Shia lama kelamaan mulai menjadi lebih jelas, dalam melihat sosok Roh Jahat, meski sesekali dirinya bertemu dengan Arwah manusia atau Arwah Hewan.
Tapi karena itu pula ayah Shia yaitu Koyama dan ibunya yaitu Shumi, menjadi lebih khawatir akan keadaan putri mereka.
Kemudian Koyama akhirnya memutuskan untuk pergi menuju ke rumah keluarga besarnya, tapi sebelum itu dirinya menjelaskan kepada Shia tentang keluarga besar Tengu, yang di mana hal itu membuat Shia menjadi terkejut akan hal itu, tapi saat dirinya melihat Roh Jahat, dirinya jadi tahu bahwa dapat melihat Roh Jahat karena membangkitkan kekuatan Supranaturalnya.
Sementara itu Yami saat ini sedang menatap ke arah seluruh kelasnya, sambil berpikir dan menaruh dagunya dengan ditopang oleh tangan kanannya.
'Shia sepertinya dapat melihat Roh Jahat akibat serangan yang aku berikan sebelumnya, yang di mana aku menggunakan Shāman jumon: Sutēji ichi: Sourushīru, dan Shāman jumon: Sutēji ichi: Reddoraitoningu, bukankah begitu System.' Pikir Yami sambil menatap ke arah layar transparan yang berada di depannya.
[Nama: Yami Tanaka
Level: Shaman Tingkat Bawah Tahap Dua
Kesehatan: 10 \= Kekuatan Roh: 20
Mantra Shaman:
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Shīrudo."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Seinaru hi."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Sourushīru."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Bakuhatsu."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Reddoraitoningu."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: Hyaku maiba."
\= 50
"Shāman jumon: Sutēji ichi: U~ōmuhīrā."
\= 50
Total Kertas Jimat \= 350]
'Cih...! Sialan aku mendapatkan System yang tidak berguna, yang tidak dapat membuat aku menjadi Over Power seperti kebanyakan Karakter Utama, system ini hanya dapat menampilkan status saja, tapi statusnya juga, tidak memberikan informasi spesifik, seperti berapa kekuatanya, atau kecepatannya!' Pikir Yami dengan wajah kesal dengan dalam benaknya.
'Huff... Yah, semenjak pertarungan terakhirku, aku menjadi waspada dan akhirnya meminta lebih banyak Kertas Jimat, untuk mengisi kekuranganku, meski aku sangat ingin membuat Mantra Shaman yang lebih kuat, tapi itu tidak efisien, karena terlalu banyak mengkonsumsi Kekuatan Roh.' Pikir Yami yang merenung sambil melihat layar transparan.
"Baiklah sampai di situ saja, pelajaran hari ini." Ucap guru Yami, yang membuat Yami tersadarkan dari pikirannya.
"Hei Yami-kun apakah kau sudah memilih, siapa teman dekatmu, aku atau perempuan jelek itu!" Ucap Nana yang tiba-tiba saja memegang tangan Yami, yang di mana hal itu membuat Yami sakit kepala.
"Nana sudah kukatakan aku tidak butuh teman, dan juga bagaimana kau tahu dia jelek kalau kau bahkan belum bertemu dengannya." Ucap Yami dengan wajah tidak berdaya.
"Hehe insting wanita..." Ucap Nana dengan tersenyum konyolnya yang khas, di mana hal itu membuat Yami memiliki alis yang berkedut.
"Sudahlah aku ingin pulang." Ucap Yami yang berjalan keluar dari kelas, yang di mana hal itu membuat Nana menjadi kesal sebelum akhirnya berjalan mengikuti Yami.
"Hei Yami-kun, apakah kau bertengkar lagi dengan Nana-Chan ku." Ucap seorang wanita cantik, yang memiliki tubuh yang aduhai, dan buah segar yang terlihat besar yang siap di santap, yang membuat para pria sulit untuk tidak terus menatapnya.
"Halo bibi Noumi, dan aku tidak bertengkar dengan Nana, aku hanya tidak ingin berbicara hal yang tidak dimengerti olehku." Ucap Yami dengan nada tenang, meski dirinya sedang berhadapan dengan wanita cantik, yang sering berkata Ara Ara, dan merupakan tipe Yami banget, yaitu Milf dengan buah seger yang besar.
"Ara Ara, Yami-kun tidak pahamkah? Kalau begitu mau bibi ajarkan biar paham?" Ucap Noumi yang mendekatkan dirinya kepada Yami, yang membuat Yami berteriak dalam hati.
