"Wuah...! Uh Aku masih mengantuk, hem... sudah enam tahunkah?" Ucap seorang anak yang berusia sekitar enam tahun, memiliki rambut hitam dengan mata berwarna ungu cerah, yang menguap sambil menatap dengan tidak percaya.
'Aku bereinkarnasi ke Jepang, di Bumi alternatif yang kebanyakan penduduknya, memiliki tampilan gaya dan warna rambut yang bermacam-macam, dan juga memiliki warna mata yang bermacam juga.'
'Di dunia ini, atau lebih tepatnya di Jepang, aku terlahir dengan nama Yami Tanaka.'
'Dan di dunia ini juga seperti di duniaku di kehidupan sebelumnya, mereka juga ada sisi Supranatural, dan setelah aku mencari tahu lebih lanjut tentang keadaan supranatural di dunia ini, ternyata sama keadaannya dengan sisi Supranatural dari kehidupan sebelumnya.'
'Untuk profesi lainnya juga sama, hanya saja bedanya di dunia alternatif ini, rambut dan mata berwarna beragam.'
'Juga beberapa lagu, Novel, anime, Manga, Manhua, Manhwa, artis dan beberapa hal lainnya berbeda dengan duniaku sebelumnya.'
'Di kota tempat aku berada bernama kota Sakura, dan Roh Jahat di tempat ini lebih banyak di bandingkan, dengan kota lainnya.'
'Untuk Onmyoji, aku masih belum bertemu atau melihat mereka satupun di kota ini, bahkan manusia dengan profesi lain masih belum pernah kutemui selama lima tahun terakhir, yah karena aku jarang keluar rumah, bahkan jika aku keluar itu hanya untuk bermain di taman, pergi ke sekolah, dan makan di restoran, selain semua itu, aku tidak pernah bisa keluar.'
'Sigh... Kuharap aku dapat tumbuh lebih cepat.'
"Yami! Bangun saatnya makan, cepat! Sebelum kau terlambat datang ke sekolah." Ucap Ibu Yami yang berteriak dari lantai bawah.
"Baik Bu!" Ucap Yami yang segera berlari menuju ke arah kamar mandi, lalu mulai mandi sendiri.
Semenjak Yami mencapai umur enam tahun, dirinya meminta untuk mulai mandi sendiri.
Selesai mandi Yami berjalan ke arah kamarnya, lalu bersiap untuk memakai seragam.
"Huff... hari membosankan lagi, kuharap aku dapat menemukan suatu bahan, yang dapat aku gunakan untuk menjadi senjata, agar aku dapat bertarung dengan para Roh Jahat, untuk saat ini tubuhku tidak sanggup menahan kekuatan besar yang aku miliki di kehidupan sebelumnya, oleh karena itu aku hanya dapat menggunakan sejumlah kecil kekuatan." Gumam Yami yang sedang memakai celana seragam TK.
"Dan sialnya kekuatan sekecil ini, tidak akan dapat digunakan untuk bertarung dengan para Roh Jahat." Gumam Yami yang menatap ke arah beberapa Roh Jahat yang berada di sekitarnya.
"Yah, meski ada banyak Roh Jahat di kota Sakura, ini kebanyakan Roh Jahat lemah, yang kebanyakan tidak terlalu mengganggu, meski aku ingin meleyapkan mereka semua, aku tidak ingin membuang kekuatan kecil yang kumiliki hanya untuk mereka." Gumam Yami sambil menatap keluar jendela kamar, yang di mana terdapat banyak sekali Roh Jahat yang berada diluar, dari yang ada di sekitar rumah orang, atau yang berada di dekat halaman rumah orang dan lainnya.
"Yami!" Ucap Ibu Yami yang mengingatkan tentang sekolah Yami.
"Ya!" Ucap Yami yang segera turun, lalu berjalan ke arah meja makan, yang di sana terdapat dua orang, seorang wanita dan seorang pria.
Mereka adalah kedua orang tua Yami yang berada di dunia ini, ayah Yami bernama Shino Tanaka, merupakan seorang pria kantoran, dia merupakan seorang ayah yang baik, dia memiliki rambut hitam mata berwarna hitam dan memakai kacamata, sang ibu bernama Himi Tanaka, memiliki rambut biru tua panjang terurai dan mata berwarna ungu cerah, dirinya seorang ibu yang peduli, penyayang, baik, dan cantik.
