"Kenapa tangan kamu luka-luka seperti ini?" tanya Darel karena tangan Tasya rusak.
"Kakak tidak perlu bertanya anak seperti aku baru bekerja seperti ini pasti akan mengalami itu, kakak tidak perlu khawatir Nanti juga hilang." ucap Tasya. Darel pun melanjutkan memijat.
Tasya memandangi Wajah Darel sambil tersenyum.
Darel sudah selesai memijat tangan Tasya.
"Sudah selesai! lebih baik Kakak kembali menemani Raya dan Stevan." ucap Tasya.
"Pinggang kamu belum!" ucap Darel. seketika Tasya terkejut.
"Tidak perlu kak." ucap Tasya.
"Kamu tidak perlu membuka baju kamu." ucap Darel. Darel meminta Tasya tengkurap.
Tasya mengikuti perintah Darel. Darel mau memegang pinggang Tasya sedikit ragu dia menekan pinggang Tasya. Tasya sedikit terkejut namun dia berusaha untuk biasa Saja.
"Maaf kan saya!" ucap Darel melanjutkannya memijat Pinggang Tasya sampai ke bahu nya.
"Auh sakit!" ucap Tasya karena Darel menekan pas yang sakit di bagian pinggang.
Angin yang ada di tubuh Tasya keluar. Tidak beberapa lama akhirnya Darel selesai memijat.
Sebenernya rasa nya sangat canggung namun Darel juga ingin Tasya Sehat.
Itu sudah tugas nya mengurus istri nya sendiri.
"Sudah selesai! Kamu bangun lah." ucap Darel. Namun ternyata Tasya tidur lagi.
Darel melihat Tasya tertidur.
"Seperti nya dia benar-benar tidak enak badan." batin Darel.
Dia belum mengoles kan minyak ke badan Tasya dengan memberanikan diri dia menaik kan baju Tasya.
Dia menutup mata nya dan mengoleskan minyak ke badan Tasya.
"Ya Allah kenapa badan Tasya sangat halus. Aku tidak bisa mengendalikan diri." batin Darel. Dia merabah pinggang Tasya namun seketika dia langsung melepas kan tangan nya.
"Astaghfirullah!" ucap nya.
Darel mengatur nafas nya dia melihat pinggang ramping Tasya.
"Ayo Darel jangan mencoba berfikir yang negatif, kamu baru saja kehilangan Istri kamu." ucap nya pada diri nya sendiri sambil memukul-mukul kening nya.
Dia membenarkan tidur Tasya agar tidak tengkurap. Dia tersenyum melihat wajah polos Tasya sedang tertidur begitu nyeyak.
"Hummm. Aku sangat merindukan kak Amel, aku ingin bertemu dengan kakak." ucap Tasya mengigau.
Darel mengawas kan rambut yang menutupi wajah Tasya.
Dia mengelus pipi Tasya yang sedikit berisi, dia menatap bibir Tasya yang berwarna pink alami.
"Bibir kamu bahkan sangat Mirip dengan Amel." ucap Darel.
"Bibir tipis, indah dan selalu mengeluarkan kata-kata yang lembut." batin Darel sambil tersenyum.
"Maafkan saya Tasya! Maafkan saya!" ucap Darel langsung mencium bibir Tasya karena benar-benar sangat merindukan istri nya dia ******* bibir Tasya.
Tiba-tiba Tasya terbangun dia merasa ada yang aneh dan ternyata benar saja, melihat Darel dia membulat kan mata nya dengan sempurna dan mendorong Darel.
"Apa yang kakak lakukan?" tanya Tasya langsung bangun.
Darel kaget.."Tasya! Tasya! Kamu jangan salah paham dulu, Kakak bisa jelasin." ucap Darel dengan wajah panik.
Tasya menangis..
"Kakak keluar! Keluar!" ucap Tasya.
"Dengar kan kakak dulu, kamu jangan salah paham." ucap Darel berusaha menenangkan Tasya yang terlihat sangat kaget.
"Aku tidak mau mendengar kan apa-apa! Kakak sangat jahat, kakak tidak menghargai aku. Kakak keluar! Aku tidak mau melihat kakak." ucap Tasya sambil menangis.
"Kakak minta maaf Tasya!" ucap Darel dengan wajah sangat menyesal dia pun langsung keluar.
