Ghani dan Raymond melaporkan penemuan mereka kepada kapten Briscoe yang datang ke lokasi penembakan. Akibat aksi penembakan membabi-buta orang yang belum terungkap siapa, mobil Ghani rusak dengan deretan peluru.
Sial! Padahal baru beli sebulan lalu!
Ghani memang membeli mobil sedan biasa untuk dipakai bekerja meskipun di basement parkiran apartemennya, dia memiliki sebuah Range Rover hitam.
Masa aku harus beli lagi? Ghani menghela nafas panjang. Bukan masalah uangnya tapi laporan ke Daddy dan mommy kenapa harus beli mobil lagi.
"Jadi kalian baru keluar dari TKP lalu ada mobil memberondong kalian dengan peluru?" tanya kapten Briscoe.
"Tampaknya mereka tahu kami menemukan sesuatu karena mereka kan tidak bisa masuk karena dua hari ini masih ada police line di depan pintu TKP" ucap Raymond.
"Apa yang kalian dapatkan?"
Ghani dan Raymond menunjukkan pada kapten Briscoe isi tas kertas coklat yang dibawanya.
"Shi*t! Ini kokain murni!" desis kapten Briscoe. "Kalian bisa-bisa bekerjasama dengan divisi narkotika."
Ghani menatap para korban yang dibawa oleh para petugas EMT ( Emergency Medical Technician ) merawat korban dan pihak koroner mengurus korban meninggal. Tiba-tiba dia melihat Alexandra Cabbot datang bersama Dr Robbins.
Alexandra datang dengan mantel tebal karena New York mulai masuk musim gugur yang anginnya dingin. Ghani hanya memandang gadis itu dingin. Alexandra melihat korban yang meninggal hanya bisa menghela nafas panjang.
Tiba-tiba dia mendatangi Ghani dan menariknya untuk berada agak jauh dari kapten Briscoe dan Raymond Ruiz.
"Kamu bisa nggak sih nggak bikin banyak korban?" desis Alexandra kesal.
"Aku juga hampir mati!" bentak Ghani. "Kamu tidak tahu rasanya pada saat kamu keluar langsung diberondong peluru! Lihat sendiri mobilku seperti apa!" Alexandra terkejut.
"Itu ada anak kecil jadi korban, Dhaniswara!" Ghani tertegun. Pertama kalinya dia menyebutkan nama depanku.
"Aku minta padamu. Bunuh pelakunya!" desis Alexandra penuh amarah.
Ghani semakin melongo. "Are you kidding me?"
"Aku paling tidak bisa ada korban anak kecil, G." Alexandra menatap jasad anak kecil yang menjadi korban penembakan sedang diperiksa oleh Dr Robbins.
"Akan aku cari pelakunya, Alexandra. Don't worry" ucap Ghani yang lalu mengangguk untuk kembali ke kapten Briscoe dan Raymond Ruiz.
Alexandra Cabbot berjalan menuju Dr Robbins yang hanya menatap para korban dengan wajah sendu.
***
Pertemuan kapten Briscoe dengan kapten Smith bagian divisi narkotika membuat kedua divisi itu bekerja sama untuk mencari pelakunya.
Hasil pemeriksaan CCTV yang berada di jalan itu berhasil menemukan mobil yang membawa tersangka pelaku penembakan pada Ghani dan Raymond.
Sayangnya, mobilnya sudah dirusak sebelum ditemukan oleh polisi. Mac Tyler memimpin para tim CSI untuk mencari bukti-bukti para pelaku. Ghani sendiri menyelidiki orang-orang disekitar tersangka utama yang berada di kamar jenazah.
Seperti pagi ini, seorang officer mengatakan pada Ghani bahwa ada seorang perempuan mencari detektif yang mengurus kasus John Dove, korban overdosis.
"Siapa dia, Tam?" tanya Ghani yang baru datang. Apalagi semalam Daddynya memarahi habis-habisan ketika tahu berita tentang dirinya yang hampir jadi korban.
"Dia hanya bilang pacar John Dove."
Ghani menatap Raymond. "Kita periksa saja."
Keduanya ditemani oleh officer Tam membawa wanita itu masuk ke ruang interogasi.
***
Alexandra selesai melakukan autopsi para korban penembakan dan sedang membuat surat keterangan kematian untuk diberikan kepada keluarga korban. Hatinya terasa remuk redam ketika harus mengeluarkan tiga buah peluru dari tubuh gadis cilik yang menjadi korban.
