Darel hendak pergi namun tiba-tiba Raya bangun.
"Mamah! Mamah!" ucap nya. Darel langsung naik ke kasur memeluk nya agar tidur lagi.
"Sssstt sssstt ssstt, papah di sini!" ucap Darel dengan lembut.
Karena suara Raya Stevan jadi ikut terganggu. Tasya menggendong Steven sambil duduk di kasur menepuk-nepuk pantat nya sampai tertidur lagi.
"Besok Orang tua saya sudah pulang, dan dua hari lagi orang tua kamu bakalan pulang, kamu tetap akan di sini?" tanya Darel.
Tasya terdiam dia bingung harus menjawab apa.
"Kalau kamu mau kembali ke rumah orang tua kamu tidak masalah bagi saya, karena saya tau kamu pasti ingin melanjutkan kehidupan kamu." Ucap Darel.
Tasya seketika terdiam seribu bahasa. Dia ingin kembali ke kehidupan nya seperti dulu, fokus dengan masa Depan nya, namun di sisi lain dia sudah jadi istri Darel sah di mata agama, dia juga sudah berjanji pada Kakak nya untuk mengirisnya Stevan dan Raya.
Dia menoleh ke arah Darel mengelus badan Raya.
"Aku tidak tau harus berbuat apa kak, aku bingung." ucap Tasya.
"Jujur saja saya tidak Akan pernah menahan kamu, masalah Stevan dan Raya saya bisa mengurus nya sendiri." Ucap Darel.
"Bagaimana kakak bisa mengurus mereka sementara kakak harus bekerja." ucap Tasya, Darel terdiam.
Karena dia tau kalau Darel tidak pernah melepaskan anak-anak nya langsung ke baby sister.
"Sudah jangan bahas ini lagi, kita lihat ke Depan nya saja." ucap Tasya.
Tasya membaringkan Stevan ke kasur.
"Saya permisi keluar Kak." ucap Tasya.
"Mau kemana? Raya akan menangis kalau tidak di temani." ucap Darel.
"Seperti nya dia sudah tidur nyenyak Kak, saya akan memasak bubur untuk mereka, malam nanti mereka pasti lapar." ucap Tasya.
Tasya langsung keluar.
"Omah, opah!" ucap Tasya melihat mereka membawa koper.
"Eh Tasya sayang!" ucap Omah.
"Kalian Akan kembali ke Bogor hari ini juga?" tanya Tasya.
"Iyah Sayang! Omah sama opah juga mau mengirim doa dari Bogor, mereka sudah menunggu kami." ucap Omah.
Tasya memegang tangan Omah.
Omah tersenyum dia mengelus rambut Tasya.
"Omah yakin kamu pasti bisa menyesuaikan diri, Omah Titip Stevan, raya dan Darel sama kamu." ucap Omah.
"Kenapa Omah tidak tinggal di sini bersama kami." ucap Tasya.
Setelah cukup Lama berbicara Omah pun pulang dengan supir.
Darel melihat Tasya menangis karena di tinggal oleh Omah dan opah nya yang selalu ada untuk nya dan selalu menyanyangi nya.
Keesokan harinya Di pagi hari Mamah Darel menghampiri Darel yang sedang menemani anak-anak nya di balkon, dia tidak berangkat kerja karena orang tua nya pulang siang ini.
"Darel!" ucap mamah nya.
"Eh Mamah! Yeiii ada nenek." ucap Darel pada anak-anak Nya.
"Mamah mau ngomong serius sama kamu!" ucap Mamah nya.
Nama Mamah Darel adalah Tima dan papah nya bernama Yuda.
"Ada apa Mah?" tanya Darel dengan penasaran.
"Mamah sudah memerhatikan beberapa hari ini kamu Sama Tasya tidak tidur sekamar yah?" tanya Mamah Tima.
"Kenapa mamah nanyain kaya gitu?" tanya Darel.
"Kamu itu sama dia sudah suami istri, tidak baik pisah ranjang seperti itu," Ucap Mamah.
"Aku belum terbiasa Mah, kasih aku waktu, aku Masih berduka. Bahkan untuk makan saja aku belum berselera, melihat anak-anak seperti ini aku belum kefikiran hubungan aku dengan Tasya." ucap Darel.
