Nabila mengetes Alexandra

POV Ghani

Ghani terbangun ketika mendengar suara-suara di sekitarnya dan dia mengetahui bahwa Duncan, Elang dan Pakdhe Mike sudah datang. Ghani tetap memejamkan matanya dan mendengarkan percakapan mereka yang hendak mengajak para teman-teman mafia di New York membersihkan kejahatan Martinez yang menjual organ tubuh manusia.

Namun ucapan budhe Nabila yang membuatnya terkejut bahwa Alexandra menguasai Eskrima, ilmu bela diri yang jarang orang memilikinya. Ghani sendiri hanya memilih taekwondo dan Kendo tapi Alexandra, mengerikan.

Kenapa aku tidak bisa merasakan bahwa Alexandra bisa bela diri. Berarti dia benar-benar pintar menekan kemampuannya.

Ghani semakin menajamkan pendengarannya mendengar budhe Nabila akan mencoba mengetes Alexandra. Benar-benar nekad semua anggota keluarga Pratomo.

Setelahnya para tetua pergi dan tinggal Duncan bersama Elang yang menjaganya. Ghani pun memutuskan untuk tidur kembali karena kedua pria disana membahas Rain yang sudah menjadi kekasih Elang.

POV Ghani End

***

Alexandra membuka matanya lalu bangun dari sofa. Tubuhnya terasa remuk redam. Rasanya ingin mandi air hangat dan berendam dengan esensial oil berbau lavender.

Bau harum makanan membuatnya keroncongan dan ternyata George, asisten Duncan Blair membawakan sarapan pagi.

"Good morning" sapa asisten tampan itu.

Duncan yang terbangun dari tempat tidur yang dimintanya hanya menatap asistennya horor sedangkan Elang yang tidur di sofa tampak tidak terganggu sama sekali dan masih saja terlelap.

"Jam berapa ini George?" tanya Duncan serak.

"Jam setengah tujuh, tuan."

Duncan kemudian berdiri dan menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan ketika keluar, dia melihat bagaimana cara Alexandra memegang pisau yang diberikan budhenya.

(Anggep aja gini ya Alexandra pegang pisau nya. Cari yang tangan cewek nggak ada 😅😅😅 )

"Alex, pisaunya ditaruh dulu" ucap Duncan santai.

"Oh sorry. Semenjak Ghani tertembak, aku reflek memegang pisau begini" ucap Alexandra sembari menaruh pisaunya di meja kecil sebelah sofa.

"Eskrima?"

Alexandra terkejut. "Bagaimana kau...tahu?" bisiknya.

"Bukan aku, budhe Nabila. Cara kamu memegang pisau yang tidak biasa membuatnya bertanya-tanya."

Alexandra menunduk. "Aku sudah menekan lama kemampuan ku."

"Makan dulu Lex, kita butuh banyak tenaga" ajak Duncan sambil mengambilkan kotak bento untuk Alexandra.

"Itu apa di paper bag?" tanya Ghani yang sudah terbangun.

"Bento Mr Giandra" ucap George.

"Aku mau" ucap Ghani.

"Aku suapi saja" usul Alexandra yang langsung pindah ke tempat duduk di samping Ghani. "Aku tinggikan tempat tidurnya ya G."

George pun mengambil bentonya dan duduk di sebelah Duncan.

"Pelan-pelan, Lex" pintanya. Dadanya masih njarem rasanya. Wait! Njarem itu apa ya. Biasanya mommy bilang gitu kalau nggak sengaja dengkulnya ketatap meja. Sebentar ketatap itu ...

"Mikir apa G?" tanya Alexandra melihat Ghani seperti bingung.

"Nggak, keingat saja sama mommy di rumah" kekeh Ghani pelan karena untuk tertawa saja sakit.

"Masih saja jadi detektif anak mama" omel Alexandra yang sedang menyendok kan nasi dengan chicken teriyaki.

"Biarin! Meskipun anak mommy tapi aku nggak cengeng biarpun kena tembak!" sahut Ghani judes.

"Iyalah, kalau kamu cengeng nanti dibilang detektif cengeng!" balas Alexandra sambil memasukkan makanan ke mulut Ghani sebelum pria itu mendebatnya lagi.

"Astaga kalian itu!" omel Elang. "Aku masih ngantuk ini!"

"Cuci muka dulu sana! Biar segar!" ucap Duncan yang masih menyantap bentonya bersama George.

Elang pun bangun dan menuju kamar mandi untuk cuci muka. Brewok di wajahnya makin menggelap membuatnya semakin keras wajahnya.

"Shiiittt! Kemejaku kusut!" omelnya.

Duncan tersenyum. "Memang elu doang?"

"Nanti akan datang baju buat anda kok tuan-tuan" sahut George.

"Baguslah. Nggak mungkin kita meeting pakai baju kusut begini" ucap Duncan.

"Sudah pada bangun anak-anak?" goda Nabila yang datang bersama Mike.

"Sudahlah. Ini sambil sarapan" ucap Duncan.

"Memang ya, sarapan belum mandi itu paling nikmat" kekeh Nabila lagi.

