Chapter 5

Sementara itu rasa pusing langsung melanda kepala Natasya. Bagaimana tidak. Ia ternyata terlalu meremehkan sepatu yang Alex Kim pakai.

"Dasar si Kim sialan. Dia pasti mau menjebakku" Umpatnya.

Bagaimana ia tidak pusing. Ternyata sepatu itu berharga Rp 130 juta. Uang dari mana coba.

"Itu beneran harganya segitu Lisa?" Tanyanya lagi.

"Betul Bu, saya saja sudah mengeceknya berkali-kali. Kirain salah ngitung nolnya. Nyatanya nggak. Beneran kalau asli harganya segitu"

"Emangnya sepatunya apa sih?" Tanya Natasya. Ikut penasaran.

"Ini lho Bu sepatunya" Jawab Lisa sambil memperlihatkan layar Ipadnya.

"Halah, bedanya apa dengan yang dijual di Tanah Abang" Tanya Natasya. Sungguh ia tidak tahu apa beda sepatu Alex dengan yang dijual di toko-toko itu.

"Itu lho Bu, ada logo LV-nya. Louis Vuitton" Jelas Lisa.

"Ah mbohlah Lis. Aduh belinya gimana nih..Kalau dibeliin sekarang. Bisa habis tabunganku"

"Kayaknya harus pre-order dulu deh, Bu. Tapi nggak tahu juga sih. Tidak pernah beli sepatu mahal" Ucap Lisa ambigu.

"Alah tahulah Lisa. Masalah sepatu saja bikin mumet" Ucap Natasya.

Tiba-tiba ponsel Lisa berdering.

"Ya halo, selamat siang" Sapa Lisa.

"..."

"Oh bisa, kebetulan Ibu sedang tidak sibuk" Jawab Lisa membuat Natasya heran dengan siapa Lisa bicara. Kalau si Kim itu lagi dia sedang malas meladeninya.

"...."

"Oh, baik-baik akan saya sampaikan. Selamat siang" Tutup Lisa.

"Siapa? Si Kim lagi? Kenapa nggak bilang kalau aku lagi sibuk?" Tanya Natasya.

"Bukan Pak Kim. Ibu dicari GM yang baru" Jawab Lisa.

"Mau ngapain?"

"Ya nggak tahu Bu. Katanya ditunggu sekarang di ruangannya. Lumayan Bu, buat cuci mata. Pak GM ganteng lo, Bu" Ucap Lisa sambil tersenyum.

"Alah, kamu anak kucing pakai baju aja kamu bilang ganteng" Ucap Natasya.

"Ah Ibu, yang ini beneran deh gantengnya. Nggak kaleng-kaleng" Info Lisa lagi.

"Ya sudah. Tak lihate seberapa nggantengnya rekomendasimu kali ini" Ucap Natasya sambil keluar dari kantornya.

"Yang ini pokoknya tak jamin Ibu nggak bakal kecewa" Ujar Lisa yang membuat Natasya geleng-geleng kepala.

Natasya langsung melesat naik ke lantai 5 di mana GM yang baru berkantor. Sedikit tertahan di lobi. Karena beberapa orang yang tengah mengantarkan barang. Sebuah benda berbentuk empat persegi panjang, terbungkus kertas coklat tebal.

Yang Natasya pikir lukisan.

Namun ketika para pengantar barang itu masuk ke lift. Satu benda kecil tercecer dari dalam kertas coklat pembungkusnya. Tanpa disadari oleh pengantar barangnya.

"Seperti potongan puzzle" Gumannya sambil memasukkan benda itu ke dalam sakunya. Berpikir untuk menyerahkan kepada petugas barang itu jika bertemu di lantai atas.

Natasya keluar dari lift bersamaan dengan petugas barang yang masuk ke dalam lift. Jadi fix mereka tidak bertemu. Natasya bertemu seorang pria di depan ruang bertulis General Manager office.

"Selamat siang, bisa bertemu dengan General Manager?" Tanya Natasya.

Leo sejenak tertegun menatap makhluk cantik didepannya.

"Sungguh cantik. Pantas saja Alex Kim sibuk mengejarnya"

"Selamat siang. Dengan Bu Natasya, benar? Aduh saya minta. Atasan saya meminta bertemu tapi sekarang beliau malah dipanggil oleh dewan direksi. Bagaimana ini?" Ucap Leo, asisten Kai.

