"Aku tidak mau membahas nya lagi. Aku juga minta maaf sudah terlalu berlebihan namun aku sangat kaget, aku tidak ingin kakak mengulangi nya lagi." ucap Tasya.
Darel mengangguk dia langsung menginyakan dan berjanji sambil tersenyum.
Mereka pun berangkat. Tasya memilih duduk di belakang, sementara Darel mendiam kan saja, dia juga ingin Tasya nyaman tanpa aturan nya terus.
Tidak beberapa lama sampai di Rumah makan yang tidak Jauh dari rumah. Tasya sendiri yang memilih Tempat itu karena terlihat sangat ramai dan juga di depan swalayan.
"Kamu yakin mau makan di sini?" tanya Darel. Tasya mengangguk.
"Kenapa Kak? Kalau Kakak gak mau di sini gak apa-apa kok." ucap Tasya.
"Bukan begitu. Apa makanan nya higenis?" tanya Darel ragu. Tasya langsung berjalan masuk.
"Lihat! Tempat nya saja sangat bersih, tidak ada yang di ragukan, kita tidak harus Makan ke restoran kak." ucap Tasya.
Darel mengikuti Tasya akhirnya. Selama makan tidak ada percakapan apa pun.
Kedua nya saling diam menikmati makanan masing-masing.
Setelah selesai makan Mereka belanja untuk keperluan masak di rumah.
Darel mendorong Troli sementara Tasya mengambil barang-barang yang di perlukan.
Selama belanja Darel terus memerhatikan Tasya. Dia senyum-senyum sendiri ketika dia sadar kalau dia sudah mulai nyaman dan terbiasa dengan Tasya.
Darel berfikir awalnya kalau Tasya wanita yang tidak baik, namun ternyata dia memiliki sifat yang sangat baik dan perduli sama seperti istri nya.
Walaupun Tasya lebih banyak protes dan kesal pada nya, bahkan Tasya sering mengabaikan nya.
"Kak kita harus membeli vitamin untuk Raya dan Stevan." ucap Tasya. Namun tidak ada Jawaban dia menoleh ke arah Darel ternyata dia sudah termenung.
"Kak! Kak Darel!" ucap Tasya.
"Eh ada apa?" tanya Darel kaget.
"Kakak kenapa sih dari tadi melamun Mulu?" ucap Tasya.
"Enggak! Enggak kok. Kamu nanya apa tadi?" Tanya Darel.
"Seperti nya kita harus membeli Vitamin untuk Raya dan Stevan itu baik untuk pertumbuhan mereka." ucap Tasya.
"Terserah kamu saja!" ucap Darel.
Tasya pun mengangguk. Namun Darel bingung melihat banyak nya jajanan yang di beli Oleh Tasya.
"Ciki-ciki ini untuk apa?" tanya Darel.
"Ya untuk di makan lah Kak," ucap Tasya.
"Ini tidak baik untuk di makan, kamu bisa sakit dan lagi kalau anak-anak yang makan." ucap Darel langsung.
"Enggak kak, ini makanan yang Bagus." ucap Tasya.
"Tidak! tidak! Kembalikan sekarang juga." ucap Darel.
Tasya dengan wajah cemberut mengembalikan Semua makanan ringan itu ke rak nya.
Darel menatap Tasya yang mau menyelipkan makanan sebagian namun dia juga langsung mengembalikan nya.
"Kalau kamu yang sakit sendiri tidak apa-apa! Nanti anak-anak Malah ikut Makan." ucap Darel.
"Huff dasar Papah yang tidak mengerti keinginan anak nya." ucap Tasya bete.
Setelah selesai belanja mereka pun pulang. Sampai di rumah kebetulan juga Ibu dan Ayah nya baru sampai.
"Nak Darel! Kamu dari luar juga?" tanya Ibu mertua nya. Tasya yang tadi mau berbicara tidak jadi karena Ibu nya seperti nya tidak perduli.
Tasya langsung masuk membawa Belanjaan.
Raya dan Stevan berlarian mengikuti Tasya ke dapur.
Sampai di dapur Raya dan Stevan memeluk Raya.