"Kenapa lama sekali, ayo cepat makan, nanti kau telat ke sekolah." Ucap Shino yang sedang memegang sebuah koran.
"Baik-baik!" Ucap Yami yang kemudian mulai memakan sarapannya.
...
...
...
...
...
"Aku berangkat!" Ucap Shino yang telah selesai makan, dan berangkat menuju ke tempat kerjanya.
"Selamat jalan!" Ucap Himi yang kemudian telah selesai mencuci piring, lalu membawa Yami menuju ke sekolahnya.
"Ibu!" Ucap Yami yang sedang berjalan menuju ke sekolah.
"Ada apa?" Ucap Himi yang melihat ke arah Yami.
"Bisakah kau membelikan aku Kertas Jimat, tapi yang belum ada tulisannya, hanya kertasnya saja." Ucap Yami yang mengungkapkan keinginannya.
"Hem... Untuk apa?" Ucap Himi dengan penasaran.
"Aku ingin jadi pesulap!" Ucap Yami yang membuat ibunya, yaitu Himi menjadi kebingungan.
"Kenapa menjadi pesulap membutuhkan Kertas Jimat?" Ucap Himi dengan wajah bingung.
"Ah! Dari pada menggunakan kartu, aku lebih memilih untuk menggunakan Kertas Jimat, karena itu unik makanya pasti itu akan menjadi hal yang luar biasa, jadi bisakah ibu membelikannya..." Ucap Yami yang menatap dengan mata memohon.
"Hem... Baiklah, tapi kau tidak boleh tidur di kelas ya, ibu mendengar bahwa kau tertidur di kelas lagi." Ucap Himi yang menatap ke arah Yami, dengan mata meminta persetujuan.
"Uh baiklah..." Ucap Yami dengan wajah cemberut.
...
...
...
...
...
Sesampainya di sekolah, Yami segera mengucapkan selamat tinggal kepada Ibunya, sebelum akhirnya masuk ke kelas.
"Hai Yami!" Ucap seorang anak perempuan, yang memiliki rambut pendek sebahu berwarna merah muda atau pink, dan terlihat sangat imut, dengan pipi tembemnya yang sangat menggemaskan.
"Ya." Ucap Yami dengan santai, lalu berjalan ke kursinya, yang terletak tepat di sebelah anak perempuan yang baru saja menyapa Yami.
"Hei kau selalu saja menjawab dengan beberapa kata saja, apakah kau tidak bosan!" Ucap anak perempuan tersebut yang bertanya dengan penuh energi.
"Aku yang harusnya bertanya, apakah kau tidak lelah terus berbicara dan berteriak sangat kencang." Ucap Yami dengan datar, inilah salah satu alasan Yami tidak ingin datang ke sekolah.
Teman sebangkunya, dia anak perempuan yang penuh energi, sangat banyak berbicara dan selalu menggodanya, meski pada akhirnya Yamilah yang selalu berhasil menggodanya.
"Uh kau menyebalkan seperti biasa, hem... apakah kau membawa barang aneh lagi?" Ucap anak perempuan tersebut, karena biasanya Yami sering mencari bahan-bahan yang bisa dirinya gunakan untuk membuat Senjata Supranatural.
Oleh karena itu, Yami sering membawa barang-barang aneh ke sekolah, yang di mana itu sudah menjadi ciri khas Yami, bagi anak perempuan tersebut.
"Tidak, aku tidak menemukan barang bagus, dan juga kau harus memperhatikan kelas Nana." Ucap Yami dengan datar.
"Hehe kau saja tidak, apakah aku harus?" Ucap Nana dnegan tersenyum, Nana Fukoshi, anak perempuan yang duduk di sebelah Yami, mereka berdua saling bertolak belakang, karena Yami anak yang pendiam, sementara Nana anak yang sangat aktif.
"Sigh, terserah." Ucap Yami dengan wajah pasrah, lalu Yami menatap ke sekitar kelas dengan wajah bosan, Yami sebenarnya sangat ingin tidur, tapi dirinya sangat membutuhkan Kertas Jimat, oleh karena itu dirinya menepati janji, yang dirinya buat dengan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
John Singgih
sekarang sudah 6 tahun dan masuk TK
2022-06-26
0
LI 'EUN
kerennn!
2022-06-23
0
~RuMURU~
keren
2022-02-16
1