'Oh sial! Dia mengatakannya!'
"Mama! Jangan berbicara seperti itu kepada Yami-kun!" Ucap Nana yang tiba-tiba saja datang, dan segera menarik Yami ke arah belakang dalam pelukannya.
'Gyah! kau menghancurkan suasana ero tadi!' Pikir Yami dengan kesal.
"Ara Ara, apakah Nana-Chan ku cemburu?" Ucap Noumi yang bertanya dengan tersenyum manis.
"Ya!" Ucap Nana dengan bangga, yang di mana hal itu membuat Noumi tersenyum lebih lebar.
"Oh ya ampun Yami, maaf tadi ibu ada beberapa urusan, jadi sedikit telat, terimakasih Noumi-san karena telah menjaga Yami." Ucap Himi yang tiba-tiba saja datang.
'Uh akhirnya ibu datang, Bu lain kali jika kau mau datang, datanglah sedikit terlambat, agar aku bisa berbicara dengan wani-ahem bibi Noumi!' Pikir Yami dengan wajah tersenyum dalam benaknya.
"Ara Ara, tidak masalah Himi-san, aku senang berbicara dengan Yami-kun." Ucap Noumi dengan tersenyum.
Kemudian Yami dan ibunya berjalan kembali ke rumah mereka, meski Yami senang bisa berbicara dengan wani-ahem bibi Noumi, dirinya sadar bahwa belum saatnya dirinya memilikinya.
'Yah sampai suaminya tiada.' Pikir Yami dengan tersenyum.
(Penulis-san: Sialan apa yang kau pikirkan bocah, kau berpikir untuk meni-ahem melakukan itu denganya? Tapi ingat bahwa dia masih punya suami, oleh karena itu kau menunggu untuk melakukannya, saat dirinya sudah tidak memiliki suami hah!)
'Oh sial hidup di dunia ini sangat indah!' Pikir Yami yang bersyukur terlahir kembali.
Sesampainya di rumah Yami melihat bahwa di rumah keluarga Tengu, terdapat beberapa mobil pengangkut barang, hal ini membuat Yami kebingungan, sebelum tiba-tiba saja dirinya di peluk oleh seseorang, saat Yami berbalik dirinya melihat bahwa Shia yang telah memeluknya.
"Hei Shia ada apa, kenapa kau memelukku sambil menangis seperti itu?" Ucap Yami dengan wajah bingung.
"Aku-aku akan pindah!" Ucap Shia yang memeluk Yami sambil menangis, karena sedih sebab dirinya tidak akan lagi dapat melihat Yami.
"Begitu, jadi kau sedih untuk mengucapkan perpisahan?" Ucap Yami yang mengkonfirmasi hal tersebut.
"Kau akan pindah ke mana?" Ucap Yami yang penasaran.
"Kyoto!" Ucap Shia yang terus menangis.
"Jangan bersedih, kita akan bertemu kembali di masa depan, aku tidak akan pindah, jadi di masa depan kau dapat mengunjungiku!" Ucap Yami yang memeluk Shia lalu membelai kepalanya, hal ini dilihat oleh kedua keluarga Tanaka dan Tengu.
"Benarkah?"
"Ya!"
"Janji?"
"Janji!"
"Ah! Tunggu sebentar!" Ucap Yami yang segera masuk ke dalam rumahnya, dirinya mengambil sebuah Kantung Jimat, lalu kembali berjalan menuju ke arah Shia, kemudian Yami mengeluarkan Kantung Jimat tersebut kepada Shia.
"Ini... Hadiah perpisahan, ini akan menghilangkan kesialan, jadi mungkin kau tidak akan mendapatkan masalah di masa depan." Ucap Yami yang di mana hal itu membuat Shia terdiam, sebelum akhirnya menerima hadiah perpisahan, kemudian Shia tiba-tiba saja mendekat, sebelum akhirnya mencium dahi Yami, lalu dirinya menjadi sadar akan hal yang baru saja dirinya lakukan.
Sebelum akhirnya melarikan diri, karena malu akan hal yang baru saja dirinya lakukan, hal itu tidak luput dari perhatian kedua keluarga Tanaka dan Tengu, yang tersenyum melihat tingkah laku anak-anak mereka, lalu keluarga Tengu akhirnya pergi pindah ke Kyoto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
☠zephir atrophos☠
sama aja lu
2022-10-24
0
☠zephir atrophos☠
bang***
2022-10-24
0
delete account
yok di next lagi thor
2022-08-11
1