"Bagaimana ada?" tanya Darel, Tasya menggeleng kan kepala nya.
"Kamu hanya menjaga mereka saja tidak bisa, aku tidak meminta kamu melakukan hal yang lain." ucap Darel.
Darel melihat pintu ke halaman belakang terbuka dia langsung keluar dan dia melihat Stevan yang sudah main tanah sementara Raya merusak semua bunga-bunga melati yang ada di sana.
Darel menghela nafas lega karena melihat anak-anak nya. Namun dia sangat kaget bunga mawar tanaman Almarhum istri nya sudah rusak semua.
Tasya melihat itu hanya bisa diam.
"Kalian kenapa bisa ada di luar?" tanya Tasya mengendong Stevan.
Darel mendekati Raya.
"Apa yang kamu lakukan Raya? Ini adalah bunga kesukaan Mamah kamu sudah rusak." ucap Darel.
Raya seketika langsung takut dia menunduk kan kepala nya.
Darel melihat bunga itu yang benar-benar sudah rusak parah, Darel juga tidak paham bagaimana bisa Raya memotong semua bunga-bunga nya sementara mawar itu cukup besar dan berduri namun ada kayu di tangan Raya.
"Kamu tau ini adalah bunga kesayangan mamah kamu, kenapa kamu merusak nya." ucap Darel meninggikan suara nya.
"Maaf Pah." ucap Raya.
"Sekarang masuk ke dalam!" ucap Darel.
"Maafin aku Pah." ucap Raya.
"Masuk kata papah! Dengar kata papah gak?" ucap Darel semakin marah.
"Kak! Dia tidak tau apa-apa." ucap Tasya.
"Sudah jelas dia tidak tau apa-apa, kenapa kamu malah tidur tidak memperhatikan mereka sehingga bisa merusak bunga dan Stevan Main tanah!" ucap Darel langsung.
Ini pertama kali nya Tasya melihat Darel semarah itu.
"Maaf kan aku kak." ucap Tasya.
"Saya tidak butuh Maaf, sekarang bawa mereka masuk!" ucap Darel.
Tasya langsung membawa Raya yang sudah takut ke atas.
Dia membawa mereka ke kamar mandi. Raya langsung menangis.
"Maafin Tante yah, karena Tante lalai kamu jadi kena marah." ucap Tasya. Raya terus menangis.
Darel mencoba menanam kembali Potongan bunga itu dan menyirami nya.
Darel teringat pertama kali memberikan bunga mawar pada istri nya dan di saat itu istri nya langsung suka dia meminta Darel membela bibit nya dan menanam di taman belakang.
Bunga itu sangat di rawat baik oleh Amel. Dia meletakkan di belakang karena takut jika orang lain melihat nya akan mengganggu bunga itu, darel saja mau memetik bunga nya tidak boleh.
Darel menatap bunga yang sudah tidak berdaun itu dengan tatapan sedih.
"Aku selalu berfikir dengan cara merawat semua yang kamu tinggal kan Akan membuat ku bisa melupakan kamu, namun salah satu persatu Membuat hati ku ingin menjerit, aku belum siap." batin Darel.
Dia kembali masuk ke dalam rumah. Melihat rumah yang berantakan membuat kepala nya semakin pusing.
Darel tidak ada pilihan dia harus membersihkan itu semua karena anak-anak nya lah pelaku nya.
Setelah selesai dia tiba-tiba lapar karena siang tadi dia tidak berselera Makan.
Dia mau Makan namun di meja Makan tidak ada makanan Sama sekali.
Darel menghela nafas panjang. Dia terpaksa memesan makanan dari luar.
Tidak beberapa lama pesanan nya datang dan dia segera makan namun tiba-tiba teringat apa anak-anak nya sudah Makan apa belum.
Dia memeriksa ke dapur memastikan kalau Tasya Masak makan siang untuk anak nya. Melihat bekas kuali yang memasak sayur dan naget membuat dia yakin Anak nya sudah makan dia merasa lega.
