Semakin Mencekam

Alexandra terbangun dengan kepala sakit. Semalaman dia nyaris tidak bisa tidur karena memikirkan banyak hal apalagi mendengar ucapan Ghani semalam bahwa musuh kedua orangtuanya muncul kembali.

Pelan-pelan dia bangun dan terkejut melihat banyaknya paper bag dari berbagai brand ternama. Ketika melihat isinya, ternyata baju-baju untuk dirinya termasuk baju dalam.

Alexandra melihat memo di dekat sofa tempat paper bag itu berjejer rapi.

*Aku tidak tahu kamu suka brand apa jadi aku pesankan saja semua brand kesukaan mommy dan Rhea.

G*

Alexandra tersenyum simpul. Entah dari mana dia tahu ukurannku tapi terima kasih memberikan aku baju ganti.

Gadis itu lalu mengambil sebuah gaun putih dan pakaian dalam lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di sana.

***

Alexandra keluar dari kamarnya dan bingung tidak ada tanda-tanda Ghani berada. Dilihatnya jam dinding apartemen Ghani yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Alexandra pun masuk ke dapur dan mempersiapkan kopi dan roti bakar yang dia temukan di pantry.

Lalu Alexandra mengambil apron bewarna hitam yang tergantung di sudut dapur lalu memakainya. Dibukanya kulkas lalu dia mengambil beberapa telur dan beberapa sosis sapi.

Setidaknya ada yang aku bisa goreng.

Alexandra pun melihat ada beberapa daun selada, wortel, kentang dan bawang Bombay. Bisa aku buat salad ini. Dokter cantik itu lalu membuat sarapan berupa roti bakar, scramble eggs, sosis goreng dan salad dengan dressing mayonaise.

Alexandra menyiapkan sarapan di meja makan lalu berjalan menuju kamar Ghani yang ternyata tidak tertutup rapat. Dilihatnya Ghani sedang duduk di pojok tempat tidurnya seperti sedang melamun banyak yang dipikirkan.

"Daniswara" panggil Alexandra namun Ghani tak bergeming.

"Danis!" panggil Alexandra lebih keras lagi baru Ghani menoleh.

"Ada apa Alexandra?" tanya Ghani yang bingung Alexandra memanggil nama depannya. "Kenapa tidak memanggil nama tengah ku?"

"Suka-suka aku lah! Toh masih namamu juga!" sahut Alexandra judes. "Ayo sarapan! Sudah aku buatkan."

"Wah, dokter Jalapeno bisa masak? Yakin? Tangan biasanya motong mayat juga. Aku kok agak skeptis ya kamu bisa masak" ledek Ghani.

Alexandra yang tadinya berjalan mendahului Ghani pun berbalik. "Biarpun tanganku buat motong mayat bukan berarti aku tidak bisa masak, Giandra!"

Ghani hanya tersenyum simpul. "Ternyata bajunya pas ya Lex" kekehnya.

"Kok kamu bisa tahu ukuranku?" tanya Alexandra setelah mereka sampai di meja makan.

"Ukuranmu sama dengan Rhea walaupun dadamu lebih besar dikit dibanding adikku" sahut Ghani cuek yang sukses membuat wajah Alexandra memerah.

"Daniswara! Mulutmu itu!" pelotot Alexandra yang membuat Ghani menatap jahil.

"Apa perlu aku sebutkan ukurannya?" goda Ghani.

"Astagaaaaa! Ternyata kamu detektif mesum sepertu city Hunter!" hardik Alexandra.

Ghani terbahak. Bisa-bisanya dia tahu detektif mesum Ryo Saeba.

Alexandra menatap judes ke Ghani namun melihat meskipun dia tertawa namun matanya tidak ikut tertawa seperti biasanya.

"Ghani, ada apa?" tanya Alexandra.

Ghani menatap Alexandra serius. "Kita dalam bahaya, Alexandra." Gadis itu terkejut.

***

Usai sarapan, Alexandra membersihkan semua peralatan makan yang mereka pakai tadi sedangkan Ghani sibuk di depan iMac dan MacBook nya.

AJ Russell dan Agent St Clair menghubungi Ghani pagi ini.

"Aku sudah menghubungi Kapten Briscoe bahwa kamu harus sembunyi beberapa hari karena mereka sudah melihatmu datang ke gedung tempat Alexandra bekerja dan kalian langsung menghilang." AJ Russell terdiam. "Aku sudah memeriksa semuanya G. Penemuan mayat anak kecil itu merupakan triggernya. Kamu berhasil menangkap salah satu anak buahnya dan menembak mati wakilnya G. Benar-benar kamu membuka kotak Pandora."

"Kenapa Alexandra juga menjadi incaran karena orangtuanya pun sama denganmu, membuka kotak Pandora di New York dan New Jersey" sambung Agen St Clair.

