Ghani merasa bosan di rumah sakit apalagi dia yang biasanya beraktivitas, harus terdampar di tempat tidur. Barusan dia menelpon sang mommy, Dara, dengan nada biasa agar mommynya tidak panik. Beruntung Dara dan Abi tidak curiga.
"Kusut Amir muka lu?" goda Eiji yang baru saja menelpon Ayame yang bilang ngidam masakan Jawa dan sekarang berada di mansion Al Jordan minta dimasakan oleh Shanum dan Miki karena mama Ayame sedang keluar kota bersama sang papa.
"Bosan gue disini" ucap Ghani apa adanya.
"Lha tuh rusuk lagi berantakan kok ya nekad mau pecicilan. Sabar dulu lah G, sehatin tuh body."
"Memang Oom Edward bertemu dengan siapa saja Ji?" tanya Ghani penasaran.
"Well, kalau kamu mau tahu, ingat saat kita di pengadilan Sam Denver?" ucap Abian yang baru masuk ruangan Ghani yang mengangguk mendengarnya. "Nah itu mereka semua yang bertemu dengan Oom Edward dan Pakdhe Mike."
"G, apa benar tadi budhe Nabila hampir ditusuk sumpit sama Alexandra? Eskrima? Serius?" tanya Eiji penasaran.
"Tahu dari mana Ji?" tanya Ghani.
"George yang cerita tadi pas kita datang."
"Eskrima? Alexandra?" tanya Abian bingung. "Gila lu G! Cewek lu mengerikan."
"Gue ajah baru tahu kalau nggak dibilang budhe Nabila" jawab Ghani.
"Ryoma, Joshua sama Valora nggak ikut kemari?" tanya Ghani.
"Nggak, gantian G. Lagian Valora juga lagi nggak enak badan. Kecapekan kayaknya, soalnya semalam dia sibuk di gym. Tuh anak kan kalau jengkel, larinya ke gym" ucap Eiji.
"Aku sudah menyelidiki siapa saja anak buah Martinez. Total dia memilik 300 anak buah yang tersebar di seluruh Amerika tapi sebagian besar berada di New York." Abian langsung mengutak-atik laptopnya.
"Aku nggak tahu seberapa kekuatan Oom Edward tapi jika digabungkan dengan para kolega, sekitar berapa jumlahnya?" tanya Ghani penasaran.
"Bisa sekitar 5000-6000 orang G" jawab Abian.
"Seberapa kuatnya Oom Edward?" tanya Ghani lagi. Jujur dia nggak tahu powernya seorang Edward Blair.
"Aku beritahu ya G. Oom Edward itu sejak usia 15 tahun sudah ikut Opa Duncan McGregor dan dia di usia 20 tahun, menjadi kepercayaan Opa Duncan. Semua urusan Opa, Oom Edward yang memegang. Kata papa, Oom Edward bahkan sudah membunuh orang di usia 14 tahun untuk menolong perempuan difabel yang hendak diperkosa." Abian menatap Ghani.
"Jadi semua klan di Inggris Raya bahkan hingga New York tahu kalau Oom Edward jauh lebih kejam dari Opa Duncan, tapi kejamnya hanya ke musuh saja. Ketika Opa Duncan pensiun dari dunia hitam, Oom Edward mengikuti meskipun begitu hubungan baik dengan banyak mafia lainnya tetap dijaga."
"Kasarannya, Opa Duncan dan Oom Edward gak bakalan mentung kalau nggak dipentung duluan" sambung Eiji.
"Ngomong-ngomong kemana Alexandra?" tanya Abian yang tidak melihat gadis cantik itu di kamar.
"Diajak budhe Nabila bedah mayat. Menurutnya ada yang nggak beres sama pasiennya" ucap Ghani.
"Asal kamu tahu G, keluarga Eyang Pratomo itu semuanya mengerikan. Eyang Adrian sang kepala suku malah sama kejamnya dengan Opa Duncan. Mereka berdua malah pernah membuat seorang pejabat Perancis hancur berantakan kariernya hanya karena putri pejabat itu menjiplak pekerjaan budhe Shanum dan membuat si dekan langsung dicutik dari jabatannya." Eiji nyengir.
"Kayaknya yang paling kalem tuh Eyang Aryanto deh. Aku nggak bakalan bilang Oma Yana dan Oma Adinda kalem, karena mereka pun sama saja dibalik wajah lembutnya bisa jahara" kekeh Abian.
"Daddy juga cerita kalau mommnya bisa membuat karier seseorang nggak mendapatkan pekerjaan di Hollywood kalau berani menyenggol keluarganya" gelak Eiji.
"Kesimpulannya gen kalian memang sudah amburadul dari dulu?" Ghani menatap Eiji dan Abian.
"G, Oom Abi memang nggak separah orang tua kami tapi dia punya bibit sama ma kita, kalau nggak bagaimana kamu bisa dengan santainya membunuh orang waktu menyelematkan Rain?" kekeh Abian.
"Tampaknya aku terkontaminasi dengan kalian" ucap Ghani asal.
