Chapter 10

Setelah menghabiskan satu porsi masakan Padang. Dengan rendang dan lauk pauk serta teman-temannya. Natasya mengusap perutnya puas. Dengan wajah berbinar cerah.

"Kenyang euy" Cetus Natasya.

Membuat Kai yang ada didepannya berkali-kali mengulum senyumnya. Gadis yang ada didepannya benar-benar antik. Yang lain akan bermanis ria di hadapannya. Yang ini malah sebaliknya. Dia sendiri tidak terlalu menikmati makanannya. Lebih asyik menikmati tingkah konyol gadis yang tengah menghabiskan sisa orange juice dihadapannya itu.

"Sudah?" Tanya Kai. Dan Natasya mengangguk.

"Aku bayar dulu" Ucap Natasya sambil berlalu dari hadapan Kai. Kai kembali mengulum senyumnya. Tak lama Natasya kembali dengan wajah ditekuk.

"Kenapa tidak bilang kalau sudah dibayar" Protesnya.

"Kamu nggak nanya" Jawab Kai santai.

"Aissh, dasar menyebalkan" Gerutu Natasya.

"Aku dengar lo" Ucap Kai.

"Baguslah" Jawab Natasya.

"Gadis ini benar-benar tidak takut padaku" Batin Kai.

"Habis ini mau ke mana?" Tanya Kai yang ikut berdiri tanpa menghabiskan makanannya.

Ia adalah penganut gaya hidup sehat. Jadi kurang begitu suka dengan makanan berlemak dan berminyak. Mereka sempat berdebat soal apa yang akan mereka makan.

Kai ingin makan di tempat dengan hidangan barat.Tapi Natasya tidak mau.

"Kemahalan. Kamu tahu sepiring di sana bisa dapat segerobak di sini" Ucap Natasya setelah mereka akhirnya duduk di gerai masakan Padang.

"Soal harga bagiku sama saja" Jawab Kai singkat. Kai juga tipe pria simple, tidak ribet. Kurang suka meributkan hal-hal kecil yang tidak berguna.

"Mau cari sesuatu buat teman" Jawab Natasya singkat. Lantas mulai menyusuri mall tersebut.

Hingga akhirnya Kai mengerutkan dahinya heran. Ketika Natasya memasuki outlet Louis Vuitton yang ada di mall itu.Natasya lantas bertanya kepada pegawai di sana.

"Mbak, mbak di sini jual sepatu yang kayak gini nggak?" Tanya Natasya sambil menunjukkan gambar di layar ponselnya.

"Oh, ada Mbak. Mau ukuran berapa?" Tanya Mbak penjaganya.

"Untuk tinggi 180 cm, ukurannya berapa ya, Mbak" Tanya Natasya. Dia memang tidak tahu ukuran sepatu Alex. Jadi siapa tahu mbak penjaga tahu.

"Sebentar saya ambilkan" Ucap mbaknya ramah.

"Kamu membelikannya untukku?" Tanya Kai menggoda.

"Kamu mau juga?" Tanya Natasya.

"Tidaklah. Terlalu bagus untukku" Kilah Kai.

"Aku merusak sepatu seseorang. Jadi aku harus menggantinya. Jika tidak dia akan terus menggangguku" Jelas Natasya.

"Mbak, ternyata sepatu yang Anda minta tinggal satu dan itu sudah dipesan orang" Ucap mbak penjaganya.

"Yaa, bagaimana dong?" ujar Natasya kecewa.

"Sangat menginginkannya?" Tanya Kai.

"Dia akan terus menggangguku, kalau aku tidak segera menggantinya" Gerutu Natasya.

Kemudian Kai menghubungi seseorang.

"Mr Richard, bisa saya memberikan pesanan saya kepada orang lain" Ucap Kai melalui ponselnya.

Sedang pelayan di sana terkejut pengunjung mereka kenal Mr Richard. Manager brand mereka area Jakarta.

"Oh, oke kalau begitu. Terima kasih kalau begitu" Ucap Kai lantas menutup panggilan teleponnya.

Natasya nampak tidak paham.dengan situasi sekarang.

"Berikan pesanan saya kepada gadis ini" Perintah Kai kepada penjaga outlet itu.

"Anda tuan Kaizo Aditya?" Penjaga itu memastikan.

"Iya. Gunakan kartu ini" Katanya lagi sambil mengeluarkan dua kartu sekaligus. Satu kartu member brand itu dan satu lagi black card.

"Tunggu dulu, apa maksudnya ini. Jadi sepatu itu pesananmu?" Tanya Natasya dan Kai mengangguk.

"Tidak usah dibatalkan. Aku bisa beli lain kali" Kilahnya.

"Bagus kalau sekarang gak ada. Bisa ngumpulin duit dulu" Batin Natasya sumringah.

"Tadi katanya kalau nggak segera diganti, dia bakalan gangguin kamu terus" Ucap Kai.

"Iya sih" Natasya menjawab.

"Kalau begitu ambil saja. Itu sebenarnya hadiah untuk temanku. Tapi aku bisa membelikan yang lain" Bujuk Kai.

"Beneran? Tapi aku yang bayar" Tegas Natasya.

"Biar aku yang bayar. Kamu bisa menggantinya lain kali" Ucap Kai lagi. Sambil menyerahkan dua kartunya kepada mbak penjaga outlet tadi Sementara seorang pegawai yang lain sudah datang dengan sepatu yang di maksud.

"Tapi...." Ucap Natasya.

"Tidak terima penolakan" Tegas Kai. Membuat Natasya terdiam. Kai mulai mengeluarkan aura dominasinya, membuat semua orang tidak mungkin bisa membantah keinginannya. Termasuk Natasya. Gadis itu hanya diam saat Kai menarik tangannya lembut. Keluar dari outlet itu. Setelah pembayaran selesai dilakukan.