Ketiga peluru itu menembus jantung, lambung dan bahu kanannya. Benar-benar brutal peluru UZI yang menembak Ghani dan Raymond. Alexandra sudah melihat mobil Ghani yang mendapatkan hiasan bolongan peluru.
Dokter cantik itu bersyukur Ghani selamat meskipun mobil nya hancur lebur. Suara asisten Dr Robbins membuyarkan lamunannya.
"Dokter Cabbot, para pihak keluarga sudah pada datang untuk mengambil jenazah para anggota keluarganya."
Alexandra mengangguk. "Mari kita kembalikan kepada keluarga masing-masing."
***
Ghani bertambah pusing dengan kasus yang diselidiki. Semakin dalam dia menyelidiki, semakin rumit kasusnya.
Raymond Ruiz mencari koneksi perempuan yang mengaku pacar korban dengan menyelidiki latar belakangnya.
"G, kayaknya kita perlu kerjasama dengan pihak Special Victim Unit juga" ucap Raymond setelah sibuk menyelidiki.
"Kenapa?"
"Karena perempuan yang mengaku pacar John Dove adalah seorang pemasok pelacur cilik. Dia memang memakai nama samaran pada saat menemui kita tapi aku berhasil mendapatkan sidik jarinya dari kaleng soda yang dia buang."
Ghani menyeringai. "Good job Raymond! Langsung kamu bawa ke Mac kan tadi sidik jarinya?"
"Tentu saja. Mac kan paling jago soal sidik jari."
Ini kasus apa sebenarnya? Divisi pembunuhan, divisi narkotika dan sekarang divisi spesial unit yang mengurus kejahatan sek*sual berkaitan satu sama lain.
Ghani mendatangi kapten Briscoe untuk menyampaikan hasil penyelidikannya bersama Raymond.
"Tiga divisi berkaitan?" tanya kapten Briscoe ketika melihat laporan Ghani.
"Masing-masing saling berkaitan, kap. Ternyata ini bukan kasus overdosis biasa."
Kapten Briscoe memegang pelipisnya. "Aku harus memanggil kapten Benson bagian asusila aka divisi special victims unit. Dan asal kamu tahu, kapten Benson adalah wanita besi. Dia sangat keras."
"Kita harus membuat pertemuan secepatnya Kap, aku tidak tahu berapa banyak anak kecil dijadikan korban pedofil." Ghani menggelengkan kepalanya tidak paham dengan orang-orang yang memiliki kelainan menjijikkan seperti itu.
"Akan aku atur Giandra. Sementara kalian fokus dengan John Dove dan jangan sentuh divisi narkotika sebelum aku memberitahu kapan bisa masuk. Aku akan berunding dengan kapten Smith dan kapten Benson."
"Baik kap." Ghani pun berdiri hendak keluar ruangan kapten Briscoe ketika sang kapten menanyakan "Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan doktee Alexandra?"
Ghani pun berbalik. "Dokter C?"
Kapten Briscoe mengangguk. "G, kalau memang kalian memiliki hubungan, aku harap selalu profesional di pekerjaan."
"Kami seperti tom and Jerry kalau bertemu kap. Kalau soal kemarin saya ditarik oleh dokter C, karena dia marah ada anak kecil jadi korban dan meminta saya untuk menemukan pelakunya." Ghani tidak mengatakan bahwa Alexandra meminta dirinya untuk membunuhnya pelakunya.
"Hhhmmm. Tapi aku setuju kamu bersamanya G, apalagi kamu sudah melindunginya dari Joseph Miller."
Ghani mengusap tengkuknya. "Saya hanya bertindak reflek, Sir."
Kapten Briscoe tertawa. "G, kamu tuh terlalu kaku dengan para petugas perempuan lainnya tapi dengan dokter Alexandra, kamu berbeda. Kamu kan detektif, deteksi lah perasaan mu pada dokter Alexandra."
Ghani hanya tersenyum kecut. Masa aku jatuh cinta sama dokter Jalapeno itu?
"Kembali ke tempatmu, G. Buat laporan lengkap bersama Raymond Ruiz tentang John Dove jadi saat bertemu dengan dua divisi keras itu, kita sudah siap."
"Baik Kapten." Ghani pun keluar dari ruangan Kapten Briscoe.
Gara-gara dokter Jalapeno main tarik saja, jadi bahan gosip kan di divisiku! Cewek memang menyusahkan!
***
Yuhuuu Up Pagi dulu Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
isay
aku inget briscoe. Benson.. lupa lagi siapa . Mac. CSI ny
2022-01-12
1
WD
lanjut
2022-01-12
1