Kai jelas cukup terkejut ketika Leo menghubunginya. Sam, asisten pribadi tuan Atmaja memintanya bertemu secara pribadi dengannya. Bukankah Atmaja Group dengan jelas sudah menolak permohonan pinjaman yang ia ajukan beberapa waktu lalu.
Dia sebenarnya tengah mempersiapkan diri menghadapi dewan direksi yang sudah pasti akan mengkritiknya habis-habisan. Bukankah hal seperti itu yang bisa mereka lakukan. Mengkritik tanpa melihat seberapa besar usaha orang lain.
Pikirannya jelas dipenuhi berjuta tanya.
***
"Tuan kita harus melakukan tes DNA. Agar surat wasiat tuan bisa sah dimata hukum" Saran Sam. Asisten pribadi tuan Atmaja.
Tuannya hanya mengangguk.
"Biasanya Nona Muda setiap tahun melakukan general check up. Dan tahun ini dia belum melakukannya. Kita bisa menggunakan kesempatan itu untuk mengambil sample DNA milik Nona Muda" Lanjut Sam.
"Siapa dokter yang biasa menangani general check up cucuku?" Tanya tuan Atmaja.
"Dokter Jocelyn Kusuma" Jawab Sam. Membuat tuan Atmaja mengerutkan dahinya.
"Kusuma? Putri dari Marcellino Kusuma?" Tanya tuan Atmaja meyakinkan.
"Betul Tuan. Boleh dikatakan jika selama ini keluarga Kusuma-lah yang sudah men-support Nona Muda" Tambah Sam lagi.
"Jadi mereka menepati janjinya" Batin tuan Atmaja.
"Lakukan sesuai rencana. Bekerjasamalah dengan dokter Kusuma. Pasti dia akan membantumu" Perintah tuan Atmaja lagi. Dan Sam kembali mengangguk.
"Lalu bagaimana dengan persiapanku ke Tiongkok?" Tanya tuan Atmaja lagi.
Pertanyaan tuan Atmaja membuat wajah Sam berbinar cerah. Bertahun-tahun membujuk tuannya untuk melakukan pengobatan terhadap kanker prostat stadium awal yang dideritanya selalu menemui kegagalan. Dengan alasan tidak ada alasan lagi baginya untuk hidup.
Namun kemarin begitu melihat cucunya. Tuan Atmaja berubah pikiran. Dia menemukan alasan lagi untuk tetap melanjutkan hidup dan melawan penyakitnya.
"Anda tinggal berangkat saja Tuan. Minggu depan, setelah kontrak kerjasama dengan tuan Kaizo Anda tanda tangani" Terang Sam.
Satu hal yang membuat tuan Atmaja yakin untuk melakukan kerjasama dengan Kai adalah kenyataan kalau Kai bukanlah bagian dari Hadiwinata.Tidak ada darah Hadiwinata yang mengalir dalam tubuh Kai. Membuat tuan Atmaja yakin kalau Kai berbeda dengan anggota keluarga Hadiwinata yang lain.
Ada banyak hal yang membuat tuan Atmaja yakin kalau Natasya adalah cucunya. Selain wajah yang memang mirip Celine, mendiang putrinya. Tuan Atmaja sempat melihat jika Natasya memiliki cincin milik Celine yang digunakan sebagai bandul kalung oleh Natasya.
Kredit google.com
Tuan Atmaja tentu hafal betul dengan cincin itu. Sebab cincin itu adalah milik sang istri yang diwariskan kepada Celine oleh istrinya. Dan lagi cincin itu adalah pemberian tuan Atmaja. Sebagai hadiah untuk sang istri tercinta kala itu. Cincin mungil bermata tunggal dengan berlian safir berwarna biru.
