Di Pecat

Setelah berbicara resepsionis langsung berbalik badan dan berjalan dengan cepat ke arah tempat kursinya di mana dirinya bekerja sebagai resepsionis karena dirinya tidak mau di pecat. Semua para pegawai wanita yang tadi bergosip langsung membubarkan diri karena hanya perusahaan inilah gaji mereka paling tinggi dari pada perusahaan lain namun ada beberapa pegawai wanita yang cantik dan seksi penasaran dan ingin Dave menjadi kekasihnya atau menjadikannya sebagai teman seranjangnya asalkan bisa hidup mewah.

" Aku masih penasaran dengan tuan Dave." Ucap salah satu wanita itu

" Veni... Veni... memang kamu cantik tapi tahu tidak pernah ada karyawati yang menggodanya tapi yang ada dia di pecat dan tidak di terima kerja di manapun." Ucap temannya.

" Aku sangat cantik dan sangat seksi Siska, tidak ada yang bisa menolak pesonaku." Ucap Veni percaya diri.

" Terserah kamu aja." Jawab Siska sambil melanjutkan pekerjaannya.

" Kak Bella mau ke mana?" Tanya Veni pada pegawai seniornya.

" Oh ini mau nganter dokumen ke tuan Dave, kenapa?" Tanya temannya

" Biar aku saja yang mengantar." Ucap Veni

" Baiklah, tolong antar karena pekerjaanku masih banyak." Jawab Bella sambil memberikan dokumen ke Veni.

" Ok siap." Jawab Veni sambil tersenyum bahagia sambil menerima dokumen tersebut.

" Terima kasih." Jawab Bella sambil berjalan ke arah meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Veni berjalan dengan angkuh memasuki pintu lift. Veni menekan tombol lantai paling atas yaitu lantai dua puluh lima.

Ting

Pintu lift terbuka Veni pun keluar dari pintu lift dan melihat sekretaris tuan Dave sedang duduk mengerjakan dokumen.

" Hallo kak Ida." Panggil Veni

" Hallo Ven, ada yang bisa aku bantu?" Tanya Ida

" Ini aku mau mengantar dokumen buat tuan Dave." Ucap Veni sambil menunjukkan dokumen.

" Taruh di mejaku saja, tuan Dave sedang meating bersama para pemegang saham." Ucap Ida.

" Tidak deh, aku tunggu saja karena dokumen ini penting banget." Jawab Veni beralasan sambil duduk di kursi berhadapan dengan Ida hanya dibatasi oleh meja.

" Sepertinya lama, kalau kamu mau menunggu terserah tapi maaf aku tidak bisa mengajakmu mengobrol karena kerjaanku lagi banyak." Ucap Ida yang masih sibuk mengutak-atik laptopnya.

" Ok. Tidak masalah." Jawab Veni

" Oh ya satu lagi jangan ada pikiran untuk menggoda tuan Dave kalau tidak ingin di pecat dengan tidak hormat dan tidak di terima di manapun kamu bekerja." peringat Ida.

" Ya." Ucap Veni berbohong

( " Cih, aku yakin sekali tuan Dave pasti tertarik dengan tubuh polosku." Ucap Veni dalam hati penuh percaya diri ).

Veni menatap sekeliling ruangan karena merasa bosan Veni mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan-pesan dari temannya.

( " Aduh Veni, apakah kamu tidak tahu kalau perbuatanmu seperti ini bisa membuat tuan Dave marah dan bisa-bisa kamu di pecat karena tuan Dave tidak suka melihat pegawainya bermalas-malasan." Ucap Ida dalam hati ).

Dua Jam Kemudian

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya sudah dua jam Veni menunggu hingga pintu ruangan rapat terbuka tuan Dave keluar dan diikuti oleh Louis asisten setianya barulah semua para pemegang saham keluar sedangkan Veni belum menyadari kalau tuan Dave dan Louis menatap tajam ke arah Veni sedangkan Veni sedang asyik mendengarkan lagu menggunakan headset bluetooth melalui ponselnya.

Ida yang melihat pintu ruangan rapat terbuka langsung berdiri dan menunduk hormat.

" Selamat pagi tuan Dave dan tuan Louis." Sapa Ida dengan nada sopan.

