Bab 5: Keindahan Pulau Dominic

Bab 5: Keindahan Pulau Dominic

Meryn berjalan tanpa arah setelah meninju perut Orlando Dominic sampai membuatnya menggeleng keheranan. Kini ia berjalan menyusuri jalan yang ditumbuhi pohon pinus di sepanjang pinggir jalan. Sisi kanannya adalah hutan belantara yang terdapat berbagai macam tumbuhan besar nan tinggi. Sementara sisi kirinya adalah hamparan pantai berpasir putih dan lautan yang cerah berwarna biru.

Satu minggu lamanya ia terkurung di dalam kastel (lebih tepatnya mengurung diri). Ia sama sekali tak tahu kalau di luar kastel terdapat pemandangan alam yang amat indah. Kalau benar pulau ini adalah pulau buatan yang dibuat oleh keluarga Dominic, berarti hutan belantara yang tampak rindang dan lebat itu juga dirancang dan ditanami tumbuhan oleh tangan-tangan manusia.

Ia berjalan lurus dan menoleh ke kiri dan ke kanan. Mencari kesegaran biru laut di sebelah kiri dan memadukannya dengan hutan hijau tang pekat seperti dalam dongeng. Sepanjang ia hidup di Italia, belum pernah ia melihat tempat seindah ini. Tempat yang amat tenang dan damai. Kelihatannya....

“Agh!”

Saat ia masih asik berjalan menyusuri jalanan beraspal yang diapit tumbuhan pinus yang tinggi menjulang, kepalanya dijatuhi bunga pinus yang coklat kering. Sambil memegangi kepalanya, Meryn memungut bunga pinus kering yang menggelinding di atas jalan. Bunga pinus kering. Ia tak pernah ingat dirinya memegang bunga pinus kering seperti ini. Tapi rasa-rasanya bunga itu seperti familiar di ingatannya.

Hidup Meryn tak pernah lekang dari pengawasan keluarganya. Ayahnya, John Patrizia, yang sangat protektif itu tidak mengizinkan Meryn pergi ke tempat tanpa diawasi oleh dua orang bodyguard. Ia tak pernah berada di alam bebas seperti ini. Dan selalu hidup di rumah mewah keluarga Patrizia. Saat keluar rumah pun ia selalu diawasi.

Ia merasa hal itu wajar mengingat dirinya adalah anak tunggal dalam keluarganya. Meski ia tak begitu suka dengan hidup yang penuh kekangan seperti itu, ia tetap berusaha menerimanya karena ia tahu ayahnya hanya terlalu sayang dengannya. Dan, soal bunga pinus kering yang terasa familiar ini ... ia tidak yakin.

Sambil meneruskan jalannya, Meryn menggenggam bunga pinus kering itu. Lalu tak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat seekor harimau besar berjalan dari arah hutan rimba.

“Ha!”

Meryn terkejut setengah mati melihat hewan liar itu datang dari arah hutan. Bukannya ini pulau buatan? Kenapa ada hewan liar seperti harimau itu? Saat otaknya masih sibuk bertanya, harimau itu berjalan semakin mendekat. Pelan, Meryn memundur. Raungan harimau itu terdengar seperti ancaman. Meryn semakin takut. Sebelum ia diterkam hidup-hidup oleh harimau itu, ia berbalik badan dan berlari.

Justru karena ia berlari, harimau liar itu mengejarnya. Suara raungannya semakin keras. Meryn hanya bisa berlari sekencang yang ia bisa dan akhirnya tersandung bunga pinus kering yang berjatuhan di jalan.

“Aagh!”

DOORR!

Tubuh Meryn seketika meringkuk di atas jalan aspal mendengar suara tembakan dari arah depannya. Dan di depan sana, Orlando mengacungkan pistolnya, menembak mati harimau yang mengejar Meryn.

Orlando datang mendekat dan seketika menundukkan tubuhnya tepat di hadapan Meryn. Ia melihat darah mencucur keluar dari kedua kaki Meryn dan tangannya.

“Kamu berdarah,” kata Orlando panik. Ia langsung memasukkan pistolnya kembali ke saku jas. Lalu menggendong tubuh Meryn dengan kedua tangannya.

“Kamu nggak bilang di sini ada harimau,” sergap Meryn sambil menahan perih pada kedua kaki dan juga tangannya.

“Memangnya kapan aku bisa beri tahu? Setiap kali mendekat kamu pasti menampar, meludahiku, bahkan meninju.” Orlando berkata tegas sambil membawa tubuh Meryn menjauh dari hutan rimba yang dihuni oleh berbagai hewan liar dan juga primata.

Meryn terdiam. Tiba-tiba ia merasa bersalah kepada Orlando. Ini sangat aneh. Padahal lelaki itu telah membunuh keluarganya. Tapi kenapa ia merasa bersalah setelah bersikap kasar padanya?

“Kamu pantas diperlakukan seperti itu,” sanggah Meryn.

“Itu karena kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Nona Meryn.”