Nabila kemudian mendekati Alexandra yang sudah selesai menyuapi Ghani.

"Taruh kotak bento itu, Alexandra" ucap Nabila penuh penekanan. Gadis itu pun menurut. Nabila langsung menyerang Alexandra dengan krav maga yang langsung ditangkis oleh Alexandra dengan satu sumpit di tangan kanan sedangkan tangan kirinya hendak menusuk leher Nabila dengan sumpit lainnya.

"Nabila!" teriak Mike sedangkan Para pria lainnya disana semuanya terbengong.

"Kalian lihat kan bagaimana cepatnya Alexandra mengambil dua buah sumpit yang langsung dipegang di kedua tangannya. Disaat satu tangan menangkis serangan budhe, tangan yang lain menyerang titik mati seseorang. Aorta di leher." Nabila memperlihatkan bagaimana sisi sumpit hampir mengenai titik lemah manusia.

"Maaf budhe, saya reflek" Alexandra menurunkan sumpit nya.

Edward yang baru datang melihat adegan itu terkejut luar biasa. "Astaghfirullah!"

"See Ed. Benar kan gadis ini bisa Eskrima" cengir Nabila santai. "Kamu belajar sama siapa Lex?"

Alexandra menatap semua orang disana. "Maaf jika saya menyembunyikan kemampuan beladiri saya. Eskrima saya pelajari dari tetangga saya asli orang Philippines dan dia adalah guru beladiri. Grandma yang meminta agar saya belajar dengan dia mengingat saya pernah menjadi korban penculikan."

Nabila memeluk Alexandra. "Grandma mu adalah orang yang bijak. Ilmu bela diri ini jarang orang tahu."

Mike melongo. Sejak kapan istriku tahu berbagai macam ilmu beladiri?

"Sayang, aku kan ikut krav maga lama jadi tahulah banyak ilmu beladiri di dunia. Sebenarnya Eskrima dan Pencak silat itu sama-sama mematikan cuma dunia lebih mengenal itu" papar Nabila.

"Maaf tuan, baju-baju untuk tuan Blair dan tuan McCloud" seorang pengawal membawakan paper bag untuk Duncan dan Elang.

"Kalian mandi, lalu kita ke MB Enterprise." perintah Edward.

***

Mike Cahill, Edward Blair, Duncan Blair dan Elang Samudera memasuki ruang meeting. Setelah siap, para tamu undangan pun satu persatu memasuki ruangan.

Semua menyambut Edward yang datang dari London demi membalas dendam karena keponakannya ditembak.

(Anggep saja gini yaaa gaeeesss. Source Godfather the movie )

Para mafia yang berasal dari Italia, Spanyol, Irlandia dan Triad pun menyatakan mereka gerah dengan perilaku Guillermo Martinez yang menguasai mafia Mexico. Pemimpin Triad mengatakan bahwa salah satu anak buahnya menjadi korban oleh Martinez.

"Hanya saja kami tidak bisa melawan Martinez karena kurangnya kekuatan kami. Dan saya bersyukur Mr Edward Blair berinisiatif menyatukan kami dan membuat kami melepaskan ego agar tidak ada korban dari klan lain.".

Para klan pun membuat rencana untuk menghabisi para pion Martinez.

"Kita harus bermain cantik gentlemen, just like a chess. We clean up all the pawns first then all the rook, knight and bishops. Siapa yang punya info saling memberikan info. Kita harus bekerjasama, gentlemen" ucap Edward.

Para tetua masih menggodok strategi dan Duncan merasa membutuhkan kopi lalu berjalan menuju pantry.

"Blair Junior" sapa seorang pria yang seumuran dengan Mike Cahill.

"Paman Patrick O'Grady" sapa Duncan ramah.

"Aku dengar kamu sudah memiliki putri. Benar?" tanya Patrick O'Grady.

"Benar paman. Namanya Kaia. Usianya baru setahun."

"Bagaimana kalau dijodohkan dengan cucuku. Dia berusia enam tahun mau tujuh."

"Siapa nama cucu paman Patrick?" tanya Duncan sopan.

"Rhett James O'Grady."