"Apakah lama?" Tanya Natasya.

"Kurang tahu, Bu" Jawab Leo.

Natasya berpikir sebentar. Dia sedang free. Jadi tidak apalah dia menunggu sebentar.

"Akan saya tunggu sebentar, Pak?" Putus Natasya.

"Leo Bu, panggil saja Leo. Mungkin kita akan saling bertemu di masa depan. Kalau begitu silahkan masuk saja. Buat diri Anda nyaman saat menunggu" Ucap Leo.

"Ah, baik Leo kalau begitu" Jawab Natasya. Lantas masuk ke ruangan Kai.

Sejenak terkesan dengan interior ruang kantor Kai. Simple. Biasanya para pria suka kemewahan dalam segala hal.

Mulai berkeliling. Lantas duduk di sofa. Di mana pandangannya langsung tertuju pada sebuah lukisan. Sepasang anak kecil yang tengah melihat pantai sambil bergandengan tangan.

Sebuah kenangan langsung terlintas di pikirannya.

"Aku akan selalu menemanimu saat kita melihat pantai"

Perlahan Natasya mendekati lukisan itu. Yang ternyata setelah didekati itu adalah sebuah puzzle. Dan lebih mengejutkan ketika ada bagian yang hilang. Tepat di gambar kedua tangan anak kecil itu yang seharusnya bergandengan.

Sejurus kemudian Natasya mengeluarkan potongan puzzle yang tadi ditemukannya. Memasangnya dan "klik" potongan puzzle itu terpasang sempurna. Membuat gambar puzzle itu terlihat cantik.

"Kak Adit apa kamu mengingatku" Gumannya pelan sambil menatap lukisan puzzle itu dengan mata berkaca-kaca.

Hingga bunyi dering ponsel membuyarkan lamunannya.

"Ya halo. Oh oke, oke. Aku turun sekarang" Jawab Natasya.

Langsung keluar dari ruangan Kai. Natasya keluar bersamaan dengan Kai dan Leo yang keluar dari lift.

"Kali ini mereke benar-benar gila. Mereka mempercepat waktuku menjadi hanya satu bulan" Kesal Kai.

"Lalu bagaimana, Tuan?" Tanya Leo yang malah cemas.

"Kita lihat saja. Kita berusaha saja. Tapi jika kita masih gagal. Kebetulan sekali. Aku dengan senang hati akan kembali ke Surabaya. Oh ya katamu, Manager Penyiaran menungguku?" Kai mengubah topik pembicaraan.

"Iya Tuan. Dia menunggu di dalam tadi...." Ucap Leo sambil membuka pintu. Dan tidak ada siapa-siapa di dalam.

"Tidak ada" Ucap Kai.

"Tadi dia ada, Tuan. Sebentar" Leo berujar.

Namun mata tajam Kai melihat ke lukisan puzzle-nya.

"Bukankah tadi mereka bilang ada bagian yang hilang saat membawanya. Tapi ini semuanya lengkap" Guman Kai.

"Tuan, Ibu Natasya langsung turun. Ada masalah di studio 3" Info Leo.

"Siapa yang terakhir kali ada di sini" Tanya Kai.

"Yang terakhir ada di sini....ya Bu Natasya. Apa ada yang hilang?" Tanya Leo panik.

"Ah tidak ada" Jawab Kai singkat.

"Justru dia mengembalikan barang yang hilang itu" Batin Kai.

Sambil memandang lukisan puzzle miliknya.

"Anna apa kau masih mengingatku" Batin Kai kembali.

Membuat dada Natasya nyeri seketika.

"Aaahhh" ringisnya sambil memegangi dada kirinya yang mendadak berdenyut nyeri.

"Ada apa Bu? Anda sakit?" Tanya seorang kru yang tengah memasang mic kecil di dada Natasya. Namun Natasya menggeleng. Lantas membiarkan kru wanita itu menyelesaikan tugasnya. Dan setelah semuanya siap. Natasya naik ke stage yang sudah siap.

Tempat dimana dia akan menjadi news anchor dadakan. Karena ternyata news anchor yang bertugas mengalami kecelakaan. Dan terpaksa dibawa ke rumah sakit.

