" Delapan minggu atau dua bulan, kondisi janinnya sehat dan usahakan dikurangi aktifitas yang berat-berat." Ucap dokter kandungan sambil meletakkan stick pada tempatnya.
" Baik dok." Jawab mommy Karen sambil bangun dari ranjang dan di bantu oleh suaminya.
" Saya akan berikan vitamin dan penguat kandungan." Ucap dokter kandungan.
" Terima kasih dok." Jawab mommy Karen
" Ada yang perlu ditanyakan tuan dan nyonya?" Tanya dokter kandungan.
" Apa kami bisa melakukan hubungan suami istri setiap hari?" Tanya daddy David
" Auch mommy sakit." Ucap daddy David berpura-pura sakit padahal dirinya tidak merasakan sakit sedikitpun sambil berpura-pura mengelus pinggangnya yang di cubit oleh istrinya.
" Kalau bisa dikurangi tuan karena kandungannya masih lemah apalagi kalau setiap hari bisa membahayakan janin dan istri tuan." Ucap dokter kandungan sambil tersenyum.
" Terima kasih atas informasinya dok." Ucap mommy Karen yang sebenarnya sudah tahu jawabannya karena dirinya dulu juga seorang dokter.
" Ada yang ditanyakan lagi?" Tanya dokter kandungan
" Tidak ada dok, sekali lagi terima kasih dok." Ucap mommy Karen sambil berdiri begitu pula dengan daddy David.
Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut dan melihat ke dua putranya sedang mengobrol.
" Bagaimana hasilnya mom, dad?" Tanya tuan Dave dan dokter Darren serempak.
" Positif, kembar dua." Ucap mommy Karen sambil tersenyum
" What??" Teriak ke dua putranya serempak.
" Aish, bikin mommy kaget." Ucap mommy Karen sambil mengusap-usap dadanya
" Dave, Darren." Ucap daddy David sambil tersenyum tapi matanya menatap tajam.
" Maaf mommy, daddy." Ucap tuan Dave dan dokter Darren serempak
" Apa kalian tidak suka mempunyai adik lagi?" Tanya mommy Karen dengan mata memerah.
" Kami senang kok mom." Jawab tuan Dave
" Tidak mommy, kami sangat senang hanya saja tadi kami kaget." Ucap dokter Darren
" Syukurlah kalau kalian suka." Ucap mommy Karen.
" Mommy, Dave mau ke toilet dulu ya dan jangan pergi dulu Dave akan menemani mommy dan daddy pulang." Pamit tuan Dave
" Ok." Jawab mommy Karen
Tuan Dave berjalan ke arah toilet sambil mengutak atik ponselnya tanpa melihat jalan.
bruk
grep
" Akhhhhh..." Teriak seorang dokter nyaris terjatuh tapi tuan Dave menahan tubuh dokter tersebut agar tidak terjatuh dengan cara memeluknya begitu pula sebaliknya.
deg
deg
deg
deg
Jantung tuan Dave dan dokter tersebut berdetak kencang terlebih pandangan mata mereka berdua saling mengunci dan tidak berapa lama tuan Dave menatap bibir seksi dokter tersebut dan ingin merasakannya.
" Maaf tuan Dave." Ucap dokter tersebut sambil melepaskan pelukannya.
" Oh iya." Ucap tuan Dave tersadar dari pikiran mesumnya.
" Dokter Agnes." Sambung tuan Dave
" Iya, ada apa tuan Dave?" Tanya dokter Agnes sambil tersenyum manis.
" Tidak ada apa-apa hanya memastikan kalau kamu dokter Agnes." Jawab tuan Darren
" Panggil saja Agnes." Jawab dokter Agnes
" Ok, panggil juga Dave jangan memakai kata tuan." Ucap tuan Dave
" Tidak sopan kalau memanggil nama bagaimana kalau kak Dave?" Tanya dokter Agnes
" Tidak apa-apa dari pada di panggil tuan." Ucap tuan Dave.
" Pffftttt.." dokter Agnes menahan tawa.
Entah kenapa tuan Dave sangat senang melihat tawa dokter Agnes membuatnya merasa nyaman.
" Ada yang lucu?" Tanya tuan Dave
" Sebentar." Ucap dokter Agnes
Dokter Agnes mendekati tuan Dave dan ke dua tangannya di arahkan ke dasi tuan Dave untuk dibetulkan kemudian merapikan jasnya membuat jantung tuan Dave berdetak kencang kembali.