***

Yuhuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

wah calon opa mertua kaia nongolnya disini ternyata 😅

2024-08-14

1

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

njarem=ngilu
ketatap=kepentok
😁😁😁😁😁😁😁

2022-03-12

1

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

asal mula perjodohan kaia sama rhett😁😁😁😁

2022-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ghani dan Alexandra
2 First Met
3 Sial!
4 Cari Pelakunya
5 Joint Taskforce
6 Penggrebekan
7 Do we have relationship?
8 Rahasia Alexandra
9 Aku Yang Akan Mengawasimu
10 Tunggu Aku!
11 Saling Berkaitan
12 Semakin Mencekam
13 Bersembunyi di Mansion Blair
14 Obsessive Psycho Man
15 Menjadi Umpan
16 Ghani Tertembak
17 Alexandra dan Eskrima
18 Nabila mengetes Alexandra
19 Klan Pratomo
20 Singa Betina
21 Dinginnya Gunung Es
22 Mulai Bergerak
23 We're Not Perfect but We Love Each Other
24 You Beat Him !
25 Ghani, Pria Nggak Peka.
26 Weekend with Triumph
27 Welcome to Rusuh Family
28 Kok Bisa?
29 Kecolongan
30 Ternyata Belum Done
31 Kecurigaan Terbukti
32 Red Velvet - Psycho
33 Ketemu Camer
34 Relief
35 Kondangan Ke Jakarta
36 Monochrome Boy
37 Julid itu Bikin Keriput
38 Abi dan Ghani
39 Otw Sah - versi Ghani
40 Sah ! Daniswara Sold Out
41 Semua Gara-gara Yuna
42 Mr Edward It is
43 Piknik With Pinky Vespa
44 Kagak Ngeh
45 Ngidam Kok Aneh-aneh
46 Mitoni Alexandra
47 Gara-gara Roti Canai dan Kari Kambing
48 Welcome Sambara Ganendra Giandra
49 Danisha Gayatri Giandra - END
50 Side Story - Danisha
51 Side Story - Makan Siang
52 Side Story - They are my Cousins!
53 Side Story - Bertemu Kembali
54 Side Story - Dua Pria
55 Side Story - Iwan Aradhana
56 Side Story - Dinner
57 Side Story - Danisha dan Iwan
58 Side Story - Karena Wanita Ingin Dimengerti
59 Side Story - Aku Selalu Menyebutkan Namamu
60 Side Story - Menguntit
61 Side Story - Ghani Menginterogasi
62 Side Story - Jantungku, Tolong!
63 Side Story - Aku Lupa!
64 Side Story - Kita Tidak Berjodoh
65 Side Story - Keia Al Jordan
66 Side Story - Bertemu Bu Yustiono
67 Side Story - Restu Ibu
68 Side Story - Lamaran 1
69 Side Story - Lamaran 2
70 Side Story - Pasca Tunangan
71 Side Story - Persiapan Awal
72 Side Story - Double Wedding?
73 Side Story - Levi v Yanti
74 Side Story - Mendekati Hari H
75 Side Story - Fitting
76 Side Story - Eiji, Papa Durjana
77 Side Story - Double Wedding Day
78 Side Story - First Night
79 Sepi Akhirnya - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Ghani dan Alexandra
2
First Met
3
Sial!
4
Cari Pelakunya
5
Joint Taskforce
6
Penggrebekan
7
Do we have relationship?
8
Rahasia Alexandra
9
Aku Yang Akan Mengawasimu
10
Tunggu Aku!
11
Saling Berkaitan
12
Semakin Mencekam
13
Bersembunyi di Mansion Blair
14
Obsessive Psycho Man
15
Menjadi Umpan
16
Ghani Tertembak
17
Alexandra dan Eskrima
18
Nabila mengetes Alexandra
19
Klan Pratomo
20
Singa Betina
21
Dinginnya Gunung Es
22
Mulai Bergerak
23
We're Not Perfect but We Love Each Other
24
You Beat Him !
25
Ghani, Pria Nggak Peka.
26
Weekend with Triumph
27
Welcome to Rusuh Family
28
Kok Bisa?
29
Kecolongan
30
Ternyata Belum Done
31
Kecurigaan Terbukti
32
Red Velvet - Psycho
33
Ketemu Camer
34
Relief
35
Kondangan Ke Jakarta
36
Monochrome Boy
37
Julid itu Bikin Keriput
38
Abi dan Ghani
39
Otw Sah - versi Ghani
40
Sah ! Daniswara Sold Out
41
Semua Gara-gara Yuna
42
Mr Edward It is
43
Piknik With Pinky Vespa
44
Kagak Ngeh
45
Ngidam Kok Aneh-aneh
46
Mitoni Alexandra
47
Gara-gara Roti Canai dan Kari Kambing
48
Welcome Sambara Ganendra Giandra
49
Danisha Gayatri Giandra - END
50
Side Story - Danisha
51
Side Story - Makan Siang
52
Side Story - They are my Cousins!
53
Side Story - Bertemu Kembali
54
Side Story - Dua Pria
55
Side Story - Iwan Aradhana
56
Side Story - Dinner
57
Side Story - Danisha dan Iwan
58
Side Story - Karena Wanita Ingin Dimengerti
59
Side Story - Aku Selalu Menyebutkan Namamu
60
Side Story - Menguntit
61
Side Story - Ghani Menginterogasi
62
Side Story - Jantungku, Tolong!
63
Side Story - Aku Lupa!
64
Side Story - Kita Tidak Berjodoh
65
Side Story - Keia Al Jordan
66
Side Story - Bertemu Bu Yustiono
67
Side Story - Restu Ibu
68
Side Story - Lamaran 1
69
Side Story - Lamaran 2
70
Side Story - Pasca Tunangan
71
Side Story - Persiapan Awal
72
Side Story - Double Wedding?
73
Side Story - Levi v Yanti
74
Side Story - Mendekati Hari H
75
Side Story - Fitting
76
Side Story - Eiji, Papa Durjana
77
Side Story - Double Wedding Day
78
Side Story - First Night
79
Sepi Akhirnya - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!