" Belum." Jawab tuan Dave singkat
" Benarkah? tuan Dave pria tampan dan kaya pasti banyak wanita yang menyukai tuan Dave." Ucap Alena.
Tuan Dave hanya mengangkat ke dua bahunya membuat Alena bertambah penasaran.
( " Ya benar katamu tapi saat ini belum ada yang membuatku tertarik, hatiku masih terlalu sakit untuk membuka hatiku." Ucap tuan Dave dalam hati ).
" Memangnya kriterianya seperti apa?" Tanya Alena penasaran.
Tuan Dave lagi - lagi hanya mengangkat ke dua bahunya membuat Alena bertambah penasaran.
" Kenapa tidak di jawab?" Tanya Alena
" Jangan bicara pribadi aku tidak suka." Ucap tuan Dave akhirnya.
" Tapi..." Ucapan Alena terpotong oleh tatapan horor tuan Dave membuat Alena langsung menutup mulutnya.
Tuan Dave berjalan menemui rekan bisnisnya karena dirinya paling enggan mengobrol masalah pribadinya sedangkan Alena tetap mengikuti kemanapun tuan Dave pergi tapi tuan Dave tidak memperdulikan hal itu asalkan Alena tidak membicarakan hal pribadi.
" Hallo tuan Dave, siapa yang dibelakangmu?" Tanya rekan bisnisnya.
Tuan Dave hanya mengangkat ke dua bahunya dengan acuh.
" Hallo kenalkan saya Alena." Jawab Alena
" Hallo, cantik sekali kamu Alena." Puji pria tampan tersebut tapi lebih tampan tuan Dave.
" Terima kasih atas pujiannya." Ucap Alena sambil tersenyum manis.
" Apakah sudah mempunyai kekasih? atau jangan-jangan tuan Dave kekasih Alena?" Tanya pemuda tampan tersebut.
" Kak Dave.." Ucapnya terpotong oleh tatapan horor tuan Dave membuat Alena menelan salivanya.
" Kak Dave kenapa?" Tanya pemuda tampan tersebut sambil melirik sekilas tuan Dave.
" Kak Dave teman bisnis daddy dan mengenai kekasih aku belum punya." Jawab Alena
" Maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya pria tanpa tersebut.
" Aku..." Ucapan Alena terpotong oleh tuan Dave
" Silahkan dilanjutkan mengobrolnya aku ingin bertemu dengan adikku." Ucap tuan Dave sambil membalikkan badannya dan meninggalkan mereka berdua tanpa memperdulikan mereka berdua.
" Kak Dave." Panggil dokter Darren.
" Ya." Ucap tuan Dave singkat sambil berjalan ke arah adik kembarnya.
" Kapan berangkat ke negara A?" Tanya dokter Darren
" Besok, kenapa? Bukannya adik sudah tahu?" Tanya tuan Dave
" Hehehehe... iya sih kak." Ucap dokter Darren sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil melirik ke arah dokter Keyla.
" Ini kak, Keyla enam hari lagi juga mau ke negara A apakah kakak bisa memundurkan jadwalnya?" Tanya dokter Keyla.
" Kenapa mau pergi ke negara A?" Tanya tuan Dave.
" Aku juga mau kuliah lagi kak di negara A." Ucap dokter Keyla
" Maaf kakak tidak bisa karena perusahaan daddy di negara A ada masalah dan pagi-pagi kakak harus berangkat." Ucap tuan Dave menjelaskan panjang lebar.
" Baiklah kak, aku mengerti." Ucap dokter Keyla.
Tuan Dave hanya menganggukkan kepalanya dan tanpa sengaja tuan Dave melihat dokter Agnes sedang mengobrol dengan pria yang sama waktu dirinya bertemu di pesta pernikahan rekan bisnisnya dan reuni SMA membuat tuan Dave langsung memalingkan wajahnya dan menatap adiknya.
" Kakak pulang dulu mau mengecek apa ada yang kurang." Ucap tuan Dave.
" Aku temani kakak ya?" Ucap dokter Darren
" Tapi..." Ucapan tuan Dave terpotong oleh adiknya.
" Besok kakak kan pergi dan kita jarang bertemu jadi ijinkan adikmu menemani kakak berangkat." Ucap dokter Darren sambil menampilkan puppy eyes nya yang menjadi andalannya.
