" Oh iya maaf kak aku lupa, apa tuan Dave homo? Biasanya para pria melihat tubuh polos gadis langsung diterkam?" Tanya Veni ceplas ceplos
" Kamu jangan sembarangan bica..." Ucapan Ida terpotong oleh bunyi suara bentakan tuan Louis.
" Ida, apa kamu ingin ikut di pecat?" Tanya tuan Louis tiba - tiba ke luar dari ruangan kerja.
" Maaf tuan Louis." Ucap Ida sambil menundukkan wajahnya.
" Kenapa kamu tidak pergi?" Tanya Louis tanpa memperdulikan ucapan Ida
" Maaf tuan kasih saya kesempatan ke dua, aku masih betah kerja di sini." Mohon Veni sambil berjalan mendekati tuan Louis.
" Sudah terlambat, seharusnya kalau niat untuk bekerja jangan ada pikiran untuk menggoda tuan Dave. Pikir pakai otak jangan pakai dengkul." Ucap tuan Louis tanpa menyaring kata-katanya sambil jari telunjuknya diarahkan ke kening Veni.
" Ida hubungi security jika wanita ini tidak pergi." Ucap tuan Louis sambil berjalan ke arah ruangan bosnya.
" Baik tuan Louis dan oh ya ini ada beberapa dokumen yang perlu di periksa." Ucap Ida sambil berdiri dan berjalan ke tuan Louis untuk memberikan beberapa dokumen termasuk dokumen yang tadi di bawa oleh Veni.
Tuan Louis menerima beberapa dokumen dari tangan Ida tanpa bicara sedikitpun kemudian berjalan ke ruangan kerja tuan Dave. Tuan Louis mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan terdengar suara sahutan dari balik pintu barulah tuan Louis membukanya.
" Duduklah Louis." Ucap tuan Dave sambil mengecek satu persatu dokumen yang menumpuk di meja kerjanya.
Terima kasih tuan." Jawab tuan Louis
" Seperti yang tadi aku ucapkan di rapat pemegang saham bahwa kamu selain jadi asistenku kamu juga menjadi wakil CEO jadi kalau ada acara penting yang tidak bisa aku hadiri bisa diwakilkan olehmu." Ucap tuan Dave.
" Sekali lagi terima kasih di beri kesempatan sebagai wakil CEO. Saya tidak akan melupakan kebaikan tuan Dave." Ucap tuan Louis.
" Orang tua kita bersahabat dan kita juga berteman sejak kecil. Kita jarang bertengkar dan saling membantu sama seperti ke dua orang tua kita karena itulah aku memberikan kesempatan padamu untuk menjadi wakil CEO dan semoga kamu tidak mengecewakan aku." Ucap tuan Dave.
" Tentu saja saya akan berusaha bekerja dengan keras dan tidak mengecewakan tuan Dave." Ucap tuan Louis dengan penuh keyakinan.
" Bagus, apa agenda kita saat ini?" Tanya tuan Dave
" Jam dua siang ada pertemuan di lobby hotel Santika dan oh ya tadi ibuku menghubungiku katanya mommy tuan Dave mau berangkat ke rumah sakit. Kalau boleh tahu mommynya tuan Dave sakit apa? dan apakah tuan Dave mau datang?" Tanya tuan Louis
" Kata Darren kemungkinan mommy hamil lagi makanya hari ini daddy menemani mommy dan karena itulah daddy tidak jadi menemaniku untuk memperkenalkan aku dengan para pemegang saham. Aku akan datang menemui mommyku di rumah sakit." Ucap tuan Dave.
" What??? mommy tuan hamil?" Tanya tuan Louis tidak percaya.
" Louis, kamu tahu umurku sudah dua puluh tahun dan lima tahun kemudian umurku sudah dua puluh lima tahun. Aku membayangkan ketika aku di minta tolong mommy, Dave tolong bawa jalan-jalan adikmu terus ketika aku mengajaknya jalan-jalan pasti orang bertanya kak anaknya sangat tampan atau kak anaknya sangat cantik karena mereka mengira kalau adikku dikiranya anakku. Ucap tuan Dave sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Benar juga sih tuan tapi jangan perdulikan perkataan orang lain tuan. Aku saja kadang meminta ibuku hamil lagi tapi yang ada kepalaku di jitak oleh ayah dan ibuku." Ucap tuan Louis jujur.