Ida menatap tuan Dave menatap ke arah samping dirinya dengan wajah seperti menahan rasa amarah membuat Ida melirik kemana arah tatapan tuan Dave dan ternyata matanya menatap ke Veni yang sedang asyik menggerak-gerakkan kepalanya dan ke dua tangannya mengikuti lagu yang di dengarnya.

" Ssttt Veni.." Panggil Ida sambil menggoyangkan tubuh Veni.

" Ada apa sih." Omel Veni karena dirinya kesal kesenangannya di ganggu oleh Ida.

" Tuan Dave menatapmu." ucap Ida dengan suara pelan.

Veni sangat terkejut dan langsung berdiri kemudian menundukkan kepalanya tanda hormat.

" Selamat pagi tuan Dave dan tuan Louis." Sapa Veni

" Nona, ikut saya." Ucap Louis sambil berjalan ke arah ruangannya.

Tuan Dave berjalan dengan angkuh menuju ke ruangan kerja tanpa menjawab ucapan Ida dan Veni.

" Tuan Dave, tunggu ini ada dokumen untuk tuan." Ucap Veni tanpa memperdulikan ucapan tuan Louis

Veni berlari ke arah tuan Dave dan Veni dengan sengaja menjatuhkan diri di depan tuan Dave. Tuan Dave yang mengetahui trik Veni dengan sengaja menghindar ke arah samping.

bruk

" Akhhhhh..." Teriak Veni

Veni yang melihat tuan Dave menghindar darinya tidak bisa menghentikan tubuhnya alhasil dirinya terjatuh dan bibirnya mencium lantai granit membuat bibir Veni mengeluarkan darah segar sedangkan tuan Dave tidak memperdulikan dan meneruskan langkahnya menuju ke ruangan kerja.

brak

Tuan Dave membanting pintu dengan kencang tanda dirinya sangat marah. Tuan Louis sekaligus asisten kepercayaan tuan Dave mengerti kalau tuan Dave sedang marah dengan sikap Veni.

" Ida, hubungi manager HRD untuk memecat Veni dan tidak di terima di manapun dia bekerja." Perintah tuan Louis sambil membalikkan badannya dan meninggalkan mereka berdua.

" Baik tuan Louis." Jawab Ida.

" Tuan Louis, kenapa saya di pecat? apa salah saya?" Tanya Veni sambil berusaha berdiri dan menahan rasa sakit pada bibir, tubuh dan ke dua kakinya.

Ida yang tidak tega melihat Veni membantunya untuk berdiri dan duduk di kursinya.

" Veni, sebelum kamu juga ada seperti kamu karyawati bagian pemasaran sangat tergila-gila dengan tuan Dave tapi yang ada sebelum mendekati tuan Dave dirinya di pecat tidak hormat tanpa uang pesangon." Ucap Ida menjelaskan.

" Tapi aku tidak menyangka tuan Dave begitu dingin dan tidak punya perasaan." Ucap Veni.

" Memang seperti itu sebelumnya ada sekretaris yang sangat cantik dan sangat seksi dengan beraninya membuka seluruh pakaiannya hingga polos tanpa sehelai benangpun di dalam ruangan tuan Dave tapi yang ada tuan Dave menghubungi security untuk mengusirnya. Sekretaris itu sangat malu dan berusaha memakai pakaian dengan cepat dan pergi dari ruangan tuan Dave bersama security. Sekretaris itu pun di pecat dan tidak di terima dimanapun dia akan bekerja." Ucap Ida

" Kenapa kamu tidak bilang?" Tanya Veni dengan nada kesal.

" Akukan sudah bilang jangan ada pikiran untuk menggoda tuan Dave kalau tidak ingin di pecat dengan tidak hormat dan tidak di terima di manapun kamu bekerja. Sekarang terbuktikan perkataanku." Ucap Ida