"Aku jadinya punya utang berapa? Bulan depan aku bayar" Tanya Natasya sendu.

"Yah malah punya utang. Mana banyak lagi" Gerutu Natasya dalam hati.

"Tidak perlu bayar" Ucap Kai santai.

"Hei Tuan. Yang namanya hutang dimana-mana harus bayar" Kekeuh Natasya.

"Siapa bilang. Banyak yang mangkir dari bayar hutang sekarang" Ucap Kai lagi. Tangannya masih enggan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Nina. Membuat pria itu tersenyum sepanjang jalan. Sedang Natasya seolah tidak sadar jika tangannya dari tadi digenggam Kai.

"Tapi aku tidak termasuk orang-orang itu" Tegas Natasya.

"Baik kalau begitu. Temani aku ke pesta pernikahan temanku. Minggu depan. Anggaplah sebagai pembayaran utangmu" Ujar Kai.

"Ha? Ada bayar utang model begitu" Natasya heran.

"Aku yang menghutangimu. Jadi terserah padaku. Metode apa yang aku gunakan agar kamu bisa melunasi hutangmu. Bagaimana?" Tanya Kai. Sambil berhenti di sebuah butik di mall itu.

"Itu pembayaran utang yang terlalu mudah" Natasya berkata.

"Sekarang banyak agen yang menyediakan teman kondangan lo. Buat para jomblo biasanya" Jelas Kai.

"Jadi bapak masih jomblo?" Natasya kepo.

"Iya, saya jelas jomblo. Kenapa?" Jawab Kai. Natasya hanya menggelengkan kepalanya.

"Jadi setuju? Menemaniku kondangan weekend depan?" Tanya Kai lagi.

"Aku deh yang izin sama suamimu" Pancing Kai.

"Suamiku, urusanku" Tegas Natasya lagi.

"Oke. Kalau begitu sekalian kita ke sini" Ajak Kai sambil menarik tangan Natasya masuk ke dalam butik.

"Ngapain ke sini?" Tanya Natasya heran.

"Cari gaunlah. Masak beli cabe" Jawab Kai santai.

"Selamat siang. Bisa dibantu,Tuan" Tanya seorang pegawai di butik itu.

"Carikan gaun yang cocok untuknya" Titah Kai yang langsung diangguki oleh pegawai itu.

Natasya ingin protes tapi kembali tatapan mata Kai membuatnya tidak jadi meneruskan aksi protesnya.

"Seenaknya saja" Gerutu Natasya.

Dan setelah beberapa kali mencoba. Akhirnya Kai menjatuhkan pilihannya pada gaun selutut berkerah V tidak terlalu rendah. Dengan aksen lengan lonceng tiga perempat. Berwarna peach. Membuat Natasya terlihat cantik.

Walaupun Natasya setengah menggerutu karena harus mencoba beberapa gaun sebelumnya.

"Aku kira bakal seneng nyoba banyak gaun kayak di film-film itu. Ternyata enggak ya. Capek" Natasya menggerutu sepanjang jalan setelah keluar dari butik tadi. Membuat Kai terus mengulum senyumnya.

"Dia tipe yang suka mengomel" Batin Kai.

"Jadi mau diantar ke mana?" Tanya Kai.

Setelah dari butik tadi mereka memutuskan untuk pulang. Capek keluh Natasya.

"Antarkan aku ke tempat Hera" Jawab Natasya.

"Oke" Sahut Kai tanpa protes.

"Berapa lama kamu bisa menyembunyikan kebohonganmu, Nona" Batin Kai.

Mobil Kai berhenti di depan sebuah restoran Italia di kawasan Jakarta Pusat. Keluar dari mobil Kai. Natasya melihat mobilnya sudah terparkir cantik di sana. Senyum kelegaan langsung terlihat di wajah cantiknya.

"Mau mampir?" Tawar Natasya basa basi.

"Lain kali saja. Leo menghubungiku. Ada yang penting. Jadi aku pergi dulu" Pamit Kai.

"Oke. Terima kasih untuk hari ini" Balas Natasya tulus.

"No problem. Jangan lupa weekend depan" Ucap Kai. Yang dijawab simbol lingkaran di jari Natasya.

Dan Ferrari 458 merah itu kembali keluar dari parkiran tempat Hera bekerja.

"Siapa?" Tanya Hera.

"GM-ku yang baru" Jawab Natasya.

"Kalian berkencan?" Kepo Hera.

"Tidak. Hanya ketemu di tempat yang sama. Lalu pergi bersama" Jelas Natasya.

"Kelihatannya orangnya tampan dilihat dari mobilnya" Ucap Hera.

"Ya, begitulah" Jawab Natasya ambigu.

"Sudah waktunya kamu mulai membuka hati" Saran Hera. Berlalu kembali ke dapur restoran sambil menepuk pelan bahu Natasya pelan.

"Berbahagialah selalu walau tanpaku. Tapi bagiku you'll always be the one"

Ucapan Alan yang masih terngiang di telinga Natasya sampai sekarang.

"Apakah benar sudah waktunya bagiku untuk membuka hatiku. Memulai lembaran yang baru dalam hidupku. Setelah sekian lama aku hidup dalam bayang-bayang dan kenanganmu, Alan" Tanya hati kecil Natasya.

**

Uup lagi readers,

Happy reading ya and thank's sudah mampir 😘😘😘😘

****

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

masih bingung. hubungan allan dan natasya itu apa?

2023-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Pengumuman
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Pengumuman
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!