Di saat suami istri itu sibuk membicarakan rencana mereka , tiba-tiba saja anak mereka pulang.
" pa mah,, kalian sedang membicarakan apa sih kok begitu senangnya? " tanya Arya .
Cristian Arya Satya Wijaya adalah putra dari Adi Satya dan Maharani Wijaya , dia putra tunggal di keluarganya dia memiliki dua orang kakak perempuan , Arya sangat pintar dan pekerja keras, dia bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahan milik suami dari kakak pertamanya.
Arya sudah memasuki usia tiga puluh tahun dalam waktu 3 hari mendatang. Arya memiliki rupa yang sangat tampan dengan alis tebal, hidung mancung dan bibir seksi serta tubuh atletis dan tinggi badan yang mencapai 180 cm membuat dia tak kalah dari seorang aktor terkenal .
Bagi Arya yang tampan dan berkarisma sangatlah muda baginya untuk mendapatkan wanita bahkan banyak wanita yang memimpikan untuk dekat dengan Arya namun sampai sekarang tidak ada satupun wanita yang mampu membuat hatinya luluh. tapi mulai dirinya mendengar cerita dari sang ibu tentang calon istrinya itu dia semakin penasaran dengan apa yang di ceritakan sang ibu kepadanya, dia mencari informasi tentang calon istrinya itu bahkan dia pun sering mengawasi calon istrinya dari jauh. padahal dia tak perlu sembunyi, dengan wajahnya itu dia bisa berkenalan dengan siapapun yang dia inginkan bahkan calon istrinya tapi Arya tidak mau melakukan itu dia ingin bertemu dan berkenalan secara resmi saat pertunangan mereka di lakukan. Dia berusaha menghargai ayah ibunya,karena Arya selalu percaya dengan keputusan orang tuanya adalah yang terbaik bagi nya dia akan menerima apapun yang sudah di putuskan kedua orang tuanya tapi kecuali untuk karirnya.
" ah sayang kamu juga sudah pulang nak? bagaimana pekerjaanmu hari ini, lancar ? " tanya Rani pada putranya
Arya hanya mengangguk .
" kalo begitu mama siapkan makan siang dulu yah " kata Rani sambil berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan .
" Arya kenapa kamu tak mau bekerja di perusahaan papa saja nak, dari pada kamu harus jadi karyawan biasa di kantor kakak ipar mu itu" kata Adi
" pa,, aku ingin mencapai kesuksesan dengan caraku sendiri, memulai dari bawah lebih menantang daripada hanya tinggal mengurus saja, terlebih lagi di perusahaan kakak ipar masih butuh banyak hal yang harus aku bantu karena perusahaan itu masih perlu berkembang sedang perusahaan ayah adalah yang terbaik negara ini bahkan sampai luar negeri , ayah banyak pengalaman serta banyak tenaga kerja yang profesional di bidangnya, di tambah lagi ada suami Nindy dia kan orang kepercayaan ayah , jadi ayah tak membutuhkan diriku" jawab Arya sambil duduk di sebelah Adi .
" kau selalu saja begitu" Adi mulai kesal.
Arya hanya tertawa melihat ayahnya yang kesal.
setelah selesai menyiapkan makanan Maharani memanggil suami dan anaknya untuk makan,
" Arya , tadi mama pergi kerumah calon istri mu untuk membahas tentang perjodohan kalian " kata Rani kepada putranya
" terus,, bagaimana tanggapan mereka ma ? " tanya Arya penasaran
" mereka setuju sayang , bagaimana dengan mu sayang? kalo mama bilang ke mereka setuju juga " jawab Rani
" ya baguslah kalo begitu, jika mama setuju berarti aku juga setuju ma, semuanya aku serahkan kepada mama dan papa saja, Arya yakin pilihan kalian adalah yang terbaik buat Arya " jelas Arya, setelah selesai makan siang bersama orang tuanya Arya bergegas ke kamarnya .