"Kamu sudah mempersiapkannya lama bukan. Maaf ayah baru menemukan putrimu sekarang. Membiarkannya bertahun-tahun menderita dalam ketakutan karena ulah keluarga mereka. Tapi jangan khawatir. Ayah akan menjaganya setelah ayah kembali dari Tiongkok. Sementara ini akan ada yang menggantikan tugas ayah untuk menjaga putrimu. Setidaknya putrimu akan aman di tangannya. Ayah jamin dia tidak akan menyakitinya seperti yang lainnya" Ucap tuan Atmaja sambil memandang foto Celine putrinya yang bersanding dengan foto sang istri tercinta.
"Ah, kalian para wanita mengapa meninggalkanku sendirian di sini. Ayah tahu, ayah sudah melakukan kesalahan. Tapi ayah berjanji akam memperbaikinya mulai sekarang" Ucap tuan Atmaja lagi.
"Tuan, tuan Kaizo sudah menunggu Anda" Beritahu Sam.
Dan tuan Atmaja langsung masuk ke ruang disebelah ruang kerjanya. Sebuah private meeting room. Hanya Kaizo seorang. Bahkan Leo pun tidak diizinkan untuk masuk.
"Selamat siang, tuan Atmaja" Sapa Kai. Lantas menjabat tangan tuan Atmaja.
"Selamat siang juga, tuan Kaizo" Balas tuan Atmaja.
"Saya cukup terkejut ketika Anda meminta bertemu dengan saya. Ada yang bisa saya bantu" Ucap Kai tanpa basa basi.
"Saya suka dengan sifat Anda. Tidak suka bertele-tele" Puji tuan Atmaja. Membuat Kai tersenyum.
"So, langsung saja. Saya akan menjadi investor tunggal bagi stasiun TV Anda. Dengan nilai kerjasama terserah Anda. Dan tenggang waktu terserah Anda" Ucap tuan Atmaja to the point. Membuat Kai terkejut.
"Tapi Tuan, pihak Anda dengan jelas sudah menolak permohonan pinjaman saya" Ujar Kai heran.
"Itu adalah urusan mereka. Kali ini aku menggunakan otoritasku sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus pemilik Atmaja Group untuk memberimu investasi yang kau inginkan" Jelas tuan Atmaja.
"Boleh saya tahu alasannya" Kai memicingkan matanya. Tuan Atmaja pasti menginginkan dia melakukan sesuatu untuknya. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Begitulah pikir Kai.
"Kamu benar-benar pandai. Tidak salah jika si tua Hadiwinata itu lebih memilih dirimu menjadi pewarisnya ketimbang cucunya sendiri" Tuan Atmaja berkata sambil menampilkan senyum misteriusnya. Membuat Kai berpikir. Apa tuan Atmaja sudah tahu statusnya yang hanya anak adopsi di keluarga Hadiwinata.
Melihat Kai terdiam. Tuan Atmaja tersenyum.
"Aku ingin kau menjaga Natasya selama kepergianku ke Tiongkok" Ujar tuan Atmaja akhirnya.
"Natasya? Kenapa dia?" Tanya Kai tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Pria di hadapannya rela memberikan berapapun yang dia minta. Asal di mau menjaga Natasya. Siapa sebenarnya dia bagi tuan Atmaja.
"Kamu pasti penasaran kenapa aku memintamu untuk menjaga Natasya? Dia seseorang yang sangat penting bagiku. Untuk saat ini kau hanya perlu mengetahui hal itu" Ucap tuan Atmaja. Membuat Kai semakin penasaran.
"Penting? Kekasih? Selingkuh? Atau suami?" Batin Kai langsung membelalakkan matanya.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh tentang hubungan kami. Apalagi hal-hal yang ada diotakmu saat ini" Ucap tuan Atmaja.
Membuat Kai mati kutu. Ketahuan memikirkan hal yang tidak-tidak tentang hubungan tuan Atmaja dan Natasya.
"Anggap saja hubungan kami seperti kakek dan cucu" Tutup tuan Atmaja.
Kai berjalan keluar dari rumah keluarga Atmaja dengan pertanyaan yang masih memenuhi pikirannya. Semudah itukah tuan Atmaja menjadi penyelamat bagi dirinya dan HD TV.