Tasya memeluk kedua lututnya sambil menghapus bibir nya yang Basah.
Dia mencium bau Baju nya tercium aroma Darel.
"Hiks...hiks.. apa yang telah aku lakukan sama kak Darel? kenapa dia sangat jahat pada ku." batin nya sambil menangis terdiam.
Dia langsung masuk ke kamar mandi.
"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin!" ucap Tasya memegang bibir nya.
Dia menghidupkan Air dan membasahi tubuh nya.
Cukup Lama di kamar mandi.
Sementara Darel dia keluar dengan perasaan menyesal dia sungguh sangat menyesal.
"Apa yang aku lakukan!" ucap nya pada diri nya sendiri.
Namun setelah sampai di bawah ternyata Mertua nya datang.
"Ibu, bapak!" ucap Darel.
"Nak Darel! Bagaimana keadaan kamu?" tanya ibu mertua nya.
"Alhamdulillah baik Bu, sudah lama Sampai nya?" tanya Darel."Enggak! Baru saja kok." ucap Mertua laki-laki nya.
"Tasya mana? Kenapa dia tidak mengasuh anak-anak?" tanya Ibu mertua nya.
"Dia sedang istirahat Bu, dia mungkin kecapean ngurusin anak-anak sama semua nya sendiri." ucap Darel dengan gugup.
"Ya ampun hanya itu saja sudah kecapean, dia sangat berbeda dengan Amel. Dia memang Anak yang sangat pemalas." ucap ibu mertua nya.
"Gak apa-apa Kok Bu jangan menyalah kan dia." ucap Darel.
"Kamu sudah susah-susah cari uang, seharusnya dia mengerti dong, dia sudah jadi istri kamu dia mempunyai tanggung jawab." ucap ibu.
Darel bingung harus ngomong apa.
"Lihat ini sudah jam Empat sore namum Stevan sama Raya belum juga mandi." ucap Bapak mertua nya.
"Saya Akan memandikan mereka sebentar Pak." ucap Darel.
"Tidak perlu kamu yang melakukan itu nak, untuk apa Tasya ada kalau masih kamu yang ngurus anak-anak. Biar Ibu panggil kan dia." ucap Ibu.
seketika Darel menghentikan nya.
"Jangan Bu! kalau begitu biar saya saja yang memanggil nya." ucap Darel.
"Ya sudah. Jangan lama-lama yah, ibu mau ngajak Stevan dan Raya jalan-jalan!" ucap Ibu mertua nya. Darel mengangguk.
Darel pun naik ke atas.
"Aku harus ngomong apa sama Tasya." batin Darel dia memberanikan masuk ke kamar dan mendapati Tasya yang duduk di pinggir kasur sambil terisak-isak.
"Tasya! Di luar ada Ibu sama Ayah kamu!" ucap Darel.
Tasya mengangkat pandangan nya menoleh ke arah Darel. Darel menatap kembali mata Tasya menunjukkan rasa bersalah nya.
Tasya menghapus air mata nya dia berdiri mau melewati Darel namun di tahan oleh Darel dan memeluk nya langsung.
Tasya berusaha untuk melepaskan nya namun di tahan oleh Darel.
"Saya benar-benar tidak berniat membuat kamu Sedih, saya bukan bermaksud yang lain, Maaf kan saya!" ucap Darel.
Tasya hanya diam saja.
"Lepaskan aku kak, Ibu sama ayah menunggu di luar." ucap Tasya, Darel pun melepaskan nya.
Namun Darel mengeringkan wajah Tasya dengan baju nya.
"Jangan menangis! kakak janji tidak Akan melakukan nya lagi. Kamu bisa marah pada Kakak, tapi kakak mohon bersifat lah kalau kita baik-baik saja di depan orang tua kamu." ucap Darel.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
tasya emang istri halal bagi darel... tpi darel mencium tasya bukan krn suka atau cinta, melainkan krn rindu amel, bayangan amel terus ada di benak darel, apa2 amel ja yg di sukai warna pink, seperti es krim pink... seharusnya jangan begitu, jagalah perasaan nya tasya juga...
2022-10-06
0
Meta Lia
lanjut
2022-07-11
0
M Dewi
tasya...bagaimanapun darel adalah suami kamu
2022-04-29
3