Ia diam menatap wajah tegas lelaki yang tengah menggendongnya ini. Garis rahangnya yang kuat, yang ditumbuhi rambut hitam pendek meliuk rapi. Bibir merah mudanya yang seksi. Hidungnya yang mancung. Juga manik matanya yang berwarna coklat pekat. Meryn menatap wajah tampan itu sambil memikirkan banyak tanda tanya.

Saat ini Orlando telah masuk melintasi gerbang. Lelaki itu terus berjalan dengan Meryn yang ada di gendongan. Berjalan masuk ke dalam kastel besarnya.

“Harusnya aku menikah dengan Henry. Dan kamu menghancurkan pernikahanku, menghancurkan hidupku. Bahkan mengurungku di tempat terpencil ini. Itu yang sebenarnya terjadi.” Meryn masih keras kepala.

Mata mereka bertemu setelah Meryn menyelesaikan kalimatnya. Keduanya saling bertatap.

“Kamu tidak tahu apa-apa tentang keluargamu, Meryn. Dan kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Orlando menegaskan sekali lagi.

“Bagaimana mungkin aku bisa percayai ucapan seorang mafia sepertimu? Kamu pembunuh berdarah dingin.” Meryn menimpali.

“Kamu tidak jauh beda dariku, Meryn.”

Meryn terdiam. Kedua matanya memicing.

“Apa maksudmu?”

Tanpa menjawab apa-apa, Orlando menjatuhkan tubuh Meryn ke atas ranjang tidur.

“Agh....” pekik Meryn saat tubuhnya dijatuhkan dengan kasar ke atas ranjang empuk.

Sambil menebah-nebah pakaian, Orlando menjelaskan, “Jangan ke luar dari area kastel sendirian. Di hutan ada banyak hewan-hewan liar yang bisa memangsamu sewaktu-waktu. Kalau ingin keluar jalan-jalan bilang saja ke pengawal yang berjaga di depan gerbang. Mereka akan menemanimu.”

“Aku muak dikawal,” cetus Meryn.

Cetusan itu membuat Orlando tersenyum menyeringai. Ia langsung mendudukkan pantatnya ke atas ranjang tidur Meryn.

“Kamu ingin aku yang temani?” tanya Orlando.

Seketika pandangan Meryn menaik. Mereka bertatap cukup lama. Meski Meryn tak menatapnya setajam tadi, tatapannya pada Orlando masih cukup sinis.

“Aku ingin kamu kembalikan aku ke rumah.” Meryn berkata tegas.

“Rumah? Rumah yang mana?” Orlando menyahut dengan seringaian.

Kening meryn mengernyit bingung. Ia mencurigai Orlando yang sepertinya tahu sesuatu tentang dirinya.

“Kamu tahu sesuatu tentangku, kan? Katakan! Di mana lagi rumahku selain rumah kediaman John Patrizia. Seumur hidup aku hanya tinggal di rumah itu,” jawab Meryn.

Dengan senyum seringaian yang belum pudar, Orlando membelai wajah Meryn. Ibu jarinya mengelus bibir merah milik Meryn, dan ingin sekali mengecupnya. Tapi ia tahu sekarang belum tepat waktunya.

“Aku Orlando Dominic, putra tunggal San Dominic, mafia paling sadis di daratan Italia. Mana mungkin aku membawa wanita asing ke tempat paling rahasia milik keluarga Dominic ini? Aku tidak sebodoh itu, Sayang. Aku tahu siapa kamu. Aku bisa ingat segala hal yang bahkan kamu sendiri tidak bisa ingat.” Lalu tangan Dominic mencengkeram rahang Meryn, membuat dagunya terangkat. Lelaki itu mendekatkan wajahnya ke pipi Meryn dan berbisik, “Aku tahu darah siapa yang mengalir dalam tubuhmu. Dan aku sudah mengawasimu sejak kau masih anak-anak. Kamu tidak akan bisa lepas dariku, Sayangku, Meryn ... De ... Luca. Kita sudah ditakdirkan bersama.”

“Siapa kamu sebenarnya, Orlando Dominic?” desus Meryn sementara cengkeraman tangan Orlando berubah menjadi belaian di wajahnya.

Lelaki itu tersenyum manis. “Harusnya kamu bertanya ‘siapa aku’, Sayang.”

Meryn hanya bungkam. Ia tak berani menanyakan siapa dirinya kepada seorang mafia yang telah mengincarnya sejak lama. Dan entah mengapa ia mulai takut akan kebenaran siapa dirinya sampai-sampai diculik oleh seorang mafia kejam dan dibawa ke pulau rahasia seperti ini.

Belaian tangan Orlando lepas saat lelaki itu beranjak berdiri. Ia merapikan pakaiannya. Lalu berucap, “Lukamu akan diobati oleh pelayan.” Dan ia pun keluar meninggalkan Meryn seorang diri di atas ranjangnya.

*

Terpopuler

Comments

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

semangat thor

2022-01-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!