"Jadi orang yang ditangkap oleh kedua orangtuanya Alexandra adalah kakek dari mafia yang sekarang mengincar mu G dan dia meninggal di penjara federal oleh salah seorang napi yang kebetulan keluarganya menjadi kekejaman orang itu. Dan napi itu adalah Tom Chance salah satu informan mu G."

"Kudengar Tom Chance juga meninggal di penjara" jawab Ghani.

"Iya dibunuh oleh suruhan cucu si kakek ini." AJ sibuk membaca file di hadapannya.

Alexandra tiba-tiba datang sambil membawakan kopi hitam untuk Ghani dan terkejut melihat Agen St Clair dan AJ Russell di layar komputer Ghani.

"Agent St Clair? Miss Russell?" tanya Alexandra bingung. "Ada apa ini Ghani?" Gadis itu berdiri di sebelah Ghani yang duduk di meja kerjanya.

"G, kamu pernah mendengar nama Guillermo Martinez?" tanya AJ Russell.

Alexandra terhuyung namun sempat dipegang oleh Ghani dengan memeluk pinggangnya.

"Ada apa Alex?" tanya Ghani bingung.

"Dia adalah orang yang hendak menculik Alexandra dan hendak mengambil organ tubuhnya namun kami CIA berhasil menggagalkan penculikan itu. Meskipun tidak ada bukti yang mengaitkan dirinya tapi kami tahu siapa orang di balik peristiwa itu" ucap agen St Clair.

Ghani mengambil sebuah sofa kecil dan meminta agar Alexandra duduk di sebelahnya.

"Kamu bilang aku harus back down dari CIA tapi kenapa kamu malah berhubungan dengan agen St Clair?" Alexandra menatap ketiga orang disana. .

"Karena aku penasaran dengan apa yang terjadi pada orangtuamu jadi aku membuat aku yang menjadi aset CIA sampai masalah ini selesai." Ghani menatap serius Alexandra.

Sampai seperti itu pengorbanan mu kah G? Hanya demi aku? Kamu membahayakan dirimu sendiri.

"Alexandra, jangan kembali ke apartemenmu karena kamu memang benar-benar sedang diincar" ucap AJ Russell.

"Pembunuhan Alicia Troy itu benar sesuai dugaanmu G, salah sasaran" ucap Agen St Clair.

"Benarkah Alicia Troy dibunuh dengan tetrodotoxin seperti dugaan detektif Tammy Young?" tanya Ghani.

"Benar G. Alex, aku minta maaf karena apartemen mu semua kami bersihkan." Agen St Clair menatap Alexandra.

"Lalu barang-barangku?" Alexandra terbayang semua buku, semua koleksi CD, koleksi DVD nya. Biarpun dibilang old fashion tapi Alexandra sangat menyayangi koleksinya.

"Semuanya sudah kami simpan di unit penyimpanan dan setelah apartemen mu kami bersihkan, kami kedatangan tamu yang membawa pistol untuk membunuh mu."

Alexandra menutup mulutnya. "Kapan itu kejadiannya?"

"Tadi subuh sekitar jam tiga pagi. Asal kamu tahu, kamera di apartemen mu tidak benar-benar kami buang" ucap agen St Clair.

"Bagiamana dengan Grandpa?" Alexandra mengkhawatirkan keadaan Dr Robbins.

"Sudah kami masukkan ke program perlindungan saksi di tempat yang dirahasiakan" ucap AJ Russell.

"Giandra, aku rasa apartemen mu juga tidak aman. Aku sarankan mengungsi saja ke tempat yang kamu rasa paling aman dan nyaman" ucap Agen St Clair. "Apa kamu akan ikut perlindungan saksi?"

Ghani menggelengkan kepalanya. "Aku tahu aku harus meminta bantuan siapa."

***.

Yuhuuu Up Siang Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift.

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Yang pengen tahu Ryo Saeba 👆👆👆