Terpopuler

Comments

nichic

nichic

ud dibilang koq, kmu aj yg ga perduli & msh nekad

2022-05-15

1

Sumawita

Sumawita

Dave sebelas dua belas sama Daddy David

2022-01-06

0

tyasasih

tyasasih

lanjut

2022-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Lima Menit Lagi
3 Sangat tampan tapi sangat dingin
4 Di Pecat
5 Gratis
6 Dokter Darren
7 Kembar Dua
8 Pertemuan Pertama Dokter Agnes Dengan Tuan Dave
9 Satu Keluarga
10 Bikin Cemilan
11 Pasangan kekasih
12 Penolakan
13 Tuan Dave dan Ida
14 Tuan Dave dan dokter Darren
15 Tuan Dave dan Dokter Agnes
16 Tuan Dave dan dokter Darren
17 Daddy kok nangis?
18 Pernikahan Tuan Louis dan Dokter Angel
19 Kalian Kembar
20 Daddy tidak menerima penolakan
21 Cerita masa lalu daddy
22 Pergi dari tempat terkutuk ini
23 Kesedihan dokter Darren
24 Ida
25 Kamu bisa pecat dia?
26 Lina
27 Cemburu
28 Kamu kuliah?
29 Berarti anda yang memberikan asi pada putraku Dave?
30 Inez
31 Keyla kecelakaan
32 Lebih Sensitif
33 Dokter Agnes dan dokter Darren
34 Dokter Agnes
35 Hamil
36 Dokter Agnes
37 Dokter Agnes dan dokter Darren
38 Dokter Agnes dan dokter Darren
39 Dokter Darren dan dokter Agnes
40 Bertemu Rendi
41 Ingat Pulang
42 Dokter Agnes
43 Rena
44 Karma Ibu Tiri dan Adik Tiri
45 Karma Rena
46 Bimbang
47 Taruhan
48 Menikah
49 Mommy Sandra dan daddy Federick
50 Keyla
51 Mansion daddy Federick
52 Reno dan Rena
53 Rena Bebas
54 Apakah kakak boleh menciummu?
55 Jodoh untuk adikku
56 Tuan Dave dan Dokter Agnes
57 Tuan Dave
58 Pengantin Pengganti
59 Kenapa kamu membohongi mommyku?
60 Kebahagiaan Dave
61 Tuan Dave dan dokter Agnes
62 Kematian Reno
63 Hanya Mimpi
64 Sudah Selesai
65 Tidak Ada Muka
66 Tamat
67 Panik
68 Tamat
69 Keluarga Daddy David
70 Dokter Agnes dan Dokter Keyla
71 Bahaya
72 Kandungannya Lemah
73 End
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Lima Menit Lagi
3
Sangat tampan tapi sangat dingin
4
Di Pecat
5
Gratis
6
Dokter Darren
7
Kembar Dua
8
Pertemuan Pertama Dokter Agnes Dengan Tuan Dave
9
Satu Keluarga
10
Bikin Cemilan
11
Pasangan kekasih
12
Penolakan
13
Tuan Dave dan Ida
14
Tuan Dave dan dokter Darren
15
Tuan Dave dan Dokter Agnes
16
Tuan Dave dan dokter Darren
17
Daddy kok nangis?
18
Pernikahan Tuan Louis dan Dokter Angel
19
Kalian Kembar
20
Daddy tidak menerima penolakan
21
Cerita masa lalu daddy
22
Pergi dari tempat terkutuk ini
23
Kesedihan dokter Darren
24
Ida
25
Kamu bisa pecat dia?
26
Lina
27
Cemburu
28
Kamu kuliah?
29
Berarti anda yang memberikan asi pada putraku Dave?
30
Inez
31
Keyla kecelakaan
32
Lebih Sensitif
33
Dokter Agnes dan dokter Darren
34
Dokter Agnes
35
Hamil
36
Dokter Agnes
37
Dokter Agnes dan dokter Darren
38
Dokter Agnes dan dokter Darren
39
Dokter Darren dan dokter Agnes
40
Bertemu Rendi
41
Ingat Pulang
42
Dokter Agnes
43
Rena
44
Karma Ibu Tiri dan Adik Tiri
45
Karma Rena
46
Bimbang
47
Taruhan
48
Menikah
49
Mommy Sandra dan daddy Federick
50
Keyla
51
Mansion daddy Federick
52
Reno dan Rena
53
Rena Bebas
54
Apakah kakak boleh menciummu?
55
Jodoh untuk adikku
56
Tuan Dave dan Dokter Agnes
57
Tuan Dave
58
Pengantin Pengganti
59
Kenapa kamu membohongi mommyku?
60
Kebahagiaan Dave
61
Tuan Dave dan dokter Agnes
62
Kematian Reno
63
Hanya Mimpi
64
Sudah Selesai
65
Tidak Ada Muka
66
Tamat
67
Panik
68
Tamat
69
Keluarga Daddy David
70
Dokter Agnes dan Dokter Keyla
71
Bahaya
72
Kandungannya Lemah
73
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!