" Nah inikan bertambah tampan." Ucap dokter Agnes sambil tersenyum manis.
" Memangnya tadi kenapa?" Tanya tuan Dave
" Tadi dasinya agak miring dikit dan jasnya agak berantakan." Ucap dokter Agnes menjelaskan.
" Sepertinya kamu sudah terbiasa melakukan ini?" Tanya tuan Dave dengan nada cemburu.
" Aku hanya melihat mommyku suka membantu daddy memakaikan pakaian kerja dan juga memakaikan dasi." Jawab dokter Agnes.
Tuan Dave tersenyum dan bernafas lega, hatinya sangat bahagia diperhatikan selain mommynya.
" Oh ya maaf aku harus pergi hari ini ada jadwal operasi." Ucap dokter Agnes.
" Ok, aku juga mau ke toilet." Ucap tuan Dave
" Ok, bye." Pamit dokter Agnes sambil melambaikan tangannya kemudian berjalan ke arah samping karena di depannya ada tuan Dave.
Tuan Dave berjalan ke arah toilet dengan langkah lebar mengingat dirinya sudah lama mengobrol. Setelah selesai melakukan panggilan alam tuan Dave kembali lagi berjalan menemui ke dua orang tuanya
" Kok tumben lama kak? kasihan daddy sudah lumutan nungguin kakak." Ucap dokter Darren mengusili daddy David.
bugh
" Auch daddy sakit.. mommy... Daddy nakal." adu tuan Dave sambil mengusap bahunya.
bugh
" Auch daddy sakit.. mommy... Daddy nakal." adu dokter Darren sambil mengusap bahunya.
" Auch mommy, kenapa daddy di jewer?" Protes daddy David.
" Salah siapa daddy memukul ke dua putra kita yang tampan." Ucap mommy Karen sambil matanya mendelik sambil melepaskan tangannya yang menjewer suaminya.
" Habis Dave lama ditungguin bikin daddy kesal sudah gitu Darren juga ngatain daddy lumutan." Ucap daddy David.
" Maafkan Dave dad." Ucap tuan Dave
" Maafkan Darren dad." Ucap dokter Darren
" Mommy, memang daddy tidak tampan lagi ya?" Tanya daddy David
" Kata siapa?" Tanya mommy Karen
" Itu tadi bilang kalau ke dua putra kita yang tampan berarti daddy tidak tampan ya?" Tanya daddy David dengan wajah di tekuk.
Tuan Dave dan dokter Darren menahan tawa melihat daddynya cemberut seperti anak yang tidak di kasih permen.
" Mommy, tuh ke dua putra kita lagi menahan tawa, sepertinya mau menertawakan daddy." Adu daddy David.
" Dave, Darren." Ucap mommy Karen.
" Hehehehe..." Tawa ke duanya.
" Kalau ke dua putra kita tampan tapi kalau daddy sangat tampan." Ucap mommy Karen
cup
" Terima kasih mommy." Jawab daddy David sambil mengecup bibir istrinya singkat.
" Daddy malu di lihat orang." Ucap mommy Karen.
" Dik, kakak antar mommy dan daddy pulang dulu ya? setelah itu kakak langsung kembali ke kantor." Ucap tuan Dave sengaja mengalihkan pembicaraan karena melihat daddynya sangat bucin terhadap istrinya.
" Ok kak, hati-hati di jalan." Ucap dokter Darren.
" Mommy dan daddy juga hati-hati di jalan." Ucap dokter Darren sambil mengecup punggung tangan mommy Karen dan daddy David bergantian.
" Ok hati-hati." Ucap ke tiganya serempak.
" Dave, dari tadi mommy dan daddy tidak melihat Louis, memang Louis kemana?" Tanya mommy Karen.
" Di kantor lagi ada banyak pekerjaan makanya Louis jalan duluan." Ucap tuan Dave menjelaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
gulla li
jangankan dokter kandungannya, aku yang bacanya justru ketawa 🤣
2022-03-09
1
gulla li
jangankan dokter kandungannya, aku yang bacanya justru ketawa 🤣
2022-03-09
0
Kere Melarat
Dave => agnes
Daren => keyla
Lous => angel
Pasti alur jodohnya bgtu, iya kan thor?
2022-01-14
4