"Kontaminasi yang bagus kan?" kerling Eiji.
"Ya ampun, kalian tuh ya" Ghani mengusap wajahnya.
"Seperti kata Miki, la Mia famiglia. My family" ucap Eiji.
"Ohya, apa sepupu perempuan kalian jago menembak semua?" tanya Ghani penasaran mengingat bagaimana tenangnya Rain menembak melalui mobil sebelum diculik.
"Kami semua memang dididik oleh orangtua kami untuk bisa beladiri, tahu kan kami anaknya siapa saja. Semua sepupu perempuan kami bisa menembak dan bela diri kecuali Rain yang tidak suka beladiri. Savitri tuh bisa pencak silat lho! Makanya dia santai saja jadi guru BK sekolah amburadul" gelak Eiji.
"Tenang saja G, biarpun kita rusuh dan mengerikan, tapi tidak berlaku di keluarga. Urusan keluarga itu nomor satu seperti sekarang ini contohnya. Kamu hampir mokat G, apalagi kamu iparnya Duncan. Sama saja lu bangunin singa tidurnya Oom Edward dan Pakdhe Mike yang sudah nggak pengen urusan begini." Abian menatap Ghani. "Asal kamu tahu, Duncan sama kejamnya sama Oom Edward hanya saja bisa menahan diri saja. D beruntung punya Rhea, jadi ada yang bisa membuatnya berpikir ulang kalau hendak bertindak."
Ghani terdiam. Gila nih keluarga! Benar-benar aku blessing in disguise.
***
Nabila dan Alexandra berada di kamar mayat rumah sakit Bellevue dan keduanya pun membedah salah satu pasien Nabila yang sebenarnya bukan pasiennya hanya rekan sejawatnya nggak mengerti kenapa pasien yang tiga bulan sebelumnya sehat wal Afiat langsung drop hingga meninggal.
"Hasil uji toksikologi gimana budhe?" tanya Alexandra sembari memulai membelah dada pasien menjadi huruf T.
"Nggak ada yang mencurigakan, sayang cuma budhe tidak suka sesuatu kok menjanggal. Hasil general check up sebelumnya juga bagus semua hanya tensi saja yang memang agak tinggi. Menurut budhe si wajar karena dia seorang asisten politisi New York" ucap Nabila sambil membaca berkas pasien perempuan itu.
Alexandra mulai memeriksa semua organ tubuh pasiennya dan merasa bingung kenapa bisa meninggal mendadak padahal jantungnya baik-baik saja. Tidak ada gejala stroke juga.
"Budhe, apa perawat atau dokter sebelumnya sudah mengambil sampel darah atau cairan apapun?" tanya Alexandra.
Nabila mengangkat wajahnya. "Kenapa? Kamu curiga akan sesuatu juga?"
Alexandra mengangguk. "Lihat ini budhe, semua jantung, paru-paru, ginjal, hati semuanya bagus untuk ukuran seorang wanita berusia 50 tahun. Aneh saja kok bisa meninggal tiba-tiba padahal tidak ada tendensi stroke atau serangan jantung."
Nabila melihat semua organ tubuh pasien itu.
"Menurut mu dia kenapa?" tanya Nabila.
"Bisa jadi dia disuntikan racun ikan buntal tetrodotoxin atau cairan succinylcholine. Siapa suaminya budhe?" tanya Alexandra.
"Suaminya seorang dokter gigi di Manhattan. Pasien ini yang membawa ya suaminya."
Alexandra tersenyum. "Aku curiga dengan suaminya."
Nabila terbahak. "Kamu memang cocok sama Ghani. Budhe akan menghubungi suster yang menghandle, jika dia menyimpan sample itu akan budhe minta dan diujikan di FBI untuk mencari tahu racun apa yang dipakai."
"Aku curiganya dia memakai succinylcholine."
Nabila menatap Alexandra. "Budhe juga merasanya begitu. Ghani suruh selidiki suaminya biar dia punya kesibukan!"
***
Yuhuuu Up Pagi Yaaaa
Jadi Suxamethonium chloride, juga dikenal sebagai suxamethonium atau succinylcholine, atau hanya *** dengan singkatan medis, adalah obat yang digunakan untuk menyebabkan kelumpuhan jangka pendek sebagai bagian dari anestesi umum. Kalau dipakai berlebihan bisa menjadi fatal dan dalam waktu 6-10 menit bisa meninggal.
*sumber Wikipedia*
Kasus yang diselidiki oleh Nabila dan Alexandra adalah kasus nyata di Amerika Serikat dimana seorang istri dibunuh oleh suaminya yang petugas kesehatan dengan cairan suksinilkolin.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
jangan kaget sama kerusuhan dan kegesrekan mereka G, mereka kejam sama yang jahat ke keluarga saja kok
2024-08-14
1
Herlina Lina
novel mafia tp ada lucunya
2024-04-17
1
Imran Kalimanjaro
asyik... sayangnya baru ketemu nih novel....
2023-05-13
1