" Tapi kalau dia menolakku bagaimana?" Tanya tuan Dave
" Akhh... tidak ada salahnya aku mencoba." Ucap tuan Dave
Tuan Dave mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi dokter Agnes, sambungan pertama langsung di angkat oleh dokter Agnes.
" Hallo siapa ini?" Tanya dokter Agnes dengan nada lembut.
" Aku Dave, besok malam aku dapat undangan pernikahan, kamu mau menjadi pendampingku karena aku tidak enak kalau berangkat sendiri." Ucap tuan Dave penuh harap.
" Aduh maaf kak besok aku ada jadwal operasi." Ucap dokter Agnes
" Baiklah." Jawab tuan Dave
tut tut tut tut tut
Tanpa menunggu jawaban tuan Dave memutuskan sambungan komunikasi.
" Sudah ku tebak bakalan menolakku." Gerutu tuan Dave.
tok tok tok
" Masuk." Panggil tuan Dave sambil melanjutkan pekerjaan kembali.
ceklek
Sekretaris pribadi yang bernama Ida membuka pintu kemudian berjalan ke arah tuan Dave.
" Maaf tuan, ini beberapa dokumen yang sudah di selesai dikerjakan." Ucap Ida
" Letakkan saja di situ." Ucap tuan Dave sambil mengutak atik laptopnya.
" Baik tuan." Jawab Ida
( " Tuan sangat tampan, sejak pertama masuk kerja menjadi sekretaris aku sudah jatuh cinta tapi sayang tuan Dave tidak pernah melirikku sedikitpun. Aku tidak berani menggoda karena jika aku menggodanya maka resikonya aku di pecat. Jadi lebih baik seperti ini hanya bisa puas melihatnya siapa tahu suatu saat nanti tuan Dave menyukaiku." Harap Ida dalam hati ).
" Kenapa masih di sini?" Tanya tuan Dave dengan nada dingin.
Walau tuan Dave sibuk mengutak atik laptopnya tapi dirinya merasakan diperhatikan oleh seorang dan dirinya tahu kalau itu Ida sekretarisnya.
" Ma... maaf tuan." Jawab Ida tergagap karena habis melamun.
Ida membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu dan bersiap memegang handle pintu.
" Ida." Panggil tuan Dave sambil memeriksa dokumen dan jika benar tuan Dave menandatangani dokumen tersebut.
" Iya tuan." Jawab Ida sambil membalikkan badannya sambil tersenyum manis.
" Besok malam apakah ada acara?" Tanya tuan Dave dengan mata tertuju ke arah dokumen.
" Tidak ada tuan, memangnya ada apa tuan?" Tanya Ida dengan mata berbinar-binar.
( " Apakah tuan Dave mengajakku ke acara pernikahan?" Tanya Ida pada dirinya sendiri dalam hati ).
" Maukah besok menemaniku menghadiri acara pernikahan rekan bisnisku?" Tanya tuan Dave
" Tuan mengajakku?" Tanya Ida seakan tak percaya apa yang di dengarnya.
" Iya aku mengajakmu, kalau kamu tidak bisa tidak apa-apa." Jawab tuan Dave
" Saya bisa tuan, bisa sekali." Jawab Ida sambil tersenyum bahagia.
" Bagus, besok jam tiga siang pulang dan sore jam lima langsung ke salon dan butik Karen Angelina Alvonso nanti aku jemput." Ucap tuan Dave
" Baik tuan." Jawab Ida tersenyum bahagia
" Sekarang pergilah." Usir tuan Dave
" Baik tuan." Jawab Ida yang tidak henti - hentinya tersenyum bahagia.
( " Akhirnya tuan Dave mengajakku, harapanku menjadi kenyataan menemani tuan Dave ke acara pernikahan apalagi salon dan butik Karen Angelina Alvonso adalah salah satu aset kekayaan keluarganya selain perusahaan yang tersebar di mana-mana. Aku tidak sabar ingin menjadi nyonya Dave." Ucap Ida dalam hati sambil membuka handle pintu ).
Sepeninggal sekretarisnya tuan Dave menghentikan kegiatannya sambil menatap langit-langit ruangannya.
" Sebenarnya aku tahu dia suka padaku tapi dia tidak pernah menggodaku apakah aku harus membuka hatiku untuknya? Akhh... tidak aku masih suka sama Agnes. Walau Agnes sudah tiga kali menolakku tapi aku masih suka padanya." Ucap tuan Dave ).
