, melainkan Ayumi menikah dengan laki-laki ketus dan tentunya pemarah, mungkin bagi Ziko. Ayumi hanyalah pemuas nafsunya.
Ayumi menghapus air matanya, dalam hatinya dia tidak boleh lemah, harus kuat, bertahan jika mampu bertahan dan pergi jika sudah lelah bertahan, itu yang ada di hati Ayumi saat ini.
Ayumi turun dari tempat tidurnya, biarpun untuk jalan terasa sakit tapi Ayumi tidak mau manja, atau Ziko akan memarahinya lagi.
Ayumi masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi, setelah selesai mandi Ayumi berganti pakaian. Karena tidak tahu mau ngapain? Akhirnya Ayumi kembali berbaring di tempat tidur karena bagian a**nya masih terasa perih.
*****
Di kantor Atdmaja Group.
Ziko sedang di sibukkan dengan metting penting pagi ini.
Setelah selesai meeting Ziko langsung bertemu dengan klien, dia pergi bersama sekretarisnya yang tidak lain adalah saudara sepupunya Ziko. Mereka dari kecil selalu bersama dan di saat Ziko sukses dengan perusahaan yang dia bangun, akhirnya dia mengajak sepupunya itu untuk menjadi sekretaris sekaligus orang kepercayaan di kantornya.
"Miko, setelah bertemu klien apakah ada jadwal lain?" tanya Ziko, sambil melihat Miko yang sedang fokus menyetir.
"Tidak ada kak, apa kakak ada acara?" Miko balik bertanya, iya layaknya seorang adik bertanya pada kakaknya sendiri.
"Hey, panggil aku Tuan Ziko, ini itu masih jam kerja," sahut Ziko dengan tegas.
Miko yang terbiasa memanggil Ziko dengan sebutan kakak, kadang suka lupa di jam kerja pun panggil kakak, membuat Ziko sering kali marah padanya.
"Iya maaf kak... ehh tuan," jawab Miko sambil fokus menyetir.
"Nanti malam kamu ada acara tidak?" tanya Ziko, Miko terdiam sambil berpikir apakah malam ini ada acara atau tidak?
"Sepertinya tidak, ada apa tuan?" jawab Miko, Miko tahu pasti kakak sepupunya ini mau mengajak dirinya ke bar.
"Temanin malam ini aku ke bar!" pinta Ziko, kali ini nada bicara begitu datar.
Miko hanya mengangguk, benarkan apa yang di pikiran oleh Miko, pasti seorang Ziko pasti tidak jauh-jauh dari bar dan tentunya minuman yang memabukkan itu.
Kini Miko dan Ziko menemui klien di sebuah restoran mewah, setelah selesai menemui klien Ziko dan Miko kembali ke kantor dan mereka kembali di sibukkan dengan pekerjaan yang sudah menumpuk di meja, Ziko juga sibuk karena banyak berkas yang harus dia tanda tanganin.
Kini detik demi detik berlalu, jam demi jam juga telah berlalu, akhirnya jam pulang kantor tiba juga.
Tapi kali ini Ziko tidak langsung pulang, dia langsung pergi ke bar bersama dengan Miko.
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nur Khasanah
istri bersetempel jalang.
kasihan malangnya nasibmu Ayumi.
2022-02-22
1
Helen Apriyanti
istri hny pormalitas .. hny pemuas nfsu ziko d rnjang mlang ny nsib Ayumi ... akn kh bhagia suatu saat nnti brsma zico.. .lnjutttt
2022-02-01
3
༄༅⃟𝐐 Melina Ayu
ke club mulu 😥
2022-01-28
1