"Iyah Mamah paham. Di Malam hari anak-anak tidur sama kamu, alangkah baiknya kamu bawa Tasya tidur juga dengan mereka, agar mereka bisa lebih dekat dengan Tasya." ucap Mamah Tima.
Darel diam.
"Jangan mengecewakan Mamah sama Papah dengan sifat kamu, ini demi almarhum istri kamu, dia pasti bahagia kalau kamu menghargai Adik nya, dia percaya Adik nya yang terbaik untuk kamu." ucap Mamah Tima.
"Aku mohon mah, kasih aku waktu untuk berfikir tenang, jangan membahas Almarhum lagi mah." ucap Darel.
"Baiklah, Mamah Minta Maaf. Mamah mau mandi dulu." ucap Mamah Tima dan pergi.
Tidak beberapa lama Tasya datang membawa bubur untuk Stevan dan nasi untuk Raya.
"Mbak suapin Stevan aja yah, biar aku yang nyuapi raya." ucap Tasya pada Baby sister.
"Sayang! Makan dulu yok," ucap Tasya menyuap kan Nasi ke arah mulut Raya, namun tiba-tiba Raya berdiri menyenggol sendok Tasya dan akhirnya tumpah.
"Tak mauu tak mauu." ucap raya sambil memeluk Darel.
Raya terdiam.
"Sedikit saja sayang! Nanti kalau gak makan sakit loh." ucap Tasya, semakin di Bujuk Raya semakin menangis.
"Biar saya saja!" ucap Darel pada Tasya. Darel membujur Raya dia langsung mau.
Tasya yang melihat itu merasa sedih. Dia tidak tau salah apa yang dia perbuat sehingga Raya sama sekali tidak mau Sama dia.
Tasya langsung pergi. Darel melihat Tasya pergi.
"Kamu kenapa tidak kasih anak-anak makan?" tanya Ibu nya.
"Ada Kak Darel sama Beby sister kok Bu." ucap Tasya.
"Oh iya Ibu lupa bilang, kamu sama Darel hanya menikah secara agama karena permintaan kakak kamu, jadi kamu jangan berharap kalau Darel akan mencintai kamu, karena tidak ada yang bisa menggantikan kakak kamu di hati nya." ucap Ibu nya.
"Maksud Ibu?" tanya Tasya.
"Kamu sudah tau lah maksud ibu apa." ucap ibu nya.
"Ibu tau kamu senang kan kamu menikah dengan Darel merebut kebahagiaan kakak kamu! Karena kamu sangat ingin menjadi istri Darel dengan sengaja kamu memberikan kakak kamu daging." ucap Ibu nya.
"Astaghfirullah Ibu! Aku tidak pernah berfikir seperti itu. Aku juga sangat kehilangan Kakak, kenapa ibu ngomong seperti itu." ucap Tasya.
"Kamu dari dulu memang Anak yang selalu pembawa sial, kalau ibu bisa memilih ibu tidak mau melahirkan kamu." ucap ibu nya.
Tasya terdiam, dalam hati nya benar-benar sangat sakit.
"Kamu selalu menyusahkan ibu, ayah, dan juga kakak kamu." ucap ibu nya.
"Dari dulu kakak dan adik kamu selalu membuat Ibu bangga, namun kamu, hanya sibuk dengan pacaran, sibuk keluyuran ke sana ke sini menghabiskan uang." ucap ibu nya.
Tasya hanya menunduk kan kepala nya.
"Ibu yakin kamu juga pasti menyusahkan Darel," ucap Ibunya dan langsung pergi.
Air mata Tasya sudah keluar.
"Aku Salah apa Bu? aku salah apa." ucap nya.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya biar author tambah semangat lagi. Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Helena Rusliana
masa soh ada ibu kandung seperti imajinasinya kejauhan
2023-02-05
0
Nana Fajar
ko ad ya ibu Kya itu jelmaan iblis😡😡😡
2022-07-14
0
Tuti Alawiah
aku kira ibu tiri,tau ny ibu yg mlhirkn ny,sangat kejam
2022-06-10
0