"Apa Tasya sudah Makan? Kenapa dia sama sekali tidak masak." batin Darel.
Namun karena perut nya lapar dia ingin Makan dulu.
Setelah selesai makan Darel sudah duduk Lama di bawah namun tidak mendengar suara anak-anak nya seperti biasa yang selalu teriak-teriak tidak mau diam.
Darel naik ke atas. Melihat pintu kamar tertutup dia mau masuk namun teringat dia marah pada Raya dan Tasya membuat nya tidak berani masuk begitu saja.
Namun karena penasaran dan ingin minta maaf juga dia langsung masuk.
Dia melihat Tasya yang memeluk Raya di kasur sementara Stevan asyik bermain.
Mendengar Suara pintu terbuka Tasya menoleh ke arah pintu, sementara Raya melihat Papah nya dia langsung menyembunyikan wajahnya di tubuh Tasya.
Tasya yang tadi nya nangis langsung menghapus air mata nya.
"Papah! Papah!" ucap Stevan langsung memeluk Papah nya, Darel mengendong Stevan.
Dia duduk di pinggir kasur di dekat Tasya namun Tasya sedikit menjauh.
"Kamu kenapa nangis?" tanya Darel. Tasya hanya diam Saja
"Maaf kan kakak sudah marah sama kamu dan Raya." ucap Darel.
"Kakak kamu sangat menyukai bunga itu," ucap Darel.
"Aku paham kok kak, kakak tidak perlu minta maaf seperti itu, aku yang salah dan sangat lalai." ucap Tasya.
Darel menarik bahu Tasya agar menghadap dan menatap nya di saat bicara namun Tasya seperti tidak suka di sentuh oleh Darel.
"Bukan maksud kakak untuk marah sama kamu dan Raya, kakak hanya syok saja. Jangan seperti ini." ucap Darel.
Tasya hanya diam saja.
"Raya! Dengar papah kan? papah minta maaf sudah marah sama Raya." ucap Darel. Raya bahkan sampai pura-pura tidur agar tidak melihat papah nya.
"Sya! Tasya!" ucap Darel.
Tasya membalik kan badan nya dia menatap Darel.
"Aku besok mau pulang ke Bogor." ucap Tasya. Darel menggeleng kan kepala nya.
"Kenapa? Lalu bagaimana dengan kami? Kamu tidak bisa pergi begitu saja." ucap Darel.
"Kakak tidak menginginkan aku kan? Kakak masih berharap ada kak Amel, aku tidak ingin membuat kakak semakin susah." ucap Tasya.
"Tasya! Dengarin dulu. Kamu tidak menyusahkan kakak, justru kakak yang menyusahkan kamu, kakak sudah minta maaf, maafin yah jangan pulang ke Bogor." ucap Darel memohon memegang tangan Tasya.
Tasya menatap Darel.
"Aku ingin pulang dulu kak, aku rindu omah sama opah." ucap Tasya.
Darel Menghela nafas panjang dia meletakkan kepalanya di bahu Tasya.
"Kakak mohon jangan pulang." ucap Darel.
Tasya mendorong kepala Darel dari nya namun Darel tidak Mau.
"Please..." ucap Darel dengan suara yang sangat lirih.
"Apa karena Kakak marah tadi? Kamu tidak betah? Atau kamu karena capek di sini? Katakan apa yang kamu mau agar kamu tetap tinggal di sini. anak-anak tidak akan bisa Tampa kamu, mereka pasti sangat sedih setelah di tinggal oleh Mamah nya mereka harus di tinggal oleh kamu." ucap Darel menatap mata Tasya.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Ayuna
cuma jadi pengasuh
2022-05-22
0
Atyn
ini mah klu menurutku Tasya CMa di jadikan baby sister klu aku mah tak tinggal kabur pas malam ngapain kita seatap sama org yg masih mikirin alm istrinya dripda makan ati trus
2022-05-15
2
yuli
semangat kak😍
2022-05-02
0