Chapter 15

Natasya terbangun di kamar pink sederhananya.

Sejenak berusaha menyesuaikan matanya dengan keadaan sekelilingnya. Hingga kemudian dia menjerit lantas langsung keluar kamarnya.

"Hera, siapa yang bawa aku pulang?" Sebuah ingatan menghantam kepalanya. Terakhir kali ia ingat kalau ia sedang bersama Kai, GM-nya yang baru. Pulang dari kondangan nikahannya Lee Joon. Temannya sang GM baru.

Tapi sekarang tahu-tahu dia sudah ada di kamarnya sendiri.

"Ya, GM kamulah. Siapa lagi? Masak aku? Jelas aku nggak bakal kuat ngangkat badan kamu. Secara kamu kayak tiang listrik gitu" Jelas Hera. Membuat Natasya semakin kelabakan.

"Jadi aku ketiduran di mobilnya. Terus dia yang nganterin aku pulang? Gitu?" Tegas Natasya. Dan Hera mengangguk.

"Alamak! Mati aku" Teriak Natasya. Membuat Hera geleng-geleng kepala.

"Memang kenapa sih? Dia cuma mindahin kamu dari mobilnya ke kamarmu. Itu doang. Dia nggak ngapa-ngapain kamu. Wong aku ngikutin dia terus.

"Bukan itu masalahnya, Ra" Panik Natasya. Hera semakin heran.

"Ini sih bukan ngamuk, Pak. Tapi panik" Batin Hera.

Teringat ucapan Kai yang mengatakan kalau Natasya akan ngamuk waktu bangun besok.

"Ra, kamu tahu semua orang kantor tahunya status aku tu dah nikah. Tapi kalau begini. Dia pasti tahu kalau aku masih single" Panik Natasya.

"Apa salahnya kalau dia tahu kamu masih single. Bukannya bagus.Kalian bisa mulai menjalin hubungan. Pacaran mungkin. Aku lihat dia orang baik. Tidak ingin mengambil kesempatan ketika kamu tidur" Jelas Hera.

"Bukan itu Ra masalahnya" Ucap Natasya.

"Lalu?" Tanya Hera tidak paham.

"Dia kan satu-satunya orang yang tahu kalau aku benar-benar single. Bagaimana jika dia menyebarkannya di kantor. Habis satu orang kantor tahu. Matilah aku. Aku malas melayani laki-laki yang sibuk mengajakku kencan" Jawab Natasya lemas. Lantas mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

Hera menarik nafasnya pelan. Dia tahu sahabatnya itu memang tidak suka ada yang mengejar-ngejar dirinya. Hingga dia sengaja membuat rumor kalau dirinya sudah bersuami. Hingga dia bisa bekerja dengan tenang. Tanpa pusing memikirkan acara kencan ataupun pacaran.

"Kamu tidak suka dikejar-kejar para lelaki itu? Atau karena kamu belum mau membuka hatimu untuk yang baru?" Tanya Hera. Membuat Natasya diam seketika.

"Kenapa? Aku benar kan? Sya, dia jelas sudah pergi. Dan tidak mungkin kembali. Dan itu pasti. Jadi sekarang mulailah membuka hatimu. Bukankah dia berpesan kalau kamu harus bahagia walau tanpa dirinya" Ujar Hera. Semakin membuat Natasya terdiam.

Tak berapa lama gadis itu semakin tertunduk. Dan perlahan bahunya mulai bergetar. Hera perlahan memeluk erat tubuh sahabatnya itu.

"Lupakan dia, Sya. Lepaskan dia. Biarkan dia pergi dengan tenang. Kepergiannya bukanlah salahmu. Itu takdir. Jangan terus menyalahkan dirimu. Hargailah hidupmu sendiri. Dua tahun kamu terpuruk. Sudah saatnya kamu memulai hidup baru. Bukalah hatimu untuk seseorang yang baru. Menerima orang baru di hati kita bukan berarti membuang yang sudah ada di hati kita. Kita hanya mengubahnya menjadi sebuah kenangan. Yang hanya perlu dikenang tanpa penyesalan yang menyertainya" Saran Hera.