Terpopuler

Comments

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

deg deg pas bacanya, ketawa pas bonus picture nya 😅

2024-08-13

1

agoes Rezha

agoes Rezha

eh dia

2024-06-26

1

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

Omg.. banyak banget... mahal² lagi semuanya itu.. aduuh kagak kuat akuuu.. 🤪🤣🤣🤣

2023-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Ghani dan Alexandra
2 First Met
3 Sial!
4 Cari Pelakunya
5 Joint Taskforce
6 Penggrebekan
7 Do we have relationship?
8 Rahasia Alexandra
9 Aku Yang Akan Mengawasimu
10 Tunggu Aku!
11 Saling Berkaitan
12 Semakin Mencekam
13 Bersembunyi di Mansion Blair
14 Obsessive Psycho Man
15 Menjadi Umpan
16 Ghani Tertembak
17 Alexandra dan Eskrima
18 Nabila mengetes Alexandra
19 Klan Pratomo
20 Singa Betina
21 Dinginnya Gunung Es
22 Mulai Bergerak
23 We're Not Perfect but We Love Each Other
24 You Beat Him !
25 Ghani, Pria Nggak Peka.
26 Weekend with Triumph
27 Welcome to Rusuh Family
28 Kok Bisa?
29 Kecolongan
30 Ternyata Belum Done
31 Kecurigaan Terbukti
32 Red Velvet - Psycho
33 Ketemu Camer
34 Relief
35 Kondangan Ke Jakarta
36 Monochrome Boy
37 Julid itu Bikin Keriput
38 Abi dan Ghani
39 Otw Sah - versi Ghani
40 Sah ! Daniswara Sold Out
41 Semua Gara-gara Yuna
42 Mr Edward It is
43 Piknik With Pinky Vespa
44 Kagak Ngeh
45 Ngidam Kok Aneh-aneh
46 Mitoni Alexandra
47 Gara-gara Roti Canai dan Kari Kambing
48 Welcome Sambara Ganendra Giandra
49 Danisha Gayatri Giandra - END
50 Side Story - Danisha
51 Side Story - Makan Siang
52 Side Story - They are my Cousins!
53 Side Story - Bertemu Kembali
54 Side Story - Dua Pria
55 Side Story - Iwan Aradhana
56 Side Story - Dinner
57 Side Story - Danisha dan Iwan
58 Side Story - Karena Wanita Ingin Dimengerti
59 Side Story - Aku Selalu Menyebutkan Namamu
60 Side Story - Menguntit
61 Side Story - Ghani Menginterogasi
62 Side Story - Jantungku, Tolong!
63 Side Story - Aku Lupa!
64 Side Story - Kita Tidak Berjodoh
65 Side Story - Keia Al Jordan
66 Side Story - Bertemu Bu Yustiono
67 Side Story - Restu Ibu
68 Side Story - Lamaran 1
69 Side Story - Lamaran 2
70 Side Story - Pasca Tunangan
71 Side Story - Persiapan Awal
72 Side Story - Double Wedding?
73 Side Story - Levi v Yanti
74 Side Story - Mendekati Hari H
75 Side Story - Fitting
76 Side Story - Eiji, Papa Durjana
77 Side Story - Double Wedding Day
78 Side Story - First Night
79 Sepi Akhirnya - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ghani dan Alexandra
2
First Met
3
Sial!
4
Cari Pelakunya
5
Joint Taskforce
6
Penggrebekan
7
Do we have relationship?
8
Rahasia Alexandra
9
Aku Yang Akan Mengawasimu
10
Tunggu Aku!
11
Saling Berkaitan
12
Semakin Mencekam
13
Bersembunyi di Mansion Blair
14
Obsessive Psycho Man
15
Menjadi Umpan
16
Ghani Tertembak
17
Alexandra dan Eskrima
18
Nabila mengetes Alexandra
19
Klan Pratomo
20
Singa Betina
21
Dinginnya Gunung Es
22
Mulai Bergerak
23
We're Not Perfect but We Love Each Other
24
You Beat Him !
25
Ghani, Pria Nggak Peka.
26
Weekend with Triumph
27
Welcome to Rusuh Family
28
Kok Bisa?
29
Kecolongan
30
Ternyata Belum Done
31
Kecurigaan Terbukti
32
Red Velvet - Psycho
33
Ketemu Camer
34
Relief
35
Kondangan Ke Jakarta
36
Monochrome Boy
37
Julid itu Bikin Keriput
38
Abi dan Ghani
39
Otw Sah - versi Ghani
40
Sah ! Daniswara Sold Out
41
Semua Gara-gara Yuna
42
Mr Edward It is
43
Piknik With Pinky Vespa
44
Kagak Ngeh
45
Ngidam Kok Aneh-aneh
46
Mitoni Alexandra
47
Gara-gara Roti Canai dan Kari Kambing
48
Welcome Sambara Ganendra Giandra
49
Danisha Gayatri Giandra - END
50
Side Story - Danisha
51
Side Story - Makan Siang
52
Side Story - They are my Cousins!
53
Side Story - Bertemu Kembali
54
Side Story - Dua Pria
55
Side Story - Iwan Aradhana
56
Side Story - Dinner
57
Side Story - Danisha dan Iwan
58
Side Story - Karena Wanita Ingin Dimengerti
59
Side Story - Aku Selalu Menyebutkan Namamu
60
Side Story - Menguntit
61
Side Story - Ghani Menginterogasi
62
Side Story - Jantungku, Tolong!
63
Side Story - Aku Lupa!
64
Side Story - Kita Tidak Berjodoh
65
Side Story - Keia Al Jordan
66
Side Story - Bertemu Bu Yustiono
67
Side Story - Restu Ibu
68
Side Story - Lamaran 1
69
Side Story - Lamaran 2
70
Side Story - Pasca Tunangan
71
Side Story - Persiapan Awal
72
Side Story - Double Wedding?
73
Side Story - Levi v Yanti
74
Side Story - Mendekati Hari H
75
Side Story - Fitting
76
Side Story - Eiji, Papa Durjana
77
Side Story - Double Wedding Day
78
Side Story - First Night
79
Sepi Akhirnya - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!