Cinta Rahasia..

Jaka tertegun. Dia menghentikan langkah kakinya saat matanya menangkap sosok yang telah memberinya kenikmatan dunia berkali kali dalam semalam. Hatinya pun muncul banyak petanyaan. Kenapa Melati ada disini? apa dia kenal dengan kakaknya? atau ada hal lain?

Antara bahagia dan heran, Jaka akhirnya masuk ingin memberi kejutan kepada perempuan yang beberapa detik ini begitu menyita pikirannya. Jaka sengaja berdiri di belakang Melati yang sedang sibuk mengisi gelas gelas kosong dengan air teh agak panas.

Beberapa warga nampak sedang antri bergiliran mengambil makanan yang sudah disediakan di meja. Jaka hanya terdiam memperhatikan perempuan yang nampak sekali fokus dengan menuangi air minum sampai tidak menyadari kehadiran Jaka dibelakangnya.

Jaka mengulurkan tangan hendak mengambil gelas kosong. Melati kaget karena melihat tiba tiba ada tangan yang melewati dirinya hingga air teh yang sedang tertuang sedkit tumpah dan mengenai tangannya.

"Akhh.." Pekiknya karena air teh itu cukup panas

Sontak saja Jaka bersuara. Dan beberapa orang disana juga memperhatikannya.

"Kamu nggak apa apa?" Tanya Jaka khawatir.

Mendengar suara Jaka, Melati membulatkan matanya dan dia menoleh. Matanya semakin melebar saat melihat pria idamannya berdiri di belakangnya dengan wajah panik.

"Itu sepertinya mau melepuh." Tunjuk Jaka ke tangan Melati. Perempuan itu baru sadar dan meniup niup tangannya.

"Kenapa Mel? ada apa?" tanya istri Jati, dia datang dari ruang tengah.

"Ini Yan, tanganku kena air panas." cicit Melati.

"Ya sudah airnya taruh aja disitu trus tangan kamu olesi pake odol sana agar nggak melepuh." Saran Yanti nama istri abangnya Jaka.

Melati pun beranjak masuk ke dalam. Sedangkan Jaka hanya terdiam bingung. Kenapa istri bang Jati terlihat akrab dengan Melati?

"Kamu ngapain bengong disitu? mau makan ya tinggal ambil Jak."

"Enggak mba, tadi mau ambil minum eh malah siapa itu kaget karena aku yang tiba tiba nnyelonong."

"Huu kamu ini, dia niat bantu malah dibikin celaka."

"Aku kan nggak tahu." Dan Jaka beranjak masuk. Niat hati ingin menyusul Melati tapi dia takut keluarganya curiga kalau mereka sudah saling kenal.

Jaka duduk di ruang tengah yang masih berantakan. Sesekali dia melongok ke arah belakang berharap bisa melihat Melati, namun Melati malah tidak nampak.

"Kamu ngapain disini Jak? nggak ikut makan?" tanya bapak tiba tiba saat dia masuk dan melihat anaknya duduk sendirian.

"Entarlah pak, datang datang langsung ikut makan."

"Lagian semalam kemana aja? orang tahu di rumah Jati ada acara."

Jaka hendak mejawab tapi dia melihat Melati datang dari halaman belakang berjalan kearahnya.

"Ya maaf pak, semalam aku nginep dirumah temen." Melati yang mendengar kata teman dari bibir Jaka langsung menoleh dan kebetulan saat itu juga mata Jaka juga sedang memandangnya jadi pandangan mereka berrtemu.

Melati keluar ke tempat tadi. Membantu kakaknya Jaka. Dan pada saat itu Jaka merasa ponselnya bergetar. Jaka langsung merogoh saku clananya.

Mata Jaka sedikit terpicing saat membaca pesan masuk dari Melati

"Oh, jadi aku cuma diangap temen? Hahhaa nggak apa apa."

Jaka terkesiap. Dia langsung berdiri dan hendak menyusul Melati namun saat bersamaan perempuan yang dimaksud masuk dengan membawa piring kotor. Jaka hendak mengikutinya namun tiba tiba.

"Jak itu bantuin di depan sih? biar cepet beres." Teriak Jati dan mau tidak mau Jaka pun nurut.

Bebeapa saat kemudian kerja bakti pun selesai. Besok tinggal membereskan sisa sisa yang belum tuntas dikerjakan dan untuk besok memang sudah menjadi tugasnya tukang yang dipanggil.

Kini Jaka, Yanti dan Melati sedang beristirahat di ruang tengah. Sedangkan Jati sedang pergi menjemput anaknya di rumah mertuanya.

Jaka dan Melati saling curi curi pandang.