"Tapi dia pergi karena ingin bertemu denganku. Coba jika aku tidak menemuinya hari itu" Sesal Natasya. Air mata mulai mengalir di pipinya.

"Dengar Sya, itu namanya takdir. Dengan atau tanpa ada dirimu di sana. Kecelakaan itu tetap akan terjadi. Karena apa? Karena pengendaranya yang mabuk menerjang trotoar tempat Alan dan yang lainnya berjalan. Dan sudah takdirnya Alan kalau dia akan pergi seperti itu. So please stop blame yourself about Alan's death" Ucap Hera.

( Jadi berhenti menyalahkan dirimu atas kematian Alan)

"Tapi Ra itu sulit" Keluh Natasya.

"Yang bilang itu gampang juga siapa. Setidaknya kamu berusaha. Ini.. kamu malah semakin terpuruk dengan kematian Alan" Kesal Hera.

"Jadi aku harus bagaimana?" TAnya Natasya.

"Bukalah hatimu untuk orang baru. Mulailah menjalin hubungan dengan seorang pria yang bisa membuatmu nyaman" Saran Hera.

"Siapa? Aku tidak punya kenalan pria di luar sana" Keluh Natasya. Dia pikir akan sulit untuk memulai semua ini.

"Siapa bilang kamu tidak punya teman pria? Apa kabar Alex yang sudah mengejarmu hampir satu tahun ini" Ingat Hera.

"Aku tidak bisa menerima Alex. Selain memang aku tidak punya rasa padanya. Mandy sangat mencintai Alex. Menerima Alex hanya akan merusak pertemananku dengan Mandy" Jelas Natasya.

"Oke, Alex out. Lalu yang terbaru ini bagaimana?" Pancing Hera.

"Yang terbaru siapa?" Tanya Natasya setengah berpikir.

"Ggggrrrrhhh" Hera menggeram. Betapa tidak pekanya sahabatnya yang satu itu.

"Siapa lagi sih Non. Kalau bukan GM-mu yang baru" Ceplos Hera pada akhirnya. Gemas sendiri pada kepolosan sahabatnya itu.

"Ha? Dia?" Natasya ternganga.

"Iya dia. Apa kamu tidak sadar kalau dia pria pertama yang bisa dekat denganmu setelah kepergian Alan" Hera mengingatkan. Kini mereka sudah memulai sesi curhat mereka sambil sarapan.

"Masak sih?" Tanya Natasya heran.

"Dia yang pertama, yang bisa membuatmu satu mobil dengan seorang pria. Kecuali Evan lo. Selama ini kamu begitu ketat pada dirimu sendiri soal pria. Tidak mau satu mobil dengan pria. Tidak mau jalan bareng dengan pria. Tapi GM-mu yang baru. Bisa membuat dirimu melonggarkan semua peraturanmu soal pria. Bahkan Alex pun tidak bisa melakukan hal itu" Jelas Hera.

"Iya juga ya" Ucap Natasya ragu.

Selama berkenalan dengan GM-nya yang baru. Sudah berapa kali mereka satu mobil bersama. Sudah berapa kali mereka jalan bersama. Bahkan Kai, satu-satunya pria yang bisa menemukan tempat persembunyiaannya selama ini. Rooftop kantor. Bahkan Alex yang sering mengatakan mencintainya tidak tahu kalau dirinya punya spot rahasia di kantor.

Tapi Kai, pria itu dengan tiba-tiba bisa muncul di mana saja. Di tempat dirinya berada. Rooftop, pantai. Seolah dia tahu dimana tempat-tempat favoritnya berada. Seakan Kai sudah mengenal lama dirinya.

Natasya tengah duduk di jendela kamar yang menghadap balkon kamarnya. Dia sudah mandi. Sudah berganti pakaian. Sebuah hot pants dan atasan crop top yang menampilkan perut seksinya. Penampilannya pasti akan membuat kaum adam meliriknya tanpa berkedip.

