Kencan Pertama..

Sesuai rencana, sore ini Jaka terlihat sedang menunggu Melati di belakang kiosnya. Rencananya mereka akan kencan. Sejak jadian mereka belum pernah jalan jalan sama sekali. Dan kini saatnya mereka ingin merasakan yang namanya kencan.

Hampir tiga puluh menit Jaka menunggu Melati. Maklum Melati biasa tutup toko jam empat sore, Jaka menjemput Melati jam tiga lima belas. Tapi bagi Jaka itu tidak masalah. Jaka menunggunya juga dekat dengan keberadaan sang kekasih.

Tak lama kemudian, yang ditunggu pun telah selesai dengan jualannya. Melati menyuruh Dodit pulang duluan. Biasanya yang pulang duluan si Melati dan Dodit bertugas menutup kios. Tapi tidak untuk hari ini.

"Lama ya yang?" Tanya Melati begitu mendekati keberadaan kekasihnya.

"Engga dong." Jawab Jaka senang.

"Tadi aku mandi dulu." Ucap Melati.

"Emang di kios ada baju ganti?"

"Ada dong, ada kasur juga buat istirahat, sekalian gudang." Dan Jaka hanya membulatkan bibirnya sambil manggut manggut.

"Eh ini pake motor siapa yang, aku apa kamu?" Tanya Melati begitu dia melihat motor sportnya Jaka.

"Enaknya pake motor siapa?" Tanya Jaka malah memberi pilihan.

"Pake motor aku aja lah yang, aku ngak suka pake motor model kaya gitu. Nggak nyaman." Usul Melati.

"Ya sudah, ini motorku di taruh di kios dulu nggak apa apa?"

"Nggak apa apa, ya sudah ayuk masukin."

Dan Melati pun kembali melangkah menuju kiosnya kemudian dia membuka pintu kios tersebut.

Melati masuk duluan dan tak lama kemudian Jaka pun masuk dengan motornya. Beruntung bagian dalam belakang kios agak longgar, masih muat buat parkir motor. Setelah menaruh motor, Melati hendak keluar duluan, namun tangannya dicekal Jaka dan dia menariknya hingga Melati terhuyung jatuh dipeluknya.

"Lepas ih, katanya mau jalan jalan." Protes Melati.

"Cium dulu."

"Jangan ih, nanti aja."

"Nggak, sekarang aja. Kalau ngga mau cium ya nggak jadi jalan jalan." Melati mendengus mendengar ancaman Jaka.

"Baiklah." Ucap Melati pasrah.

Dan dengan senang hati Jaka langsung menyongsong bibir kekasihnya.

Setelah cukup, mereka keluar menuju letak motor Melati terparkir.

Setelah memakai helm dan masker akhirnya Jaka pun melajukan motor matic milik kekasihnya. Melati melingkarkan tangannya di pinggang Jaka dan merebahkan kepalanya dipunggung sang kekasih.

"Kita jalan kemana yang?" Tanya Melati sedikit berteriak.

"Yang penting jalan dulu lah yang, ntar gampang kalau ketemu tempat yang cocok ya kita mampir. Yang pentiing kita punya waktu buat berdua." Balas Jaka

Dan Melati hanya manggut manggut.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya terdiam menikmati kemesraan dari atas motor. Tangan kiri Jaka sesekali mengusap punggung tangan Melati yang melingkar di pinggangnya. Pada saat berhenti di lampu merah pun, telapak tangan Jaka selalu mengusap lutut melati dan kadang mengetuk ngetukan jarinya dilutut kekasihnya.

"Gimana kalau kita makan dulu yang? kamu sudah makan belum?" Tanya Jaka sedikit teriak.

"Mau makan apa?" Melati tanya balik.

"Kamu maunya apa? bakso?"

"Ya udah bakso aja deh, cari yang enak.."

"Oke."

Kini motor mereka sudah memasuki ibukota kabupaten dimana tempat mereka tinggal. Motor itu Jaka lajukan ke arah sebuah warung bakso yang terkenal di kota ini. tempatnya selalu ramai oleh pengunjung.

Mereka memilih bangku yang berada di pojok dan kebetulan bangku itu hanya pas untuk berdua.

"Ih aku sudah lama banget ngga kesini?" Ucap Melati begitu dia mendudukan tubuhnya.

"Yang bener? Dan Melati mengangguk, "aku malah sering."

"Sama cewek?" Tanya Melati.

"Hhahha bukan, sama Rois dan Iwang.."

Melati membulatkan bibirnya sambil manggut manggut.

Akhirnya bakso yang mereka pesan pun datang. Jaka sengaja memilh bakso yang paling spesial.

"Ini aku kayaknya nggak bakalan habis deh yang, gede banget." Keluh Melati.

"Ya udah ntar kalau nggak abis, kasih aku aja." Ujar Jaka sambil mulai mengaduk bakso.