"Bubu! Tante!" ucap mereka berdua membuat Tasya terkejut dia langsung duduk di lantai memeluk kedua anak nya itu.
"Humm bagaimana main-main sama Nenek? Seru kan?" tanya Tasya.
"Seru banget Tante. Tante Besok harus ikut yah." ucap Raya, Tasya mengangguk.
"Kalian gak bawa oleh-oleh untuk Tante?" tanya Tasya.
"Bawa kok." ucap Raya mengeluarkan sesuatu dari tas kecil nya.
Ternyata isinya mainan gantungan kunci Cinderella dan pangeran.
"Ini Untuk Tante, ini untuk papah!" ucap Raya
"Wahhh cantik banget." ucap Tasya.
"Iyah sama cantik nya seperti Mamah. dan pangeran nya sangat Tampan seperti papah!" ucap Raya, Tasya langsung terdiam.
Darel datang melihat mereka yang sedang berbicara asik.
"Lagi Ngobrol apa nih? Kaya nya seru banget." ucap Darel ikut duduk di lantai.
"Ini ada hadiah untuk Papah sama Tante." ucap Raya.
raya memberikan pangeran pada Darel dan Cinderella untuk Tasya.
"Makasih Yah nak." ucap Darel. Raya tersenyum.
"Ya udah ikut Papah ke atas yok." ajak Darel.
"Gak mau! Mau sama Tante Ajah." ucap Raya.
"Tante nya Masih ada kerjaan, ikut papah aja yok, Papah bacain dongeng." ucap Darel.
"Yeee... mau Pah." ucap Raya. Tasya tersenyum.
"Ayo anak laki-laki Papah! Kamu sudah ngantuk saja!" ucap Darel gemas pada Stevan.
"Kamu buruan naik ke atas yah, seperti nya Stevan mau tidur." ucap Darel. Tasya mengangguk.
Mereka naik ke atas meninggal kan Tasya.
Tasya melihat patung Cinderella di tangan nya benar-benar sangat cantik cocok untuk pangeran.
Tasya tersenyum.
"Kak Amel memang sangat cantik." ucap Tasya. Dia segera merapikan barang-barang yang di beli nya tadi, setelah itu dia langsung naik ke atas.
Setelah sampai di kamar dia melihat Darel yang sedang membaca dongeng untuk anak-anak nya yang sangat fokus mendengar kan.
"Kok belum tidur sih?" tanya Tasya.
Stevan langsung minta di gendong.
"Aku buatin Susu bentar yah." ucap Darel.
"Biar aku saja kak?" ucap Tasya namun Darel langsung beranjak.
Tasya berbaring di samping Stevan sambil menepuk-nepuk punggung nya agar cepat tidur. Dan setelah di kasih minum susu dia mulai mengantuk, sama seperti Raya.
"Lah bacain dongeng nya lagi dong." ucap Raya, Darel mengangguk dia duduk di kursi santai sambil bersandar membaca dongeng.
Sesekali dia mencuri pandang pada Tasya yang juga mengantuk mendengar kan dongeng nya.
Tidak beberapa lama mereka tertidur. Tinggal hanya Darel Saja.
Dia menyelimuti Mereka semua. Saat mau pergi Raya bangun.
"Papah! papah tidur di sini saja bareng kita." ucap Raya.
"Papah tidur di kamar papah aja, gak enak sama Tante." ucap Darel...
"Please Pah, Adek di peluk sama Tante, Terus yang meluk raya Siapa?" tanya Raya. Darel tersenyum.
"Ya udah ayo Bobo, tapi harus Bobo yah." ucap Darel, Raya tersenyum.
Darel pun naik ke kasur berbaring sebelum tidur dia mencium kening Raya, Stevan. Dia bisa menatap Tasya dari dekat.
Biasanya sebelum tidur dia mencium kening istrinya tiba-tiba teringat dia hanya mengelus kepala Tasya tidak berani mencium nya.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
thor kenapa raya panggil nya tante... bubu juga lah
2022-10-06
2
Ayuna
kirain Raya itu adiknya stevan😁
2022-05-22
0
M Dewi
aku mampir thor
2022-04-29
3