Apalagi ketika tahu alasan tuan Atmaja pergi ke Tiongkok. Adalah untuk berobat.
"Kali ini aku ingin sembuh. Dan menebus semua kesalahanku di masa lalu. Aku ingin melihatnya bahagia sebagai penebus segala dosaku di masa lalu"
Ucapan tuan Atmaja itu terus terngiang di telinganya.
"Sebenarnya siapa Natasya bagi tuan Atmaja" Batin Kai penuh tanya.
***
Dan hari yang dinanti itu akhirnya tiba. Semua dewan direksi sudah berkumpul di ruang meeting. Bu Sarah tampak tersenyum penuh kemenangan. Dia pikir akhirnya hari ini tiba juga. Hari di mana dia akan melihat anak adopsi yang begitu ia benci akan kehilangan muka di depan dewan direksi.
Sebab dari informasi yang dia terima. Sampai sekarang Kaizo belum mendapatkan satu investor pun untuk stasiun TV mereka.
"Akan aku lihat bagaimana kau akan mengangkat wajahmu di depan dewan direksi" Batin Bu Sarah penuh kemenangan.
Kaizo masuk diikuti Leo. Diikuti tatapan mengejek dari dewan direksi. Langsung mengambil tempat di mana biasanya ia duduk.
Dan meeting pun dimulai. Dengan isi seperti yang Kai duga. Para dewan direksi itu mengkritik dirinya habis-habisan. Membuat Kai merasa tidak pantas untuk memimpinlah. Dan sederet kritikan yang hanya didengar sekilas oleh Kai.
Bisa Kai lihat jika Leo mati-matian menahan emosinya. Mendengar tuannya dijadikan bahan kritikan oleh dewan direksi yang tidak tahu apa-apa.
Sedang Kai hanya terdiam. Dia jelas tidak punya hak untuk berbicara. Karena memang sampai sekarang surat kontrak kerjasama dengan tuan Atmaja belum sampai ke tangannya. Hingga dia tidak berani mengatakan apa-apa.
Ketika semua sibuk dengan opini masing-masing. Seorang pria masuk diiringi seorang petugas keamanan yang mengantarkan pria itu. Sejenak Kai tidak begitu peduli. Sedang anggota dewan direksi mulai bertanya-tanya siapa pria itu.
"Ini adalah meeting internal. Jadi orang luar dilarang masuk" Larang Bu Sarah tegas.
"Maaf jika saya datang terlambat. Saya Samuel asisten pribadi tuan Surya Atmaja dan ini pengacara beliau. Kami kesini untuk menandatangi kontrak kerja sama dengan tuan Kaizo Aditya" Ucap Sam. Yang langsung memandang Kai dengan senyum mengembang di bibirnya.
Kai sendiri langsung mengangkat wajahnya begitu mendengar suara Sam.
"Menandatangani surat kerjasama. Saya bisa melakukannya. Saya ketua dewan direksi. Jadi saya lebih berhak untuk menandatangani kerjasama itu" Ucap Bu Sarah sombong.
"Tapi syarat mutlak dalam perjanjian kerjasama ini adalah tuan Surya Atmaja akan memberikan dukungan dana sebesar sepuluh juta US Dollar dengan syarat tuan Kaizo yang memegang kepemimpinan di sini" Ucap Sam sambil menyeringai ke arah Bu Sarah.
Sedang Kai terkejut sebab mereka tidak pernah menyebut ada syarat yang mengharuskan dia yang memimpin.
Para anggota dewan direksi kembali berkasak-kusuk. Sepuluh juta dollar sangat banyak untuk ukuran stasiun TV mereka.
"Terima saja, Bu" Desak para anggota dewan itu akhirnya.
"Sial! kenapa keadaannya jadi berbalik begini" Kesal Bu Sarah.
*
Up lagi readers, alhamdullillah bokap udah mendingan mungkin besok bisa pulang.
Thank's for reading. Happy reading,
Love you all, 😘😘😘😘
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments