" Baiklah kalau kamu tidak takut mati, aku orang suruhan seseorang tapi sayang dia tidak menyebutkan namanya. Serang mereka dan bunuh cepat!!!" Teriak pria itu yang dipastikan sebagai pimpinannya.
Tuan Dave dan dokter Darren langsung menyerang mereka begitu pula sebaliknya. Tuan Dave dan dokter Darren yang bisa bela diri dengan lincah berhasil menghindar dan memukul balik dan menendang hingga satu persatu mereka roboh dengan kondisi badannya babak belur.
Setengah jam berkelahi akhirnya ke enam pria itu berhasil dikalahkan.
" Siapa yang menyuruhmu?" Tanya dokter Darren
" Aku tidak tahu." Ucap pemimpinnya.
duag
" Akhhhhh...." Teriak pemimpin tersebut
" Siapa!!!" Bentak tuan Dave sambil menendang salah satu kakinya.
" Aku tidak tahu." Ucap pemimpin itu sambil meringis menahan rasa sakit.
" Akhhhhh..." teriak pemimpin itu kembali
Tuan Dave menginjak salah satu tangan pemimpin itu membuat berteriak kesakitan. Tiba-tiba ponsel milik tuan Dave berdering.
" Darren angkat ponsel kakak." Perintah tuan Dave sambil memberikan ponselnya.
" Baik." Jawab dokter Darren sambil menerima ponsel milik kakak kembarnya.
" Daddy telepon." Ucap dokter Darren
" Angkatlah." Jawab tuan Dave
Dokter Darren menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan ponselnya ke telinganya.
" Hallo dad." Panggil dokter Darren sambil membalikkan badannya dan berjalan agak menjauh dari tempat itu.
" Lho kok Darren? Kemana kakak kembar..." ucapan daddy David terhenti karena mendengar putra sulungnya berteriak.
" Sekali lagi aku tanyakan siapa yang menyuruhmu!!" Bentak tuan Dave dengan suara yang menggelegar.
" Aku tidak tahu." Jawab pemimpin tersebut.
" Akhhhhh..." Teriak pemimpin itu kembali.
" Darren, ada apa?" Tanya daddy David dengan nada setengah panik.
" Itu dad, tadi mobil kami di hadang enam pria bersenjata katanya ada orang suruhan ingin membunuh kak Dave." Ucap dokter Darren
" Apa?? Sekarang dimana kalian??" Ucap daddy David dengan nada terkejut
" Kami di jalan xxxxxxx." Ucap dokter Darren
tut tut tut tut tut
Daddy David langsung memutuskan ponselnya secara sepihak dan dokter Darren membalikkan badannya berjalan ke arah kakaknya. Dokter Darren melihat salah satu dari mereka perlahan mengeluarkan pisau dan bersiap untuk di lempar ke arah tuan Dave.
Dokter Darren melihat kakaknya dalam bahaya tanpa berpikir panjang ponsel milik kakaknya di lempar ke arah salah satu mata penjahat tersebut.
duak
" Akhhhhh... sakit!!!" Teriak pria itu sambil melepaskan pisaunya dan langsung memegang matanya yang mengeluarkan darah segar bekas lemparan ponsel yang tepat sasaran membuat ponsel mahal milik tuan Dave langsung rusak parah.
Tuan Dave memalingkan wajahnya ke arah pria itu kemudian menatap ponsel miliknya rusak parah dan tidak lama menatap ke arah adik kembarnya.
" Darren, ponsel kakak." Ucap tuan Dave naik satu oktaf.
" Maaf kak terpaksa tidak ada pilihan lain hanya ponsel itu yang bisa aku gunakan karena pria itu ingin melempar pisau ke arah kakak." Ucap dokter Darren beralasan.
" Si*l banyak data penting di ponselku." Ucap tuan Dave sambil memalingkan wajahnya ke arah pria yang masih meringis menahan rasa sakit yang teramat sangat.
duag
" Akhhhhh... sakit!!!" Teriak pria itu sambil memegang perutnya karena di tendang oleh tuan Dave
duag
" Akhhhhh... sakit!!!" Teriak pria itu lagi sambil berusaha melepaskan kaki kanan tuan Dave karena menginjak tangan kanannya.
" Ini akibat ulahmu yang ingin melempar ku dengan pisau dan membuat ponselku rusak." Ucap tuan Dave dengan matanya menatap tajam ke arah pria tersebut sambil menekan kakinya.
Pria itu berteriak meminta ampun membuat dokter Darren tidak tega.
" Kakak sudah, pria itu sangat kesakitan." Ucap dokter Darren
" Tidak kakak masih kesal dan juga kakak ingin tahu siapa yang menyuruh mereka untuk membunuhku." Ucap tuan Dave
Tidak berapa lama tangan pria itu berbunyi tanda kalau tulang tangannya retak barulah tuan Dave melepaskan kakinya yang tadi menginjak tangan kanan pria itu.
" Kak, dia kan jadi cacat." Ucap dokter Darren
" Aku tidak perduli." Ucap tuan Dave
" Dave, Darren." Panggil daddy David
" Daddy." Panggil mereka serempak
" Kalian tidak apa-apa?" Tanya daddy David sambil memeluk ke dua putranya.
" Kami tidak apa-apa dad." Jawab mereka serempak sambil membalas pelukan daddy David.
" Kita jemput mommy setelah itu kita pulang ke mansion." Ucap daddy David.
" Baik dad." Jawab ke dua putra kembarnya dengan patuh.
" Bawa mereka semua ke markas." perintah daddy David memerintahkan ke enam bodyguardnya.
" Baik tuan." Jawab mereka serempak
Daddy David, tuan Dave dan dokter Darren masuk ke dalam satu mobil dan kembali ke gedung pernikahan.
" Kenapa tadi mommy tidak ikut dad?" Tanya tuan Dave
" Tadi mommy mau ikut tapi daddy melarangnya dan meminta tolong om Han dan tante Sandra untuk menjaga mommy?-." Ucap daddy David menjelaskan.
Tuan Dave dan dokter Darren hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
" Sebenarnya siapa mereka?" Tanya daddy David
" Tidak tahu dad, tadi aku tanya katanya mereka orang suruhan seseorang tapi sayang dia tidak menyebutkan namanya." Ucap tuan Dave menjelaskan.
" Kurang aj*r siapa yang berani melakukan ini padamu." Ucap daddy David sambil menahan amarahnya.
" Ya ampun aku lupa ponselku, daddy tolong bilang salah satu bodyguard untuk mengambil ponselku yang rusak." Ucap tuan Dave
" Memangnya kenapa dengan ponselmu?" Tanya daddy David
" Daddy telepon dulu nanti aku cerita." Ucap tuan Dave
" Baiklah." Jawab daddy David
Daddy David mengeluarkan ponselnya dan menghubungi anak buahnya setelah selesai berkomunikasi daddy David menyimpan kembali ponselnya.
" Ceritakan. " Ucap daddy David penasaran.
" Darren ceritakan." Perintah tuan Dave
" Kok kakak yang tidak cerita saja ke daddy." Protes dokter Darren.
" Kamu kan yang lebih tahu detail kejadiannya." Ucap tuan Dave beralasan.
" Ceritakan Darren jangan bikin daddy penasaran." Ucap daddy David.
" Pas daddy selesai menutup telepon, Darren membalikkan badannya dan melihat salah satu dari mereka ingin melempar pisau ke arah kak Dave karena Darren hanya membawa ponsel milik kakak ya sudah Darren lempar saja ke arah matanya pakai ponsel kakak." Ucap dokter Darren menjelaskan.
" Berarti orang itu menginginkan nyawamu Dave." Ucap daddy David
" Sepertinya begitu dad, tapi siapa orang yang menginginkan nyawaku?" Tanya tuan Dave.
" Kemungkinan rival bisnismu atau salah satu dari pegawai yang dendam padamu. Adakah selama ini kamu menyinggung salah satu dari mereka?" Tanya daddy David
" Dave tidak pernah merasa menyinggung perasaan mereka." Ucap tuan Dave.
" Kamu pikirkan sekali lagi dan mulai sekarang dan seterusnya kalian berdua pergi sambil membawa bodyguard." Ucap daddy David.
" Tapi dad...." Ucapan mereka berdua terpotong oleh daddy David.
" Daddy tidak menerima penolakan." Ucap daddy David yang tidak suka menerima penolakan.
" Baik dad." Jawab tuan Dave dan dokter Darren dengan nada patuh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Sumawita
Lanjut
2022-01-10
0