Arya duduk di kursi
" bagaimana kabar gadis itu? beberapa hari ini aku tak melihatnya di cafe, apa aku pergi kerumahnya saja yah,, ah tidak Arya , dia masih belum mengenalmu jika tiba-tiba kau datang ke rumahnya pasti nanti dia akan curiga ,, tapi aku khawatir tentang dirinya, emm,, begini saja aku kerumahnya tapi secara diam-diam ,, "
Arya bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah lima belas menitan dia keluar dan bersiap-siap pergi ke rumah gadis yang selalu ada di pikirannya itu.
" sayang, kamu sudah mau pergi lagi?" tanya Rani yang melihat anaknya sudah rapi sedang berjalan menuruni tangga
" iya mah, aku ada urusan dengan temanku" jawab Arya .
" oh gitu,, tapi pulangnya jangan malam-malam ya sayang " ucap Rani
" iya ma, aku pergi dulu iya " sambil mencium pipi Rani .
" huh dasar anak itu selalu saja bersikap kekanakan padahal dia sudah mau menikah " kata Rani sambil tersenyum .
Arya keluar dari dalam rumahnya dan memasuki mobil miliknya itu dia pergi menuju rumah gadis tersebut.
sesampainya di depan rumah gadis itu, dia menunggu sang gadis keluar dari rumahnya yang kecil itu tapi gadis itu tak kunjung muncul , setengah jam menunggu akhirnya gadis itu muncul, dia sedang menyapu teras rumahnya
" wah ,, rajin sekali dia " gumam Arya sambil terus memandang gadis tersebut yang tak lain adalah calon istrinya sendiri.
" eh , seperti nya dia sedang melihat ke arahku, aku harus segera pergi sebelum dia curiga " kata Arya sambil mengemudi mobilnya meninggalkan rumah Ranti .
di perjalanan pulang Arya terus saja memikirkan Ranti saat sedang menyapu tadi,
" dia gadis yang rajin, baik dan cantik , aku ingin segera menikah dengannya tapi apa dia akan menerima aku ini, umur kami terpaut sepuluh tahun ,, apakah dia mau dengan ku " batin Arya .
handphone Arya berbunyi,
" halo ma, ada apa?" tanya Arya.
" sayang tolong kamu nanti mampir ke rumah Bu Dewi iya , untuk mengajak putrinya besok ke rumah kita "
" tapi mah aku,, " belum selesai menjawab Rani sudah mematikan telepon
" balik lagi deh" gumam Arya
beberapa menit dia sudah tiba di rumah yang tadi ia kunjungi, dia pun turun dari mobil dan berjalan ke rumah tersebut
" kenapa sepi iya? mungkin dia sudah di dalam " pikir Arya
Arya mengetuk pintu, terbukalah pintu itu dia melihat Bu Dewi dan menyapanya sambil mencium punggung tangan calon mertuanya tersebut.
" eh,, apa ada ini? siapa anda ? tanya Bu Dewi .
" saya Arya Tante, saya di suruh mama menyampaikan bahwa besok Tante dan putri Tante di suruh datang ke rumah " jawab Arya sopan
" siapa nama orang tuamu?" tanya Dewi
" mama saya namanya Maharani dan ayah saya Adi Satya Tante , kalo gitu saya permisi pulang dulu Tan" jawab Arya
" eh tunggu nak, apa tidak masuk dulu ?" pinta Dewi .
Arya melihat sekeliling, dia mencari Ranti tapi tak terlihat . melihat gelagat Arya , Dewi pun tersenyum
" Ranti , sedang keluar saya suruh belanja, jika nak arya ingin bertemu Ranti bisa menunggunya sebentar lagi dia pasti pulang " kata Dewi, Arya menjadi malu
" tidak usah Tante, kalo begitu saya pulang dulu " pamit Arya dia kembali mencium tangan Dewi
" ahh ternyata dia calon mantuku, tidak salah Ranti menerima perjodohan ini" batin Dewi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Desi Mulyani
lanjut
2020-08-24
0
Vania surya
teruusss...
2020-08-24
0
Maria EKa Nova Ginting
sdh end blm y....pnasaran br baca dpn
2020-08-23
0