Kai mengantarkan Natasya sampai ke rumahnya. Namun ketika Natasya akan turun pria itu menahannya.
"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Kai sambil melepakan seat belt-nya.
"Soal?" Tanya Natasya balik.
"Soal perasaanku padamu" Jawab
Kai. Membuat Natasya mengerutkan dahinya.
"Apa kamu tidak masalah kalau aku mengenal Alan. Dia adalah sahabatku"
Natasya menggeleng.
"Lalu apa tidak masalah jika aku jatuh cinta padamu?" Tanya Kai membuat Natasya melongo.
Sejujurnya Natasya merasakan hal yang sama. Dirinya selalu berdebar-debar jika sedang bersama Kai. Rasa yang jelas tidak ia rasakan saat bersama pria lain termasuk Alex. Dia sendiri pernah bertanya pada dirinya. Jatuh cintakah dia pada Kai.
Satu hal yang pasti Natasya merasa nyaman bersama Kai. Serasa ia telah mengenal Kai lama. Jauh sebelum pertemuan mereka sekarang.
"Tapi aku sudah..."
"Jangan bohong padaku. Aku tahu kamu belum bersuami, bahkan pacar pun kamu tidak punya" Tegas Kai. Membuat Natasya hanya bisa nyengir. Kai tahu kebohongannya.
"So, bisa kita memulainya?" Tanya Kai.
Natasya terdiam. Lantas detik berikutnya senyum terkembang sempurna di bibirnya. Melihat hal itu. Kai ikut tersenyum. Seolah tahu jawaban apa yang diberikan oleh Natasya.
"Oh God, terima kasih sudah memberiku kesempatan" Ucap Kai. Lantas kemudian dengan cepat meraih tengkuk Natasya mencium cepat bibir gadis itu. Membuat Natasya membulatkan mata saking terkejutnya.
"Kamu..."
"Aku gemas sekali dengan bibirmu" Ucap Kai nyengir.
Tanpa sadar sepasang mata memandang marah adegan itu.
**
Brakkk,
Pyarr,
Bunyi barang yang dilempar membuat ruang tengah apartemen itu berantakan seketika.
"Sialan! Kurang ajar! Beraninya mereka bermain di belakangku!" Umpat pria itu. Lantas diambilnya botol anggur dari rak di sebelah kirinya. Menuangkannya ke dalam gelas. Lantas meminumnya.
Pria itu tak lain adalah Alex. Dia pergi ke rumah Natasya bermaksud untuk meminta maaf atas ulahnya. Mencium paksa Natasya tadi pagi. Namun dia justru disambut pemandangan yang membuat dadanya terbakar api amarah.
"Kamu milikku. Selamanya kamu milikku!" Ucapnya pelan.
Tanpa ia sadari seorang wanita cantik masuk. Cukup terkejut melihat apartemen pria itu yang berantakan. Dan dilihatnya Alex tengah minum sambil menundukkan wajahnya. Dia sudah menduga apa yang terjadi dengan pria itu.
Mandy cukup banyak mendengar gosip di kantor. Yang mengatakan kalau Natasya dekat dengan GM mereka yang baru. Bagi Mandy itu tidak masalah. Karena dia tahu siapa Natasya.
Namun karena orang-orang tahunya Natasya sudah bersuami. Jadi mereka menyebut Natasya wanita yang tidak benar. Suka menggoda pria lain. Yang kadang membuat Mandy hanya bisa tersenyum dibuatnya.
"Marahkah?" Tanya Mandy lembut.
Membuat Alex mengangkat wajahnya.
"Kau?" Tanya Alex tidak percaya.
"Iya aku. Bukankah sudah aku bilang. Dia tidak mencintaimu" Ucap Mandy pelan. Ia hanya ingin Alex sadar bahwa Natasya sama sekali tidak mencintainya.
Namun perkataan Mandy membuat Alex semakin marah.
"Lalu siapa? Siapa yang mencintaiku?" Tanya Alex setengah mabuk.
"Alex. Dengarkan aku...." Tapi belum sempat Mandy menyelesaikan kata-katanya. Alex telah mencium bibir Mandy. Awalnya Mandy berusaha menolak. Tapi pada akhirnya dia pun ikut membalas ciuman Alex. Yang seketika langsung berubah menjadi ciuman panas yang dipenuhi gai*** di dalamnya.
Dan braakkkk,
Bunyi kotak makan terjatuh di lantai. Sesaat sang pemilik kotak makan terpaku menatap pemandangan panas di depan matanya. Airmata seketika meluncur turun dari bola matanya.
Detik berikutnya ia keluar kembali dari apartemen Alex. Langsung meluncur turun menggunakan lift. Dan langsung menuju lobi. Dia berhenti ketika satu suara memanggilnya.
"Angela" Panggil suara itu.
Angela terdiam. Bahunya naik turun menahan isak tangisnya.
"Angela. Lepaskan dia. Dia tidak menyukaimu. Sejak awal tidak ada dirimu di hatinya" Ucap pria itu. Membuat Angela berbalik.
"Jason" Bisik Angela. Dan perlahan pria yang bernama Jason itu, merengkuh Angela ke dalam pelukannya. Dan tangis Angela pun pecah seketika.