"Nggak jijik kamu makan bekas aku yang?"

"Makan tembem kamu aja aku doyan, apa lagi cuma bakso bekas kamu." Jawab Jaka Asal

"Ihh, apa apa disangkut pautkan dengan itu." Sungut Melati.

"Hhahaah ya emang suka, mau gimana lagi. Mau minta jatah, tapi sepertinya kamu capek yang."

"Jangan dulu lah yang, aku juga kangen punya kamu, tapi ntar lah kalau libur lagi aja, biar puas berkali kali kaya pertama kita bertemu."

"Baiklah."

Mereka pun mulai menikmati bakso sembari ngobrol. Kadang obrolan mereka juga diringi dengan candaan.

Bener juga, ternyata Melati tidak menghabiskan bakso terebut. Meski tinggal sedikit, Melati merasa sudah terlalu kenyang.

"Yang, nggak habis." Tunjuk Melati

"Iya nanti aku habisin."

"Makasih."

Setelah menghabiskan bakso miliknya, kini Jaka menghabiskan sisa bakso milik kekasihnya. Melati hanya memandnginya sambil senyum seyum.

"Bahkan kamu mah kalau makan masih terlihat tampan yang, heran aku." Ucap Melati sembari geleng geleng kepala.

"Dan pria tampan ini semoga jodohnya si tembem hehe."

Mereka pun tergelak serta mengucap aamiin dalam hati masing masing.

Dua mangkok bakso kini sudah kosong isinya, tingal sisa kuah sedikit. Setelah istrirahat beberapa saat mereka segera bernajak.

"Yang kita ke bioskop aja yuk." Ajak Melati.

"Boleh, mau nonton apa?"

"Ya lihat aja ada film apa aja."

"Baiklah."

Motor matic itu akhirnya melaju menuju tempat kencan berikutnya.

Tak sampai lima belas menit, motor itu sudah terparkir di area bioskop. Nampaknya di sana banyak pasangan kekasih yang datang dengan tujuan yang sama.

"Mau nonton film apa yang?" Tanya Jaka begitu mereka tiba di depan papan yang menampilkan deretan judul film yang akan segera diputar beberapa saat lagi.

"Ini aja yah?" Tunjuk Melati.

"Berani?" Tanya Jaka memastikan. Pasalnya yang ditunjuk Melati itu film horor.

"Berani dong, ayo." Jaka pun menurutinya.

Dia segera menuju tiket loket dan Jaka sengaja memilih duduk di deretan paling belakang.

Berhubung waktu tayang sebentar lagi. Jaka dan Melati segera masuk ke gedung bioskop sesua dengan film yang akan mereka tonton.

"Kok di belakang sendiri sih yang?" Tanya Melati begitu dia tahu nomer kursi yang akan dia duduki.

"Pengin aja." Jawab Jaka enteng. Dan Melati hanya mendengus.

Ternyata pengunjung yang menonton satu film dengan mereka lumayan banyak namun tak ada satu pun yang duduk tiga baris kursi kebelakang. Tentu saja disana cuma ada Melati Dan Jaka saja jadinya.

Tak perlu menunggu lama film pun di putar. Jaka melirik sang kekasih yang sepertinya sudah merasa tegang melihat fiilm diputar. tangan melati juga melingkar erat di bahunya. Tentu saja hal itu membuat Jaka senyum senyum sendiri.

"Katanya berani." Ledek Jaka.

"Diam, lagi serius nih."

Jaka bukannya melihat film yang diputar, dia malah asyik memandangi wajah kekasihnya dari dekat. Menurutnya wajah Melati saat ini sangat menggemaskan.

Saat film menunjukkan adegan yang menyeramkan, sontak saja wajah Melati berpaling dan bersembunyi di bahu Jaka.

"Hahha, katanya berani?" Ejek Jaka lagi.

Melati hanya mencebikkan bibirnya.

Di tengah film tiba tiba ada adegan perang bibir antar pemain utamanya.

Tentu saja Jaka langsung tergoda.

"Yang kayak gitu yuk." Bisik Jaka saat melihat adegan ciuman.

"Ogah."

Namun bukan Jaka kalau dia bakalan menyerah. Jaka segera mencondongkan wajahnya hingga melati kaget dan terdorong kebelakang.

Ketika Melati sudah tak bisa berkutik, langsung saja Jaka menyerang bibir Melati tanpa ampun. Di saat para penonton sedang ketakutan, di belakang mereka terjadi perang yang sangat menggairahkan.

@@@@@

Nah.. Kelakuan siapa ini? Nonton film, bukannya nonton malah ehem ehem..

Terpopuler

Comments

reader

reader

ingat waktu masa pacaran dulu dngn ibunya anak2

2022-11-30

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI KLAKUAN SI OTHOR TU...😂😂😂😂

2022-10-13

0

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ

mengingatkanku..🥰🥰🥰

2022-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!