" Kenapa di jitak?" Tanya tuan Dave bingung
" Katanya lebih baik kamu itu nikah dan punya anak, aish nyebelin kalau sudah ngomong begitu." Gerutu tuan Louis
" Memangnya kamu tidak mau menikah?" Goda tuan Dave
" Belum ada yang cocok." Jawab tuan Louis
Tuan Dave hanya menganggukkan kepalanya sambil melanjutkan pekerjaannya.
" Ingatkan aku satu jam lagi untuk pergi ke rumah sakit." Perintah tuan Dave
" Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap tuan Louis
( " ***Baru kali ini tuan Dave bicaranya lebih panjang karena biasanya bicaranya sangat irit apa karena mommynya tuan Dave hamil makanya tuan Dave bicaranya bisa sangat panjang." Ucap tuan Louis dalam hati ).
( " Kenapa bicaraku bisa sangat panjang apa karena mommyku hamil makanya aku seperti ini tapi apa hubungannya?" Tanya tuan Dave pada dirinya sendiri dalam hati*** ).
Dave hanya menganggukkan kepalanya kemudian tuan Louis pergi meninggalkan tuan Dave di ruang kerjanya karena dirinya juga banyak pekerjaan.
( " Baru diomongin dalam hati eh sekarang irit lagi bicaranya." Ucap tuan Louis dalam hati ).
xxxxxxx
Di Tempat lain tepatnya di rumah sakit Karen Angela. Hari ini ada rapat pertemuan para dokter dan perawat sekaligus menyambut kedatangan beberapa dokter baru. Dokter Darren memperkenalkan dirinya sebagai pemilik rumah sakit Karen Angela. Setelah mengucapkan sepatah dua patah dokter Darren meminta dokter baru untuk memperkenalkan dirinya.
" Perkenalkan saya dokter Agnes Agatha Delano dan panggil saja dokter Agnes dan saya bekerja sebagai dokter bedah." Ucap dokter Agnes memperkenalkan dirinya.
" Perkenalkan saya dokter Angelina Federick dan panggil saja dokter Angel dan saya bekerja sebagai dokter umum." ucap dokter Angel memperkenalkan dirinya.
" Perkenalkan saya dokter Alexa Keyla Aberto dan panggil saja dokter Keyla dan saya bekerja sebagai dokter umum." Ucap dokter Keyla memperkenalkan dirinya.
" Perkenalkan saya dokter Airin Rachmi Santoso dan panggil saja dokter Airin dan saya bekerja sebagai dokter kandungan." Ucap dokter Airin sambil matanya tidak pernah berhenti menatap wajah tampan dokter Darren.
" Selamat bekerja buat semuanya dan sekali lagi ditekankan bahwa rumah sakit Karen Angela adalah rumah sakit yang menekankan kepentingan nyawa manusia dan apabila ada keluarga pasien yang tidak sanggup membayar jangan di paksa untuk membayarnya. Kalian semua tenang saja gajian kalian semua tetap di bayar full tanpa ada potongan apapun." Ucap dokter Darren dengan nada tegas.
" Apa ada yang ingin ditanyakan?" Tanya dokter Darren
" Saya dok." Ucap dokter Airin sambil mengangkat tangan kanannya.
" Silahkan." Ucap dokter Darren.
" Pertanyaan pertama bagaimana kalau pasien di operasi apakah tetap membayar atau tetap gratis, kalau gratis apakah rumah sakit ini tidak rugi dan pertanyaan ke dua jika sakit jantung dan sakit yang mengeluarkan biaya yang sangat besar apakah tetap gratis? Kalau semuanya serba gratis bisa-bisa rumah sakit sebesar ini mengalami kerugian besar dan bisa dipastikan di tutup." Ucap dokter Airin
brak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
tyasasih
lanjut
2022-01-06
0