Tuan Dave menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju.
" Keyla, maaf aku ingin menemani kakakku." Ucap dokter Darren
" Baik kak, aku akan menemani ibu dan ayahku dulu." Ucap Keyla yang mengerti kalau kekasihnya sangat sayang pada kakak kembarnya.
" Terima kasih kamu selalu ngertiin kakak." Ucap dokter Darren sambil membelai rambut dokter Keyla dengan lembut.
" Iya kak." Jawab dokter Keyla sambil tersenyum
Dokter Darren melepaskan tangannya kemudian membalikkan badannya dan berjalan dengan langkah lebar karena kakaknya sudah jalan duluan meninggalkan dirinya.
" Kakak... hosh... hosh... Jalannya bisa pelan tidak kak." Protes dokter Darren sambil mengatur nafasnya.
" Lama." Jawab tuan Dave singkat sambil masuk ke dalam mobil.
" Aish kakak nyebelin." Gerutu dokter Darren.
" Biarin." Jawab tuan Dave singkat lagi.
" Kak." Panggil dokter Darren.
" Hmm.." Jawab tuan Dave berupa deheman
" Bisa tidak kak kalau bicaranya jangan sering irit." protes dokter Darren.
" Tergantung." Ucap tuan Dave
" Aish kakak nyebelin." Ucap dokter Darren dengan wajah cemberut
" Pffftttt hahahaha... kamu mirip mommy kalau lagi ngambek." Ucap tuan Dave sambil tertawa lepas.
" Nah gitu donk kak bicaranya agak banyakkan masa sepatah dua patah doank tapi paling banyak satu patah." Ucap dokter Darren.
Tuan Dave langsung mendadak diam dan menatap tajam ke arah adik kembarnya.
" Aish kakak, wajah tampanmu jadi serem kalau seperti itu." Gerutu adiknya.
Tuan Dave mengacak rambut dokter Darren menggunakan tangan kirinya karena tangan kanannya digunakan untuk memegang stir kemudi.
" Kak, kenapa sih kuliah lagi?" Ucap dokter Darren dengan wajah sendu
" Memangnya kenapa?" Tanya tuan Dave
" Sepi tahu kak kalau kakak pergi, tidak bisa seperti ini." Ucap dokter Darren
" Kalau kamu menikah tidak bakalan sepi." Ucap tuan Dave
" Aku akan menikah jika kakak sudah menikah." Ucap dokter Darren
" Bagaimana jika kakak tidak menikah? apakah kamu juga tidak akan menikah?" Tanya tuan Dave
" Kok kakak bicaranya begitu?" Tanya dokter Darren dengan nada terkejut.
cittttt
Tiba-tiba tuan Dave mengerem mobilnya secara mendadak. Tuan Dave menahan tubuh dokter Darren agar wajahnya tidak menyentuh dasboard mobilnya.
" Ada apa sih kak?kok ngerem mobil mendadak?" Omel dokter Darren
" Lihat di depan." Ucap tuan Dave.
Dokter Darren menatap ke arah depan dan melihat enam pria menghadang mobil mereka sambil membawa senjata tajam.
" Siapa mereka?" Tanya dokter Darren dengan nada terkejut.
" Aku tidak tahu." Jawab tuan Dave sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi anak buahnya.
" Kak mereka ke sini kita lawan mereka saja kak." Ucap dokter Darren.
" Ok." Jawab tuan Dave singkat sambil menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya.
Tuan Dave dan dokter Darren keluar dari mobil sambil menatap tajam ke arah mereka.
" Siapa kalian!!!" Teriak tuan Dave
" Waw... kalian kembar... siapa yang namanya tuan Dave?" Tanya salah satu pria tersebut tanpa menjawab pertanyaan tuan Dave.
" Aku tuan Dave, siapa kalian?" Tanya tuan Dave
" Kalau begitu kamu pergilah karena aku hanya membutuhkan kematian tuan Dave." Ucap salah satu pria sambil mengusir dokter Darren.
" Cih... aku tidak akan pergi dari sini, siapa kalian?" Tanya dokter Darren dengan nada satu oktaf mengulangi perkataan kakak kembarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Sumawita
Cari mati aja
2022-01-10
0