Di dalam kenangan Iblis, dirinya secara tidak sengaja menemukan tentang Nana, sebelumnya Iblis sedang berjalan-jalan di sekitar kota Sakura, dan tanpa sengaja menemukan Nana yang sedang berjalan dengan kedua orang tuanya, pada saat itu aura Spesialis milik Nana masih sangat kecil, tapi Iblis langsung berniat untuk mendapatkan Nana.
Iblis kemudian mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang Nana, dirinya mengetahui tentang rumah Nana, tempat Nana bersekolah dan teman-teman Nana, dirinya saat itu belum mengetahui tentang Yami, dan Yami belum pernah menemukan tentang Iblis, jadi Yami tidak tahu jika Nana sudah berada dalam pengawasan seekor Iblis.
Iblis itu belum memberitahukan tentang Nana kepada Iblis lainnya, yang membuat Yami bernafas sedikit lega, karena setidaknya Nana tidak akan sering dikejar oleh Iblis.
"Kurasa, aku harus membuat Mantra pengawasan di seluruh kota Sakura, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, tapi itu malah akan seperti cahaya dalam kegelapan, yang dapat mengundang lebih banyak ngengat bukan?" Ucap Yami sambil merenung.
"Sigh... Nana kau lebih menyusahkan dari yang aku kira." Ucap Yami sambil menatap Nana yang sedang tidak sadarkan diri di tanah.
"Kurasa aku harus membuatnya memilih, nah sebelum itu aku harus membunuh Iblis ini." Ucap Yami yang melihat ke arah Iblis, yang masih berteriak kesakitan.
"Syuuh!" Kemudian Iblis itu terbunuh, akibat kepalanya terpotong oleh pedang Katana Yami.
...
...
...
"Uh ini di mana..." Ucap Nana yang baru saja terbangun dari pingsannya.
"Kau lama sekali tertidurnya cengeng." Ucap Yami yang saat ini sedang duduk tepat di sebelah Nana.
"Yami-kun! Uh aku tidak cengeng, dan aku memang tidurnya lama, ah! Benar pria aneh itu di mana?" Uacp Nana yang tiba-tiba saja teringat tentang yang baru saja dirinya alami.
"Oh dia sebenarnya bukan manusia." Ucap Yami dengan santai, tapi hal ini malah membuat Nana menjadi ketakutan.
"Ap-apakah dia hantu!" Ucap Nana yang ketakutan.
"Tidak, dia iblis Nana!" Ucap Yami yang di mana hal ini membuat Nana menjadi bingung.
"Iblis? Bukan hantu?" Ucap Nana yang kebingungan.
"Ya, kau pikir hanya hantu yang menakutkankah, Iblis tidak?" Ucap Yami yang bertanya sambil mengkerutkan keningnya.
"Ya!" Ucap Nana yang menjawab dengan nada bangga.
"Uh... Meski Roh Jahat menakutkan, tapi kau akan terbiasa jika terus melihatnya." Ucap Yami yang memberikan penjelasan mengenai tentang Hantu atau lebih tepat Roh Jahat.
"Eh, apakah hantu benar-benar ada!" Ucap Nana yang sangat terkejut.
"Tentu saja, Iblis saja ada, masa Roh Jahat tidak ada." Ucap Yami yang menggaruk kepalanya.
"Ah benar, tunggu! Bagaimana kau mengetahui tentang hal-hal ini." Ucap Nana yang tersadar bahwa, hal-hal seperti itu tidak seharusnya diketahui oleh orang biasa, seperti dirinya misalnya, tapi entah bagaimana Yami mengetahui tentang hal Supranatural.
"Yah, sebenarnya aku ini seorang Shaman." Ucap Yami dengan nada santai.
"Haman?"
"Shaman! Ya ampun, orang yang bertarung melawan Roh Jahat atau hantu!" Ucap Yami yang dengan mengelus dahinya.
"Apa! Benarkah itu, apakah Yami-kun juga yang membuat Iblis itu pergi?" Ucap Nana dengan terkejut.
"Ya begitulah, tapi aku tidak membuatnya pergi, tapi membunuhnya." Ucap Yami yang di mana hal ini membuat Nana menjadi ketakutan.
"Membunuh! Itu... Salah!" Ucap Nana yang menasehati Yami.
"Ya, tapi jika aku tidak melakukan itu, aku yang akan terbunuh." Ucap Yami dengan wajah tanpa ekspresi.
Hal ini membuat Nana terdiam, dirinya ingin mengatakan bahwa hal itu tidak boleh terjadi, karena dirinya tidak mau Yami terbunuh, tapi tidak bisa dan malah menjadi terdiam.