Tuan Dave melanjutkan pekerjaannya kembali hingga tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya. Tuan Dave pulang seperti biasanya jam lima sore menuju kediaman orangtuanya.
Tuan Dave dan dokter Darren sebenarnya sudah mempunyai mansion dan apartemen sendiri tapi karena mommy Karen suka sedih kalau ke dua putranya tidak tinggal di rumahnya terpaksa dirinya dan dokter Darren tinggal bersama ke dua orang tuanya.
xxxxxxx
Acara Pernikahan Relasi Bisnis
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan sesuai apa yang dikatakan oleh tuan Dave, tuan Dave menjemput Ida di salon dan butik Karen Angelina Alvonso milik mommy Karen.
Tuan Dave keluar dari mobil dan berjalan ke arah salon dan butik Karen Angelina Alvonso dan di sambut oleh manager butik.
" Selamat malam tuan." Sapa manager butik.
Tuan Dave hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan memasuki butik tersebut dan melihat sekretarisnya sangat cantik dan seksi tapi di hatinya tidak ada desiran sedikitpun.
" Tuan Dave." Panggil Ida dengan suara menggoda dengan menggigit bibirnya.
" Ayo kita berangkat dan ingat jaga sikapmu." Perintah tuan Dave dengan nada dingin.
" Baik tuan." Jawab Ida
Tuan Dave membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi tanpa memperdulikan Ida dengan membukakan pintu mobil untuknya.
tinnnnnnnn
Tuan Dave yang sangat kesal mengklakson mobil membuat Ida sangat terkejut sambil mengusap dadanya. Tuan Dave membuka kaca mobil sambil menatap tajam ke arah Ida.
" Naik atau aku tinggal di sini." Ucap tuan Dave dengan nada dingin.
" Ba... baik tuan." Ucap Ida dengan nada gugup
Dengan wajah cemberut Ida masuk ke dalam mobil dan duduk di samping pengemudi.
" Sekali lagi aku tegaskan kamu hanya menemaniku untuk menghadiri acara pernikahan rekan bisnisku jadi jangan banyak berharap kalau aku menyukaimu, ingat itu." Ucap tuan Dave dengan nada dingin dengan wajah datar seperti biasanya.
" Baik tuan dan maafkan saya." Ucap Ida sambil menahan amarahnya.
" Satu lagi jika sampai di gedung jangan menyentuh tanganku karena aku tidak ingin tanganku tersentuh oleh wanita termasuk dirimu. Jadi tugasmu jika ada wanita yang mendekatiku dan menyentuhku kamu harus bisa menghalanginya." Ucap tuan Dave
" Tapi tuan ..." Ucapan Ida terpotong oleh tuan Dave.
" Kalau tidak bersedia maka.kamu aku turunkan di sini dan naik taksi." Ucap tuan Dave dengan nada dingin.
" Baik tuan." Jawab Ida pasrah
( " Sabar Ida, tuan Dave memang sulit ditaklukkan suatu saat dia pasti menyukaimu." Ucap Ida dalam hati ).
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi mereka berdua diam tanpa ada sedikitpun pembicaraan hingga lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di sebuah hotel bintang lima. Tuan Dave dan Ida langsung keluar dari mobil dan berjalan dengan santai menuju ke lobby hotel.
Mereka berjalan berdampingan tanpa menyentuh tangan sedikitpun sesuai perintah tuan Dave. Seperti yang diperkirakan tuan Dave banyak gadis yang ingin berkenalan dengan tuan Dave dan Ida dengan susah payah mengusir mereka secara halus yaitu setiap berjalan dirinya membawa gelas yang berisi anggur dan jika ada gadis atau wanita yang mengajaknya berkenalan dirinya pura-pura terjatuh dan mengenai gaun wanita itu.
" Aduh tuan masa setiap jalan bawa anggur terus dan menumpahkan minuman ke mereka yang ingin berkenalan dengan tuan." ucap Ida dengan nada pelan agar tidak terdengar orang lain
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
nichic
mimpi ketinggian
2022-05-15
0
tyasasih
lanjut
2022-01-09
0
Sumawita
Agnes kenapa sih bikin gedeg aja
2022-01-08
0