Sementara di lantai atas. Alex dan Mandy sudah berpindah ke kasur king size Alex. Masih saling mencumbu panas satu sama lain. Bahkan Alex sudah topless. Kini dia mulai melucuti pakaian Mandy satu persatu.
Membuat wanita itu langsung polos seketika. Kemarahan membuat Alex buta. Dan melampiaskannya kepada Mandy.Tak perlu waktu lama. Alex pun segera menyatukan dirinya dengan Mandy. Membuat gadis itu menjerit seketika. Alex tergugu.
"Dia masih perawan" Batin Alex.
Namun Alex sudah kepalang tanggung. Dia tidak mungkin berhenti begitu saja kan. Bisa gila dia nanti. Hingga satu kata meluncur dari bibirnya.
"Maaf" Ucap Alex lirih.
Detik berikutnya dia mulai menggerakkan tubuhnya. Membuat Mandy mende*** gila di bawah kungkungan Alex. Lama mereka menghabiskan waktu bergelut panas di kasur Alex. Hingga lewat tengah malam. Alex baru berhenti memacu tubuh Mandy. Entah untuk ke berapa kalinya dia mencapai puncaknya. Dia langsung membaringkan tubuhnya di samping Mandy. Lantas mengelus lembut pipi wanita itu.
"Maafkan aku" Ucapnya lagi.
Dia pikir dirinya telah berbuat kesalahan kali ini. Melampiaskan kemarahannya pada Mandy. Hingga wanita itu terpaksa kehilangan mahkotanya ditangannya.
****
Hari berganti. Dan hubungan Kai dan Natasya semakin romantis saja. Namun hal itu hanya beberapa orang saja yang tahu.
Leo dan Lisa salah satunya. Keduanya begitu bahagia mendengar kedua bosnya memutuskan untuk menjalin hubungan. Keduanya sama-sama tahu kalau kedua bos mereka sama sekali belum pernah pacaran sebelumnya. Jadi mereka begitu antusias dengan kabar itu.
Satu lagi Hera. Dia begitu bahagia akhirnya sang sahabat mau membuka hatinya lagi. Dan mulai merelakan Alan.
"Ah, aku perlu memberitahu Evan. Kalau status suami abal-abalnya sudah selesai" Ucap Hera bahagia.
Evan, pacar Hera. Dialah yang sering jadi korban jika ada event yang membutuhkan pasangan bagi Natasya. Wajahnya yang lumayan oke menjadi pilihan Natasya untuk selalu "mengorbankan" pacar sahabatnya itu.
"Jadi berasa selingkuh gak sih aku" Keluh pria itu seringkali.
"Siapa suruh jadi pacarnya Hera. Siapa suruh juga punya tampang ganteng juga" Jawab Natasya.
"Astaga. Kok jadi tampang aku yang ganteng sih yang disalahin. Anyway thank you sudah puji aku ganteng" Jawab Evan narsis.
"Lah kumat Ra narsisnya" Seloroh Natasya. Membuat ketiganya tertawa ngakak.
Sedang di sisi lain. Fanny bahagia bukan kepalang ketika mamanya memberitahu tentang rencana perjodohannya dengan kakak angkatnya, Kai. Apalagi ketika tahu bahwa sang kakek bahkan akan segera menikahkahkannya dengan Kai.
"Ini beneran Ma? Aku bakal menikah dengan Kak Kai" Tanya Fanny entah untuk yang ke berapa kali. Saking bahagianya.
Dan lagi sang mama hanya menganggukkan kepalanya. Pada akhirnya, bu Sarah hanya bisa menuruti perintah sang ayah mertua. Walaupun dia tahu putrinya hanya dijadikan alat oleh sang ayah mertua. Untuk mendapatkan pewaris bagi HD GROUP.
"Tapi Ma, bagaimana jika Kak Kai tidak setuju?" Tiba-tiba Fanny menyela. Dia teringat beberapa hari yang lalu dia melihat Kai yang bersikap begitu manis pada seorang wanita yang ia tahu bernama Natasya. Broadcasting Manager mereka. Bisa Fanny lihat jika Kai begitu mencintai Natasya.
Dan juga beberapa gosip yang dia dengar. Kalau kakak angkatnya itu tengah menjalin cinta dengan wanita itu.
"Kamu tahu jika Kai pasti tidak akan menolak permintaan kakek. Lagipula Kakekmu akan melakukan apapun asal Kai bisa menikah denganmu" Jawab Bu Sarah menatap pada Fanny.
Sejenak Fanny tersenyum. Namun kemudian dia kembali terlihat sedih.
"Bagaimana jika Kak Kai mencintai wanita lain. Dan menolak pernikahan ini" Ucap Fanny lagi.
"Maksudmu apa? Apa anak adopsi itu punya kekasih?" Tanya bu Sarah.
"Fanny dengar gosip jika Kak Kai dan Broadcasting Manager kita tengah pacaran" Jawab Fanny ragu.
Bu Sarah sedikit terkejut. Tapi dia pikir akan mengatasi hal itu. Bu Sarah tipe orang yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan.