"Nana, kau ini sebenarnya seorang Spesialis." Ucap Yami yang kemudian mulai menceritakan tentang siapa Nana sebenarnya, dan tentang dunia ini.
"Ini dunia sangat berbahaya, kau yang seorang diri, akan kesulitan untuk bertahan hidup..."
"Aku akan membantumu, dengan memberimu pilihan, hidup normal atau berhubungan dengan hal Supranatural, yang akan membuatmu menjadi lebih kuat, dan dapat melindungi diri sendiri dan orang lain, tapi ini jalan yang berbahaya."
"Jalan yang ditempuh oleh orang yang memiliki tekad kuat, ini jalan membunuh atau terbunuh, jalan yang dapat memberimu jaminan untuk bertahan hidup, tapi juga membuatmu sering mengalami bahaya." Ucap Yami yang telah memberitahukan segalanya kepada Nana.
...
...
...
"Aku... Memilih untuk menempuh jalan ini, aku ingin menerima apa adanya diriku ini, aku ingin menjadi kuat untuk melindungi diri sendiri dan kedua orangtuaku!" Ucap Nana yang menatap ke arah Yami dengan penuh tekad, di kedua matanya.
"Begitu, baiklah aku akan melatihmu hingga kau menjadi sangat kuat, dan dapat melindungi diri sendiri dan orang lain." Ucap Yami yang tersenyum dengan pilihan Nana.
"Ah benar, aku Spesialis bukan? Apa kekuatanku!" Ucap Nana yang kembali lagi ke dirinya yang aktif dan ceria.
"Huff... Kekuatanmu adalah penyembuhan, meski ada banyak Sihir, Mantra, dan Barang atau Obat yang dapat menyembuhkan seseorang, tapi sangat jarang ada seorang Spesialis yang memiliki kekuatan penyembuhan, oleh karena itu hidupmu menjadi lebih berbahaya." Ucap Yami dengan serius, yang di mana hal ini membuat Nana menjadi depresi dan cemberut.
"Sigh... Kenapa aku memiliki kekuatan seperti ini." Ucap Nana dengan sedikit kesal.
"Tadi kau bilang mau menerima dirimu apa adanya, sekarang kau mengeluh..." Ucap Yami yang menggelengkan kepalanya.
"Ta-tapikan itu, sigh baiklah aku mengerti." Ucap Nana yang menerimanya meski dengan mengeluh.
"Baiklah ayo kita pulang, kau pasti sudah seharusnya pulang, jika lebih lama lagi mungkin ibumu akan pergi mencarimu." Ucap Yami yang mengajak Nana pulang.
"Ah benar! Mama pasti khawatir!" Ucap Nana yang setuju.
...
...
...
Lalu keesokan harinya, pas pulang Nana tidak pergi pulang dengan teman-temannya, tapi pulang dengan Yami, mereka tidak langsung kembali pulang tapi pergi ke pabrik yang ditinggalkan sebelumnya, untuk melatih Nana.
Karena Nana Spesialis yang memiliki kekuatan penyembuhan, pelatihan pertama yang Yami pilih adalah, pelatihan dalam melatih kontrol energi.
Sebab jika Nana tidak dapat mengendalikan energi yang dimilikinya, itu dapat membuatnya, menjadi tidak dapat menggunakan kekuatannya dengan baik.
Meski pada awalnya sulit, tapi setelah dua Minggu Nana menjadi dapat mengendalikan sedikit kekuatannya, meski itu hanya sedikit dan sesaat saja.
Tapi itu merupakan kemajuan yang bagus, lalu hari digantikan Minggu, Minggu berganti bulan.
Nana akhirnya menjadi sangat ahli dalam mengendalikan energinya, dirinya juga sudah dapat menyembuhkan luka dari hewan, seperti burung, ikan, kelinci, dan kucing.
Karena hal itu Yami memutuskan sudah saatnya bagi Nana, untuk menyembuhkan luka manusia, Yami menggunakan dirinya sendiri sebagai objek percobaan bagi Nana, meski Nana tidak mau melakukannya, tapi setelah dibuat berbagai desakan dari Yami, Nana akhirnya setuju dan mencoba melakukannya, lalu hal itu berhasil, yang membuat Nana menjadi sangat senang dan bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
LI 'EUN
nana sifat kamu kayaknya loly
2022-06-30
0
John Singgih
Nana yang berhasil berlatih sebagai penyembuh
2022-06-26
0
Ftm
semangattt up ya broii
2022-02-08
0