"Oke siap semuanya?" Tanya bang Sam. Yang disambut acungan jempol oleh yang lainnya. Termasuk Natasya.

"Oke! Kamera On! Tiga, dua,satu! Kamera roll! Action!" Ucap bang Sam menandai berawalnya shooting berita siang itu.

"Gara-gara nenek sihir itu.Semuanya berantakan" Umpat Kai.

Leo mengulum senyum. Sejak kapan atasannya itu ikut-ikutan memanggail nenek sihir kepada ibu tirinya. Panggilan yang diberikan oleh Tuan Muda Lee ( baca Cinta dua dunia).

"Gara-gara dia, Tuan gagal bertemu wanita cantik" Ucap Leo.

"Siapa?" Tanya Kai heran. Sebab Leo jarang memuji kecantikan seorang wanita.

"Bu Manager Penyiaranlah. Siapa lagi?" Jawab Leo sambil terus memeliti berkasnya.

"Sangat cantikkah dia?" Tanya Kai ikut penasaran.

"Banget. Kalau tidak mana mungkin Alex Kim mati-matian mengejarnya" Jelas Leo.

"Kamu ikutan bergosip?" Tanya Kai.

"Hanya ikut mendengarkan saja Tuan. Kata mereka sudah satu tahun ini. Dan kabarnya Alex Kim selalu ditolak" Kata Leo lagi.

"Jadi penasaran. Seberapa cantiknya dia" Kata Kai yang baru kali ini penasaran dengan makhluk yang namanya wanita.

"Cantik banget. Seperti...seperti...nah itu dia" Tunjuk Leo ke televisi besar mereka yang tengah menayangkan berita.

Sejenak Kai terpaku. Lantas tersadar. Wanita itu yang kemarin ada di rooftop. Waktu itu dia tidak begitu jelas melihat wajahnya. Tapi sekarang dengan layar televisi sebesar 42 inch yang menayangkan wajah Natasya full. Membuat omongan Leo benar adanya.

Bahwa Natasya sangat cantik. Mata bulat. Hidung mancung. Dan bibir tipis yang tak henti melemparkan senyum. Rambut hitam yang tergerai indah. Definisi kecantikan fisik yang Kai cari.

"Dia lebih baik jadi anchor (penyiar berita) saja" Ucap Leo.

"Kalau dia jadi anchor. Dia akan lebih banyak tersenyum. Aslinya cantik tapi dingin banget" Jelas Leo.

"Benarkah?" Tanya Kai tidak percaya.

"Tuan lihat saja nanti sendiri" Ucap Leo.

Shooting berjalan lancar. Membuat semua kru bernafas lega.

"Sering-sering aja Bu jadi anchor" Seloroh seorang kru.

"Ogah. Nanti garing bibir saya. Senyum mulu" Tolak Natasya.

"Kan tambah cantik Ibu" Goda seorang kru lagi.

"Nggak ah, nanti kalian pada naksir kalau saya cantik" Ucap Natasya lagi.

Membuat para kru itu saling memandang.

"Sekarang saja kami sudah naksir berat sama Ibu" Batin para kru itu berjamaah.

****

"Pastikan tidak ada satu inverstor pun yang mau menjalin kerjasama dengan Kai. Terutama Atmaja Group. Dengan begitu dia akan merasa malu. Dan mengundurkan diri dengan sukarela. Setelah itu biarkan Tiffanny yang naik. Dan kita bisa menjual aset kita untuk menutup masalah keuangan kita" Perintah bu Sarah pada Roy asistennya.

"Baik Bu" Jawab Roy lantas berlalu dari hadapan bu Sarah.

"Kali kau masuk dalam jebakanku Kai" Guman Bu Sarah.

**

Hai, hai up agak dikit ya. Idenya lagi lari entah kemana.

Anyway tetep like, vote, gift and comment ya,

Terima kasih, Happy reading and salam sayang dari author, muah 😘😘😘😘

****

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

bu sarah ibu tiri kai? kai kan anak adopsi? teus tiffany anak kandung ibu sarah dan suaminya tw qnak tiri suaminya? masih bingung.

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Pengumuman
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Pengumuman
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!