Sebuah airpods seperti biasa terpasang manis ditelinganya. Dia tengah menikmati alunan musik di telinganya. Sambil sesekali dia menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Sedang pikirannya memikirkan semua omongan Hera tadi padi. Dia menarik nafasnya pelan.

"Pertimbangkanlah saranku ini. Bukalah hatimu. Mulailah untuk menjalin sebuah hubungan. Aku tidak memintamu melupakan masa lalumu, Alan. Ataupun janji masa kecilmu, Aditya. Karena mereka adalah hakmu. Untuk saat ini setidaknya GM-mu adalah kandidat terbaik" ucap Hera.

"Kamu pikir ini pemilihan gubernur apa? Kandidat paling tepat" Guman Natasya.

Hingga satu panggilan masuk mengalihkan pikirannya.

"Halo, Nad bagaimana kabarmu?" Ucap Natasya yang ternyata adalah sang adik Nadya.

"Aku baik, Kak. Kakak bagaimana?" Jawab sang adik dari seberang.

"Kakak baik. Jangan khawatir" Jawab Natasya kembali. Dan keduanya akhirnya asyik mengobrol via telepon. Dengan tangan Natasya yang sesekali merapikan tanaman mawar yang tumbuh di balkon kamarnya. Dan ulah Natasya itu membuat seseorang yang tengah duduk di dalam Fortuner hitamnya menggeram kesal.

"Bisa-bisanya dia berpakaian seperti itu. Dan berkeliaran di luar rumah" Geram pria itu. Yang tak lain adalah Kai.

Entah mengapa tiba-tiba pria itu berubah jadi seperti seorang stalker. Pagi-pagi sudah nongkrong di depan rumah Natasya yang baru ia tahu tadi malam.

Jelas dia cukup terkejut dengan style gadis itu sewaktu di rumah. Ternyata dia seksi juga kalau di rumah. Pikirnya. Dia tahu Natasya punya tubuh sempurna. Tapi melihat dengan mata kepala sendiri.

Bagaimana paha dan betis mulus Natasya terekspos dengan sempurna membuat pria itu sedikit berpikiran kotor. Apalagi crop top Natasya cukup memperlihatkan bagaimana mulus dan seksinya perut dan tubuh bagian atasnya. Seketika membuat otak Kai traveling ke mana-mana.

"Astaga" Dia pikir sejak kapan dia terakhir kali bertemu dengan wanita yang mampu membuat otaknya traveling ke mana-mana. Dia pikir itu sudah lama sekali.

Kai pikir dirinya cukup tertarik dengan Natasya akhir-akhir ini. Apalagi sejak ciuman tanpa sengaja mereka terjadi. Mengingat betapa manisnya bibir Natasya kala itu. Membuat Kai semakin penasaran.

Hingga semalam dia mendapat kesempatan untuk mencium kembali bibir gadis itu. Saat Natasya tengah tertidur. Sungguh bukan sikap seorang gentleman sebenarnya. Tapi masa bodoh. Kai benar-benar menikmati bibir Natasya semalam. Membuatnya ingin selalu mencium bibir gadis itu. Manis dan lembut. Sangat menggoda.

Kai pikir baru kali ini dia benar-benar menginginkan seorang wanita. Untuk selalu berada disisinya. Selalu ingin memeluknya. Atau bahkan wanita ini juga yang membuatnya untuk pertama kalinya. Merasakan keinginan untuk menghabiskan malam bersama.

Kai pikir sudah sejauh itukah Natasya masuk ke dalam otak, pikiran dan hatinya. Hingga membuatnya memiliki keinginan normal seperti pria lainnya. Berkencan, berciuman atau bahkan bercin** dengan wanita itu.

"Ah, aku pasti sudah gila" Guman Kai pelan. Mengakhiri fantasi liarnya soal Natasya.

Namun satu hal yang pasti. Kai ingin selalu melihat gadis itu tersenyum. Terlihat sangat cantik. Membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Jatuh cintakah ia pada gadis yang bernama Natasya itu.

***

Up lagi readers,

Thank'a sudah mampir,

Happy reading everyone,

Love you all, 😘😘😘😘

****

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Pengumuman
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Pengumuman
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!