"Oh iya Mel, itu adik iparku, namanya Jaka. idaman para wanita." ucap Yanti. dan Melati hanya melihat sekilas ke arah Jaka sembari tersenyum.

"Dia tuh ceweknya banyak loh Mel, tuh lihat hp nya. Mirip asrama putri, kontaknya cewek semua." Melati terkekeh namun hatinya merasa lain. Ada rasa cemburu dihatinya, namun dia menahannya karena sudah sepakat kalau dia mau menanggung resikonya.

Sedangkan Jaka merasa tak enak. Takut Melati berpikir yang tidak tidak. Karena sejujurnya saat ini dihati Jaka sudah ada nama Melati.

"Jak kenalin teman mba, namanya Melati. Dia satu kampung dengan mba, tapi dia pindah ya mel." Dan Melati mengangguk.

Jaka hanya manggut manggut padahal dia sudah tahu, malah sudah tidur dirumahnya.

"Kamu nggak naksir sama adikku Mel? ganteng loh." Ucap Yanti lagi. Melati hanya tersenyum. Jaka sesekali melirik ke arah Melati karena dia sepertinya juga sedang fokus membalas chat.

Melati yang melihatnya hanya bisa menghela nafas. Dia sadar ini pilihan dia semalam.

"Yan aku pulang yah, sudah sore,." Ucap Melati. Tentu saja Jaka yang sedang fokus berbalas chat langsung mendongak dan menatap Melati.

"Lah ntar dulu, nunggu bang Jati lagi jemput Altaf." cegah Yanti.

"Ya elah, ngapain nungguin, udah lah aku pulang yah?" Ucap Melati sedikit memaksa.

"Enggak, ntar dulu. Kamu sini aja. Aku kedepan bentar. awas kalau pulang."

Mau tak mau Melati pun menuruti pemintaan Yanti. Dia duduk kembali setelah Yanti pergi menjemput Jati dan anaknya dirumah orangtuanya yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya.

Kini tinggalah Jaka dan Melati berdua. Entah kenapa perasaannya jadi canggung. Padahal semalam mereka romatis sekali menghabiskan malam panjang.

Melati mengambil ponselnya dan mengecek beberapa chat namun tak ada satu pun chat dari pria di hadapannya. Sedangkan dia sendiri dari tadi melihat Jaka sedang berbalas chat. Mungkin itu dua janda yang lain. Melati pun pasrah. Melati lebih memilih membuka aplikasi novel online.

Jaka terus menatapnya. Kini dia kembali menaruh ponselnya ke dalam saku hodienya.

"Sayang?" panggil Jaka lirih. Namun Melati tetap diam. Dia fokus ke benda di tangannya.

"Sayang?" panggil Jaka lagi dengan sedikit keras hingga Melati menoleh sejenak kemudian kembali menatap layar hp nya.

Jaka menghela nafasnya berat. Diapun tak tahan dan akhirnya mendekat perlahan ke arah Melati. Dia langsung memeluk Melati dari belakang hingga perempuan itu terkejut.

"dipanggilin kok diam aja sih yang? kamu marah?" tanya Jaka sembari menaruh dagunya dipundak Melati.

"Marah kenapa?"

"Tadi chat kaya gitu, maksudnya apa?"

"Ya kan aku cuma memastikan aja. berarti hubungan kita masih rahasia, ya aku maklum dong Jak."

Jaka semakin mengencangkan pelukannya dan menghisap rambut Melati lama.

"Maaf belum terbuka sama keluarga tentang hubungan kita."

"Nggak apa apa."

"Beneran?"

"Iya."

Jaka pun lega mendengarnya dan dia kembali memberi kecupan pada pundak Melati.

"Ini lepas ntar kakakmu lihat, nggak enak."

Dan Jaka pun nurut.

Tak lama kemudian terdengar teriakan keponakan Jaka.

"Eh ada om Jak."

"Wih ponakan Om dari mana nih?"

"Dari rumah mbah om."

Altaf langsung melingkarkan tangan ke leher Jaka dari belakang. Merasaa kesulitan karena terhalang hodie, tangan Altaf menarrik tudung kepala hodie yang dipakai Jaka untuk menutupi tanda merah di leher.

"Om sakit? kok lehernya banyak merah merahnya?"

Waduh..

@@@@@

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

waduh..ketahuan.. digigit nyamuak. 🤭😂😂😍.

2023-12-12

2

EkaYulianti

EkaYulianti

bekas dihisap vampir cantik

2022-12-01

2

✨️ɛ.

✨️ɛ.

jangankan naksir mba.. udah 5 ronde malah 🤣

2022-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!