"Kamu tidak perlu memgkhawatirkan masalah itu. Mama akan mengurusnya. Yang terpenting persiapkan saja dirimu. Karena dalam beberapa waktu ke depan. Setelah Kakek memberitahu Kai tentang pernikahan kalian. Kakek akan mengadakan konferensi press untuk memberi tahu media tentang pernikahan kalian" Jelas bu Sarah.
Yang membuat Fanny semakin melebarkan senyumnya. Impiannya untuk menikah dengan Kai akan segera terwujud.
**
Kai tengah berjalan masuk ke rumah utama Hadiwinata. Cukup terkejut ketika Leo menyampaikan pesan. Bahwa sang kakek ingin bertemu dan membicarakan sesuatu yang penting pada dirinya.
Beberapa pelayan memberi salam pada tuan muda mereka yang jarang pulang ke rumah utama. Dan pria itu hanya mengangguk membalas salam dari semua pelayan di sana.
"Ah kakak, kamu sudah datang" Teriak Fanny. Yang langsung menggamit manja lengan sang kakak.
"Fanny lepaskan. Tidak enak dipandang orang" Hindar Kai berusaha melepaskan tangan Fanny dari lengannya.
"Kenapa?" Tanya Fanny sedikit kecewa. Kakaknya itu selalu bersikap dingin.
Walaupun selalu memberikan perhatian lebih kepadanya. Sikap Kai jelas berbeda dengan sikap Kai yang terlihat begitu manis ketika bersama wanita yang bernama Natasya itu. Bahkan senyum tak pernah lepas dari bibir sang kakak ketika tengah bersama wanita itu.
"Kamu adikku dan ini tidak pantas dilakukan seorang adik kepada kakaknya" Ucap Kai tegas. Membuat Fanny langsung melepaskan tangannya dari lengan sang kakak. Wajah Fanny langsung berubah marah mendengar Kai mengatakan hal itu.
"Kita lihat saja Kak. Apakah kamu bisa menolak permintaan Kakek kali ini" Guman Fanny. Melihat punggung kekar Kai mulai masuk ke ruang kerja kakeknya.
***
Kai tengah memandang keluar jendela apartemennya. Dia menarik nafasnya berulang kali. Berusaha mengusir sesak yang tiba-tiba memenuhi dadanya.
Permintaan kakeknya yang menurutnya tidak masuk akal membuatnya pusing seketika.
Flasback on
"Menikahlah dengan Fanny" Satu kalimat yang diucapkan kakeknya begitu dia masuk ke ruang kerja sang kakek.
Kai jelas terkejut bukan kepalang. Mendengar perintah sang kakek.
"Tapi Kek. Fanny adalah adikku. Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengannya?" Tanya Kai.
"Kamu tahu kalian hanya saudara angkat. Tidak ada hubungan darah sama sekali dalam tubuh kalian" Jawab kakek tegas.
"Tapi Kek. Ini tidak bisa dilakukan" Tolak Kai lagi.
"Kenapa? Apa kau tahu Fanny sudah lama mencintaimu" Beritahu Kakek.
Dan Kai sukses terkejut dibuatnya.
"Apa Kakek bilang? Fanny mencintaiku? Tapi sejak kapan?" Tanya Kai terkejut.
"Sejak dia tahu jika kau bukan saudara kandungnya" Jawab Kakek.
"Tapi Kek aku tetap tidak bisa" Tolak Kai.
"Kenapa? Karena kau tengah bermain-main dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya itu?" Tanya Kakek.
Kai kembali terkejut. Bagaimana Kakeknya itu bisa tahun soal hal itu.
"Namanya Natasya Kek. Dia bernasib sama denganku. Ditinggalkan di panti asuhan" Jelas Kai.
"Kakek tidak peduli dengan itu semua. Putuskan hubunganmu dengannya. Dan segera nikahi Fanny. Konferesi pers akan diadakan dua minggu ke depan. Untuk memberitahukan hal ini" Ucap Kakek lagi.
"Tapi Kek...."
"Tidak ada bantahan. Anggap saja ini balas budimu untuk semua yang telah Kakek lakukan untukmu selama ini" ucap Kakek.
Membuat Kai speachless seketika. Dia tidak akan bisa membantah jika itu dikaitkan dengan balas budi. Mengingat banyak hal yang sudah Kakek lakukan dan berikan selama ini.
Flashback off
Kai menghela nafasnya berat kali ini.Teringat ucapan Jocelyn waktu itu.
" Kamu harus berhati-hati dengan Kakekmu jika kamu benar mencintai Natasya"
Kai pikir apa Jocelyn tahu sesuatu tentang Natasya. Yang dirinya sendiri tidak tahu.
**
Akhirnya bìsa up lagi. Habis menyelesaikan karya yang satunya lagi,
So thank's sudah sabar menunggu,
Happy reading everyone,
Love you all 😘😘😘
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Memyr 67
kakek wira mau melakukan kesalahan yg sama? dengan yg pernah dilakukannya pada ibunya natasya dan nadia? atau kakek wira tidak pernah merasa melakukan kesalahan?
2023-01-24
1